Anda di halaman 1dari 19

STUDY TOUR KE YOGYAKARTA

LAPORAN

Diajukan untuk Memenuhi salah satu


Persyaratan Kenaikan Kelas

Disusun Oleh
Ayi Apriansyah
XI Mipa 3

SMA NEGERI TOMO


JL.Raden Ali Sadikin Km.30 cijelag Tomo Sumedang 45382 Telp. 0233-662616
Email : smantomo@yahoo.co.id
TAHUN AJARAN 2018/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan study tour ini disetujui dan disahkan oleh:

Hari/Tanggal :

Tempat :

Menyetujui, Menyetujui/Mengesahkan,
Wakasek Kesiswaan Pembimbing

Drs. Juju Suharja, M.Pd. Eros Lia Nuraeni, S.S


Nip. 196212091983051005 Nip. 198206302006420006

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Doyo, S.Pd., M.M.Pd.


Nip. 19681112199101001

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapakan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Semoga


rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepadan kita semua. Berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan study tour ini. Pembuatan laporan
ini untuk memenuhi salah satu tugas yang dilaksanakan pada tanggal 14 desember
2018.
Laporan ini masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Selama
proses penyusunannya pun, penulis banyak menemui hambatan, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya dapat diselesaikan. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, baik secara langsung atau tidak
langsung kepada semua pihak yang telah membantu dalam membimbing dan
memotivasi dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima
kasih kepada:
1. Doyo. S.Pd., M.M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri Tomo
2. Eros Lia Nurlaeni S,S sebagai Pembimbing laporan
3. Otong Surasa S.Pd. sebagai Penguji laporan
4. Ibu dan Ayah tercinta yang telah memberikan dorongan moral maupun material
selama penyusunan laporan ini
5. Keluarga dan rekan-rekan yang telah membantu dalam penulisan laporan ini baik
dukungan moral maupun material
Semoga amal baik yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kata sempurna
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya semoga hasil penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sumedang, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Study Tour................................................................................................1
C. Tempat Wisata......................................................................................................1
D. Peserta Study Tour................................................................................................1
A. Biaya...............................................................................................................2
BAB II LAPORAN HASIL KUNJUNGAN................................................................3
1. BOROBUDUR..................................................................................................5
2. MERAPI............................................................................................................6
A. Visi dan Fasilitas Museum gunung Merapi....................................................7
B. Koleksi Museum gunung Merapi...................................................................7
C. Lokasi dan Akses Museum Gunung Merapi..................................................8
3. TEBING BREKSI..............................................................................................9
4. TUGU CHOCOLATE......................................................................................10
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
A. KESIMPULAN................................................................................................12
B. SARAN............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
LAMPIRAN................................................................................................................14

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan sektor utama bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di yogyakarta telah menyerap kunjungan
wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.Yogyakarta
yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini menjadikan kota
Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat wisata
yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya
wisata pendidikan dan wisata malam.
Secara geografis, Daerah Istimewa Yogyakarta juga diuntungkan oleh jarak
antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata
sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian Daerah Istimewa
Yogyakarta yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu jasa-jasa,
perdagangan, hotel, dan restoran, serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi
efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan
meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan
sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

B. Tujuan Study Tour


Tujuan dilakukannya study tour ini adalah :
1. Membuat siswa terlatih dalam pembuatan laporan perjalanan dengan baik dan
benar.
2. Melaporkan hal-hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.
3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.
4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat-tempat wisata yang telah dikunjungi.

C. Tempat Wisata
1. Candi Borobudur
2. Museum Merapi
3. Tebing Breksi
4. Tugu Cokelat

1
D. Peserta Study Tour
Peserta atau orang yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa/siswi kelas XI
SMA Negeri Tomo, dengan bimbingan Guru-guru dan Kepala Sekolah.

A. Biaya
Biaya yang kami keluarkan termasuk penyewaan bus, hotel, tiket masuk
objek wisata, makan dll, adalah sebesar Rp.790.000.

