Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PERJALANAN KARYA WISATA KE MONUMEN PANCASILA SAKTI


DAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH
SMP NEGERI 1 BANYUMAS
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DI SUSUN OLEH :
1. DWI FATMAWATI
2. LILI NUR JANAH
3. RENI ANGGRAENI
KELAS IX

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANYUMAS


JL. VETERAN KECAMATAN BANYUMAS
KABUPATEN PRINGSEWU
2014

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : LAPORAN PERJALANAN KARYA WISATA KE

MONUMEN PANCASILA SAKTI DAN TMII

Telah diketahui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh,
Pembimbing Pelaksana Pembimbing Penulisan

Dra. MARGARETHA MAYMUNAH AGUS SUJARWO, S.Pd

Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Banyumas

SATINO, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan nikmat dan
hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaikan
laporan perjalanan wisata ke Jakarta dengan baik.
Laporan perjalanan wisata ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan perjalanan ini yaitu :
1. Bapak SATINO, S.Pd selaku Kepala SMPN 1 Banyumas yang telah memberi
kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan Studi Wisata ke Jakarta
2. Dra. MARGARETHA MAYMUNAH selaku Pembimbing Pelaksana yang
telah membimbing kami.
3. Bapak AGUS SUJARWO, S.Pdselaku Pembimbing Penulisan kami yang telah
memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan perjalanan ini
4. Bapak dan Ibu Dewan Guru serta staf SMPN 1 Banyumas yang ikut
mendampingi, mengawasi,dan memotivasi kami selama perjalanan studi
wisata.
5. Orang tua dan keluarga kami yang telah mengizinkan kami untuk mengikuti
kegiatan Studi Wisata ke Jakarta.
6. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan
perjalanan Studi Wisata.
Kami menyadari atas kekurangan dari laporan perjalanan yang kami buat
ini,oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca akan
kami terima dengan senang hati.
Akhir kata,kami berharap semoga laporan perjalanan karya wisata ini
dapat bermanfaat bagi pars pembaca, khususnya siswa SMP N 1 Banyumas.
WassalamualaikumWr.Wb.

Banyumas, September 2014


Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 1
C. Waktu Pelaksanaan ......................................................................... 1
D. Pelaksana ......................................................................................... 1
BAB II ISI
A. Monumen Pancasila Sakti................................................................ 2
1. Sejarah Monumen Pancasila Sakti............................................. 2
2. Kompleks Museum ................................................................... 3
B. Taman Mini Indonesia Indah........................................................... 9
1. Sejarah ....................................................................................... 9
2. Logo dan Maskot ...................................................................... 10
3. Denah TMII ............................................................................... 11
4. Anjungan Daerah ...................................................................... 12
5. Pusat Peragaan IPTEK............................................................... 14
6. Bangunan Keagamaan ............................................................... 16
7. Sarana Rekreasi ......................................................................... 16
8. Taman ........................................................................................ 16
9. Museum ..................................................................................... 17
10. Teater ........................................................................................ 19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 20
B. Saran ................................................................................................ 21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa SMP Negeri 1 Banyumas ingin melihat peninggalan sejarah dan

memahami ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi secara langsung yang

berada di Jakarta.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui peninggalan sejarah secara langsung

2. Untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan

3. Untuk mengetahui peninggalan budaya secara langsung.

C. Waktu Pelaksanaan

Hari Sabtu sampai dengan Senin, tanggal 21-23 Juni 2014, Tahun

Pelajaran 2013/2014.

D. Pelaksana

SMP Negeri 1 Banyumas Kelas VIII

1
BAB II

ISI

A. Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2

Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini

dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang

berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari

ancaman ideologi komunis.

Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:

1. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,

2. Mayjen TNI R. Suprapto

3. Mayjen TNI M.T. Haryono

4. Mayjen TNI Siswondo Parman

5. Brigjen TNI DI Panjaitan

6. Brigjen TNI SutoyoSiswomiharjo

Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target

namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade

Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas

dalam usaha pembunuhan tersebut.

2
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta

Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S -

PKI, seperti pakaian asli para Pahlawan Revolusi.

