Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Widya wisata merupakan sarana refreshing social education terhadap


aktifitas rutin Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Oleh sebab itu,
pemilihan objek wisata yang dikunjungi bukan untuk refreshing semata, namun
harus ada nilai-nilai social dan pendidikan supaya dapat menambah hubungan
baik antar sesama manusia maupun lingkungan dan dapat menambah
pengetahuan tentang lingkungan sekitar yang dapat menumbuhkan rasa cinta
tanah air karena keindahan alam ataupun nilai sejarah objek wisata yang
dikunjungi

SMP Negeri 1 Patimuan, sebagai lembaga pendidikan memiliki visi misi


yaitu Unggul Dalam Mutu Santun Dalam Perilaku.Untuk mewujudkan visi
tersebut, sekolah memprogramkan kurikulum widya wisata diantara kurikulum
lain yang wajib ditempuh. Wujud nyata dalam pelaksanaan widya wisata yaitu
menyusun karya tulis sebagai laporan pertanggungjawaban atau bukti bahwa
penyusun karya tulis telah mengikuti widya wisata dan adanya kerja sama dari
masing-masing siswa untuk menyusun karya tulis secara berkelompok. Selain
itu, karya tulis wajib disusun karena untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia.

B. Tujuan
Widya wisata ini memiliki tujuan antara lain :
1) Menambah pengetahuan dan wawasan.
2) Melatih diri untuk bekerja sama khususnya saling menukar informasi
antar siswa dalam kelompok maupun diluar kelompok.
3) Menanamkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua tugas
yang diberikan

1
C. Pembatasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari tujuan kami dalam pembuatanm Karya Tulis,
maka kami membahas obyek wisata antara lain ;

1. Lubang Buaya

2. Monumen Nasional ( Monas)

3. Museum Gajah

4. Dunia Fantasai (Dufan)

5. Kota Tua

6. Gelanggang Samudera Ancol (GSA)

D. Metode

Adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian mencatat hal
yang perlu. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
menyusun Karya Tulis ini, sebagai berikut :

1. Metode Observasi (Metode pengamatan secara langsung)

Merupakan metode dengan penulis mengamati objek-objek wisata


kemudian mencatat hal-hal yang penulis anggap penting.

2. Metode study pustaka

Metode penelitian dimana penulis mencari buku sumberyang


berhubungan dengan objek yang di tulis dan mencari data-data dari
internet.

2
3. Metode interview

Adalah metode penulis mengadakan tanya jawab dengan pemandu


mengenai objek wisata yang kami kunjungi agar karya tulis dapat
tersusun dengan baik.

E. Sistematika

Kami menyusun karya tulis ini menggunakan sistematika :

1. BAB I PENDAHULUAN

2. BAB II PEMBAHASAN

3. BAB III PENUTUP


BAB II
PEMBAHASAN

A. Lubang Buaya
1. Lokasi
Lokasi lubang buaya terletak tidak jauh dari Dufan dan merupakan
tempat yang bersejarah bagi bangsa Indonesia,tempatnya Jln.Raya Pondok
Gede,Jakarta Timur.

Lubang buaya terdapat banyak yang bersejarah diantaranya yaitu :


- Tugu monumen pancasila sakti.
- Cungkup sumur tua.
- Rumah-rumah eks G.30 S/PKI.
- Aula gedung paseban.
- Dan masih banyak lagi.

2. Kilas sejarah berdirinya lubang buaya

3
Lubang buaya terletak di Jln. Raya Pondok Gede, Jakarta Timur,
dibangun un tuk mengenang jasa-jasa para pahlawan Revolusi. Pahlawan
Revolusi di bunuh secara keji oleh PKI yang ingin mengganti ideologi
pancasila menjadi paham komunis. Selain itu terdapat monumen pancasila
sakti dan bangunan bersejarah lainnya.

