Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN


TENTANG BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

Disusun
O
l
e
h

1. SOLEKHUN NIRM : 12-14-09-000571


2. AMINAH NIRM : 12-14-09-000534
3. SHOFIAH NIRM : 12-14-09-000706

Program : S.1 Dual Mode Sistem E-Learning


Semester : I
Kelas : A
Dosen : Koderi, S.Ag.,M.Pd.
Tahun Akademik : 2010/2011

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BANDAR LAMPUNG
2010

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT karena berkat

rahmat, hidayah, dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah

mengenai BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI. Tugas ini disusun untuk

mengikuti ujian semester, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima

kasih kepada :

1. Bapak Koderi, S.Ag.,M.Pd. selaku dosen pembimbing

2. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan tugas ini bersama-sama

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna. Sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan

untuk perbaikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang penulis

susun ini memberikan manfaat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

BAB II RUMUSAN PERMASALAHAN...................................................... 2

1. Pembahasan................................................................................... 3

1.1. Apa Pengertian Kerajinan Tiga Dimensi.............................. 3

1.2. Mengapa Membentuk Mainan dengan Tanah Liat............... 4

1.3. Bagaimana Cara Merakit dan Mengkontruksi...................... 5

BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 6

BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Berkarya seni rupa tiga dimensi merupakan kegiatan berkarya seni rupa yang

dapat diimplementasikan dalam pembelajaran seni rupa di sekolah dasar. Proses

berkarya seni rupa tiga dimensi relatif memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi

daripada berkarya seni rupa dua dimensi. Walaupun demikian proses berkarya tiga

dimensi ini memiliki kelebihan yang tidak dijumpai pada karya dua dimensi,

terutama persoalan dimensi ketiga yang berkaitan dengan ruang.

Apabila pada karya dua dimensi saudara hanya mengeksplorasi bidang datar, pada

karya tiga dimensi saudara akan mengeksplorasi bidang yang memiliki unsur

ruang dan kedalaman atau ketebalan yang signifikan. Beberapa kegiatan berkarya

tiga dimensi yang dapat saudara lakukan dan implementasikan dalam

pembelajaran seni di madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar.

1
BAB II

RUMUSAN PEMBAHASAN

APA

MENGAPA

BAGAIMANA

2
1. Pembahasan

BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

A. KERAJINAN TIGA DIMENSI BERBAHAN DASAR KERTAS

1.1. Apa Pengertian M3 Tiga Dimensi

Kegiatan Melipat, Menggunting, dan Menempel (M3) merupakan

permainan menciptakan kreasi bentuk dengan bahan dasar kertas. Karya

M3 yang dibuat dikerjakan dengan prinsip menggunting, melipat, dan

menempel. Untuk membuat benda yang bentuknya tiga dimensi bahan

dan alat yang diperlukan adalah : kertas agak tebal, kertas warna, lem,

gunting / cutter.

1. Prosedur Pengerjaan :

a) Ambil selembar kertas warna, lipat di tengah-tengah sisi

panjangnya selanjutnya hasil lpatan tadi dilipat lagi pada tengah-

tengah sisi panjangnya.

b) Hasil-hasil lipatan tadi digunting pada beberapa tempat. Ada

bagian yang dibuang, bentuk guntingan bergantung pada bentu

kreasi masing-masing.

c) Bila dianggap sudah cukup guntingannya, lipatan dibuka.

d) Hasilnya ditempel pada kertas yang agak tebal menggunakan lem.

e) Jumlah lembaran yang ditempel bervariasi baik dalam jumlah

maupun warnanya.

2. Seni Melipat Kertas (Origami)

“Origami” berasal dari bahasa Jepang yang artinya seni melipat kertas.

Bentuk benda yang dihasilkan biasanya menyerupai makhluk hidup

3
atau benda. Ukuran kertas yang digunakan umumnya berbentuk bujur

sangkar. Ukuran sisinya tergantung pada besar kecilnya benda yang

akan kita buat.

Dalam tahapan membuat karya origami perlu diperhatikan bahwa

bahan kertas harus tipis sehingga mudah dilipat dan tidak mudah

sobek. Bentuk bujur sangkar kertas harus betul-betul persegi atau

bersudut siku-siku, karena bila bentuknya tidak akurat hasilnya tidak

akan rapi. Selain itu setiap langkah dalam melipat harus betul-betul

terlipat secara tepat.

1.2. Mengapa Membentuk Mainan Dengan Tanah Liat

Membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam)

menjadi bentuk mainan, berdasarkan daya cipta. Sebelum dibentuk tanah

liat sebaiknya dibersihkan dari butiran batu dan pasir yang kasar.

Lembutkan adonan dengan tangan. Jika terlalu lembek biarkan (diangin-

anginkan) hingga kadar airnya berkurang. Namun jika menggunakan

plastisin (lilin/malam) tidak akan terjadi masalah pengolahan bahan.

Tahapan pertama buatlah bentuk global (dari benda yang akan

diciptakan) kemudian bentuk rinciannya setahap demi setahap. Untuk

menghaluskan permukaan bentuk, gunakan alat butsir (dari kawat atau

kayu yang dibuat menyerupai jari tangan).

1.3. Bagaimana Cara Merakit / Mengkontruksi

Merangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang

satu ke benda yang lain hingga membentuk suatu komposisi yang utuh

4
berkesatuan. Susunan atau rangkaian tersebut menciptakan struktur

bentuk baik abstrak maupun naturalistis. Benda yang disusun bisa berupa

buah-buahan, sayur-sayuran, bunga-bunga dan lain-lain.

Teknik merangkai bermacam-macam. Ada yang dihekter, dilem, dipatri,

diikat, tergantung kebutuhan. Kegiatan ini bisa berupa merangkai bunga,

merangkai janur, merangkai manik-manik, membuat maket rumah-

rumahan dari kotak korek api dan lain-lain.

5
BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil uraian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya :

1. Proses berkarya seni rupa tiga dimensi relatif memiliki tingkat kesulitan yang

lebih tinggi dari berkarya dua dimensi.

2. Berkarya tiga dimensi memiliki kelebihan yang tidak dijumpai pada karya dua

dimensi terutama persoalan dimensi ketiga yang berkaitan dengan ruang.

3. Pada karya dua dimensi kita hanya mengeksplorasi bidang datar, tapi pada

karya tiga dimensi kita mengeksplorasi bidang yang memiliki unsur ruang dan

kedalaman atau ketebalan yang signifikan.

4. Beberapa kegiatan berkarya tiga dimensi yang dapat dilakukan dan

diimplementasikan diantaranya adalah, kerajinan M3 tiga dimensi, seni melipat

kertas (origami), membentuk dengan tanah liat atau bahan lunak dan

merakit/mengkontruksi.

6
BAB IV

PENUTUP

Tertulisnya makalah ini kami selaku penulis mengharapkan ada manfaatnya.

Untuk mengetahui tentang tata cara teknik kerajinan tiga dimensi kami masih

banyak memerlukan bimbingan dari dosen dan para mahasiswa untuk

mendapatkan penjelasan dan pengarahan dengan menggunakan alat peraga dan

peralatan penunjang lainnya, khususnya mengenai karya seni rupa tiga dimensi.

Anda mungkin juga menyukai