Anda di halaman 1dari 18

ALAT PERAGA UNTUK MENGHITUNG VOLUME PRISMA

SEGITIGA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran


Matematika
Diasuh Oleh: Drs. H. Sumartono, M. Pd, Drs. Hidayah Ansori, M. Si, Rizki
Amalia, M. Pd

Oleh:
Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok:

Pajrianoor (A1C109215)
I Putu Januarta (A1C111001)
Muhammad Budi (A1C111017)
Agung Handoko (A1C111037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MARET 2014

Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Alat Peraga Volume Prisma
Segitiga”, yang penulis buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Media
dan Teknologi Pembelajaran Matematika.
Atas selesainya makalah ini penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada yang terhormat Bapak Drs. H. Sumartono, M. Pd, Bapak Drs. Hidayah
Ansori, M. Si, dan Ibu Rizki Amalia, M. Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah
Seminar Pendidikan Matematika.
Penulis menyadari bahwa sistematika penyusunan makalah ini masih
mempunyai kelemahan dan kesalahan baik dari segi isi, bentuk, maupun
penggunaan bahasa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran positif yang membangun dari berbagai pihak yang berkepentingan demi
kesempurnaan di masa mendatang.
Penulis berharap makalah yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat dan
dapat dijadikan sumber informasi yang berguna bagi para pembaca pada
umumnya.

Banjarmasin, Maret 2014


Penulis
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembuatan Alat Peraga

Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak
dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak
mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan
pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang
dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.
Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap ”operasi
konkret”, dan ”operasi formal”, namun dalam pembelajaran matematika masih
diperlukan penggunaan alat peraga secara intensif. Hal itu disebabkan karena
penguasaan konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah sebelumnya
masih samar-samar atau lemah sekali.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi
sangat ”strategis dan rawan”. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran
matematika di sekolah merupakan pemantapan konsep, untuk kelanjutan studi
matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru matematika
kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada
kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan
akan menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran matematikanya.
Salah satu contoh alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran
matematika adalah alat peraga volume prisma segitiga, dengan menggunakan alat
peraga tersebut diharapkan peserta didik dapat memahami konsep volume prisma
segitiga dan menghindari kesalahan konsep mengenai volume prisma segitiga.
Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa
dapat menguasai konsep-konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat
peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik-topik tertentu sangat
perlu diperhatikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini mengambil rumusan
masalah “Bagaimana penggunaan alat peraga volume prisma segitiga?”

C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penulisan makalah ini adalah


agar peserta didik dapat mengetahui penggunaan alat peraga volume prisma
segitiga.

D. Manfaat Alat Peraga


Manfaat pembuatan alat peraga prisma segitiga ini antara lain:
Bagi Guru:
 Mempermudah penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak
 Mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran
 Menghindari pembelajaran verbalisme
 Menciptakan pembelajaran efektif dan efisien
 Meningkatkan profesionalitasnya sebagai seorang pendidik
 Mengembangkan kreatifitas guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung,
Bagi Siswa:
 Memusatkan perhatian sisawa
 Agar menjadi lebih kreatif dan inovatif
 Menarik minat siswa untuk belajar
 Mempermudah penguasaan materi pembelajaran
 Merangsang daya pikir dan nalar siswa

E. Bahan Yang Digunakan

Bahan – bahan yang dipergunakan dalam pembuatan alat peraga prisma segitiga
yaitu sebagai berikut:

No. Nama Barang Jumlah/Ukuran Harga Jumlah


Satuan(Rp) Harga(Rp)
1 Kaca Mika 0.25 m2 25.000 100.000
2 Kertas Karton 5 Lembar 2.500 12.500
3 Kardus 4 Lembar 1.500 6.000
4 Double Tipe 5 Buah 5.000 25.000
5 Selotipe 7 Buah 1.500 10.500
6 lakban 1 Buah 8.000 8.000
7 Lem 1 Buah 7.000 7.000
Korea/Alteco