3. Museum Lubang Buaya


Salah satu bangunan yang ada di lubang buaya terdapat museum yang
meng gambarkan pemberontakan PKI yang tergambar di ruangan.

4. Museum Penghianatan PKI


Museum penghianatan PKI terdapat tiga foto yang masing-masing
meng gam barkan :
a. Kejahatan PKI dalam pemberontakan madiun.
b. Panggalian jenasah korban keganasan PKI dalam Gerakan 30
September 1965.
c. Panggilan tokoh-tokoh PKI oleh Mahmilub.

5. Pemberontakan PKI
Setelah gagal menjatuhkan kabinet Hatta maka organisasi berfaham
komunis menghimpun dalam front FDR-FDR melakukan -aksi. Kekerasan
aksi itu mening- kat pada masa baru moksos kembali mengambil alih
pimpinan,PKI menuduh Sukarno-Hatta menyewengkang bangsa Indonesia
lalu ia mengajukan teks yang ber- judul Jalan Baru untuk Republik
Indonesia pada tanggal 18 September 1948.

6. Penganiayaan di lubang buaya


Pada tanggal 10 oktober 1965, gerombolan G. 30 S/PKI, enam pejabat
TNI dan seorang Perwira pertama, mereka membawa para perwira itu ke
lubang buaya, la lu menyiksa dengan senjata tajam seperti senapan,pisau
dan senjata tajam lain- nya. Penyiksaan itu dilakukan oleh pemuda rakyat
Gerakan wanita Indonesia. Lalu para korban yang disiksa dan dibunuh
kemudian dilemparkan ke dalam sumur tua.

4
Para korban kebiadaban PKI tersebut antara lain :
1) A.Yani, Letjen Anumerta
2) M.T. Haryono, Letjen Anumerta
3) Suprapto, Letjen Anumerta
4) D.I. Panjaitan, Mayjen Anumerta
5) Sutoyo, Letjen Anumerta
6) S.Parman, Letjen Anumerta
7) Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta

7. Aula Paseban
Museum Pancasila Sakti terletak di gedung paseban yang diresmikan
pada tanggal 1 oktober 1981 oleh Presidan Suharto.
Museum itu terdapat banyak diorama yang menggambarkan pemberontakan
PKI didalam ruangan.

8. Rapat persiapan pemberontakan


Pada tanggal 20 September 1965, Ketua PKI memerintahkan pimpinan
Biro untuk menyusun rapat 16 kali dengan Waluyo anggota pimpinan Biro,
ABRI melaksanakan pembagian tugas di hari-hari sasaran pertama menculik
anggota TNI angkatan Darat..

B. Monumen Nasional (Monas)

Lokasi

Monumen Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas
terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960.
Monumen Nasional adalah salah satu dari monumen peringatan yang
didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia
melawan penjajah Belanda. Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat
unik, merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk
lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Tugu ini
menjulang setinggi 132 meter (versi lain mengatakan 137 meter
dihitung dengan tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).

5
Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional

Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari


Sabang sampai dengan Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945 sebagai hasil perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dari
penjajahan selama lebih kurang 350 tahun. Untuk mengenang dan
melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan
Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk
membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang
dan generasi mendatang, maka dibangunlah suatu tugu peringatan yang
kemudian dikenal sebagai Tugu Munumen Nasional (Monas).

Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan


keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959
tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketahui oleh
Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya.

Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas baru terwujud


ketika Republik Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan
Presiden RI Pertama Ir. Soekarno, dan pemancangan tiang pertama sebagai
awal pembangunan Tugu Monas dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
1961.Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar.

Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono dan


penasehat konstruksi adalah Prof.Dr.Ir Roosseno.

Pembangunan monas dibiayai sebagian besar dari sumbangan


masyarakat bangsa Indonesia secara gotong royong dari mulai dibuka untuk
umum pada tanggal 18 Maret 1972 berdasarkan keputusan Gubernur KDKI
Kajarta Nomor Cb.11/1/57/72.Tugu Monas mulai dibangun17

6
Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik
Indonesia Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Bagian Bagian Monas

Monumen Nasional terdiri dari 4 bagian utama yaitu :

Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga (diorama) peristiwa


sejarah bangsa Indonesia sampai dengan orde baru.

Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik Indonesia,


Peta kepulauan Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih,
Lambang Negara Bhineka Tunggal Ika, dan pintu Gapura yang berisi
Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pelataran puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati


pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta di ketinggian 115 M dari
permukaan.

Lidah api kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari


perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian
yang disatukan.

C. Museum Gajah
Museum Nasional Indonesia dikenal juga dengan nama Museum Gajah
merupakan museum tertua dan terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Pendirian museum ini terkait dengan sebuah organisasi atau perkumpulan yang
bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Untuk
mengenal lebih dekat mengenai objek wisata Museum Nasional Indonesia
(Museum Gajah), setidaknya kita harus memiliki gambaran tentang sejarah,
bangunan, hingga benda-benda koleksi dalam museum tersebut.

7
Sejarah Museum Nasional (Museum Gajah)
Museum Nasional berdiri pada tangal 24 April 1778, bertepatan dengan
pembentukan sebuah organisasi yang bernama Bataviaasch Genootschap
van Kunsten en Wetenschappen. Ketua organisasi tersebut, J.C.M.
Radermacher, menyumbangkan beberapa koleksi buku serta benda-benda
peninggalan budaya, dan sebuah gedung yang terletak di sebuah tempat
yang kini bernama Jalan Kalibesar. Baik koleksi buku, benda peninggalan
budaya, maupun gedung tersebut merupakan cikal bakal berdirinya
museum.

Pada masa pemerintahan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles, yaitu


sekitar tahun 1811-1816, yang juga menjabat sebagai direktur perkumpulan
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, memerintahkan
untuk membangun sebuah gedung baru, di sebuah tempat yang kini dikenal
dengan Jalan Majapahit No. 3, Jakarta, yang kemudian diberinama Societeit
de Harmonie. Gedung tersebut difungsikan sebagai museum dan ruang
pertemuan Literary Society. Lokasi gedung tersebut saat ini menjadi
kompleks Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Karena banyaknya koleksi benda-benda peninggalan sejarah, sehingga


membuat ruang dalam gedung tersebut terlalu penuh, sehingga tidak lagi
mampu menampung benda-benda koleksi, akhirnya pada tahun 1862
pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung baru yang lebih besar
sebagai museum. Dan gedung tersebut merupakan gedung yang saat ini
masih digunakan sebagai Museum Nasional.

Pada tahun 1868, gedung museum baru ini secara resmi dibuka untuk
umum. Pembangunan gedung baru merupakan bentuk respon dari
pemerintah Hindia Belanda terhadap Bataviaasch Genootschap van Kunsten
en Wetenschappen yang ingin mengembangkan riset-riset ilmiah terhadap
sejarah di wilayah Hindia Belanda dan sekitarnya.

8
Pada tahun 1871, Raja Chulalongkorn dari Thailand menghadiahkan
patung gajah yang terbuat dari perunggu, dimana patung tersebut saat ini
dapat dilihat di halaman depan museum. Oleh karena itulah masyarakat
menyebutnya dengan nama Museum Gajah.

Setelah Indonesia merdeka, museum tersebut dikelola oleh Lembaga


Kebudayaan Indonesia (LKI). Pada tanggal 17 September 1962 LKI
menyerahkan pengelolaannya kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
lembaga yang diberikan wewenang untuk mengelola adalah Direktorat
Jenderal Kebudayaan, dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Sejak tanggal 28 Mei 1979 nama resmi
yang diberikan untuk museum tersebut adalah Museum Nasional Republik
Indonesia. Pada tahun 2005, Direktorat Jenderal Kebudayaan dipindahkan
dibawah naungan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Bangunan Museum Nasional


Bentuk bangunan Museum Gajah banyak dipengaruhi oleh gaya
arsitektur Eropa yang berkembang pada Abad Pencerahan, yaitu sekitar
abad ke-18. Gedung baru yang merupakan bangunan sayap didirikan pada
tahun 1996, yang berada di sebelah utara gedung utama. Bangunan sayap
tersebut diberi nama Gedung Arca atau Unit B.