2
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

Pada tanggal 14 Desember 2018, kami angkatan kelas XI dan beberapa dewan
guru SMA Negeri Tomo mengadakan study tour ke Yogyakarta, sebelum kami
berangkat kesana, kami harus ke sekolah untuk diberi pengarahan dan pembagian
tanda pengenal study tour. , sebelum pemberangkatan seluruh siswa yang mengikuti
study tour berkumpul di sekolah dan menunaikan solat magrib terlebih dahulu.
Setelah shalat maghrib rupanya bus sudah ada di depan sekolah dan semua siswa
beserta guru-guru yang ikut study tour bersiap-siap untuk naik ke bus. Tidak lama
kemudian, kami berangkat sekitar pukul 19.00 WIB. Di perjalanan semua tidur di bus
karena waktu sudah larut malam. Pada jam 04.00 WIB sampailah di Yogyakarta,
seluruh siswa diberi waktu oleh panitia untuk persiapan sholat subuh dan mengganti
pakaian untuk ke tempat yang akan kami kunjungi dan sudah dijadwalkan.
Saya bersiap-siap mulai pukul 15.00 WIB untuk mengumpulkan pakaian dan
makanan beserta perlengkapan lainnya, setelah beres mengumpulkan itu semua saya
mandi untuk menunggu waktu sholat ashar setelah beres sholat saya sedikit merasa
kecewa karena pas mau berangkat hujan turun lalu saya menunggu hujan reda, setelah
hujan reda tepatnya pukul 17.00 WIB saya bersiap untuk berangkat menuju sekolah
disitu saya merasa senang bisa berkumpul dengan sahabat di sekolah, tepatnya pukul
18.30 WIB saya dan semua sahabat mau pun guru melakukan sholat dan berdo’a agar
perjalanan di lancarkan ketempat tujuannya.pukul 19.00 WIB kami bersiap untuk
berangkat para peserta study tour di bagi bus dan tempat duduk terutama pengarahan
terlebih dahulu, setelah selesai kami berangkat menuju Yogyakarta dan tepatnya
pukul 21.00 WIB kami beristirahat di rest area palimanan-kanci (cirebon) kami turun
sejenakn, setelah beres beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan dan
beristirahat tidur di bus untuk melanjutkan perjalanaan, setelah itu kami melakukam
perjalanan kembali dan tepatnya pukul 23.00 WIB kami semua beriatirahat di salah
satu mesjid yang tepatnya di daerah purworejo, setelah kira-kira selama 30 menit,
selanjutnya saya melanjutkan perjalanan kembali dan tidur. SMA Negeri Tomo
melaksanakan sholat shubuh pukul 05.00 WIB. Pukul 05.30 WIB rombongan
melakukan perjalanan ke restoran dan sampai di restoran pukul 07.00 WIB. Tepatnya
pukul 07.30 WIB saya menikmati sarapan pagi.
Tepat pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB di sana saya melakukan
perjalanan ke puncak candi Borobudur di perjalanan menuju puncak saya beristirahat
terlebih dahulu di taman bersama sahabat, setelah 30 menit beristirahat saya
melanjutkan perjalanan menuju puncak candi Borobudur di puncak candi Borobudur
saya melakukan foto bersama dan mengelilingi candi Borobudur, setelah pukul 12.00
WIB saya kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Tepat
pukul 14.00 WIB saya dan rombongan SMA Negeri Tomo datang di Lava Tour
Merapi, disana saya melihat banyak sekali, sambil menunggu mobil Jeep berangkat,