F. Teknik Pembuatan

Cara pembuatan alat peraga prisma segitiga ini adalah sebagai berikut:
1. Buatlah kubus tanpa tutup berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm yang terbuat
dari kaca mika.
2. Buatlah balok tanpa tutup berukuran 20 cm x 15 cm x 10 cm yang terbuat
dari kaca mika.
3. Buat dua buah prisma segitiga dari bahan kardus dengan bentuk alas
segitiga siku-siku dengan panjang sisi berturut-turut 15 cm, 15 cm dan
15√2 cm, dan tinggi 15 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton, beri
nomor untuk prisma segitiga yang dilapisi kertas karton kuning dengan
angka 1 dan beri nomor untuk prisma segitiga yang dilapisi kertas karton
biru dengan angka 2.
4. Buat dua buah prisma segitiga dari bahan kardus dengan bentuk alas
segitiga siku-siku dengan panjang sisi berturut-turut 10 cm, 15 cm dan
5√13 cm, dan tinggi 20 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton, beri
nomor untuk prisma segitiga yang dilapisi kertas karton kuning dengan
angka 3 dan beri nomor untuk prisma segitiga yang dilapisi kertas karton
biru dengan angka 4.
5. Buat prisma segitiga dari bahan kardus dengan bentuk alas segitiga
sembarang dengan panjang sisi segitiga berturut-turut 15 cm, √274 cm
dan 17 cm, dan tinggi prisma 15 cm. Kemudian lapisi dengan kertas
karton berwarna biru lalu nomori dengan angka 5.
6. Buat prisma segitiga dengan bentuk alas segitiga siku-siku dengan
panjang sisi segitiga berturut-turut 8 cm, 15 cm dan 17 cm, dan tinggi
prisma 15 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton berwarna kuning
lalu nomori dengan angka 6.
7. Buat prisma segitiga dengan bentuk alas segitiga siku-siku dengan
panjang sisi segitiga berturut-turut 7 cm, 15 cm dan √274 cm, dan tinggi
prisma 15 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton berwarna kuning
lalu nomori dengan angka 7.
8. Buat prisma segitiga dengan bentuk alas segitiga sembarang dengan
panjang sisi segitiga berturut-turut 5√5 cm, 10√2 cm dan 15 cm, dan
tinggi prisma 20 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton berwarna
merah muda lalu nomori dengan angka 8.
9. Buat prisma segitiga dengan bentuk alas segitiga siku-siku dengan
panjang sisi segitiga berturut-turut 5 cm, 10 cm dan 5√5 cm, dan tinggi
prisma 20 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton berwarna biru lalu
nomori dengan angka 9.
10. Buat dua buah prisma segitiga dengan bentuk alas segitiga siku-siku
dengan panjang sisi segitiga berturut-turut 10 cm, 10 cm dan 10√2 cm,
dan tinggi prisma 20 cm. Kemudian lapisi dengan kertas karton berwarna
kuning lalu nomori dengan angka 10.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media

perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga

lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi

perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun

perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat

peraga dan sarana.

Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau

membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat

peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat,

dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu

menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam

matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak

dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat
dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi

utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu

menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar

siswa seperti buah-buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda

tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda

sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya,

model-model bangun datar, bangun ruang dan sebagainya.

Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga

sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana

biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan

alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang

pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi.

Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk

melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa

perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang berupa perangkat keras: papan

tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh

sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas

(LT), aturan permainan dan lain sebagainya.

Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu

berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai

sarana. Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 ) cm 2 . Kartu bilangan tersebut

dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang
bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau

memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut

berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam

pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan

mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.

b. Fungsi Alat Peraga

Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu

dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu

diketahui fungsi alat peraga.

Secara umum fungsi alat peraga adalah:

1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika

2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep

3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan

dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.


c. Model Bangun Ruang Transparan

Tujuan

Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun

ruang dan keterampilan spatial.

