Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN STUDI OUTING CLASS

Disusun oleh :

Ekyan Nurmalita A (004)

Salsa Yuni Prawesti (019)

Sarah Ardelia PP (021)

Vincelia Nathani (024)

Yacinta Cikal Julia S (026)

Faridatun Nisa Izza A (027)


Telah disetujui Pembimbing dan disahkan

Pada tanggal………………

Mengetahui, Menyetujui,

Kepala Sekolah Pembimbing

Tjatur Suratiningsih, S.Pd,M.pd. Dra.Sri Puji Wiyati

NIP. 1952 0203 197512 1 004 NIP. 19651218 200701 2 010


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun laporan ini.

Laporan ini kami susun berdasarkan dari berbagi sumber yang kami peroleh bersana rekan-
rekan semua.

Kami menyadari bahwa sepenuhnya laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Amien.

Kulon Progo, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR…………………………………….………………………iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ……………….……………………….…………. .1

B. TUJUAN.…………………….…………………………….………………1

C. RUANG LINGKUP…………………………………………………….. . .2

BAB II : ISI LAPORAN

A. MASJID ISTIQLAL / GEREJA KATEDRAL……………….……………


B. TAMAN MINI INDONESIA INDAH……………….……………………
C. PUSAT PERAGAAN IPTEK……………….……………………….……
D. SEA WORLD……………….……………………….……………………
E. TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL ……………….………………………
F. ISTANA BOGOR……………….……………………….………………
G. TRANS STUDIO BANDUNG……………….………………….………

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………...……………………….27

B. SARAN ……………….……………………….…………………….…28

DAFTAR PUSTAKA ……………………...…………………………………….33

LAMPIRAN …………………………………………………………………29 - 31
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hal-hal yang melatar belakangi diadakan studi wisata adalah dengan semakin
berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang modern, kita para siswa
menjadikannya sebagai selingan belajar serta sekaligus menambah ilmu dan pengetahuan
yang mungkin ada yang belum kita ketahui. Maka dari sinilah diadakan studi wisata oleh
sekolah yang memang pelaksanaannya sudah ditinggu-tunggu para siswa.

B. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai selama dalam pelaksanaan studi wisata ini adalah :

1. Siswa dapat memperoleh pembelajaran secara nyata (Contectual Teaching and


Learning)
2. Siswa dapat memperoleh pembelajaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah
(Pembuatan Laporan Outing)
3. Siswa dapat memperoleh pembelajaran ICT (Pembuatan Laporan)
4. Siswa dapat memperoleh penyegaran kembali setelah melaksanakan Kegiatan
Belajar Mengajar (Refreshing)

C. RUANG LINGKUP
BAB II

KAJIAN OBJEK WISATA

A. MASJID ISTIQLAL DAN GEREJA KATEDRAL

Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara

Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut

Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di

pusat ibukota Jakarta. Imam besarnya adalah Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. dan

Ketua Badan Pelaksana pengelola Masjid Istiqlal sekarang adalah Laksma (Purn) H.

Asep Saefuddin.

Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga

digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan

kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di

Jakarta. Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun

Baru Hijriyah, dan lainnya, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan

keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional

(TVRI) dan sebagian televisi swasta.

Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat

itu, Ir. Soekarno. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan

pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban,

seorang Kristen Protestan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud syukur

bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT

yang telah menganugrahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah.


Karena itulah masjid ini dinamakan ”Istiqlal” yang dalam bahasa Arab berarrti

“Merdeka”.

Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Gereja Katedral

Jakarta (nama resmi: Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, De Kerk van Onze

Lieve Vrouwe ten Hemelopneming) adalah sebuah gereja di Jakarta. Pastor Antonius

merupakan seorang perancang dan seorang yang memulai gereja katedral, sedangkan

untuk pembangunan seperti peletakan batu pertama kalinya dilakukan batu pertama

kalinya dilakukan oleh Provikaris, Carolus Wenneker.