1. Sejarah Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti

Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan

Cipayung, Jakarta Timur. Di sebelah selatan terdapat markas besar Tentara

Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara adalah Bandar Udara Halim

Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede, dan

sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan

tanah atau kebun kosong yang dijadikan sebagai tempat pembuangan

terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua

sedalam 12 meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korban

G30S. Sumur tua itu berdiameter 75 Cm.

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari

beberapa tempat yang bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis),

Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah

Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan

Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.

2. Kompleks Monumen

Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari

3
beberapa tempat yang bersejarah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis),

Sumur Tua tempat membuang jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah

Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil tua peninggalan

Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.

a. Museum Pengkhianatan PKI (Komunis)

Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah

pemberontakan-pemberontakan PKI yang bertujuan menggantikan

dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan

Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan

nama Gerakan Tiga Puluh September atau G-30-S/PKI, diawal pintu

masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi foto

Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan

beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan PKI di

berbagai Daerah di Indonesia.

4
b. Sumur Maut

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi:

- Jend. Anumerta Ahmad Yani - Mayjen. Anumerta

DonaldIsaaccusPanjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten

CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta

Siswandono Parman - Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta

SutoyoSiswomiharjo

Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang

sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat

lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah

BrigjenKatamsoDharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto

ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP

II Brimob Karel SasuitTubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri

dari Jend. A.H: Nasution.

5
c. Rumah Penyiksaan

Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi

disiksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk mendukung

komunisme di Indonesia, mereka disiksa seblum akhirnya dibunuh,

ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi

beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini

merupakan sebuah sekolah rakyat atau sekarang lebih dikenal SD dan

dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat penyiksaan kejam para

Pahlawan Revolusi.

d. Pos Komando

Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang

Buaya bernama Haji Sueb. Tampat ini dipakai oleh pimpinan

G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan Penculikan

6
terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang-barang

asli yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah

Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari Kaca.

e. Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh

PKI sebagai dapur Umum, rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini

dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota G30S/PKI, oleh

karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling

meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan

oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan

terkunci, tetapi saat kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan

berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut menghilang.

f. Museum Paseban

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen

Pahlawan Revolusi ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal

1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari Kesaktian

Pancasila, di dalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai

berikut:

- Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)

- Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)

- Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)

- Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)

7
- Pengamanan Lanud Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)

- Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)

- Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)

- Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)

- Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)

Usaha terhadap Pemerintah RI dan mengganti dasar negara

Pancasila telah dua kali dijalankan, yang pertama pada tahun 1948,

dikenal sebagai pemberontakan PKI Muso di Madiun dan yang kedua

ialah pemberontakan G 30 S PKI dalam bulan September 1965. Selain

itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran

foto tersebut sudah diperbesar dari aslinya.

Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat

dipamerkannya barang-barang, terutama pakaian yang mereka kenakan

ketika mereka d culik, di siksa, sampai akhirnya di bunuh, berikut

dengan hasil visum dari dokter. Selain itu terdapat pula

Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk

mengangkat jenazah 7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua.

Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar rekaman

bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke

Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan lain-lain, masa putar rekaman

ini kurang lebih 30 menit.

Dan terdapat Ruang pameran Foto yang menyajikan foto-foto

pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi dan pemakamannya di

Taman Makam Pahlawan Kalibata.

8
B. Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman

wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih

150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat

6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan

bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari

masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam

anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana,

tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat

sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di

tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas

dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII

sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

1. Sejarah

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan

Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti

Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan

ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada

tanggal 13 Maret1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat

membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa

Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur

Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan

Kita.

9
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20

April1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai

pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare.

Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan

perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak

rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya,

menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.

2. Logo dan maskot

TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII,

Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya

berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).

Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya

oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada

tahun 1991.

10
3. Denah TMII

11
4. Anjungan daerah

Tari Jaipongan di Anjungan Jawa Barat TMII.

Rumah gadang di Anjungan Sumatera Barat

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan

corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa

memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau

arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi

lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut

diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa

yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di

sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi

12
atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa

Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas

setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana

pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan

perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini

dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup

tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi

juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan

berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai

upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan

juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai

Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko

cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai

cenderamata.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri

atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor

Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari

Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi

Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33

provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung,

Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan

Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran

dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi

yang telah dibangun sebelumnya.

