Disusun oleh:
1. MUHADI CANDRA A.
2. MADYANI
3. RIPA ARDIANSYAH
4. RODIAH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 2
C. Tujuan Makalah............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Monas................................................................ 3
B. Ukuran dan Isi Monas..................................................... 4
C. Pembangunan dan Rancang Bangun Tugu Monas....... 5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Monumen Nasional?
2. Bagaimana Ukuran dan Isi Monas?
3. Pembangunan dan Rancang Bangun Tugu Monas?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Monumen Nasional.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Ukuran dan Isi Monas.
3. Untuk mengetahui Pembangunan dan Rancang Bangun Tugu
Monas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke
Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun
1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai
memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara
dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945,
agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme
generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk
dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun
1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya
yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang
ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa
Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara
kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136
peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban
untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi
Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan
monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta
merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan
yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat
besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih
kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang
bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda
hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta
3
4
1. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah
api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter
dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg.
Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
2. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran
puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan
sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari
pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung
pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah,
5
1. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api
dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan
berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api
Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
2. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak,
pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3
menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak
Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di
kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat
Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan
Seribu.
3. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke
pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat
melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
8
9