Gambar Alat

Petunjuk Penggunaan

• Alat peraga ini berbeda dengan alat peraga bangun ruang masif atau pun

kerangka bangun ruang.

• Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-

sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan

lain-lain. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan

dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah

sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang.


• Khusus alat peraga tabung dan kerucut transparan, haruslah hati-hati dalam

menjelaskan tentang keberadaan titik sudut, rusuk, maupun sisi.

o Untuk pembelajaran di SD

Pengenalan titik sudut tabung dan kerucut dapat dimulai dengan memberi

pengertian yang konteks dengan pemahaman siswa, misalnya mengartikan titik

sudut sebagai pojok yang runcing, sisi sebagai permukaan yang ”halus” (rata

maupun lengkung), dan rusuk sebagai bertemunya dua permukaan. Dengan

demikian, beberapa rumus seperti rumus Euler, tidak berlaku pada bangun ruang

yang memiliki permukaan lengkung, seperti tabung dan kerucut.

o Untuk pembelajaran di SMP

Pengenalan rusuk tabung dan kerucut dapat melalui pengertian yang lebih

mendekati definisi formal, misalnya titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk.

Rusuk dan sisi diberi pengertian dengan cara yang sama seperti di SD. Dengan

demikian di SMP apa yang disebut titik sudut pada kerucut berubah

menjadi”puncak” kerucut.

o Untuk pembelajaran di SMA

Di tingkat SMA, pengenalan definisi formal sudah harus disuguhkan.

Pengertian-pengertian berikut: titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk, rusuk

sebagai perpotongan dua sisi.


d. Volume Prisma Segitiga

1. Volume Prisma Tegak Segitiga Siku-siku

Rumus Volume Prisma Tegak Segitiga Siku-siku. Suatu bangun ruang yang
bentuk dan ukuran sisi atas dengan sisi bawah sama serta rusuk-rusuk tegak yang
sejajar disebut prisma. Sebuah bangun prisma ditentukan oleh bentuk alasnya.
Maksudnya bahwa penamaan suatu prisma berdasarkan bentuk alasnya, contohnya,
suatu bangun prisma yang alasnya berbentuk segitiga maka dinamakan prisma
segitiga, prisma yang alasnya berbentuk segiempat maka dinamakan prisma
segiempat, prisma yang alasnya berbentuk segi-lima maka dinamakan prisma segi-
lima, dan seterunya. Prisma segitiga siku-siku adalah prisma yang bentuk alas dan
atapnya berbentuk segitigasiku-siku. Unsur yang dimiliki prisma segitiga siku-
siku ABC.DEF adalah sebagai berikut:
 Sisi/bidang = memiliki 5 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABC), sisi atas (DEF), dan
tiga sisi tegak (ABED, BCFE, ACFD)

 Rusuk = memiliki 9 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, AC), rusuk atas (DE, EF, DF)
Rusuk tegak (AD, BE, dan CF)
 Titik Sudut = memiliki 6 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, dan F. Prisma
tegak segitiga siku-siku diperoleh dari membelah balok menjadi 2 bagian yang sama
melalui salah satu bidang diagonal ruangnya. Berdasarkan proses tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut.

Volume prisma tegak segitiga siku-siku =1/2 volume balok = 1/2 x p x l x t = (1/2 x px
l) xt = A x t satuan volum

A = luas alas, alasnya berbentuk segitiga siku-siku


t = tinggi prisma.
2. Volume Prisma Tegak Segitiga Sembarang

Perhatikan gambar di bawah ini

Prisma tegak segitiga sembarang diperoleh dari merangkai 2 prisma tegak


segitiga siku-siku AP1C1.DQ1F1 dan prisma tegak segitiga siku-siku
P2BC2.Q2EF2. Hasilnya akan berupa prisma tegak segitiga sembarang
ABC.DEF. Jika A1dan A2 berturut-turut adalah luas alas prisma
tegak segitiga siku-siku pertama dan kedua, sedang tinggi kedua prisma
sama, maka volume dari prisma tegak segitiga sembarang yang
dibentuknya yaitu prisma ABC.DEF adalah : Volume prisma tegak segitiga
sembarang = A x t, Dimana A = luas alas, alasnya berbentuk segitiga siku-
siku t = tinggi prisma.
BAB III PEMBAHASAN