13
5. Pusat Peragaan IPTEK

Diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 april 1991.

Peragaan di PP IPTEK dibuat sangat menyenangkan dan menghibur.

Momok mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang serius dan

membosankan terbantahkan . Pengunjung dapat mengembangkan motivasi

dalam memahami prinsip - prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

mudah dan berkesan melalui 250 alat peraga yang bisa disentuh, dan

dimainkan. contoh beberapa alat peraga yang menantang yang ada di PP

IPTEK misalnya sepeda layang , roket air , tryscience , generator

vendegraft, dan simulator gempa bumi kegiatan yang ditawarkan kepada

pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran : untuk tingkat

taman kanak - kanak, sekolah dasar ( SD ), sekolah menengah pertama

14
( SMP ), sekolah menengah umum ( SMU ), dan keluarga; meliputri

sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi , pelatihan

perancangan alat peraga, scuencefair, pelatihan proses ilmu pengetahuan

alam , pelatihan peduli lingkungan hidup, sciencecamp, peneropongan

bintang , aneka lomba kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat

peraga . di samping itu pengunjung bisa menyaksikan film - film ilimiah

yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang

untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami

sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Pusat pergaan IPTEK

tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk jakarta dan sekitarnya,

melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat

keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga

yang bersifat portable.

6. Bangunan keagamaan

Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama

resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi

dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia. Bangunan-bangunan

keagamaan antara lain:

- Masjid Pangeran Diponegoro

- Gereja Katolik Santa Catharina

- Gereja ProtestanHaleluya

- Pura Penataran Agung Kertabhumi

- WiharaAryaDwipaArama

15
- Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa

- Kuil Konghucu Kong Miao

7. Sarana rekreasi

Istana Anak-anak Indonesia

- Istana Anak-anak Indonesia

- Kereta gantung

- Perahu Angsa Arsipel Indonesia

- Taman AmongPutro

- Taman Ria Atmaja

- Desa Wisata

- Kolam renang Snow Bay

- Museum Iptek TMII

8. Taman

16
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan

keindahan flora dan fauna Indonesia:

Kubah Taman Burung.

- Taman Anggrek

- Taman Apotek Hidup

- Taman Kaktus

- Taman Melati

- Taman Bunga Keong Emas

- Akuarium Ikan Air Tawar

- Taman Bekisar

- Taman Burung

- Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik

- Taman Budaya Tionghoa Indonesia

9. Museum

17
Purna Bhakti Pertiwi Museum berbentuk Tumpeng.

Museum Indonesia berarsitektur Bali.

Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya,

flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia. Terdapat 16 museum di TMII:

- Museum Indonesia

- Museum Purna Bhakti Pertiwi

- Museum Keprajuritan Indonesia

- Museum Perangko Indonesia

- Museum Pusaka

- Museum Transportasi

- Museum Listrik dan Energi Baru

- Museum Telekomunikasi

- Museum Penerangan

- Museum Olahraga

18
- Museum Asmat

- Museum Komodo dan Taman Reptil

- Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu

- Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

- Museum Minyak dan Gas Bumi

- Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)

10. Teater atau bioskop

- Teater IMAX Keong Emas

- Keong Mas

yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih besar daripada

layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar

berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan

nusantara sampai film-film boxoffice yang resolusinya diubah menjadi

khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar antara lain Indonesia

Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia, JourneytoMecca,

dll.

- Teater Tanah Airku

- Teater 4D

19
.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2

Indonesia, Soeharto. Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini

dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang

berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari

ancaman ideologi komunis.

Di dalam kompleks monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya,

Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan bermacam-macam hal dari masa

pemberontakan G30S - PKI, seperti rumah penyiksaan, sumur maut, museum-

museum.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman

wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih

150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat

6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan

bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari

masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam

anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana,

tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat

sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di

tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas

dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII

21
sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

B. Saran

Buat adik-adik kelas diharapkan dapat melakukan kunjungan / studi

karyawisata dengan baik pada waktu yang akan datang, sebagai sarana

pembelajaran siswa di luar sekolah dan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang sejarah dan budaya Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai