Anda di halaman 1dari 14

SENI RUPA 3D SEKOLAH DASAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Seni Rupa” yang Diampu oleh Ibu
Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn.

Oleh :
Kelas D/Kelompok 4

M Wildan Maulana 180210204291


Yulia Khoirunnisa’ 180210204309
Mega Diah Yuni Sarana 180210204243
Nadhira Salsa Aurellia 180210204257

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Seni Rupa 3D di SD”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Seni Rupa. Makalah ini disusun
dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai belah pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, untuk itu kami menerima
kritik dan saran dari pihak pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih bagi
pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 24 Desember 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

4
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Alasan Pemilihan Karya Seni Rupa 3 Dimensi


1. Kelas 1
2. Kelas 2 (Domba Kapas)

Alasan dari pembuatan karya seni rupa 3D berupa domba kapas yakni agar siswa
dapat mengekspresikan dirinya sendiri mengenai hal apa yang ia sukai dalam
pembuatan karya seni. Biasanya karya seni yang siswa buat berdasar pada apa yang
telah ia lihat dalam kehidupannya. Alasan lain yakni agar siswa dapat mengungkapkan
objek imajinatifnya dengan mudah melalui apa yang ia pahami. Biasanya juga, siswa
lebih mudah membuat karya seni rupa dengan menggunakan bahan yang sederhana,
seperti pembuatan domba kapas ini.

3. Kelas 3 (Kreasi Miniatur Plastisin)

Alasan pembuatan karya kreasi miniatur dengan menggunakan media plastisin


ini yaitu supaya siswa memiliki kreativitas dan keterampilan untuk membentuk sesuatu
yang sesuai dengan keinginan siswa, hal ini berguna untuk melatih keterampilan
tangannya. Selain itu, siswa dapat membuat sendiri karya dari media plastisin dengan
memuaskan, sehingga dapat membangun kepercayaan dirinya bahwa ia bisa membuat.
Siswa dapat membuat miniatur rumah, pohon, bunga , ayah, ibu, anak dan lain-lain
yang dibentuk dari plastisin.

4. Kelas 4 (Kreasi Koran Bekas dan Timba)


Alasan pembuatan karya seni rupa koran bekas dengan menggunakan media
koran bekas ini yaitu supaya siswa memiliki kreativitas dan keterampilan untuk
membentuk sesuatu yang sesuai dengan keinginan siswa, hal ini berguna untuk melatih
keterampilan tangannya. Selain itu, siswa dapat membuat sendiri karya dari media
koran bekas dengan memuaskan, sehingga dapat membangun kepercayaan dirinya
bahwa ia bisa membuat. Siswa dapat membuat miniatur tong sampah, rak tulis, timba
dan lain-lain yang dibentuk dari koran bekas.

5
5. Kelas 5 ( kerajian anyaman dari kertas )
Alasan pembuatan karya kerajinan anyaman dengan menggunakan media kertas
yaitu agar siswa lebih kreatif. siswa juga dapat lebih banyak memainkan warna, motif
dan bentuk. Kerajinan anyaman adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan
perkembangan anak, salah satunya adalah meningkatkan kretivitas siswa. Selain itu
kegiatan kerajinan menganyam juga dapat melatih daya konsentrasi siswa. Dengan
anyaman siswa dapat menciptakan berbagai bentuk hasil karya yang indah.

2.2 Bahan/Alat Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi


1. Kelas 1
2. Kelas 2
- Karton bekas gulungan tissue
- Kapas bulat
- Gunting
- Lem putih
- Kertas lipat
- Lilin mainan
- Korek api
3. Kelas 3
- Plastisin
- Kertas
- Penggaris/cutter/lidi/tusuk gigi
4. Kelas 4
- Koran bekas
- Lem
- Gunting
5. Kelas 5
-lembar kertas berwarna
-Gunting,

6
- Penggaris
-Kater atau silet
-Pensil
-Lem kertas

2.3 Cara Mengajarkannya


1. Kelas 1
2. Kelas 2

Cara yang dilakukan pertama kali untuk mengajari para peserta didik yaitu
dengan cara memberikan pemahaman materi terlebih dahulu dan juga memberikan
arahan mengenai karya seni rupa yang akan dibuat. Lalu guru menjelaskan apa saja
bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat karya seni rupa tersebut. Kemudian
guru memberikan contoh pembuatan secara perlahan kepada para murid, agar para
murid dapat dengan mudah mengikuti. Apabila ada kesulitan, maka guru dengan sigap
membantu siswa tersebut.