A. Cara Kerja Alat Peraga dan Konsep Penggunaannya


1. Guru menampilkan kubus dan balok tanpa tutup lalu menanyakan kepada
siswa apa rumus untuk mencari volumenya.
2. Lalu guru menampilkan prisma nomor 1 dan 2 dan menanyakan bagaimana
cara mencari volumenya.
3. Kemudian guru memasukkan prisma tersebut ke dalam kubus, lalu
menanyakan kembali bagaimana cara mencari volume prisma tersebut. Pada
tahap ini diharapkan siswa dapat memahami bahwa prisma yang dimasukkan
ke dalam kubus berukuran setengah kubus sehingga volume prisma sama
dengan setengah volume kubus.
4. Lalu guru menampilkan prisma nomor 3 dan 4 dan menanyakan bagaimana
cara mencari volumenya.
5. Kemudian guru memasukkan prisma tersebut ke dalam balok, lalu
menanyakan kembali bagaimana cara mencari volume prisma tersebut. Pada
tahap ini diharapkan siswa dapat memahami bahwa prisma yang dimasukkan
ke dalam kubus berukuran setengah balok sehingga volume prisma sama
dengan setengah volume balok.
6. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok.
7. Kelompok pertama diberi kubus, prisma nomor 5, 6 dan 7. Lalu guru
menyuruh siswa untuk menemukan rumus volume prisma dengan pendekatan
volume kubus.
8. Kelompok kedua diberi balok, prisma nomor 8, 9 dan 10. Lalu guru
menyuruh siswa untuk menemukan rumus volume prisma dengan pendekatan
volume balok.
9. Guru memperhatikan pekerjaan siswa dan memberikan bimbingan kepada
siswa yang bertanya.
10. Guru dan siswa membuat kesimpulan.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil uraian pembahasan penggunaan alat peraga menentukan
volume prisma segitiga dengan pendekatan kubus dan balok, diperoleh
kesimpulan bahwa siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep
volume prisma segitiga dengan menggunakan alat peraga dibandingkan
tanpa menggunakan alat peraga

B. Saran
Dari uraian penggunaan alat peraga Matematika untuk menemukan
volume prisma segitiga, maka penulis menyampaikan sarannya sebagai
berikut:

1. Penggunaan alat peraga dalam setiap kegiatan pembelajaran itu sangatlah


perlu sekali, terutama pada mata pelajaran matematika yang menjadi momok
bagi setiap siswa. Sehingga dapat mengubah pola pikir siswa yang irasional
(tidak nyata) menjadi rasional (nyata / konkret).
2. Setiap hal yang bagi siswa kurang paham dan mengerti, perlu untuk
diberikan penjelasan dan pengarahan secara berulang – ulang, agar siswa
tidak merasa pasrah dan tidak semangat lagi dalam meyelesaikan sebuah
soal dengan alat peraga tersebut.
3. Setiap kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menggunakan alat
peraga tersebut jangan langsung dianggap oleh guru sebagai hasil kerja yang
kurang / jelek, tetapi jadikanlah sebagai tolok ukur untuk menguji kebali
kemampuan siswa untuk dapat mempergunakan alat peraga tersebut dengan
baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://Simanukmabur.blogspot.com/2013/06/rumus-volume-prisma-tegak-
segitiga-siku.html diakses pada tanggal 25 Maret 2014.

http://kgphsekarlinuwih.blogspot.com/2012/11/makalah-peraga-matematika-
tabung-lidi.html diakses pada tanggal 25 Maret 2014.

www.slideshare.net/LoekmanThelucky/alat-peraga-17782676#btnNext diakses
pada tanggal 24 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai