Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PENGAMATAN

BENDA BENDA BERSEJARAH DI MUSEUM MANDALA WANGSIT

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

1. Suci Rahmadewi
2. Rustini
3. Anisatul Hikmah
4. Desiyana
5. Suarah
6. Nova Amelia
7. Hari Restu Putra

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIT


PELAKSANAAN TEKNIS

SMA NEGERI 1 BINUANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Laporan Hasil Observasi dan Pengamatan
Benda Benda Bersejarah di Museum Mandala Wangsit".

Selesainya penyusunan laporan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini, terutama kepada:

1. Bapak Wawan Sachruhujayani, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binuang
2. Bapak Agung Hamanto, S.Sos. sebagai Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Binuang
3. Bapak Bahijudin, S.Pd.I. sebagai Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1
4. Bapak Nadi Saputra, S.T. sebagai Pembimbing Kelompok Study Ilmiah
5. Bapak/Ibu Guru beserta Staf TU dan para Panitia Study Ilmiah SMA Negeri 1
Binuang

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk para pembaca.

Binuang, Februari 2023

Penyusun Kelompok
LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah dengan judul "Sejarah Museum Mandala Wangsit" ini telah di teliti dan di setujui
oleh Guru Pembimbing dan di sahkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binuang, pada:

Hari

Tanggal

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Wawan Sachruhujayani, M.Pd Nadi Saputra, S.T

NIP. 19650228 198703 1 007


NIP.197912052022211009
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Museum merupakan salah satu objek wisata yang dapat menambah ilmu pengetahuan baik dalam
bidang sejarah maupun pengetahuan alam tergantung dengan koleksi yang disediakan museum
itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau disingkat KBBI (2008), museum adalah
gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat
perhatian umum. Seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu atau tempat menyimpan barang
kuno.Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah
lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan bendabenda bukti
materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.Dari pernyataan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa museum adalah tempat untuk menyimpan, merawat, mengamankan dan
memamerkan benda-benda bukti materiil hasil tangan manusia dan lingkunganya di masa
lampau yang patut mendapat perhatian umum sebagai alat pembelajaran dan juga sebagai upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah sebuah tempat atau bangunan peninggalan markas
prajurit divisi Siliwangi dengan ciri bangunannya yang berasitekturkan bergaya Belanda yang
sampai saat ini gaya arsitektur bangunan tersebut masih tetap dipertahankan dan dilestarikan.
Warna dari bangunan tersebut yang identik dengan militer menambah kesan zaman perjuangan
yang dirasakan langsung oleh pengunjung semakin kental terasa akan aura dari zaman
penjajahan. Selain dari segi bangunan museum Mandala Wangsit Siliwangi juga memiliki benda-
benda koleksi yang tidak kalah menariknya dari museum lain yang berada di kota Bandung
karena museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan sebuah museum yang identik dengan
militer jadi benda koleksi yang berada di dalamnya terdapat banyak senjata-senjata rampasan
perang, kendaraan perang militer, biorama perang, foto-foto panglima siliwangi yang dari awal
ditunjuk menjadi pengelola museum sampai sekarang, foto-foto penumpasan pemberontak
DI/TII ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Kapan peresmian Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung ?


