Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS FUNGSI MUSEUM SEBAGAI MEDIA MELESTARIKAN DAN

MEMPERKENALKAN PENINGGALAN SEJARAH DI KOTA JAMBI


Oleh : Rani Nikita Ria

Raninikitariasihombing@gmail.com

Pembimbing : Nirwan Il Yasin,S.Pd., M.Hum

Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

Abstrak

Pada dasarnya museum merupakan tempat pelestarian, bukan hanya secara fisik,
tetapi dalam sistem nilai dan norma. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah
memberikan pembelajaran tentang museum kepada generasi muda. Banyak orang
beranggapan bahwa museum adalah tempat atau bangunan untuk menyimpan benda-benda
kuno saja. Apabila kita mau memperhatikan lebih seksama, museum bukanlah hanya sekedar
tempat atau bangunan untuk menyimpan benda-benda kuno saja, akan tetapi banyak peristiwa
bersejarah yang terekam di dalamnya. Dalam mengemban misi yang besar bagi pengunjung
diantaranya adalah sebagai wadah yang mewariskan nilai-nilai perjuangan suatu bangsa,
karena benda-benda koleksi museum merupakan cermin dari kehidupan manusia pada masa
lampau.

Kata Kunci :Museum, Fungsi, Sejarah.


PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya budaya. Keragaman budaya yang dimiliki
melalui peristiwa sejarah yang panjang. Sudah seharusnya diapresiasi masyarakat dan
khususnya siswa. Dengan adanya museum adalah suatu lembaga institusi permanen yang
melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya terbuka untuk umum, tidak mencari
keuntungan, yang memelihara, meneliti, memamerkan dan mengkomunikasikan benda–benda
nyata dari pembuktian material manusia dalam lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan
dan rekreasi. Museum juga dikenal sebagai pusat preservasi kebudayaan, fungsi ini sangat
penting bukan hanya dalam pembinaan pengembangan kebudayan, juga sebagai sarana
membentuk manusia yang utuh. Sebagaimana yang di sebutkan manusia yang utuh adalah
manusia yang mempunyai masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Masa lalu merupakan
langkah dasar untuk memahami masa sekarang dan pengembangan pada masa yang akan
dating.
Museum memiliki fungsi strategis dalam bidang sejarah dan budaya. Museum dapat
memberikan informasi tentang aspek kehidupan masa lampau yang masih bisa di selamatkan
sebagai warisan budaya untuk menjadi bagian dari jati diri suatu bangsa. Koleksi meseum
dapat membuat pembelajaran sejarah menjadi hidup dan memberikan dorongan baru pada
metode pengajaran. Dengan adanya museum dapat membangkitkan dan menumbuhkan rasa
patriotisme bangsa pribumi terhadap sejarah-sejarah bangsa indonesia, selain itu bangsa
indonesia akan selalu ingat secara turun temurun tentang sejarah bangsanya. Dengan
demikian bangsa harus mendapatkan pendidikan dan rasa patriotisme, agar bangsa kita tidak
terjajah oleh bangsa lain.
Pelestarian budaya bangsa bukan suatu obsesi yang akan menghantarkan kembali
masyarakat pada suatu koridor sejarah masa lalu, melainkan usaha untuk menemukan
identitas dirinya sendiri. Bangsa Indonesia lahir bukan dari serpihan kebudayaan lain, tetapi
dari suatu muara budaya yang kaya. Keyakinan historis ini secara psikologi tidak hanya akan
memberi kebanggaan, tetapi juga kesetiaan untuk memelihara dan merekayasa nilai-nilai
luhur dan tradisi besar bangsanya. Museum sebagai salah satu wujud pelestarian budaya
mempunyai suatu komitmen dengan masyarakat yakni melayani masyarakat dalam
pengembangannya terutama dalam aspek non fisik, pelayanan museum sebagai wadah
pelestarian budaya, dalam pengembangannya museum berfungsi sebagai pelestarian warisan
sejarah alam dan budaya media pewarisan nilai budaya; sarana Pendidikan, pusat inspirasi,
pusat informasi, media.
Museum belum menjadi tujuan utama bagi masyarakat khususnya disekitar Kota
Jambi untuk berwisata. Museum yang memiliki peran besar sebagai tempat konservasi berupa
benda-benda kebudayaan masa lalu, seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat untuk
mengagumi sistem pengetahuan masyarakat dalam menghasilkan karya yang masih kita
gunakan hingga saat ini dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi museum sebagai sarana
pengenalan budaya bangsa memerlukan apresiasi dari seluruh masyarakat untuk lebih
memanfaatkan museum sebagai tempat untuk menggali manfaat yang lebih dalam.
Pendidikan di museum mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati
dalam setiap perbedaan agar menghindari terpecahnya rasa persaudaraan yang dapat
menimbulkan ketidakstabilan dalam hidup berdampingan. Salah satu daya tarik sebuah
wisata adalah apa yang menarik sehingga harus mendatangi tempat tersebut. Masyarakat
banyak yang belum mengetahui akan manfaat dari museum ini. Padahal sebenarnya museum
merupakan tempat wisata yang tidak hanya sekedar berjalan-jalan, tetapi dapat memberikan
manfaat edukasi bagi pengunjungnya. Dari wisata museum ini pemerintah dapat menambah
penghasilan daerah dari wisatawan yang berkunjung, karena dengan mengunjungi museum
selain sebagai tempat berlibur, museum juga dapat memberikan manfaat edukasi bagi
pengunjungnya. Bagi keluarga yang turut serta membawa anaknya, maka dengan pengenalan
benda-benda koleksi museum yang merupakan peninggalan kebudayaan masyarakat
purbakala dapat diketahui oleh anaknya. Sehingga secara tidak langsung orang tua telah
menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan bangsa terhadap anak-anak yang nantinya akan
menimbulkan rasa cinta terhadap kebudayaan asli bangsa Indonesia.