Koleksi Museum Nasional


Museum Nasional memiliki koleksi benda-benda peninggalan sejarah
dari seluruh Nusantara. Berbagai macam benda kuno dapat ditemukan di
museum yang juga dikenal dengan nama Museum Gajah ini, mulai dari
prasasti, arca, hingga kerajinan-kerajinan tempo dulu. Koleksi tersebut
dikelompokkan dalam beberapa kategori, antara lain etnografi, perunggu,
prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.

Menurut situs www.museumnasional.or.id, pada tahun 2001 terdapat


kurang lebih 109.342 koleksi benda. Dengan jumlah yang demikian besar,
membuat Museum Gajah sebagai yang terlengkap di Indonesia.

9
Jumlah tersebut masih terus bertambah, seiring dengan ditemukannya
benda-benda peninggalan sejarah di kemudian hari. Dan pada tahun 2006
telah mencapai lebih dari 140.000 benda. Namun, dari sekian banyak benda-
benda di Museum Gajah, hanya sekitar sepertiga saja yang dapat
dipertunjukkan untuk umum. Bahkan sebelum berdirinya Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia, di museum ini juga tersimpan naskah-naskah
manuskrip kuno.

Benda-benda koleksi berasal dari banyak pihak, baik diperoleh melalui


penggalian, pemberian atau hibah sejak jaman kolonial Belanda, hingga
pembelian. Koleksi dari kategori etnografi dan keramik tergolong cukup
lengkap, baik dari segi bentuk, jenis, hingga masa pembuatan.

Salah satu koleksi yang cukup menarik para pengunjung adalah patung
tertinggi di museum ini, yaitu patung Bhairawa yang mencapai 414 cm.
Patung tersebut merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau
Awalokiteswara sebagai perwujudan Boddhisatwa dalam kepercayaan
agama Budha. Patung Bhairawa ini ditemukan di Padang Roco, Sumatera
Barat, dan diperkirakan berasal dari abad ke-13-14.

Arca lain yang juga menarik adalah arca Buddha Dipangkara, sebaga
arca Buddha tertua di Museum Gajah. Arca tersebut terbuat dari perunggu,
dan disimpan secara khusus dalam ruang perunggu yang berada di dalam
kotak kaca. Terdapat juga patung Hindu tertua di Nusantara, yang
diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi, yaitu arca Wisnu Cibuaya, yang
dapat dijumpai di Ruang Arca Batu.

Demikian informasi singkat tentang sejarah dan informasi lainnya


tentang Museum Gajah dari sumbernya. Untuk selanjutnya kami
mengunjungi obyek wisata pantai Ancol yaitu pada pukul 12.30 WIB.

D. Dunia Fantasi (Dufan)


Setibanya di lokasi Obyek Wisata Dunia Fantasi (Dufan) sekitar pukul 15.00
WIB, rombongan langsung jalan-jalan keliling di seputaran Obyek wisata Dufan.

10
Lokasi
Dunia Fantasi terletak tidak jauh dari Ancol Bay, kemudian digabung diatas
tanah seluas 287 Ha. Jumlah pegunungan tiap hari rata-rata mencapai 8.000
11.000 orang dan diresmikan pada tanggal 25 agustus 1985.

Ciri khas Dunia Fantasi ( Dufan )


Dufan mempunyai keajaiban dan kegembiraan yang membuat pengunjung
me rasa puas dan senang, baik pengunjung dalam negri maupun
mancanegara.

