Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN MANUAL BERBASIS KEARIFAN

LOKAL

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
Nama Mahasiswa :
Ani Br Ginting (1183111119)
Elia Manik Br Ginting (1183111089)
Samuel Simanjuntak (1183111095)
Santo Yoseph Samosir (1183111090)
Wina Fatima M Simanjuntak (1183111112)
Kelas : Pgsd Reguler E 2018
Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar Dan Media Matematika Di Sd
Dosen Pengampu : Elvi Mailani S.Si., M.Pd

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Maret 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan pengembangan media manual.
Dengan laporan ini kami mengucappkan terimakasih kepada ibu elvi mailani s.si.,
m.pd yang telah membimbing kami sehingga mampu berinovasi membuat media ini.
Media ini adalah media yang kami buat berdasarkan kd 3.6 dan 4.6 yaitu kd 3.6
menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)
dan kd 4.6 membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok).
Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkann guna perbaikan
dan pengembangan pembuatan media manual kedepannya. Terimakasih.

Medan, maret 2021

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya Media Pembelajaran


Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang didominasi oleh
kegiatan menghitung, membandingkan, dan melakukan analisis secara kritis untuk
memperoleh pemahaman yang bermakna. Dalam hal ini metode, model, dan media
pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika sehingga dapat
membuat pembelajaran menjadi matematika lebih menyenangkan. Materi jaring-jaring
kubus dan balok merupakan salah satu materi yang tidak dapat diajarkan dengan metode
verbal saja akan tetapi harus diajarkan dengan benda-benda konkret dimana siswa dapat
mengidentifikasi benda konkret tersebut. Penggunaan benda konkret dalam
pembelajaran jaring-jaring kubus dan balok membutuhkan bahan dan alat seperti
kardus, kertas karton, dan lem. Dalam pembuatan jaring-jaring kubus dan balok
membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga akan lebih efektif jika siswa dapat
mengidentifikasi kubus dan balok tanpa membuatnya terlebih dahulu. Olehsebab itu
kelompok kami berinovasi membuat media pembelajaran manual yang mudah
dikerjakan bersama peserta didik.

1.2 Tujuan Pembuatan Media


Pembuatan media ini bertujuan untuk membantu guru sebagai fasilitator dalam
menstransfer ilmu kepada peserta didik, serta meningkatkan minat dan semangat siswa
dalam memahami materi jaring-jaring kubus dan balok sehingga dengan penggunaan
emdia ini diharapkan dapat meningkatkan tercapainya tujuan dari pembelajaran
tersebut.

1.3 Manfaat Media Pembelajaran


Dengan adanya media ini diharapkan membantu guru dan peserta didik dalam
mempermudah proses pembejaran sehingga pembelajaran lebih efisien dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Definisi Media Pembelajaran


Media pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu media dan pembelajaran. Media
sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.
Secara harfiah, artinya adalah “perantara” atau “pengantar”. Media pendidikan memiliki
pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam maupun di luar kelas (Arsyad,
2011:7). Sedangkan Asyhar (2011:8) berpendapat bahwa, media pembelajaran adalah
yang mampu membuat suasana pembelajaran kondusif dengan siswa dapat
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien yang mana suasana tersebut
didapat karena adanya penyampai atau penyalur pesan secara terencana dari suatu
sumber. Pendapat lain juga disampaikan oleh Haryono (2015:47) berpendapat bahwa,
media belajar adalah disampaikannya materi pembelajaran dengan menggunakan alat
dan bahan.
Berdasarkan pemaparan definisi media pembelajaran dari beberapa ahli, maka
disimpulkan media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa alat atau bahan
yang membantu penyampaian pesan dalam pembelajaran di luar maupun di dalam kelas
agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif dan efesien.