PEMBAHASAN
Dalam sejarahnya, museum mengalami perubahan dalam arti fungsi museumnya. Dari
fungsi awal sebagai gudang barang, tempat disimpan benda warisan budaya yang bernilai
luhur meluas fungsinya pada pemeliharaan, pengawetan, penyajian atau pameran.
Selanjutnya, fungsi museum diperluas lagi sampai pada fungsi pendidikan dalam rangka
untuk kepentingan umum. Namun Demikian, walaupun terjadi perubahan dan perluasan
fungsi museum, tetapi hakekat pengertian museum itu tidak berubah. Ciri ilmiah dan
kesenian, serta bersenang-senang tetap menjiwai arti museum sampai saat ini.
Direktorat Permuseuman pada tahun 1971 mengelompokkan museummuseum
menurut jenis koleksinya menjadi 3 jenis, yaitu museum umum, museum khusus, dan
museum lokal. Pengelompokan itu diubah pada tahun 1975 menjadi museum umum, museum
khusus, dan museum pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1980 pengelompokan itu
disederhanakan menjadi museum umum dan museum khusus. Museum umum dan museum
khusus itu, berdasarkan tingkat kedudukannya dijabarkan menjadi museum tingkat nasional,
museum tingkat regional (propinsi), dan museum tingkat lokal (kotamadya/kabupaten}.
Dalam kebijakannya Direktorat Permuseuman telah menetapkan 3 pilar utama yang
dijadikan kebijakan bagi permuseuman di Indonesia yaitu :
1. Mencerdaskan bangsa
2. Kepribadian bangsa
3. Ketahanan nasional dan wawasan nusantara.1

Museum pertama yang berada di Provinsi Jambi adalah Museum Negri yang sekarang
bernama Museum Siginjai, yang status pengelolaanya milik Pemerintah Provinsi Jambi.
Museum Negeri Jambi diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Bapak Prof.DR.Fuad Hassan. Peresmian ditandai dengan penandatangani
prasasti,maka Museum Negeri Jambi telah dapat dikunjungi oleh para pelajar, siswa dan
mahasiswa serta masyarakat dan peneliti. Benda-benda warisan budaya yang terhimpun di
Museum Negeri Jambi merupakan warisan budaya yang mempunyai nilai nilai luhur yang
mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. Musuem ini disebut
juga museum umum, karena museum ini menyimpan, merawat dan memamerkan koleksinya
yang bersifat umum/menyeluruh, seperti sejarah alam, flora dan fauna, serta sejarah peralatan
dan perkembangan peralatan manusia.
Museum Siginjei Kota Jambi memiliki beragam koleksi yang berjumlah sekitar 4.000
koleksi, antara lain geologi (benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu
geologi antara lain meliputi batuan, mineral, fosil dan benda-benda bentukan alam lainnya),
biologi (benda koleksi yang masuk kategori benda objek penelitian/dipelajari oleh disiplin
ilmu biologi), filologi (naskah-naskah kuno yang ditulis tangan, naskah incung Kerinci yang
ditulis di atas tanduk dan bambu, Alquran dan Kitab Tasauf yang ditulis tangan), etnografi
(koleksi yang menjadi objek penelitian/disiplin ilmu antropologi, benda-benda tersebut
merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis), arkeologi (koleksi yang

1
Direktori Museum Indonesia.Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan.Jakarta(2012)
menjadi objek penelitian/disiplin ilmu arkeologi, seperti: peninggalan masa prasejarah),
historis (koleksi yang menjadi disiplin ilmu sejarah, sejak masuknya budata barat, benda yang
berkaitan dengan peristiwa sejarah), keramik (koleksi keramik terbuat dari tanah liat yang
dibakar dengan suhu tertentu), senirupa (koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman
artistik manusia melalui objek dua dan atau tiga dimensi) dan teknologi (koleksi yang
menggambarkan perkembangan teknologi tradisional sampai dengan teknologi modern).
Museum ini juga menyimpan benda peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong
bertuliskan aksara kuno Cina, teko, piring porselen, fragmen tangan, arca Budha, arca dan
sebagainya.2