3
saya menunggu di dalam mobil Jeep bersama Ain, Gian dan M.abdul, selama di
perjalanan cuaca mendung dan akhirnya kami di guyur hujan yang sangat deras, tidak
lama kemudian kami sampai di situs batu alien, di sana saya membeli sebuah jas
hujan agar baju kami tidak basah. Setelah selesai kami kembali ke Jeep untuk
melanjutkan perjalanan menuju tempat pemakaman Bah Marijan. Sesampainya di
sana saya melihat sebentar ke dalam untuk mengetahui lebih jelas makam dan sejarah
tersebut. Kami pun berangkat untuk menjalani halang rintang yang membuat kami
seru, setelah halang rintang kami kembali kepangkalan Jeep dan kami pun di beri
makan oleh panitia travel.tepat pukul 18.00 saya dan rombongan berangkat menuju
Zest Hotel. Pada pukul 20.00 WIB kami sampai di Zest Hotel Yogyakarta para
rombongan turun untuk melakukan check-in di hotel, saya bersama Gian, Fauzi,
M.abdul satu kamar kami langsung masuk kedalam untuk istirahat. Dikamar saya
bermain handphone sambil makan-makanan ringan yang kami bawa lalu saya mandi
lalu tidur untuk beristirahat. Pagi pukul 07.00 WIB saya bangun dan mandi bersiap
untuk check-out dari hotel sebelum check-out dari gbhotel saya untuk sarapan pagi
terlebih dahulu selepas saya sarapan pada pukul 08.45 WIB saya dan rombongan
cehck-out dari hotel dan melanjutkan perjalanan.kami menuju tempat wisata yang
akan di kunjungi yaitu tebing breksi dan sesampai nya di tempat objek tersebut kami
bermain dan berfoto bersama sahabat dan mengelilingi melihat pemandangan serta
mleihat orang berfoto di tempat objek tersebut, setelah kami berfoto dan mengelilingi
Tebing kami menuju bus dan saya merasa lapar untuk turun kembali membeli
makanan, setelah selesai membeli makan saya kembali menuju bus tersebut untuk
melakukan perjalanan menuju objek selanjutnya yaitu Tugu Cokelat.Tugu Cokelat
berlokasi di jalan Tegal Gendu No.31, prenggan ,kotagede, di Yogyakarta. Begitu
masuk saya dan teman hanya melihat cokelat dan hanya membeli es cokelat beserta
pala chocolate dan mendengarkan pengarahan dari seorang karyawan yang
mejelaskan tentang berdirinya tugu cokelat dan pembuatan cokelatnya, setelah itu
kami berserta rombongan kembali menuju bus untuk melakukan perjalanan ke objek
selanjutnya yaitu menuju T-shirt. Kami sampai di objek tersebut yaitu T-shirt dan
melihat sejenak ke dalam toko tersebut kemudian keluar dan membeli makanan,
setelah selesai kami kembali menuju bus dan melanjutkan perjalanan ke objek
selanjutnya yaitu Malioboro. kami sampai di Malioboro dan berjalan melihat-lihat
untuk membeli oleh-oleh khas Yogyakarta, saya membeli makanan dan pakaian
untuk keluarga dan sodara di rumah, setelah selesai berbelanja dan waktu kami
menuju bus untuk melakukan perjalanan pulang menuju sumedang, di perjalanan
pulang kami beserta rombongan beristirahat untuk melakukan makan malam dan
menikmati hidangan yang sudah di sedia kan oleh panitia, di restoran ambar
ketawang. Selesai makan kami bersiap kembali menuju sumedang dan tidur untuk
melanjutkan perjalanan, tepat nya pukul 09.00 WIB kami telah sampai di sumedang,
yang tempatnya di halaman sekolah SMA Negeri Tomo. Dan inilah tempat-tempat
yang saya kunjungi.

4
1. BOROBUDUR
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang,
Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya
Semarang, 86 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini
didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi
pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil
Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya
terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief
dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha
terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar terletak di tengah sekaligus
mahkota bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang
yang di dalamnya terdapat archa Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan mudra(sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda
dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci
untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai
ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah dengan
jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah
dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah kamadhatu (ranah hawa nafsu),
Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam
perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan
menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan
pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke 14 seiring
lemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya
pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan
1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian
upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun
1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintahan Republik Indonesia dan UNESCO,
kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Jam 10.00 WIB, Rombongan Study Tour SMA Negeri Tomo tiba di area candi
Borobudur. Karena hari Sabtu, banyak sekali pengunjung yang berlibur ke objek
wisata ini, sehingga kamipun bercampur baur dengan para wisatawan baik wisatawan
domestik maupun wisatawan Mancanegara. Sebelum kita masuk ke candi, kita di
periksa tidak boleh membawa makanan ke dalam candi. Perjalanan ke candi
menempuh jarak yang cukup jauh. Terdapat relief di dinding candi Borobudur yang

5
mengisahkan kejadian pada waktu zaman Syailendra, tidak luput banyak arca Buddha
yang sedang duduk mengelilingi candi Borobudur.
Selain pemandangan alam yang luar biasa, fasilitas yang ada di kawasan candi
Borobudur ini tergolong cukup lengkap, seperti museum, pedagang dan masih banyak
lagi. Ada hal yang menarik lainnya di obyek wisata ini, yaitu terdapat stupa yang
sangat besar di atas puncak candi Borobudur. Setelah puas berjalan-jalan kamipun
memutuskan untuk pulang. Pukul 12.30 WIB kami bersiap menaiki kendaraaan
tumpangan kami.
Cinderamata untuk mengenang Borobudur sangatlah banyak. Baju bertuliskan
Borobudur dengan gambar candi adalah buah tangan incaran para Tourist.
Rombongan SMA Negeri Tomo menggunakan pakaian yang sama agar kami bisa
mengenal rombongan satu sama lain.