2. Manfaat Media Pembelajaran


Media mempunyai banyak sekali manfaat dalam penggunaannya di proses
pembelajaran. Beberapa ahli mengemukakan manfaat dari media pembelajaran. Sudjana
dan Rivai (2011:2) berpendapat bahwa, manfaat media pengajaran dalam proses belajar
siswa yaitu (1) agar perhatian siswa tertarik sehingga memupuk motivasi atau semangat
belajar; (2) makna bahan pengajaran lebih jelas sehingga memungkinkan tujuan dalam
pembelajaran tercapai dan dikuasai oleh siswa; dan (3) siswa lebih banyak melakukan
aktivitas belajar karena tidak hanya sebagau pendengar materi yang disampaikan oleh
guru tetapi juga kegiatan lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain. Berdasarkan pendapat Sudjana dan Rivai tersebut maka dapat dikatakan
manfaat media pembelajaran sebenarnya adalah untuk lebih menekankan pembelajaran
kepada siswa agar termotivasi, menguasai tujuan pembelajaran dan lebih banyak
beraktifitas dalam pembelajaran.
Sedangkan Asyhar (2011:42) mengemukakan bahwa manfaat penggunaan media
dalam pembelajaran yaitu, memperluas sajian materi pembelajaran sehingga siswa
mempunyai banyak pilihan yang disesuiakan dengan karakteristik ataupun
kebutuhannya. Selain itu menambah kemenarikan dalam hal tampilan materi yang
meningkatkan motivasi serta minat belajar sehingga siswa fokus dalam pembelajaran
dan efektifitas dalam belajar meningkat. Pendapat ahli lain tentang manfaat media
pembelajaran selanjutnya yaitu Arsyad (2011:26) berpendapat bahwa, dalam proses
belajar mengajar manfaat yang diperoleh dari digunakannya media yaitu (1) informasi
seta pesan tersaji dengan jelas; (2) perhatian siswa lebih terarah; dan (3) mengatasi
keterbatasan indera, ruang dan waktu. Dari pendapat tersebut dalam memperjelas
penyajian pesan dan infomasi bertujuan meningkatkan hasil belajar sedangkan pada
perhatian siswa yang lebih terarah agar siswa lebih semangat atau termotivasi dalam
belajar. Media pembelajaran dalam mengatasi kekurangan atau keterbatasan memang
sangat dibutuhkan, misalnya saja materi yang disampaikan berkenaan dengan daerah
yang jauh dari lokasi sekolah dapat diberikan misalnya dengan penggunaan media
gambar atau video.
Berdasarkan pemaparan manfaat dari ketiga ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
manfaat media pembelajaran antara lain:
1) Menumbuhkan motivasi serta semangat siswa dalam belajar karena dengan
adanya media pembelajaran membuat perhatian siswa tertarik sehingga siswa
fokus dalam kegiatan pembelajaran.
2) Memperjelas dan memperluas sajian materi dengan keterbatasan indera, ruang dan
waktu sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

3. Jenis-Jenis Media Pemebelajaran


Media pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran memiliki
beberapa jenis. Asyhar (2011:44) mengemukakan bahwa dalam pengembangannya dan
penggunaanya dalam pembelajaran, media pada dasarnya dikelompokan menjadi empat
jenis yaitu media visual (media cetak seperti modul, model dan prototype seperti globe
bumi dan sebagainya), media audio (tape recorder, radio, dan CD player), media audio-
visual (film, video, program TV, dll) dan multimedia (presentasi powerpoint berupa
teks dan gambar bersuara, video conference dan video cassete serta aplikasi computer
interaktif dan non interaktif).
Selanjutnya Sudjana dan Rivai (2011:3) menyatakan bahwa, jenis media yang
biasa digunakan dalam proses pengajaran ada beberapa jenis. Pertama, media
grafis/media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik dan lain-lain. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model padat
(solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan
lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan
lain-lain. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Sedangkan Kustiadi dan Sutjipto (2013:34) mengelompokan jenis media
berdasarkan pengembangannya ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil
teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio visual, (3) media hasil teknologi yang
berdasarkan computer dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan computer.
Berdasarkan pendapat tersebut media yang dihasilkan bergantung pada cara
pengembangannya dan bentuk hasil akhirnya, seperti media hasil teknologi cetak
menghasilkan materi secara visual seperti halnya modul dan buku. Contoh selanjutnya
yaitu media hasil teknologi berdasarkan computer menghasilkan media berbasis
komputer.
Berdasarkan pemaparan jenis-jenis media pembelajaran oleh beberapa ahli diatas
maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran tergolong ke dalam empat jenis
yaitu media visual/ media dua dimensi, media audio, media audio visual dan media
berbasis teknologi/ multimedia. Modul berbentuk pop-up pada materi bangun ruang
balok dan kubus ini termasuk kedalam media pembelajaran visual, dimana salah satu
contoh dari media visual yaitu modul
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan Pembuatan Media