Sementara itu, disamping museum umum atau museum negeri provinsi yang sekarang
namanya museum siginjai, di provinsi Jambi berdiri lagi sebuah museum khusus yaitu
Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Status pengelolaan milik Pemerintah Provinsi Jambi dan
keberadaan museum merupakan ide dari para pejuang-pejuang rakyat jambi (legiun veteran)
yang menyampaikan kepada gubernur Jambi bapak hj. Abdulrahman Sayoeti yang menjabat
sebagai gubernur dan kemudian menanggapi usulan tersebut untuk mendirikan sebuah
museum khusus. Dan secara simbolis diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H.M.
Soeharto pada tanggal 10 Juli 1997 yang koleksi ya berkenaaan dengan kelengkapan
peralatan yang dipergunakan oleh para pejuang untuk dipamerkan dalam sebuah gedung
museum dalam tujuan menyampaikan sejarah perjuangan rakyat jambi kepada masyarakat
dan generasi penerus.
Yang mana koleksi di mseum Perjuangan berupa koleksi persenjataan modern semasa
perang melawan Penjajah Belanda di Jambi. Persenjataan tersebut dipergunakan pada perang
kemerdekaan tahun 1945-1950, seperti senapan, pistol vickers, senjata mesin ringan, dan
senjata lain. Termasuk jenis persenjataan modern yang unik adalah senjata rakitan tangan
atau kecepek yang dipergunakan oleh Kompi II Batalyon Cindur Mato pada tahun 1948. Ada
juga senjata seperti pistol dan senapan rampasan dari Pasukan Belanda. Dan juga kita, dapat
melihat peralatan senjata tradisional seperti keris, pedang, badik, tombak, pakaian perang,
ikat kepala, alat komunikasi dan perlengkapan perang bersifat religius yang dipergunakan
melawan pasukan kolonial. Diantaranya yang dipakai oleh Khatib Mat Suruh dari Kerinci
dan lascar Barisan Selempang Merah dari Tanjung Jabung. Dan di halaman museum terdapat

2
Skripsi.Novi Wikaharyani.Manajemen Preservasi Koleksi Monograf Pada Museum Siginjei Kota
Jambi.Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.2018
Replika Pesawat Catalina 005 yang banyak berjasa bagi kemerdekaan rakyat Jambi yang
merupakan icon tersendiri museum Perjuangan.
Pada Tahun 2012 berdirilah Museum Gentala Arasy, status pengelolaanya sendiri milik
Pemerintah Provinsi Jambi. Museum ini berada di pinggir sungai batanghari dan untuk
menuju kesana rakyat Kota Jambi harus berjalan melalui jembatan gentala yang merupakan
maskot Kota Jambi, Gentala Arasy sendiri adalah singkatan dari genta dan tala yang artinya
lonceng dan penyelaras serta arasy merupakan tempat tertinggi Allah SWT, dan juga
merupakan sebagai persembahan kehormatan untuk mantan Gubernur Jambi Abdulrahman
Sayoeti. Museum Gentala Arasy ini merupakan museum khusus. Museum ini merupakan
proyek dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus, dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf
Kalla pada tanggal 28 Maret 2015. Gentala Arasy tadinya hanya menara saja, namun
belakangan diubah agar tidak lagi cuma menara dan bisa memberikan informasi bermanfaat
bagi pengunjungnya. Makanya kemudian dibuat jadi Museum Gentala Arasy yang berisikan
awal mula kedatangan Islam di Jambi dan benda-benda hasil koleksi sejarahIslam di Jambi.
Koleksi yang ada di Museum Gentala Arasy datang dari seluruh Jambi dan merupakan
pemberian dari ulama-ulama.3

3
Skripsi.Erri Putrapratama.Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015.Proogram Studi Pendidikan
Sejarah.Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Sejarah. Universitas Batanghari.Jambi
Kesimpulan
Pada dasarnya disetiap provinsi ataupun kabupaten setidaknya memiliki satu museum,
baik itu museum khusus dan museum umum, yang mana fungsi dari adanya museum itu
untuk merawat atau menyimpan peninggalan peninggalan di masa lalu baik itu berupa naskah
atau teks, atau benda. Sebagaimana fungsi museum tersebut seharusnya masyarakat
seharusnya mempunyai sikap ingin lebih tau apa aja yang ada di museum sehingga itu
didirikan. Dari museum itulah kita bisa tau bagaimana masyarakat local melawan penjajah
sehingga kita bisa merasakan kebebasan sekarang.

Daftar Pustaka
Simanjuntak, D. H. (2016). Peranan Museum Simalungun sebagai Media Pewarisan
Nilai Budaya. Anthropos Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and
Cultural Anthropology) 2(2)
Suraya, M. S. (2016). E-Museum Sebagai Media Memperkenalkan Cagar Budaya Di
Kalangan Masyarakat. Diambil dari httpwww. researchgate. netpublicatio,
(280493363_EMUSEUM_SEBAGAI_MEDIA_ME).
Direktori Museum Indonesia.Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.Jakarta(2012)
Skripsi.Erri Putrapratama.Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015.Proogram
Studi Pendidikan Sejarah.Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Sejarah. Universitas
Batanghari.Jambi
Skripsi.Novi Wikaharyani.Manajemen Preservasi Koleksi Monograf Pada Museum
Siginjei Kota Jambi.Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.2018

Anda mungkin juga menyukai