Obyek-obyek permainan Dufan


Obyek-obyek permainan dufan yaitu suatu cara yang mampu membuat pe
ngunjung mertasa gembira, takut,menantang dan memuaskan.

Adapun permainan-permainan yang ada di Dufan antara lain :


Biang Lala
Permainan tersebut berbentuk lingkaran yang terbuat dari besi dengan
alat putar tenaga listrik,dan dipermainan ini kita dapat melihat seluruh
bagian kota Jakarta sekaligus pantai yang indah.

Kereta Halilintar
Permainan tersebut adalah permainan yang sangat menantang,sehingga
pengunjung yang ikut didalamnya merasa takut tetapi ada pula
pengunjung yang merasa senang dan menikmati permainan kereta
halilintar tersebut.

Rumah miring
Rumah miring ini sebenarnya tegak, akan tetapi hanya didalamnya yang
ter dapat tangga yang berposisi miring, maka jika kita menaiki tangga
tersebut rumah itu akan kelihatan miring.

Misteri

11
Permainan ini sangat menyeramkan, karena menggambarkan dunia gaib
dengan seolah-olah kita melihat makhluk gaib yang nyata.

Rumah kaca
Rumah kaca adalah rumah yang dindingnya terbuat dari kaca, sehingga
ba yangan diri kita dapat terpantulkan.

Gajah terbang
Gajah terbang adalah permainan yang naik turun seperti ombak laut
yang membuat pengunjung merasa senang.

Arum jeram
Permainan ini sangat menyenangkan karena terdapat arum jeram,
sungai buatan yang membuat pengunjung yang meniakinya akan basah.

Perahu ayun ( Kora-kora )


Perahu ayun / kora-kora adalah permainan yang diayun menggunakan lis
trik. Permainan ini seperti ayunan yang membuat pengunjung yang
menai kinya merasa ketakutan dan menjerit.

Kursi terbang
Kursi terbang ini dapat beterbangan di udara, permainan ini
menggunakan tenaga listrik. Kursi ini berputar sangat kencang dan
membuat pengunjung yang menaikinya merasa takut.

Video game
Permainan ini sangat mengasikan, karena permainan ini kita dapat
menik mati permainan seperti motor balap.

Mobil senggol

12
Permainan ini sangat mengasyikan dan membuat pengunjung merasa se
nang. Cara kerja mobil ini sangat otomatis dengan tenaga listrik yang di
sangkutkan ke kawat-kawat.

Istana boneka
Istana boneka adalah tempat yang didalamnya terdapat berbagai macam
boneka yang menggambarkan kebudayaan penjuru dunia.

Perang bintang
Permainan ini sangat memuaskan dan menyenangkan hati pengunjung.
Dalam permainan ini kita berperang melawan monster atau makhluk
lain nya.

Panggung gembira
Panggung gembira adalah panggung dimana putra dan putrid Indonesia
dapat mementaskan seperti menari dan menyanyi, panggung ini juga di
gunakan untuk pentas band.

E. Kota Tua

Sejarah Museum Fatahillah

Pada tahun 1937, Yayasan Oud Batavia mengajukan rencana untuk


mendirikan sebuah museum mengenai sejarah Batavia, yayasan tersebut
kemudian membeli gudang perusahaan Geo Wehry & Co yang terletak di
sebelah timur Kali Besar tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara No. 27 (kini
museum Wayang) dan membangunnya kembali sebagai Museum Oud
Batavia. Museum Batavia Lama ini dibuka untuk umum pada tahun 1939.

Pada masa kemerdekaan museum ini berubah menjadi Museum


Djakarta Lama di bawah naungan LKI (Lembaga Kebudayaan Indonesia)
dan selanjutnya pada tahun 1968 Museum Djakarta Lama diserahkan

13
kepada PEMDA DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Ali
Sadikin, kemudian meresmikan gedung ini menjadi Museum Sejarah Jakarta
pada tanggal 30 Maret 1974.

Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, Museum Sejarah


Jakarta sejak tahun 1999 bertekad menjadikan museum ini bukan sekadar
tempat untuk merawat, memamerkan benda yang berasal dari periode
Batavia, tetapi juga harus bisa menjadi tempat bagi semua orang baik
bangsa Indonesia maupun asing, anak-anak, orang dewasa bahkan bagi
penyandang cacat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta
dapat dinikmati sebagai tempat rekreasi. Untuk itu Museum Sejarah Jakarta
berusaha menyediakan informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota
Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih
rekreatif. Selain itu, melalui tata pamernya Museum Sejarah Jakarta
berusaha menggambarkan Jakarta Sebagai Pusat Pertemuan Budaya dari
berbagai kelompok suku baik dari dalam maupun dari luar Indonesia dan
sejarah kota Jakarta seutuhnya. Museum Sejarah Jakarta juga selalu
berusaha menyelenggarakan kegiatan yang rekreatif sehingga dapat
merangsang pengunjung untuk tertarik kepada Jakarta dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya warisan budaya.

Sejarah Gedung

Gedung Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh
Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen sebagai gedung balai kota kedua
pada tahun 1626 (balai kota pertama dibangun pada tahun 1620 di dekat
Kalibesar Timur). Menurut catatan sejarah, gedung ini hanya bertingkat satu
dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi
gedung sangat buruk. Tanah Jakarta yang sangat labil dan beratnya gedung
menyebabkan bangunan ini turun dari permukaan tanah. Solusi mudah yang
dilakukan oleh pemerintah Belanda adalah tidak mengubah pondasi yang
sudah ada, tetapi menaikkan lantai sekitar 2 kaki (56 cm). Menurut suatu

14
laporan 5 buah sel yang berada di bawah gedung dibangun pada tahun 1649.
Tahun 1665 gedung utama diperlebar dengan menambah masing-masing
satu ruangan di bagian Barat dan Timur. Setelah itu beberapa perbaikan dan
perubahan di gedung stadhuis dan penjara-penjaranya terus dilakukan
hingga menjadi bentuk yang kita lihat sekarang ini.

Selain digunakan sebagai stadhuis, gedung ini juga digunakan sebagai


Raad van Justitie (dewan pengadilan). Pada tahun 1925-1942 setelah
aktivitas Balai Kota dipindahkan ke Koningsplein Zuid (Sekarang Jl. Medan
Merdeka No. 8-9, Jakarta Pusat), gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pada tahun 1942-1945 dipakai untuk
kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Tahun 1952 gedung ini menjadi
markas Komando Militer Kota (KMK) I, lalu diubah kembali menjadi
KODIM 0503 Jakarta Barat. Tahun 1968, gedung ini diserahkan kepada
Pemda DKI Jakarta, lalu diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada
tanggal 30 Maret 1974.

Seperti umumnya di Eropa, gedung balaikota dilengkapi dengan


lapangan yang dinamakan stadhuisplein. Menurut sebuah lukisan uang
dibuat oleh pegawai VOC Johannes Rach yang berasal dari
Denmark, di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah air mancur yang
merupakan satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat. Air itu
berasal dari Pancoran Glodok yang dihubungkan dengan pipa
menuju stadhuiplein. Pada tahun 1972, diadakan penggalian terhadap
lapangan tersebut dan ditemukan pondasi air mancur lengkap dengan pipa-
pipanya. Maka dengan bukti sejarah itu dapat dibangun kembali sesuai
gambar Johannes Rach, lalu terciptalah air mancur di tengah Taman
Fatahillah. Pada tahun 1973 Pemda DKI Jakarta memfungsikan kembali
taman tersebut dengan memberi nama baru yaitu Taman Fatahillah
untuk mengenang panglima Fatahillah pendiri kota Jaka

15
F. Gelanggang Samudera Ancol (GSA)

Pada pukul 13.30 WIB, kami serombongan studytour dari SMP Negeri 1
Patimuan tiba di obyek wisata Ancol dan kami langsung jalan-jalan untuk
menikmati suasana obyek wisata tersebut.