1. Kardus
2. Gunting
3. Penggaris
4. Spidol
5. Slasiban hitam
6. Kertas origami
7. Double tip
8. Gambar pakaian adat sumatra utara

3.2 Langkah-Langkah Pembuatan Media


1. Potong kardus berbentuk persegi sebanyak 6 buah dengan ukuran yang sama.
2. Potong kardus sebanyak 4 buah berbentuk persegi panjang dan 2 buah berbentuk
persegi dengan ukuran yang dinginkan.
3. Lapisi tiap kardus yang telah dipotong dengan kertas origami menggunakan
double tip
4. Tempelkan slasiban hitam pada setiap tepi potongan kardus dan sisakan sedikit
slasiban sebagai perekatpada satu sisi tiap potongan kardus.
5. Bentuk 6 sisi persegi yang pertama menjadi jaring-jaring kubus
6. Bentuk 4 buah berbentuk persegi panjang dan 2 buah berbentuk persegi yang tadi
menjadi jaring-jaring balok.
7. Terakhir tempelkanlah gambar pakaian adat yang telah dipotong sesuai ukuran
sisi kubus dan balok dengan rapi.
3.3 Cara Penggunaan Media
Cara penggunaan media ini sangat mudah, potongan persegi dan persegi panjang
dapat dibentuk menjadi jaring-jaring kubus dan balok dengan cara direkatkan
menggunakan slasiban hitam yang terdapat di tepi sisi potongan kardus. Dalam proses
pembelajaran jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok) guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok dan memberikan tiap kelompok 6 buah persegi untuk
jaring-jaring kubus dan 4 buah potongan persegi panjang dan 2 yang berbentuk persegi
untuk jaring-jaring balok. Guru mengarahkan siswa dalam kelompoknya untuk
membentuk jaring-jaring kubus. Dan diusahakan bentuk jaring-jaring tiap kelompok
berbeda satu sama lain.
BAB IV
HASIL KEGIATAN

4.1 KD Dan Indikator


Kompetensi Dasar (Kd)
3.6 menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus
dan balok)
4.6 membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)
Indikator
3.6.1 Menganalisis bentuk jaring-jaring bangun ruang kubus
3.6.2 Menganalisis bentuk jaring-jaring bangun ruang balok
4.6.1 Membuat bentuk jaring-jaring bangun ruang kubus
4.6.2 Membuat bentuk jaring-jaring bangun ruang balok

4.2 Gambar Media


1. Gambar Media Jaring-Jaring Balok
2. Gambar Media Jaring-Jaring Kubus
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses pembauatan media pembelajaran jaring-jaring kubus dan balok
berbasis kearifan lokal tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa
1. Alat dan bahan dalam pembuatan media ini mudah dipatkan dan harganya relatif
murah.
2. Proses pembuatan media ini tergolong mudah, memerlukan kerapian untuk
membuatnya.
3. Media jaring-jaring kubus dan balok berbasis kearifan lokal ini menambah minat,
dan rasa ingin mencoba pada peserta didik.
5.2 Saran
1. Media pembelajaran ini hendaknya digunakan sebagai alternatif dalam
mengetahuibanyak bentuk jaring-jaring kubus dan balok.
2. Media pembelajaran matematika berbasis kearifan lokal ini hendaknya di buat
bersama-sama dengan peserta didik, sehingga tercipta interaksi yang baik antara
guru dan peserta didik.
kami menyarankan penggunaan media ini, disamping bahan yang mudah didapat,
harga yang diperlukan juga murah dan mudah dalam pembuatannya, dalam pembuatan
media ini juga memicu proses interaksi yang baik antar guru dan siswa

Anda mungkin juga menyukai