Anda di halaman 1dari 24

PENELITIAN MUSEUM BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH

KEHIDUPAN MASYARAKAT BALI ZAMAN DAHULU dan MEDIA PEWARISAN


NILAI BAGI MASYARAKAT BALI MASA KINI

PENELITI

I Gede Agus Pradnyanata 06


I Kadek Dwitya Hadi Dinata 10
I Ketut Adi Dharma Putra 13
I Kadek Jusri Setiawan 16
Ni Putu Bintang Olivia Dewanti 29
Ni Putu Deviyani Ananda Pingkan Putri 31
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
1.2 . Rumusan Masalah
1.3 .Tujuan
1.4 .Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Museum
2.2.Fungsi Museum
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Penentuan Lokasi Penelitian
3.2. Waktu Penelitian
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.4. Metode Analisis Data
3.5. Metode Penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Berdirinya Museum Bali
4.2 Kaitan Sejarah Berdirinya Museum Bali dengan Kehidupan Masyarakat Bali
Zaman Dahulu
4.3. Cara Melestarikan Museum tersebut
4.4. Cara Mewariskan Nilai-Nilai yang Terkandung Dibalik Berdirinya Sebuah
Museum
4.5. Respon Masyarakat Ketika Museum Bali Dibangun
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang berdiri dengan banyak peristiwa sejarah
didalamnya. Banyak bangunan bersejarah yang didirikan untuk memperingati suatu
peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, sehingga dapat dikenang oleh para
generasi masa kini, diantaranya monumen, patung, dan museum. Museum sendiri
adalah suatu bangunan yang didirikan sebagai tempat dipajangnya benda-benda
peninggalan jaman dahulu, yang dapat dipelajari serta bermanfaat bagi masyarakat
banyak, terutama siswa siswi sekolah.
Di Indonesia ada banyak museum yang dapat kita jumpai, seperti halnya di
Bali.Museum-museum yang didirikan di Bali diantaranya, Museum Subak yang
terletak di Tabanan, Museum Lukisan Gunarsa yang terletak di Klungkung, dan masih
banyak lagi.
Museum Bali Denpasar terletak di pusatkota Denpasar, tepatnya di Jl. Mayor
Wisnu, di sebelah selatan Pura Jagatnatha. Ide awal untuk mendirikan museum ini,
datang dari seorang asisten residen Bali Selatan yang menjabat dari tahun 1909-1913.
Ada 3 orang yang menjadi actor dibalik layar pembangunan gedung museum ini, yaitu
I Gusti Gede Ketut Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan Curt Grundler, seorang warga
Jerman. Pembangunan gedung pada saat itu dibiayai oleh raja-raja yang masih berkuasa
di Bali, mulai dari raja Tabanan, raja Buleleng, dan raja Karangasem. Padatahun 1930,
W.T Sttuterhim yang menjabat sebagai pimpinan dinas purbakala Bali, berupaya untuk
mengisi museum dengan peninggalan etnografi. Museum ini diresmikan pada tanggal
8 Desember 1932.
Kami para peneliti tertarik untuk mengkaji museum ini serta semua benda yang
dipamerkan di museum ini karena ingin mengetahui apa saja benda yang digunakan
masyarakat bali baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai sarana upacara oleh
masyarakat Bali jaman dahulu serta agar kami generasi muda dapat Mewariskan dan
melestarikan peninggalan masyarakat Bali jaman dahulu. Berkaitan dengan hal itu,
kami para peneliti sekaligus penulis akan membuat makalah yang berjudul
“PENELITIAN MUSEUM BALI SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH
KEHIDUPAN MASYARAKAT BALI JAMAN DAHULU DAN MEDIA
PEWARISAN NILAI BAGI MASYARAKAT BALI MASA KINI.”
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah didirikannya Museum Bali?
2. Bagaimana kaitan sejarah berdirinya Museum Bali dengan kehidupan
masyarakat Bali jamandahulu?
3. Bagaimana cara melestarikan Museum Bali?
4. Bagaimana cara mewariskan nilai-nilai yang terkandung dibalik berdirinya
Museum Bali tersebut?
5. Bagaimana respon Masyarakat setelah dibangunnya Museum Bali?