2. Apa tujuan didirikannya Museum Mandala Wangsit ?
3. Apa artinya Museum Mandala Wangsit ?

1.3. Hipotesis

Bangunan museum yang memiliki gaya arsitektur romantisisme akhir ini dibangun pada era
kolonial Belanda antara tahun 1910-1915 sebagai tempat tinggal para perwira Belanda. Setelah
Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942, bangunan ini dijadikan markas untuk sembunyi
dari pihak Jepang. Setelah kemerdekaan, bangunan ini diambil alih oleh pasukan Siliwangi dan
digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi (Akademi Militer Bandung) pada tahun 1949-1950.
Bangunan ini berdiri di atas tanah seluas 4.176 m2 dengan luas bangunan 1.674 m2. Pada
tanggal 23 Mei 1966 bangunan ini beralih fungsi menjadi Museum yang diresmikan oleh
panglima divisi Siliwangi ke-8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Lalu tahun 1979 gedung ini
direhabilitasi kembali menjadi gedung bertingkat dua, kemudian diresmikan penggunaannya
pada tanggal 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke-15, Mayjen Yoga Sugama dan
dengan penandatangannan prasasti oleh Presiden Soeharto.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan museum yang berada di bawah naungan
Kodam III/Siliwangi, TNI Angkatan Darat. Tujuan pendiriannya dimaksudkan untuk
memberikan gambaran kepada masyarakat tentang perjuangan militer Divisi Siliwangi dan
Rakyat Jawa Barat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Arti Mandala Wangsit merupakan sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah atau nasihat
dari pejuang masa lalu kepada generasi penerus melalu benda-benda yang ditinggalkannya.
1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari Museum Mandala Wangsit ini didirikan adalah :

 Memberikan gambaran tentang perjuangan militer divisi Siliwangi dan rakyat Jawa
Barat.
 Meningkatkan nilai-nilai kejuangan melalui benda-benda koleksi yang dititipkan kepada
museum.
 menumbuhkan semangat dan rasa nasionalisme yang tinggi pada generasi muda agar
dapat meneruskan perjuangan para pejuang di masa lalu dalam rangka mengisi
kemerdekaan dan cita-cita nasional.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami lakukan dalam penelitian di Museum Mandala Wangsit ini adalah
metode observasi dan metode studi dokumen. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran. Sedangkan studi dokumen merupakan teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
hasil karya, maupun elektronik.

1.6. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berharap mendapatkan beberapa manfaat diantaranya:

1. Bagi penulis, dengan dilakukannya penelitian ini penulis dapat menganalisis


permasalahan yang ada dan untuk melengkapi tugas makalah penelitian karya ilmiah ini.
2. Bagi pengelola museum yaitu dapat dijadikan sebagai bahan masukan agar dapat
meningkatkan pengelolaan koleksi di Museum.
3. Hasil penelitian dapat di jadikan referensi bagi siswa/i selanjutnya
1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya ilmiah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Judul, kata pengantar, lembar pengesahan, daftar isi, Bab 1 pendahuluan.latar belakang
masalah.perumusan masalah.hipotesis.tujuan dan manfaat metode penelitian. Manfaat penelitian.
Sistematika penulisan, kerangka teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian,
penutup.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Bangunan Museum Mandala Wangsit ini dibangun sekitar tahun 1910, dengan fungsi semula
adalah Militaire Akademie Bandung, saat ini bangunan ini difungsikan menjadi museum yaitu
Museum Madala Wangsit Siliwangi. Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang terletak di Jl
Lembong 38 Bandung ini, memiliki areal seluas 4176 m2 dan luas bangunan 1674 m2,
menempati sebuah gedung yang pernah digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi yang
pertama di Kota Bandung (Staf Kwartier Territorium III Divisi Siliwangi) pada tahun 1949-1950
yang berlokasi di Oude Hospital Weg sekarang jalan lembong).

Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah sebuah tempat atau bangunan peninggalan markas
prajurit divisi Siliwangi dengan ciri bangunannya yang berasitekturkan bergaya Belanda yang
sampai saat ini gaya arsitektur bangunan tersebut masih tetap dipertahankan dan dilestarikan.
Warna dari bangunan tersebut yang identik dengan militer menambah kesan zaman perjuangan
yang dirasakan langsung oleh pengunjung semakin kental terasa akan aura dari zaman
penjajahan. Selain dari segi bangunan museum Mandala Wangsit Siliwangi juga memiliki benda-
benda koleksi yang tidak kalah menariknya dari museum lain yang berada di kota Bandung
karena museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan sebuah museum yang identik dengan
militer jadi benda koleksi yang berada di dalamnya terdapat banyak senjata-senjata rampasan
perang, kendaraan perang militer, biorama perang, foto-foto panglima siliwangi yang dari awal
ditunjuk menjadi pengelola museum sampai sekarang, foto-foto penumpasan pemberontak
DI/TII ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).

Dalam karya ilmiah ini, kami berkunjung di Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Berdasarkan
hasil studi pengamatan dan wawancara bahwa Museum Mandala Wangsit Siliwangi
menceritakan kejadian atau peristiwa dimana Divisi Siliwangi dengan rakyat Jawa Barat
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Museum Mandala Wangsit Siliwangi memiliki
sebelas ruangan kejadian yang dibagi dua, pada lantai satu terdapat ruang pergerakan nasional
Indonesia tahun 1918-1944, detik-detik proklamasi tahun 1945, palagan Bandung tahun 1945-
1946, perang kemerdekaan tahun 1947-1949, pemberontakan DI/TII di Jawa Barat tahun 1949-
1965, penumpasan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat tahun 1962-1965, lambang-lambang
satuan divisi Siliwangi, pemberontakan APRA, RMS, DI/TII di Sulawesi Selatan tahun 1950,
penumpasan g.30 s/pki dan tugas internasional tahun 1965-1974, operasi seroja Timor-
Timur1976-1977, foto-foto mantan panglima divisi Siliwangi hingga sekarang, ditampilkan
dalam bentuk panel, vitrin, diorama dan pedestal. Museum Mandala Wangsit Siliwangi ini
menceritakan sejarah tentang perjuangan kemerdekaan. Sebagian bangunan Museum Mandala
Wangsit Siliwangi Bandung masih melestarikan bangunan peninggalan Belanda yang pernah
dijadikan Markas Divisi Siliwangi pertama di Kota Bandung (Staf Kwartier Territorium III
Divisi Siliwangi), yang sekarang dialih fungsikan menjadi ruangan kantor penunjangan
museum.Bangunan yang memiliki gaya arsitektur Late Romanticism dibangun pada tahun 1910
sampai 1915 yakni pada masa kolonial Belanda sebagai tempat tinggal perwira Belanda.Namun
tempat ini diambil alih opeh pasukan Siliwangi dan digunakan sebagai markas Divisi Siliwangi
(Militaire Akademi Bandung) pada tahun 1949-1950 setelah kemerdekaan. Bangunan ini berdiri
di atas tanah seluas 4.176 m2 dengan luas bangunan 1.674 m2. Pada Tanggal 23 Mei 1966
bangunan ini dijadikan sebagai Museum Mandala Wangsit Siliwangi yang diresmikan oleh
panglima Divisi Siliwangi ke 8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Pada Tahun 1979 gedung ini
dibangun atau direhabilitasi kembali menjadi gedung bertingkat dua, kemudian diresmikan pada
tanggal 10 November 1980 oleh Pangdam Siliwangi ke 15 Mayjen Yoga Sugama dan
Prasastinya ditandatangani oleh Presiden RI ke 2 (Soeharto).
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam penelitian di Museum Mandala Wangsit ini adalah
metode observasi dan metode studi dokumen. Metode observasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau prilaku objek sasaran. Sedangkan studi dokumen merupakan teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,
hasil karya, maupun elektronik.

3.2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Teknik ini
diterapkan dengan melakukan langsung pengamatan terhadap objek yang akan diteliti. Peneliti
terjun langsung ke lapangan dan mengamati objek penelitian dengan mata kepala sendiri yang
kemudian dikumpulkan dalam sebuah catatan.

3.3.Teknik Sampling

Teknik sampling yang kami gunakan adalah Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic
Random Sampling). Pengambilan sampel pada teknik ini menetapkan sampel awal secara acak
kemudian sampel selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan pola tertentu. Pola umum dari
teknik ini adalah mengambil bilangan kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah
sampel yang akan diambil.