Gedung gereja ini diresmikan pada 1901 dan dibangun dengan arsitekrur neo-

gotik dari Eropa, yakni arsitektur yang sangat lazim digunakan untuk membangun

gedung gereja beberapa abad yang lalu. Gereja ini dan diberkati oleh Mgr. Edmundus

Sybradus Luypen, S. J., Vikaris Apostolik Jakarta. Namun gedung gereja yang

sekarang bukanlah gedung gereja yang asli, karena Katedral yang asli diresmikan

pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung Gereja itu terbakar bersama 180

rumah penduduk di sekitarnya.

B. TAMAN MINI INDONESIA INDAH

C. PP IPTEK

PP-IPTEK adalah sebuah wahana sumber belajar Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) non formal yang dibangun untuk melengkapi sarana pendidikan

iptek formal.

D. SEA WORLD INDONESIA

Koleksi nama ikan :


1. Hiu Buto (Giant Nurse Shark/Nebrius ferrugineus)

2. Hiu Tokek (Coral Catshark/Atelomycterus marmoratus)

3. Gurita Raksasa (Giant Octopus)

4. Kerondong (Morray Eel)

5. Polip Karang (The Coral Polyp)

6. Dugong

7. Pari Pesek

8. Dan masih banyak lainnya.

E. TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia

dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal

dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan

Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan

dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa

Indonesia.[2] Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia

"Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.

Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi

modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak

berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang

memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam

dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di

Indonesia
Anjungan Daerah TMII merupakan hasil ide Ibu Tien Soeharto, selaku ibu

negara, yang mengusulkan rencana pembangunan yang memuat wisata budaya untuk

membangkitkan kebanggaan rakyat Indonesia terhadap budaya nusantara. Anjungan

daerah dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia. Tiap

anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Tidak hanya bangunan, namun juga

menampilkan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta berbagai senjata dan

perabot rumah tangga khas masing-masing daerah.

Sejak awal berdiri, yaitu tahun 1975 hingga tahun 2000, anjungan daerah di

TMII terdapat 27 yang mewakili 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur.

Ketika, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, anjungannya

berubah menjadi museum Timor Timur. Kini, total anjungan daerah di TMII

berjumlah 34 yang mewakili 34 provinsi di Indonesia.