1.2 Tujuan
1. Mengetahui tujuan, ide dari siapa, dan sejarah dibangunnya Museum Bali.
2. Mengetahui kaitan didirikannya Museum Bali dengan kehidupan masyarakat
Bali jaman Dahulu.
3. Mengetahui benda-benda yang digunakan masyarakat Bali jaman dahulu baik
untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk pelengkap saranan upacara.
4. Memahami nilai-nilai yang terkandung dibalik berdirinya Museum Bali yang
dapat diwarisi oleh masyarakat Bali masa kini.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teotiris
Dapat memberikan pengetahuan secaranya tamengenai museum sebagai
bagian dari pembelajaran sejarah sekaligus dapat dijadikan bahan untuk
merealisasikan konsepteori yang ada pada pelajaran sejarah menjadi sesuatu
yang bersifat nyata.

2. Manfaat Praktis
 Bagi Kepala Sekolah
Diharapkan hasil penelitian yang tertulis dalam makalah ini dapat
menjadi acuan untuk meningkatkan pembelajaran sejarah untuk para
siswa.
 Bagi Ibu/Bapak Guru
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan ibu/bapak guru dapat
membantu siswa dalam memahami pentingnya belajar sejarah.
 Bagi Para Siswa Lain
Adanya makalah ini dapat menyadarkan para siswa pentingnya peristiwa
sejarah sehingga melakukan penelitian juga penting dalam proses
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Museum


Museum adalah suatu bangunan atau institusi permanen yang bersifat terbuka yang
mengumpulkan, merawat, mengamankan, mengkonservasi, meriset, dan memamerkan
serta melestarikan warisan budaya yang terdiri dari benda-benda bersejarah yang bersifat
sacral atau berbau seni untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan hiburan.Karena itu museum
bisa dijadikan bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi, dan pemikiran imajinatif
pada masa depan.
Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum
Internasional.Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani, yaitu mouseion, yang
merujuk kepada nama kuil untuk 9 Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang
melambangkan ilmu dan kesenian.
Pada awalnya, museum bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi milik
individu, keluarga, atau institusi kaya.Benda-benda yang disimpan biasanya merupakan
karya seni dan benda-benda yang langka, atau kumpulan benda alam dan arte fakar keologi.
Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka.
Selain itu dikenal pula Museum Gajah yang koleksinya terlengkap di Indonesia.Selain itu
ada pula museum yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia,
diantaranya Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil, serta Galeri Nasional
Indonesia.

2.2 Fungsi Museum


Berdasarkan PP. NO. 19 Tahun1995 :dalam Pedoman Museum Indonesia, 2008.
Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan, serta memanfaatkan
koleksi museum berupa benda cagar budaya.
Museum memiliki 2 fungsi besar, yaitu :
a. Sebagai tempat pelestarian, museum harus melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
 Penyimpanan
Meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan
koleksi, system penomoran, dan penataan koleksi.
 Perawatan
Meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
b. Sebagai sumber informasi, museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan
melalui penelitian dan penyajian.
 Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan
pengamanannya.
BAB III
METODE PENELITIAN

4.1 Penentuan Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian yang kami gunakan adalah Museum Bali Denpasar yang
terletak di pusat kota Denpasar tepatnya di Jl. Mayor Wisnu, di sebelah selatan Pura
Jagatnatha.

4.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian kami adalah pada hari Sabtu, 21 Oktober 2017 pada pukul
14.00-15.30 WITA dan dilanjutkan pada hari Senin, 23 Oktober 2017 pada pukul
15.00-16.00 WITA.

4.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang kami gunakan untuk mengumpulkan data, diantaranya :
a. Observasi
Hal ini kami lakukan agar lebih mengenal dan mengetahui lokasi museum yang
akan kami teliti.
b. Wawancara
Agar bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih luas tentang museum
yang kami teliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi perlu dilakukan agar bisa mengabadikan momen ketika kami
melakukan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Museum Bali