Berikut merupakan cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan karya seni rupa
3D berupa domba kapas:

a) Tempelkan kapas bulat kecil ke sekeliling karton.


b) Isi juga kedua ujung karton. Beri mata dan telinga di kapas bulat besar.
Tempelkan di ujung karton.
c) Tempelkan dua pasang korek api menjadi satu. Buat empat buah untuk
kaki. Pegang sebentar sampai agak kering. Lalu biarkan mongering.
d) Tempelkan empat kaki tadi. Berilah lem yang banyak agar menempel
dengan kuat. Tunggu sampai benar-benar kering. Lalu tancapkan di lilin
mainan sebagai alas pijakan domba.
3. Kelas 3
Proses membuat karya tiga dimensi diawali pemberian materi mengenai
plastisin. Menjelaskan kepada siswacara menggunakan dan membuat plastisin. Hal ini
dilakukan agar siswa dapat memahami materi membuat karya tiga dimensi dengan

7
bahan plastisin sebelum dipraktikan.Kemudian diberi pengarahan kepada siswa untuk
mulai membuat karya tiga dimensi.Siswa membawa plastisin warna-warni sendiri dari
rumah.Bentuk plastisinyang dibawa siswa masih dalam bentuk kotak-kotak dan masih
keras untuk digunakan.Siswa diarahkan untuk menggenggam plastisin tersebut
kemudian diremas-remas hingga lunak.Ini dilakukan agar memudahkan siswa dalam
membuat karya tiga dimensi.
Sebelum proses pembuatan karya tiga dimensi dengan objek-objek yang
diinginkan siswa, siswa diberi arahan untuk memahami beberapa teknik dalam
membuat karya tiga dimensi dengan bahan plastisin. Berikut ini beberapa tekniknya:
1. Teknik pijit, teknik ini digunakan dengan cara memijit plastisin hingga berbentuk
pipih (tipis).
2. Teknik Pilin, teknik ini digunakan dengan caran memotong plastisin menjadi
bagian kotak kecil-kecil, setelah itu letakan potongan plastisinditelapak tangan,
lalu gesekkanplastisin tersebut hingga berbentuk bulat panjang.
3. Teknik sisik, teknik sisik sering digunakan untuk membentuk daun atau kelopak
dari buah atau bunga yang dibuat dengan plastisin. Teknik sisik juga dapat
dilakukan dengan bantuan lidi yang dibentuk pada bagian-bagiannya.

4. Kelas 4
Proses membuat karya tiga dimensi diawali pemberian materi mengenai Koran
bekas. Menjelaskan kepada siswa cara menggunakan dan membuat Koran bekas, Hal ini
dilakukan agar siswa dapat memahami materi membuat karya tiga dimensi dengan
bahan Koran bekas sebelum dipraktikan. Kemudian diberi pengarahan kepada siswa
untuk mulai membuat karya tiga dimensi. Siswa membawa koran warna-warni sendiri
dari rumah. Bentuk koran yang dibawa siswa masih dalam bentuk kotak-kotak dan
masih keras untuk digunakan. Ini dilakukan agar memudahkan siswa dalam membuat
karya tiga dimensi.
Sebelum proses pembuatan karya tiga dimensi dengan objek-objek yang
diinginkan siswa, siswa diberi arahan untuk memahami beberapa teknik dalam
membuat karya tiga dimensi dengan bahan Koran. Berikut ini beberapa tekniknya:

8
1. Teknik melintir, teknik ini digunakan dengan cara melintir koran hingga
berbentuk panjang.
2. Teknik menggulung, teknik ini digunakan untuk melilit timba.

