NAMA KELOMPOK :
M.BAHRUL RIFAI
M. IQBAL
M.HAFIDZ ?
LAPORAN KUNJUNGAN
KE MONUMEN PACASILA SAKTI
A.PENDAHULUAN
Sering kali kita dengar dengan membaca diberbagai media elektronik tentang berbagai
obyek wisata seperti Lubang buaya atau sering disebut Monumen Pancasila Sakti. Obyek
wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi
pengunjung.
Dari uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa
sajakah yang tersedia di Lubang Buaya. Sehingga, mampu menarik minat ribuan pengunjung
untuk datang setiap harinya. Karena alasan itulah karya tulis ini dibuat.
B.TUJUAN KEGIATAN
Sebagai laporan sekolah mengikuti wisata ke kota jakarta yang telah dilakukan oleh siswa-
siswi kelas VIII SMP Negeri 184 jakarta memiliki tujuan sebagai berikut :
Kegiatan studi wisata dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 agustus 2015.
D.PESERTA KEGIATAN
Kunjungan ke Monumen Pancasila Sakti yang dilakukan oleh 5 orang siswa SMP Negeri
184 Jakarta.
E.HASIL KEGIATAN
Monumen Pancasila Sakti dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektare. Monumen ini dibangun dengan tujuan
mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi
negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat
dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan
ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini, berisikan
bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti pakaian asli para
Pahlawan Revolusi
1.Sejarah Dibangunnya Monumen Pancasila Sakti
Monumen ini dibangun di atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto. Dibangun untuk
mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi
negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di
sebelah selatan terdapat markas besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangkap, sebelah utara
adalah Bandar Udara Halim Perdanakusuma, sedangkan sebelah timur adalah Pasar Pondok
Gede, dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia Indah.
Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun
kosong yang dijadikan sebagai tempat pembuangan terakhir para korban Gerakan 30
September 1965 (G30S).
Monumen ini berdiri di atas lahan seluas 9 Hektar dan tediri dari beberapa tempat yang
bersejarah yaitu : Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Sumur Tua tempat membuang
jenazah 7 Pahlawan Revolusi, Rumah Penyiksaan, Pos Komando, Dapur Umum, Mobil-Mobil
tua peninggalan Pahlawan Revolusi dan Museum Paseban.
Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad
Yani - Mayjen. Anumerta Donald Isaaccus Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono -
Kapten CZI Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman -
Letjen. Anumerta Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang
Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta.
Sedangkan jenazah Brigjen Katamso Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto
ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta. Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit
Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri dari Jend. A.H: Nasution.
C. Rumah Penyiksaan
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani
surat pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia, mereka disiksa seblum
akhirnya dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi
beserta kisah dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah
rakyat atau sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai tempat
penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi
D. Pos Komando
Tempat ini adalah milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb.
Tampat ini dipakai oleh pimpinan G/30S/PKI yaitu Letkol Untung dalam rangka perencanaan
Penculikan terhadap 7 Pahlawan Revolusi, di dalamnya masih ada barang-barang asli yang
menjadi saksi bisu kekejaman PKI seperti : 3 buah Petromaks, Mesin Jahit, dan Lemari Kaca.
E. Dapur Umum
Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum,
rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat sarana konsumsi anggota
G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya berjualan Pakaian keliling
meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan oleh para anggota PKI
untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat kembali ternyata
rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah tersebut
menghilang.
F. Kesimpulan
Kegiatan kunjungan ke Monumen Pancasila Sakti ini dapat memberikan wawasan yang
lebih, menghargai jasa jasa para pahlawan, membangun jiwa kerja sama sesama teman
sekelompok dll.
G. Saran
2. Pelaksanaan Study Tour lebih baik diupayakan pada musim kemarau dan hari libur.
3 . Pelaksanaan Study Tour sangat diharapkan ada yang membimbing saat ditempat
obyek wisata.
4. Sebaiknya Study Tour dilaksanakan dilokasi yang mengandung sejarah , agar dapat
menambah wawasan yang luas.