Museum Bali Denpasar terletak di pusat kota Denpasar, tepatnya di Jl. Mayor
Wisnu, di sebelah selatan Pura Jagatnatha. Tepat didepan museum Bali terdapat
sebuah lapangan yang sangat luas, nama lapangannya adalah lapangan Puputan
Badung, serta terdapat patung Catur Muka (patung empat wajah). Jarak tempuh dari
bandara Ngurah Rai adalah 15 kilometer, karena sering terjadi kemacetan di kota
Denpasar, maka anda akan memerlukan waktu kurang lebih 1 jam dengan mobil.
Ide awal untuk mendirikan museum ini, datang dari seorang asisten residen Bali
Selatan yang menjabat dari tahun 1909-1913. Ada 3 orang yang menjadi actor
dibalik layar pembangunan gedung museum ini, yaitu I Gusti Gede Ketut Kandel, I
Gusti Ketut Rai, dan Curt Grundler, seorang warga Jerman. Pembangunan gedung
pada saat itu dibiayai oleh raja-raja yang masih berkuasa di Bali, mulai dari raja
Tabanan, raja Buleleng, dan raja Karangasem. Padatahun 1930, W.T Sttuterhim
yang menjabat sebagai pimpinan dinas purbakala Bali, berupaya untuk mengisi
museum dengan peninggalan etnografi. Museum ini diresmikan pada tanggal 8
Desember 1932.
Museum Bali adalah museum yang didirikan untuk merawat, memajang, dan
memamerkan benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Bali pada zaman
dahulu,tepatnya pada zaman Pra-sejarah. Mulai dari alat masak, senjata, aksesoris,
sarana upacara, sarana pemakaman, serta semua alat untuk mempertahankan hidup
mereka.Jadi, disini masyarakat Bali masa kini, dapat mempelajari dan mengetahui
lebih banyak mengenai kehidupan masyarakat Bali pada zaman Pra-sejarah.
Tidak hanya dijadikan untuk tempat belajar sejarah, museum ini juga
digunakan untuk lokasi foto pre wedding. Tiket masuk ke museum Bali di Denpasar
akan dikenakan biaya Rp 5.000/orang. Untuk dapat melakukan foto pre wedding di
museum Bali Denpasar, biaya tiket masuknya berbeda dengan biaya tiket masuk,
tapi akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 150.000.
Koleksi Museum Negeri Propinsi Bali Denpasar
 Gedung sebanyak 4 buah yang dinamai gedung Tabanan, gedung Karangasem,
Gedung Buleleng
 Barang – barang kesenian masyarakat Bali
 Peti mayat dari batu
 Naskah – naskah kuno (prasasti), yang menyangkut pura di Bali
 Lukisan wayang kulit
 Alat pertanian, senjata dan alat upacara.
 Dan masih banyak lagi yang bisa anda lihat benda benda peninggalan prasejarah
lainnya.

4.2. Kaitan Sejarah Berdirinya Museum Bali dengan Kehidupan Masyarakat Bali
Zaman Dahulu
Museum Bali adalah museum yang didirikan untuk merawat, memajang, dan
memamerkan benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Bali pada zaman
dahulu,tepatnya pada zaman Pra-sejarah. Mulai dari alat masak, senjata, aksesoris,
sarana upacara, sarana pemakaman, serta semua alat untuk mempertahankan hidup
mereka.Jadi, disini masyarakat Bali masa kini, dapat mempelajari dan mengetahui
lebih banyak mengenai kehidupan masyarakat Bali pada zaman Pra-
sejarahPertanyaan selanjutnya, apa manfaat berkujung ke museum Bali di
Denpasar? Pastinya ini akan menjadi pertanyaan bagi yang belum pernah
mengujungi museum ini. Untuk dapat mengerti manfaatnya berkujung ke museum
kategori museum etnografi, anda harus memiliki minat akan sejarah atau menyukai
melihat banguan arsitektur khas Bali, jika minat ini tidak ada, akan susah untuk
merasakan manfaatnya.
Berbeda dari museum lainnya, Di museum ini, anda dapat melihat koleksi
seni dengan nilai sejarah dari kebudayaan Bali. Koleksi museum terdiri dari koleksi
etnografika seperti peralatan yang digunakan saat zaman pra sejarah, peralatan
upacara keagamaan dan adat, perkembangan seni dan budaya masyarakat Bali, dari
jaman ke jaman. Tentunya dengan anda melihat koleksi museum anda akan dapat
membandingkan, bentuk dari peradaban masyarakat Bali jaman prasejarah dan
zaman modern.

4.3. Cara Melestarikan Museum tersebut


Museum Bali adalah museum yang didirikan untuk merawat, memajang, dan
memamerkan benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Bali pada zaman
dahulu, tepatnya pada zaman Pra-sejarah. Adapun cara untuk menjaga Museum Bali
tersebut agar tetap lestari, agar masyarakat dari berbagai kalangan tetap bisa
mengunjungi serta mempelajari benda-benda bersejarah yang dipamerkan disana
dengan nyaman. Menurut narasumber yang kami wawancara, yaitu bapak Adi
Wahyu Wibowo, memberi tips, agar menjadikan museum sebagai salah satu tujuan
wisata. Tidak hanya ke mall, seperti yang banyak dilakukan oleh anak-anak remaja
jaman sekarang. Disarankan untuk para orang tua untuk mengajak anak-anak
mereka mengunjungi museum, khususnya Museum Bali ini. Karna, museum juga
memiliki banyak nilai-nilai budaya baik seni dan religi yang harus dipelajari dan
dilestarikan. Selain itu, benda-benda yang dilindungi dan dipamerkan didalamnya
merupakan warisan untuk para generasi penerus bangsa.

4.4. Cara Mewariskan Nilai-Nilai dibalik berdirinya Sebuah Museum


Dibangunnya museum, monumen, atau bangunan bersejarah sebagai objek
yang berfungsi untuk mengingatkan peristiwa sejarah yang pernah terjadi pada masa
lampau kepada para generasi masa kini, pasti mengandung nilai-nilai yang dapat
dipetik dan harus diwariskan oleh generasi selanjutnya. Begitu pula dengan
Museum Bali ini. Nah, adapun cara untuk mewariskan nilai-nilai yang terkandung
dibalik dibangunnya sebuah museum, diantaranya :
 Yang pertama tentunya kita harus mengetahui nilai-nilai yang terkandung
dibalik dibangunnya sebuah museum.
 Menjadikan museum sebagai tujuan wisata, tidak hanya ke mall,yang
biasa dilakukan oleh anak-anak muda jaman sekarang. Dengan begitu,
kita sudah menghargai dibangunnya sebuah museum.
 Menjaga, merawat, dan melindungi benda-benda bersejarah yang
dipamerkan didalam museum.
 Sekiranya kalian mempunyai benda-benda yang bersejarah, mungkin bisa
di sumbangkan untuk dipamerkan di museum.
 Memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dibalik
dibangunnya sebuah museum.
 Dan masih banyak lagi.
4.5. Respon Masyarakat Bali Ketika Museum Dibangun
Sebelum museum ini dibangun memang pariwisata sudah berkembang,
namun pada saat itu museum hanya di gunakan hanya untuk tempat pertunjukan seni
baik tari maupun musik. Namun setelah Museum Bali di bangun, terutama
masyarakat Bali sangat antusias. Dapat dilihat dari intensitas kedatangan pengunjung,
hampir setiap hari ada saja masyarakat yang berkunjung terutama mahasiswa dan para
siswa baik SD, SMP, maupun SMA yang menjadikan museum ini sebagai sumber
sejarah. Selain itu adapula pengunjung wisatawan baik lokal maupun mancannegara
yang ingin lebih memahami budaya Bali, datang langsung ke museum ini.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Indonesia adalah salah satu negara yang berdiri dengan banyak peristiwa
sejarah didalamnya. Banyak bangunan bersejarah yang didirikan untuk memperingati
suatu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, sehingga dapat dikenang oleh para
generasi masa kini, diantaranya monumen, patung, dan museum. Museum sendiri
adalah suatu bangunan yang didirikan sebagai tempat dipajangnya benda-benda
peninggalan jaman dahulu, yang dapat dipelajari serta bermanfaat bagi masyarakat
banyak, terutama siswa siswi sekolah.
Di Indonesia ada banyak museum yang dapat kita jumpai, seperti halnya di
Bali.Museum-museum yang didirikan di Bali salah satunya Museum Bali. Museum
Bali Denpasar terletak di pusat kota Denpasar, tepatnya di Jl. Mayor Wisnu, di sebelah
selatan Pura Jagatnatha. Ide awal untuk mendirikan museum ini, datang dari seorang
asisten residen Bali Selatan yang menjabat dari tahun 1909-1913. Ada 3 orang yang
menjadi actor dibalik layar pembangunan gedung museum ini, yaitu I Gusti Gede
Ketut Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan Curt Grundler, seorang warga Jerman.
Pembangunan gedung pada saat itu dibiayai oleh raja-raja yang masih berkuasa di
Bali, mulai dari raja Tabanan, raja Buleleng, dan raja Karangasem. Padatahun 1930,
W.T Sttuterhim yang menjabat sebagai pimpinan dinas purbakala Bali, berupaya
untuk mengisi museum dengan peninggalan etnografi. Museum ini diresmikan pada
tanggal 8 Desember 1932.
Museum Bali adalah museum yang didirikan untuk merawat, memajang, dan
memamerkan benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Bali pada zaman
dahulu,tepatnya pada zaman Pra-sejarah. Mulai dari alat masak, senjata, aksesoris,
sarana upacara, sarana pemakaman, serta semua alat untuk mempertahankan hidup
mereka.Jadi, disini masyarakat Bali masa kini, dapat mempelajari dan mengetahui
lebih banyak mengenai kehidupan masyarakat Bali pada zaman Pra-sejarah.
Adapun cara untuk menjaga Museum Bali tersebut agar tetap lestari, agar
masyarakat dari berbagai kalangan tetap bisa mengunjungi serta mempelajari benda-
benda bersejarah yang dipamerkan disana dengan nyaman. Menurut narasumber
yang kami wawancara, yaitu bapak Adi Wahyu Wibowo, memberi tips, agar
menjadikan museum sebagai salah satu tujuan wisata. Tidak hanya ke mall, seperti
yang banyak dilakukan oleh anak-anak remaja jaman sekarang. Karna, museum juga
memiliki banyak nilai-nilai budaya baik seni dan religi yang harus dipelajari dan
dilestarikan. Selain itu, benda-benda yang dilindungi dan dipamerkan didalamnya
merupakan warisan untuk para generasi penerus bangsa.
Dibangunnya museum, monumen, atau bangunan bersejarah sebagai objek
yang berfungsi untuk mengingatkan peristiwa sejarah yang pernah terjadi pada masa
lampau kepada para generasi masa kini, pasti mengandung nilai-nilai yang dapat
dipetik dan harus diwariskan oleh generasi selanjutnya, ada banyak caranya, salah
satunya adalah dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya, serta menjaga, melindungi, merawat, serta melestarikan benda-benda dan
bangunan museum tersebut.