5 Kelas 5
Guru menjelaskan anyaman dari kertas merupakan sebuah kerajinan tangan khas
dari Indonesia dan anyam adalah salah satu teknik yang digunakan pada karya seni
kriya tradisional Nusantara. Teknik anyam merupakan teknik manual yang masih
menggunakan tangan untuk membuat sebuah karya seni. Guru menjelaskan bahan dan
alat pembuatan anyaman dari kertas cukup mudah didapat yaitu kertas karton warna
warni, gunting atau cutter, penggaris dan pensil, dan lain-lain. siswa membuat pola
dasar untuk menganyam yaitu berupa garis panjang dengan ukuran diameter 1 sampai
dengan 1,5 cm kemudian dilanjutkan dengan menganyam dengan menggunakan kertas
berwarna agar memperindah tampilan anyaman. Guru mengarahkan siswa agar
membuat anyaman kertas dengan berbagai motif. Adapun teknik-teknik dalam
menganyam sebagai berikut:
1. Anyaman Dua Sumbu
Teknik dasar anyaman ini mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Anyaman
Silang, Anyaman Sasag, Anyaman Tunggal. Sasag menurut Purwadi dan
Purnomo, merupakan bahasa sansekerta yang berarti sasak atau telur. Sasak
adalah nama suku di Indonesia, mengingat mereka juga pengrajin anyam-
anyaman. Membuat anyaman dua sumbu dapat dilakukan dengan cara
menyilangkan dua sumbu. Setiap bilah silangkan dengan bilah lainnya hingga
terbantuk struktur bersilang. Posisi anyaman tidak harus selalu lurus, melainkan
bisa membentuk garis miring. Akhir dari sumbu atau bilah akan diikat sehingga
anyaman menjadi kuat.
2. Anyaman Bilik
Teknik anyaman bilik ini sering disebut dengan teknik menganyam dua-dua.
Selain itu nama lain nya adalah Anyaman Kepang, karena pembuatannya sama
dengan membuat kepangan pada rambut. Bahan-bahan akan dianyam dengan
cara menyilang secara berurutan dan bersamaan, sama seperti teknik dasar

9
anyaman sasak. Perbedaannya adalah renggangan atau sela yang dimasuki bilah
dalam menganyam lebih variasi. Cara menggunakan teknik anyaman ini adalah
dengan menganyam bahan-bahan dengan menyilang secara bergantian dari kiri
dan dari kanan. Teknik dasar anyaman ini umumnya digunakan untuk membuat
bilik dan nyiru.
3. Anyaman Teratai
Teknik anyaman teratai membuat kerajinan anyam yang dibuat memiliki bentuk
akhir yang artistik dan indah. Biasanya teknik unik ini digunakan dalam
membuat bilik, agar bilik terlihat lebih indah dan menarik.
4. Anyaman Bunga Cengkih
Teknik anyaman seperti ini dapat dijumpai pada benda-benda seperti kipas,
kecempeh atau tolok, sangku, dan lain-lain.

2.4 Keunggulan Karya Seni Rupa 3 Dimensi


1. Kelas 1
2. Kelas 2

Keunggulan pemilihan karya seni rupa 3D ini didasarkan pada proses dan juga
bahan yang dibutuhkan. Dalam pembuatan karya seni rupa 3D ini proses yang dilalui
oleh siswa tidak begitu rumit dan susah. Kemudian untuk bahan-bahan yang dibutuhkan
tergolong mudah dicari dan mudah didapatkan, bahkan termasuk ke dalam kegiatan
reuse atau penggunaan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai.

3. Kelas 3

Bahan mudah didapatkan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.Plastisin


merupakan bahan lunak sehingga tidak membahayakan siswa dalam melakukan proses
pembelajaran untuk membentuk miniatur sesuai dengan kreativitas siswa dan
imajinasinya tentang apa yang ingin dilakukan. Selain itu, warnanya juga beragam dan
media plastisin ini harganya relatif murah.

4. Kelas 4

10
Bahan mudah didapatkan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.merupakan
bahan lunak sehingga tidak membahayakan siswa dalam melakukan proses
pembelajaran untuk membentuk miniatur sesuai dengan kreativitas siswa dan
imajinasinya tentang apa yang ingin dilakukan.

5. Kelas 5
Keunggulan dari keterampilan anyaman menggunakan bahan dari kertas adalah
ringan dan ramah lingkungan. Kertas termasuk bahan yang mudah didaur ulang.
Kelebihan lainnya dari keterampilan anyaman menggunakan bahan dari kertas yaitu
karena murah dan juga mudah mudah untuk didapatkan

2.5 Kekurangan dan Solusi Pembuatan Karya Seni Rupa 3 Dimensi


1. Kelas 1
2. Kelas 2

Dalam pembuatan karya seni rupa 3D, yakni domba kapas kekurangannya yaitu
pada saat penempelan kapas pada karton. Pembuatan karya seni rupa ini jika dikaitkan
dengan para siswa kelas 2, tentunya siswa tersebut masih banyak mengalami kesulitan
pada saat penempelan kapas menggunakan lem. Penggunaan lem yang sangat sedikit
dan tidak merata membuat kapas tersebut tidak bisa menempel dengan jangka waktu
yang lama. Solusi yang dapat saya sampaikan yakni, guru bisa lebih membimbing
siswanya untuk lebih mengerti dan paham bagaimana tata cara memberikan lem pada
karton dan menempelkannya pada kapas. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami
kebingungan pada saat kapas tersebut tiba-tiba rontok dari badan si domba.

3. Kelas 3
Media plastisin ini memiliki kekurangan yaitu apabila plastisin lama tidak
dipakai, maka plastisin tersebut akan mengeras dan agak susah dibentuk kembali. Jadi,
solusinya adalah plastisin jangan disimpan di tempat terbuka, setelah main plastisin
dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup rapat.
4. Kelas 4

Media koran ini memiliki kekurangan yaitu apabila Koran lama tidak dipakai,
maka koran tersebut akan rusak dan agak susah dibentuk kembali. Jadi, solusinya adalah

11
Koran tetep dijaga jangan sampai kena air jangan disimpan di tempat terbuka, setelah
main plastisin dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup rapat.

5. Kelas 5
Kekurangan dari keterampilan anyaman menggunakan bahan dari kertas yaitu
antara lain karena kertas mudah robek, tidak kedap air, mudah kusut, dan mudah
terbakar. Jadi solusinya yaitu dengan menjaga anyaman kertas tersebut dengan baik dan
juga menjauhkan dari api dan air.

6.

12
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. ….
2. Pembuatan karya 3D berupa domba kapas bisa diterapkan pada siswa kelas 2
yakni dengan cara memberikan terlebih dahulu materi, pemahaman, serta tata cara
pembuatan secara perlahan. Agar siswa dapat dengan mudah mengikuti dan
membuat karya seninya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ia miliki.
Pembuatan karya seni ini tergolong mudah dan simple, dilihat dari cara dan juga
bahan yang akan digunakan.
3. Proses pembuatan karya tiga dimensi dengan bahan plastisin adalah pertama
proses melunakkan plastisin dengan cara digenggam kemudian ditekan-tekan
hingga menjadi lunak. Ada tiga teknik dalam membuat karya tiga dimensi dengan
bahan plastisin yaitu teknik pijat, teknik pilin dan teknik sisik.
4. Proses pembuatan karya tiga dimensi dengan bahan koran adalah pertama proses
melunakkan dengan cara digenggam kemudian ditekan-tekan hingga menjadi
mudah di lintir. Ada dua teknik dalam membuat karya tiga dimensi dengan bahan
koran yaitu teknik melintir, teknik menggulung.
5. Kerajinan anyaman adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kretivitas
siswa dan juga dapat melatih daya konsentrasi siswa. Adapun 4 teknik dalam
kerajinan anyaman. Kerajinan anyaman dari bahan kertas memiliki kelebihan
yaitu bahan mudah didapat dan harganya murah namun terdapat juga
kekurangannya yaitu mudah sobek serta tidak tahan air dan api.
6.

3.2 Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai