Anda di halaman 1dari 9

Daya Tarik Wisata Museum Mandala Wangsit Siliwangi Kota Bandung

Tugas disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan


Pariwisata

Vini Aditya Sari 24-2014-049


Aditya Trifauzan 24-2014-051
Reza Ahmad Fadhilla 24-2014-055
Devikalinda Saraswati 24-2014-056
Hanti Setya Rahmalida 24-2014-061

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting untuk memajukan kegiatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat suatu negara, saat ini sektor pariwisata di
setiap negara sedang mengalami perkembangan dengan banyaknya perjalanan wisata
yang dilakukan dan dikembangkannya potensi potensi pariwisata yang dimiliki oleh
setiap negara.

Kota Bandung yang juga merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat memiliki
banyak potensi dan daya tarik wisata dari mulai wisata kuliner, wisata edukasi, wisata
sejarah, wisata budaya, wisata rekreasi dana lam, dan wisata belanja. Diantara wisata
wisata tersebut, Kota Bandung banyak memiliki destinasi wisata sejarah sekaligus
wisata edukasi yang cukup baik, seperti keberadaan museum-museum sejarah yang
juga dapat memberikan edukasi terhadap pengunjungnya.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi merupakan salah satu daya Tarik wisata
yang ada di Kota Bandung. Museum ini salah satu museum yang menyimpan sejarah
sangat penting bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Barat. Museum
Mandala Wangsit Siliwangi diresmikan pada tanggal 23 mei tahun 1966 oleh panglima
Divisi Siliwangi ke 8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Museum ini berisikan koleksi
benda-benda serta bukti-bukti sejarah perjuangan Siliwangi bersama rakyat Jawa Barat
dalam merebut kemerdekaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa daya Tarik dan potensi wisata di Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Kota Bandung.
2. Bagaimana pengelolaan wisata di Museum Mandala Wangsit Siliwangi Kota
Bandung.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pada latar belakang di atas maka tujuan penelitian
ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui daya Tarik wisata dan potensi wisata yang ada di Museum
Mandala Wangsit Siliwangi Kota Bandung
2. Mengetahui pengelolaan Museum Mandala Wangsit Siliwangi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pariwisata


Menurut Institute of Tourism in Britain (sekarang Tourism Society in Britain)
di tahun 1976 merumuskan : Pariwisata adalah kepergian orang-orang sementara
dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan bekerja
sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat- tempat tujuan
tersebut: mencakup kegiatan untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian
atau darmawisata/ekskursi (dalam Pendit, 1999 : 30).
2.2 Museum
Menurut International Council Of Museum (ICOM) museum adalah lembaga
non-profit, permanen dalam pelayanan terhadap masyarakat serta untuk
pengembangannya, terbuka untuk umum, yang berfungsi untuk memperoleh,
melestarikan, melakukan penelitian, menginformasikan dan memamerkan warisan
manusia dan lingkungannya yang berwujud dan tidak berwujud untuk tujuan
pendidikan, pembelajaran dan hiburan.
Menurut Mohammad Zakaria( seperti yang dikutip dari Ayo kita mengenal
museum ; 2009 ) Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum.
Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan
warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau
hiburan(2011). Sedangkan menurut Caleb Setiawan ma(Ericson Damanik, 2015 ; 8) .
Museum adalah bangunan untuk menempatkan koleksi obyek untuk diteliti, dipelajari
dan dinikmati. Museum mengumpulkan berbagai material dari berbagai tempat dan
waktu yang berbeda ke dalam sebuah bangunan. Disamping itu museum merupakan
lembaga tetap tempat memelihara, menyelidiki,mengajar, memamerkan dan
memeragakan benda konservasi kepada masyarakat luas untuk tujuan publikasi,
informasi, edukasi dan rekreasi.

2.2.1 Jenis Jenis Museum


Museum yang terdapat di Indonesia dapat dibedakan melalui beberapa jenis klasifikasi
( Ayo kita Mengenal Museum ; 2009) yakni sebagai berikut :

a) Museum Khusus
Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia atau
lingkungannya yang berkaitan dengan satu cabang seni, cabang ilmu atau satu
cabang teknologi.
b) Museum Umum
Museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti material manusia dan
lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu
dan teknologi.
BAB III
PROFIL MUSEUM

3.1 Profil Museum


Museum Mandala Wangsit Siliwangi diresmikan pada tanggal 23 mei tahun
1966 oleh panglima Divisi Siliwangi ke 8 yaitu Kolonel Ibrahim Adjie. Museum ini
berisikan koleksi benda-benda serta bukti-bukti sejarah perjuangan Siliwangi bersama
rakyat Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan. Setiap benda koleksi yang berada
dimuseum ini, memiliki nilai sejarah yang tinggi dan dilengkapi dengan informasi
tahun pemakaian, fungsi serta peristiwa yang menyertainya.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi terletak di Jalan Lembong No. 38 Kota


Bandung. Museum ini cukup mudah ditemukan karena berada di pusat kota namun
tidak terlalu terlihat karena tidak terdapat petunjuk jalan yang mengarah ke museum.
Museum terletak dekat dengan objek wisata seperti Bandung Indah Plaza, Bandung
Electronic Center, Braga, juga berada dekat dengan Hotel dan Tugu Sepak Bola.
Dengan adanya beberapa objek wisata, maka memberikan dampak tersendiri bagi
museum, museum Mandala Wangsit akan lebih mudah terlihat oleh wisatawan
domestik maupun asing karena posisinya yang berada di pinggir jalan sehingga mudah
untuk diakses.

Tambahin Peta lokasi

3.2 Sejarah Museum


Museum Mandala Wangit Siliwangi menempati areal seluas 4.176 meter
persegi dengan luas bangunannya sekitar 1.674 meter persegi. Bangunan museum yang
bergaya arsitektur late romanticism ini bukanlah bangunan baru yang langsung
difungsikan sebagai museum, melainkan bangunan tua yang dibangun pada tahun
1920-1915 sebagai tempat tinggal perwira Belanda.

Setelah bangsa Indonesia merdeka bangunan diambil alih dan digunakan oleh
pasukan Divisi Siliwangi sebagai markas Militaire Akademie Bandung dari tahun 1949
hingga 1950. Pada awal 1950, tepatnya tanggal 23 Januari, markas Divisi Siliwangi
pertama ini pernah menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil
(APRA) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Dalam peristiwa tersebut
gugur sebanyak 79 prajurit TNI/Siliwangi, termasuk diantaranya Mayor Adolf
Lembong.

3.3 Koleksi Museum Mandala Wangsit Siliwangi


Sesuai dengan tujuannya yaitu sebagai wadah pelestarian dan pewarisan nilai-
nilai kejuangan kepada para generasi muda, maka koleksi Museum Mandala Wangsit
Siliwangi adalah benda-benda yang berhubungan dengan perjuangan rakyat Indonesia,
khususnya prajurit TNI, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Benda-benda tersebut diantaranya adalah: (1) lukisan peristiwa Bandung Lautan Api;
(2) koleksi-koleksi milik Huseun Somaprawira; (3) bendera dan lambang-lambang
kesatuan; (4) foto-foto perjuangan dari masa revolusi fisik tahun 1945 hingga 1949; (5)
foto-foto mantan Panglima Siliwangi; (7) tanda pangkat, lencana, Panji Siliwangi, mata
uang, dan peta; (8) harimau yang diawetkan sebagai simbol dari pasukan Siliwangi; (9)
sebuah ambulance yang dijuluki Si Gajah atau Si Dukun karena dianggap telah berjasa
selama operasi penumpasan gerakan DI/TII S.M. Kartosuwiryo di daerah Majalaya
(Kampung Suni, Rancakole, Ciekek, dan Talaga) antara tahun 1957 hingga 1962; (10)
sebuah jubah milik Kyai Agung Caringin yang konon apabila dikenakan dapat
membuat si pemakai menjadi tidak terlihat; (11) seragam asli tentara Indonesia yang
dahulu dipakai berperang lengkap dengan peralatannya, seperti sepatu bot, botol
minuman, dan helm; (12) berbagai macam senjata, baik yang tradisional maupun
modern, seperti: keris, kujang, tombak, panah, belati, samurai, pedang, golok, pedang
bambu, mebelair, senjata api, meriam, bom molotov, dan canon; (13) storyline atau
diorama jalan peristiwa Palagan Bandung 1945-1946, Perang Kemerdekaan 1947-
1949, dan perang pasca kemerdekaan; dan (14) kendaraan tempur yang dipamerkan
secara out dor seperti tank dan panser
BAB IV
PEMBAHASAN

Daya Tarik Wisata


Potensi Wisata
Pengelolaan Museum Mandala Wangsit Siliwangi (+,-) : dari sisi kelembagaan dan
pengunjung

Anda mungkin juga menyukai