Menurut sumber, berdirinya GSA tak terlepas dari pembangunan Taman


Impian Jaya Ancol, yang di kelola oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol. Tepat
wisata ini pertama kali berdiri pada tahun 1966. Berdiri di atas pantai di pesisir
Jakarta, tempat wisata ini di jadikan sebagai tempat hiburan masyarakat Jakarta
dengan minim akan tempat wisata.

Setelah memasuki dekade 70-an, terjadi peluasan obyek wisata. Supaya


lebih menarik lagi, maka di bangunlah Dunia Fantasi atau Dufan. Kemudian
menyusul Atlantis Water Adventures, komplek kolam renang dengan konsep
Water Boom pertama di Indonesia. Selang berapa tahun berikutnya di bangun
Gelanggang Samudra Ancol dengan konsep dasar pertunjukan lumba-lumba
yang di dukung wahana lain.

Obyek Wisata di Ancol


Under Water
Water Adventure merupakan sebuah pertunjukan aquarium besar yang
di mainkan oleh manusia dan lumba-lumba. Dengan membayar tiket
masuk, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan dari balik
aquarium.

Bioskop 4 Dimensi
Bioskop 4 Dimensi merupakan wahana yang menarik perhatian
pengunjung. Film 4 Dimensi menawarkan pengalaman berbeda dalam
melihat film. Dimana pada format ini, penonton selain melihat juga ikut
merasakan gambar di film tersebut. Kursi bisa bergerak sesuai dengan
gerakan gambar

Atraksi Lumba-Lumba

16
Wahana andalan Gelanggang Samudra ancol adalah atraksi lumba-
lumba di kolam yang di desain khusus. Dalam pertunjukan ini lumba-
lumba yang dikenal hewan cerdas mampu menjalankan perintah dari
pelatih. Misalnya, bermain bola, menghitung angka, dan sebagainya.
lumba Lumba-dan siap beraksi di pentas lumba-lumba.

Wahana ini yang sering menjadi favorit bagi pengunjung


Gelanggang Samudra. Empat orang pelatih yang energik akan
memandu aksi dari mamalia laut ini.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami mengikuti stady tour ke Jakarta, kami dapat membuat
kesimpulan tersebut sebagai berikut :

17
1. Di obyek wisata kami dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di
kota Jakarta.
2. Dengan berwisata ke obyek yang kami kunjungi dapat mengetahui sejarah
Lubang Buaya, Monumen Nasional (Monas), Museum Gajah, Dufan, Kota
Tua, Gelanggang Samudera Ancol.
3. Dapat menambah pengalaman tentang wisata ke kota Jakarta dan menambah
Pengetahuan, serta memberi kegembiraan bagi kami peserta wisata ke kota
Jakarta.

B. Saran
Setelah kami mengikuti wisata ke kota Jakarta kami berhasil menarik
kesim-pulan dan dapat member saran bagi kalian semua sebagai berikut :
1. Pelaksanaan study tour hendaknya direncanakan secara matang agar
menjadi lebih baik.
2. Aktifitas pembimbing sangat dibutuhkan,agar peserta study tour tidak hilang
ditengah keramaian.
3. Sebaiknya dilokasi yang mengandung sejarah lebih dipahami dibanding
hiburan karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Diambil dari pengalaman pengamatan langsung


Ditinjau langsung dari objek wisata
Dari buku-buku panduan
www.wikipedia.com

18
www.google.com

GAMBAR OBJEK WISATA

A. Lubang Buaya

19
B. Monumen Nasional (Monas)

C. Museum Gajah

20
D. Dufan

E. Kota Tua

F. Gelanggang Samudera Ancol (GSA)

21
22

Anda mungkin juga menyukai