5.2. Saran
Museum Bali adalah museum yang didirikan untuk merawat, memajang, dan
memamerkan benda-benda yang digunakan oleh masyarakat Bali pada zaman
dahulu,tepatnya pada zaman Pra-sejarah. Mulai dari alat masak, senjata, aksesoris,
sarana upacara, sarana pemakaman, serta semua alat untuk mempertahankan hidup
mereka. Jadi, disini masyarakat Bali masa kini, dapat mempelajari dan mengetahui
lebih banyak mengenai kehidupan masyarakat Bali pada zaman Pra-sejarah.
Penting bagi kita untuk melestarikan dan merawat museum beserta benda-
benda yang dipamerkan didalamnya. Banyak nilai-nilai yang terkandung didalam
sebuah museum dan penting bagi kita untuk memahami serta mewariskannya.
Jadikanlah museum sebagai salah satu tujuan wisata agar lebih mencintai museum-
museum Indonesia, serta museum-museum tersebut tetap lestari. Ini juga salah satu
sikap kita sebagai generasi yang menghargai jasa para pahlawan dalam berjuang di
peristiwa penting yang telah terjadi di masa lampau.
DOKUMENTASI

 Gedung Buleleng

Didalam gedung ini, dipamerkan berbagai alat tukar yang digunakan oleh para manusia
Pra Sejarah, mulai dari uang kepeng, perhiasan dari batu, dan taring hewan.

 Gedung Karangasem
Didalam gedung ini, dipamerkan berbagai sarana pelengkap upacara seperti cili, canang, kain
endek, gebogan, terdapat pula patung lingga yoni, dll.
 Gedung Tabanan
Didalam gedung ini terdapat berbagai keris dan patung yang menjadi ikon Pulau
Dewata Bali, atau disebut barong.

 Narasumber 1

Nama : Adi Wahyu Wibowo


TTL : Solo,13 September 1982
Bertugas Sejak : Juni 2015
 Narasumber 2
Nama : I Nyoman Wirta
TTL : 31 Desember 1961
Bertugas Sejak : Juni 2014

 Narasumber 3
Nama : Ni Made Suratmi
TTL : 12 Desember
1963
Bertugas Sejak : Agustus 2009
 Narasumber 4

Nama : I Made Sunata


TTL : 1 Agustus 1970
Sebagai : Masyarakat
Denpasar
BEHIND THE SCENE
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum
http://belajaritutiadaakhir.blogspot.co.id/2011/08/museum-di-indonesia.html
https://www.rentalmobilbali.net/museum-bali-denpasar/

Anda mungkin juga menyukai