1. Provinsi Aceh Ibukotanya di Banda Aceh

2. Provinsi Sumatera Utara Beribukota di Medan

3. Provinsi Sumatera Barat Beribukota di Padang

4. Provinsi Riau Beribukota di Pekan Baru

5. Provinsi Kepulauan Riau Beribukota di Tanjung Pinang

6. Provinsi Jambi Beribukota di Jambi

7. Provinsi Sumatera Selatan Beribukota di Palembang

8. Provinsi Bangka Belitung Beribukota di Pangkal Pinang

9. Provinsi Bengkulu Beribukota di Bengkulu

10. Provinsi Lampung Beribukota di Bandar Lampung

11. Provinsi DKI Jakarta Beribukota di Jakarta

12. Provinsi Jawa Barat Beribukota di Bandung

13. Provinsi Banten Beribukota di Serang


14. Provinsi Jawa Tengah Beribukota di Semarang

15. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Beribukota di Yogyakarta

16. Provinsi Jawa Timur Beribukota di Surabaya

17. Provinsi Bali Beribukota di Denpasar

18. Provinsi Nusa Tenggara Barat Beribukota di Mataram

19. Provinsi Nusa Tenggara Timur Beribukota di Kupang

20. Provinsi Kalimantan Utara Beribukota di Tanjung Selor

21. Provinsi Kalimantan Barat Beribukota di Pontianak

22. Provinsi Kalimantan Tengah Beribukota di Palangkaraya

23. Provinsi Kalimantan Selatan Beribukota di Banjarmasin

24. Provinsi Kalimantan Timur Beribukota di Samarinda

25. Provinsi Sulawesi Utara Beribukota di Manado

26. Provinsi Sulawesi Barat Beribukota di Kota Mamuju

27. Provinsi Sulawesi Tengah Beribukota di Palu

28. Provinsi Sulawesi Tenggara Beribukota di Kendari

29. Provinsi Sulawesi Selatan Beribukota di Makassar

30. Provinsi Gorontalo Beribukota di Gorontalo

31. Provinsi Maluku Beribukota di Ambon

32. Provinsi Maluku Utara Beribukota di Ternate

33. Provinsi Papua Barat Beribukota di Kota Manokwari

34. Provinsi Papua Beribukota di Jayapura

Ada banyak sekali manfaat mengunjungi TMII karena selain menyenangkan,

maka anda juga bisa menjadikan kunjungan anda tersebut sebagai ajang untuk

menambah ilmu mengenai tradisi, adat istiadat, aspek budaya serta beragam jenis
kesenian tradisional di sana dan merupakan tempat wisata yang cocok untuk anak

muda.

Selain itu ada pula beragam sarana hiburan yang menarik dinikmati seperti

kereta gantung, teater imx keong emas, kereta api mini. Bukan hanya itu namun ada

pula taman budaya tionghoa yang akan memperlengkap kunjungan anda di TMII.

Seiring dengan berjalannya waktu, TMII mengalami banyak perubahan dengan

bayaknya pembangunan di mana-mana. Pembangunan tidak hanya membuat TMII

tampak lebih indah melainkan juga menarik minat pengunjung domestik maupun

asing untuk berkunjung ke sana.

Berkunjung di TMII tidak hanya menimbulkan rasa senang melainkan juga

rasa bangga akan menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Negara kita penuh dengan

keberagaman budaya serta tradisi yang begitu menarik untuk dipelajari. TMII yang

berada di atas tanah seluas 150 hektar ini mampu membangun rasa nasionalisme serta

rasa ingin kembali berkunjung ke sana.

F. ISTANA BOGOR

Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik

Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis,

kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang

didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.

Sekarang Istana Bogor digunakan sebagai tempat kediaman Presiden Joko

Widodo sekaligus digunakan untuk menyambut tamu dari negara lain. Namun

khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya

meminta izin ke Sekretaris Negara, c.q. Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.


Sebelumnya Istana Bogor dilengkapi dengan kebun besar, yang dikenal sebagi

Kebun Raya Bogor namun sesuai degan kebutuhan akan pusat pengembangan ilmu

pengetahuan akan tanaman tropis, Kebun Raya Bogor dilepas dari naungan istana

pada tahun 1817. Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare.

Isi Istana Bogor meliputi :

1. Bangunan induk istana yang berfungsi untuk menyelenggarakan acara

kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara

2. Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk

menjamu tamu negara asing

3. Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi

kepala negara yang datang berkunjung

4. Kantor pribadi Kepala Negara

5. Perpustakaan

6. Ruang makan

7. Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film

8. Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi

9. Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.

10. Kaca Seribu

G. TRANS STUDIO BANDUNG

Hsaiha

H. OBYEK

Hbduwb
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pusat Peragaan-Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) merupakan sarana

pembelajaran luar sekolah yang menyajikan berbagai alat peraga sains interaktif yang

bertujuan untuk menumbuh dan mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek), serta berperan aktif dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi.

2. Monumen Nasional (Monas) merupakan monumen yang setinggi 132 m yang didirikan

untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar

terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

3. Planetarium merupakan sarana wisata pendidikan yang menyajikan pertunjukan atau

peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit seperti matahari, bulan, komet,

asteroid, planet, dan lain-lain.


B. SARAN

Saran atau masukan yang dapat kami berikan selama diadakan kegiatan studi wisata adalah

kepada :

1. Kepada Kepala Sekolah Terhormat :

Jika sekolah ingin mengadakan kegiatan studi wisata, sebaiknya memilih tempat transit yang

pas, pasalnya sarana dan prasarana tempat transit yang diberikan masih kurang.

2.Kepada Adik Kelas Tersayang:

a). Adik kelas seandainya kelak akan berwisata ke Monumen Nasional, sebaiknya naik

sampai ke puncak Monas.

b). Adik kelas harus selalu menjaga nama baik sekolah yang sangat kita cintai dan kita

banggakan dari awal maupun usai pelaksanaan studi wisata.


LAMPIRAN

1. Gambar

Anda mungkin juga menyukai