3.4 Teknik Analisis

Teknik analisis yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif.
Analisis data kualitatif yaitu analisis data yang berasal dari data-data yang terjaring dari proses
pengumpulan data, yaitu rekam & catat, tinjauan pustaka, wawancara, serta partisipasi. Teknik
analisis data kualitatif ialah teknik analisis yang berfokus pada data-data yang bersifat kualitatif.
Pada teknik analisis data kualitatif menganalisis atau membahas mengenai konsep-konsep suatu
permasalahan dan tidak disertai data-data berupa angka-angka.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan

Dari semua objek yang kami teliti kami mendapatkan hasil bahwa, Museum Mandala wangsit
Siliwangi adalah museum militer yang berada di kota Bandung,Jawa barat.Museum ini adalah
milik kodam III/Siliwangi, di Jawa barat dan Banten yang namanya di ambil dari raja kerajaan
Sunda yang kekuasaannya tidak terbatas, kebijakannya serta berwibawa dalam menjalankan roda
pemerintahan. Museum Mandala Wangsit Siliwangi diresmikan penggunaannya oleh Panglima
Komando Daerah Militer III/Siliwangi ke-8, Kolonel Inf. Ibrahim Adjie pada tanggal 23 Mei
1966.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah sebuah tempat atau bangunan peninggalan markas
prajurit divisi Siliwangi dengan ciri bangunannya yang berasitekturkan bergaya Belanda yang
sampai saat ini gaya arsitektur bangunan tersebut masih tetap dipertahankan dan dilestarikan.
Warna dari bangunan tersebut yang identik dengan militer menambah kesan zaman perjuangan
yang dirasakan langsung oleh pengunjung semakin kental terasa akan aura dari zaman
penjajahan. Selain dari segi bangunan museum Mandala Wangsit Siliwangi juga memiliki benda-
benda koleksi yang tidak kalah menariknya dari museum lain yang berada di kota Bandung
karena museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan sebuah museum yang identik dengan
militer jadi benda koleksi yang berada di dalamnya terdapat banyak senjata-senjata rampasan
perang, kendaraan perang militer, biorama perang, foto-foto panglima siliwangi yang dari awal
ditunjuk menjadi pengelola museum sampai sekarang, foto-foto penumpasan pemberontak
DI/TII ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).
BAB V

Penutup

5.1. Simpulan

Adapun kesimpulan atas penelitian yang telah kami teliti, antara lain:

Museum Mandala Wangsit Siliwangi sebagai salah satu aset sejarah di kota Bandung, perlu
mensosialisasikan keberadaannya sebagai museum sekaligus saksi perjuangan Divisi Siliwangi
dan Rakyat Jawa Barat dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengunjungi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi adalah sesuatu hal yang menyenangkan dan nyaman
sekaligus bukan hanya sebagai tempat representasi sejarah, namun juga merupakan tempat untuk
bermain dan menambah wawasan yang dimana hal ini dapat menumbuhkan rasa jiwa
patriotismedan cinta tanah air.

5.2. Saran

Setelah menganalisa permasalahan dan merancang, maka melalui tugas akhir ini disampaikan
beberapa saran kepada pihak pengelola Museum Mandala Wangsit Siliwangi beserta lembaga
pemerintahan yang terkait demi kemajuan museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi ke arah
yang lebih baik, antara lain sebagai berikut :

 Lembaga pemerintahan lebih memperhatian dengan sungguh-sungguh perkembangan dan


kondisi Museum Mandala Wangsit Siliwangi sebagai aset sejarah bangsa, yaitu dengan
cara memberikan dana dan dukungan yang nyata bagi perkembangan museum itu sendiri
sekaligus pihak pengelolanya.
 Pihak Museum Mandala Wangsit Siliwangi lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan
fasilitas yang ada kepada pengunjung, misalnya dalam hal menambahkan jasa pemandu
berkompeten yang senantiasa menemani dan memandu pengunjung selama berkeliling di
area museum khhususnya ruang pamer dalam ruangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Wangsit_Mandala_Siliwangi

http://digilib.uinsgd.ac.id/20758/#:~:text=Maka%20dari%20itu%2C%20didirikanlah
%20Museum,pada%20tanggal%2023%20Mei%201966.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai