Misalkan sebuah perusahaan minyak “Shell” memiliki suatu lahan yang berpotensi mengandung
minyak dan mereka harus membuat keputusan untuk memilih satu dari tiga pilihan tindakan:
Tabel
Jenis Sumur Probabilitas Keuntungan
Kering .50 0
Jika dalam kasus diatas kita memiliki informasi tambahan sebelum pengeboran, dimana akan
dilakukan analisis seismik untuk mengetahui struktur dari tanah tempat lahan tersebut berada. Ada tiga
macam struktur tanah, yaitu: no structure (N), open structure (O) dan close structure (C). Dari
pengalaman terdahulu diketahui bahwa jika struktur tanahnya adalah N maka kemungkinan terbesar
(70%) bahwa sumur di tanah tersebut kering, sedangkan jika strukturnya adalah C maka kemungkinan
terbesar (60%) bahwa sumur di tanah tersebut berlimpah. Data selengkapnya dapat terlihat pada tabel
di bwah ini Biaya dari analisis seismik untuk menentukan struktur tanah adalah 10K. Apakah tes
tersebut layak untuk dilakukan? Jika ya, bagaimana hasilnya?
N O C
Jenis Sumur
SOAL 2
Halaman 2 dari 5 Halaman
1. PT. Sumber Kencana Makmur dalam mencari sumber minyak bumi akan memutuskan apakah
menggunakan peta geologi (biaya $ 25,-) atau tidak.
2. Pilihan berikutnya adalah menjual konsesi atau bor sendiri dengan kondisi sbb:
3. Pilihan berikutnya adalah menjual konsesi atau bor sendiri dengan kondisi sbb:
a. Beli peta dan berhasil (favourable) dengan P = 0.24
1. Jual konsesi, hasil $ 86,-
2. Bor sendiri, dan bila ternyata:
• Kering, P=0.25, rugi $ 50,-
• Asam, P=0.33, hasil $ 200,-
• Manis (dapat minyak), P=0.42, hasil $ 500,-
b. Beli peta dan tidak berhasil (unfavourable) dengan P = 0.76
1. Jual konsesi, hasil $ 80,-
2. Bor sendiri :
• Kering, P=0.71, rugi $ 50,-
• Asam, P=0.158, hasil $ 200,-
• Manis, P=132, hasil $ 500,-
c. Tidak beli peta
1. Jual konsesi, hasil $ 80,-
2. Bor sendiri :
• Kering, P=0.6, rugi $ 50,-
• Asam, P=0.2, hasil $ 200,-
• Manis, P=0.2, hasil $ 500,-
a. Tentukan keputusan perusahaan dan alasan yang mendasari!!!
b. Gambarkan pohon keputusan dari kasus diatas!
SOAL 3
Halaman 3 dari 5 Halaman
MNC Cement adalah perusahaan yang memproduksi semen mortar. Semula semen mortar milik MNC
Cement merupakan produk yang menonjol. Pada puncaknya, penjualan dapat mencapai 20% dari
keseluruhan penjualan semen mortar di pasaran. Akhir-akhir ini penjualan turun tajam dan hanya
menguasai 7% saja. Melihat kondisi ini, perusahaan mengadakan survey yang menunjukkan
rendahnya kualitas semen mortar MNC Cement dibandingkan produk pesaing pada tingkat harga yang
sama. Berdasarkan hasil survey tersebut perusahaan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu
Jika hasil pengembangan positif dan produk baru kemudian dipasarkan, maka perusahaan
akan dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu jika tingkat penjualan tinggi perusahaan
memperoleh keuntungan 50 juta. Tetapi jika tk penjualan rendah perusahaan akan rugi 15 juta.
Bila hasil pengembangan positif tetapi perusahaan memutuskan untuk tidak memasarkan
produk baru maka perusahaan rugi sebesar 5 juta yang merupakan biaya untuk proyek
pengembangan
Jika perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan proyek pengembangan melainkan tetap
memasarkan produk lama maka diharapkan hasil 40 juta jika penjualan tinggi, tetapi jika
penjualan rendah perusahaan rugi 15 juta.
Jika perusahaan memutuskan untuk tetap memasarkan produk lama setelah mengetahui
bahwa hasil proyek pengembangan negatif maka yang akan diperoleh adalah hasil pada point
2 dikurangi dengan biaya penelitian.Tetapi bila perusahaan menghentikan produksi maka
kerugian yang diderita adalah 5 juta (biaya proyek pengembangan)
Untuk mengetahui berapa besar peluang bahwa proyek pengembanagn akan berhasil,
perusahaan melakukan konsolidasi dan konsultasi dengan staf ahli perusahaan dan lembaga
penelitian. Diperoleh hasil bahwa peluang berhasilnya pengembangan produk adalah 80%
sedangkan peluang gagal 20%
Perusahaan kemudian mengadalan diskusi dengan departemen marketing untuk melakukan
perkiraan terhadap tk penjualan. Hasilnya sbb: