Anda di halaman 1dari 18

Artefak,

ekofak, fitur,
situs, dan
kawasan

Arditya Citra
Dhea Ayumi
Dataarkeologiterus mengalami perluasan dari waktu ke waktu.
Mengutip dari Mundardjito, Ali Akbar menjelaskan bahwa
dataarkeologidapat
BENTUK berupa:
PENGERTIAN
ARTEFAK Hasil kreasi manusia dari bahan yang didapat di alam untuk
(Artifact) mendukung dan mempermudah aktifitas kehidupan manusia.
(dapat dipindahkan)
EKOFAK Benda alam yang diintervensi oleh manusia melalui konsep atau
(Ecofact) makna, sehingga terkesan tidak ada perubahan fisik pada benda
alam tersebut. (dapat dipindahkan)
FITUR Jejak-jejak pada alam yang ada dan berbekas karena aktifitas
(Feature) manusia pada masa lalu (tidak dapat dipindahkan)
SITUS (Site) Bidang tanah yang mengandung tinggalan purbakala dan pernah
dijadikan sebagai tempat kegiatan masyarakat masa lalu.
Peninggalan yang terdapat di sebuah situs dapat terdiri dari
gabungan antara artefak, fitur, dan ekofak
KAWASAN Suatu daerah yang di dalamnya mengandung situs-situs
ARKEOLOGIS arkeologi. Bentuk kawasan geografis yang termasuk dalam
(Area/Region) kelompok ini dapat berupa Permukiman (seperti perkotaan,
perkampungan, hunian tepi danau, perbukitan, dsb).
Artefak

Pecahan tepian dan dasar mangkuk Pecahan Cucuk Kendi dan Tutup Tembikar Temuan
Cina masa 5 dinasty (Tang Akhir) 9- Ekskavasi Padang Candi 2010
10 M dan Song dinasty 10-11 M

Lembar prasasti emas dari situs Padang Pecahan tepian dan dasar mangkuk Cina masa 5
Candi , menggunakan aksara Jawa dinasty (Tang Akhir) 9-10 M dan Song dinasty 10-
Tengah dan Berbahasa Sansekerta (abad 11 M
8-19M) ( Dr. Rita M.S.) dokumentasi Balai
Arkeologi Medan
Prasasti Kedukan Bukit (1682 m), prasasti ini bercerita
tentang perjalanan oleh dapunta Hyang Sriwijaya Nska yang
diiringi oleh 20.000 tentara melalui jalur laut, dan 13.200 yang
melalui darat. Secara umum prasasti tersebut bercerita tentang
perjalanan yang diakhiri oleh keberhasilan dan kemenangan.
- Prasasti Telaga Batu, prasasti ini menceritakan tentang struktur
birokrasi pemerintahan Sriwijaya. Pada prasasti tertulis tentang putra
mahkota I-III, arsitek, orang-orang yang berperan dalam perihal agama,
selain itu juga tertulis pekerjaan lain seperti tukang cuci istana. Para
arkeolog menyebut Prasasti Telaga Batu sebagai prasasti persumpahan,
sebagai penanda agar mereka sebagai abdi negara taat kepada raja.
Prasasti Talang Tuo, prasasti ini menceritakan tentang
pendirian sebuah taman yang diberi nama Taman Srikesetra. Di
dalam prasasti tersebut disebutkan, pembangunan Taman
Srikesetra merupakan nazar atas kemenangan Kerajaan
Sriwijaya. Taman Srikesetra dibangun dan diperuntukkan
kepada seluruh masyarakat Sriwijaya. Menariknya, dalam
prasasti ini juga tertulis berbagai jenis tanaman, termasuk salah
satunya adalah tanaman sagu.
Prasasti Ligor ditemukan di Nakhon Si Thammarat, Thailand Selatan. Pahatannya
ditulis di kedua sisi. Sisi pertama disebut prasasti ligor A, isinya menjelaskan tentang
kegagahan raja Sriwijaya, raja dari segala raja dunia yang telah mendirikan Trisamaya
caitya untuk Kajara. Sisi kedua disebut prasasti Ligor B, isinya menjelaskan tentang
pemberian gelar Visnu Sesawarimadawimathana pada Sri Maharaja yang berasal dari
keluarga Sailendravamsa
Prasasti Palas Pasemah adalah sebuah prasasti yang ditemukan di sebuah
pinggiran rawa di desa Palas Pasemah, Lampung Selatan, Lampung. Prasasti
yang ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno beraksara Pallawa ini tersusun
atas 13 baris kalimat. Isinya menjelaskan tentang kutukan atas orang-orang
yang tidak tunduk pada kekuasaan Sriwijaya. Diperkirakan dari bentuk
aksaranya, salah satu prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya ini diperkirakan
berasal dari abad ke 7 Masehi.
Prasasti Kota Kapur ditemukan di pesisir Pulau Bangka
sebelah Barat. Prasasti yang ditulis menggunakan bahasa
Melayu Kuno beraksara Pallawa ini ditemukan pada Desember
1892 oleh J.K. van der Meulen. Isinya menjelaskan tentang
kutukan bagi siapa saja yang membantah titah dari kekuasaan
kemaharajaan Sriwijaya.
Ekofak
Fitur

Candi Muara Takus terletak di desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas


Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Jaraknya dari Pekanbaru,
Ibukota Propinsi Riau, sekitar 128 Km. Kompleks Candi Muara Takus
merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di
Provinsi Riau. Candi ini bernuansa Buddhistis. Hal tersebut merupakan
petunjuk bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.
Candi Kota Kapur berbeda dengan candi-candi megah seperti di Jawa, dimana lokasi
dan struktur candi sudah terkubur diantara tanaman pohon karet, durian, dan kelapa
sawit. Candi ini sangat erat hubungannya dengan Prasasti Kota Kapur.
Berdasarkan sejarah, pada tahun 1700-an, di perairan selat Bangka atau sekitar 21 km
dari pantai Kota Kapur sering terjadi perampokan kapal yang dilakukan oleh bajak laut
yang bersembunyi di sekitar selat Bangka.
Hingga akhirnya raja Sriwijaya menyikapinya dengan mengirim pasukan ke daerah
tersebut untuk memberantas para bajak laut tersebut yang berakhir dengan
kemenangan. Kemudian di buatlah Prasasti Kota Kapur di tempat ini.
Prasasti ini bertujuan untuk menghindari gangguan terhadap kapal-kapal yang
melewati selat tersebut yang berisi tentang perjanjian antara para Bajak Laut dengan
kerajaan Sriwijaya. Nah ditempat ditemukannya prasasti inilah Candi Kota Kapur
berhasil ditemukan.
Candi Gapura Sriwijaya
Situs

Situs Karanganyar atau biasa disebut Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS)
ini terletak tepi utara Sungai Musi. Situs Karanganyar pada umumnya memiliki
ketinggian kurang dari 2 meter dari permukaan sungai yang membelah Kota
Palembang ini. Di kawasan ini terdapat jaringan kanal, parit dan kolam yang disusun
rapi dan teratur memastikan jika kawasan ini buatan manusia. Konon, kanal ini
digunakan untuk jalur transportasi yang dibuat pada masa Kerajaan Sriwijaya, serta
digunakan juga untuk mengatur banjir atau sebagai benteng.Kuat dugaan jika pusat
pemukiman dan aktivitas kerajaan Sriwijaya berada di area ini.Hal ini diperkuat
dengan temuan manik-manik, struktur batu bata, damar, tali ijuk, keramik dan sisa
perahu. Temuan tersebut menunjukkan padatnya aktivitas keseharian masyarakat
yang hidup di kawasan ini pada masa lalu.
Situs Karanganyar terbagi menjadi tiga subsitus, yaitu subsitus
Karanganyar 1, 2 dan 3. Subsitus Karanganyar 1 adalah situs
terbesar berupa kolam berdenah empat persegi panjang
dengan ukuran 623 x 325 meter. Di tengah kolam ini terdapat
dua pulau yaitu Pulau Nangka dan Pulau Cempaka. Subsitus
Karanganyar 2 terletak di sebelah barat daya kolam 1 dan
merupakan kolam kecil. Ditengahnya terdapat pulau berdenah
bujur sangkar dengan ukuran 40 x 40 meter. Subsitus
Karanganyar 3 berada di sebelah timur subsitus Karanganyar 1
dengan denah bujur sangkar berukuran 60 x 60 meter. Ketiga
subsitus tersebut dihubungkan oleh parit yang berjumlah tujuh
buah.
Kawasan/Komplek

Kawasan Candi Muara Jambi terdiri dari lebih kurang 82 candi, 6 kanal kuno,
kolam-kolam kuno, sisa pemukiman kuno, dan tinggalan arkeologis
lainnya/artefak, feature, ekofak.
Dengan luas 2062,5 Hektar
Candi Muaro Jambi adalah sebuah komplek candi agama Hindu dan Budha
paling luas dan paling terawat di Indonesia yang diperkirakan sebagai candi
peninggalan kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Melayu di Sumatera.
Komplek candi ini terletak di Kecamatan Muara Sebo, Kabupaten Muara Jambi,
Jambi. Tepatnya di tepi Batang Hari atau sekitar 26 km sebelah timur kota Jambi.
Berdasarkan perkiraan pakar purbakala, candi ini dibangun pada abad ke 11.
Sama dengan Candi Muara Takus, pada tahun 2009 silam, Candi Muaro Jambi
juga pernah dicalonkan oleh UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
Candi Tinggi I, Kompleks Candi
Candi Gumpung, Kompleks Candi Muaro Jambi, Candi Kembarbatu, Kompleks Candi Muaro Jambi, Muaro Jambi,
Muaro Jambi, Jambi, Indonesia Muaro Jambi, Muaro Jambi, Jambi, Jambi, Indonesia
Indonesia

Candi Tinggi, Kompleks Candi Muaro Jambi,


Muaro Jambi, Jambi, Indonesia Telago Rajo, Kompleks Candi Muaro
Jambi, Muaro Jambi, Jambi, Indonesia
Daftar referensi

https://iaaipusat.wordpress.com/2012/03/21/situs-padang-candi-seb
uah-situs-masa-sriwijaya-dan-prospeknya-di-masa-datang/
http://wowasiknya.com/candi-peninggalan-kerajaan-sriwijaya /
http://www.sridianti.com/peninggalan-kerajaan-sriwijaya.html
http://
kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/9-prasasti-peninggalan-kerajaan
-sriwijaya.html
http://
www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/museum-sriwijaya-w
adah-peninggalan-kerajaan-maritim-terbesar-di-dunia
http://panduanwisata.id/2013/04/04/situs-karanganyar-pusat-pemuki
man-kerajaan-sriwijaya
/

Anda mungkin juga menyukai