2. MERAPI
Merapi (ketinggian puncak 2.930 mdpl,per 2010) adalah gunung berapi di bagian
tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng
sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu
Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta
Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi
kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi
setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat
padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Kota Magelang
dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak kurang dari 30 km dari
puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian 1700 m dan
hanya berjarak empat kilometer dari puncaknya. Oleh karena tingkat kepentingannya
ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk
dalam proyek Gunung Api Dekade ini.
Merapi terjadi meletus kembali pada tahun 2010. Letusan Merapi 2010 adalah
rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Merapi di Indonesia. Aktivitas
seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi
pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 353 orang
tewas, termasuk Mbah Maridjan.
Pada 26 Oktober 2010, di tengah Merapi yang sedang aktif-aktifnya
memuntahkan lahar, Mbah Maridjan ditemukan sudah tewas di dalam rumahnya di
Dusun Kinahrejo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tuan merapi akhirnya menemukan jalannya sendiri. Terlebih lagi Gunung Merapi,
salah satu bukti kuasa alam paling megah di tanah Jawa. Mbah Maridjan meyakini,
Merapi bukanlah sekedar onggokan gunung, melainkan suatu lingkungan atau
komunitas yang saling terkait dengan seluruh mahkluk yang beraktivitas di

6
sekitarnya. Baginya, ada hubungan saling menjaga dan melindungi di lingkaran
Merapi.

A. Visi dan Fasilitas Museum gunung Merapi


Museum gunung Merapi memiliki visi meningkatkan geowisata kegunung-apian
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sarana edukasi ilmu kebumian. Merapi
berketinggian 2.986 meter/dpl adalah gunung bertipe strato paling aktif dengan
periode erupsi 2-7 tahun, erupsi besar 10-15 tahun. Letusan besar tahun 1006
membuat bagian tengah Pulau Jawa tertutup abu, menyebabkan kerajaan Mataram
Kuno pindah ke Jawa Timur. Juga letusan tahun 1930 menghancurkan 13 Desa dan
meninggalkan kisah yang hanya bisa digambar lewat kunjungan ke museum ini.
Area rekreasi dan destinasi edukasi MGM dilengkapi gedung utama, ruang
peraga, ruang konferensi, kegunung-apian dan Open Theater di lantai pertama.
Sedang ruang rapat, sinema, Café dan Restorant terletak di lantai 2 serta keberadaan
lantai 3 belum berfungsi. Sarana edukasi dan rekreasi MGM merupakan tempat indah
yang masih alami di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Di
sekitar terdapat pula kawasan Agrowisata seluas 2.5 ha yang cocok untuk keperluan
jelajah wisata, Out-bond, camping dan pengembangan wisata tematik di lokasi MGM
yang membentang di kaki gunung Merapi.

B. Koleksi Museum gunung Merapi


Museum gunung Merapi menyimpan berbagai macam benda koleksi yang sesuai
dengan fungsinya yaitu sebagai sarana preservasi dan konservasi (memelihara dan
melindungi suaka alam dan budaya), informasi (memberikan dan mengembangkan
pengetahuan mengenai obyek yang ditampilkan), koleksi (mengumpulkan dan
mengarsipkan benda bernilai sebagai pusat dokumentasi masyarakat), edukasi
(memberikan ilmu pengetahuan untuk masyarakat mengenai kegunungapian), serta
rekreasi.
Koleksi tersebut diantaranya adalah: (1) film show tentang terjadinya letusan
gunung Merapi dan diorama (2) On The Merapi Volcano Trail, yaitu beragam
informasi mengenai Gunung Merapi, seperti: foto dokumentasi mengenai aktivitas
Merapi dari tahun 1900 hingga 2007, maket, citra satelit, deskripsi singkat mengenai
letak, titik koordinat dan tinggi gunung (3) Peta deretan gunung berapi di dunia dalam
bentuk panel interaktif (4) peta wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan sebaran
lokasi gunung berapi beserta panel tombol-tombol nama gunung yang apabila ditekan
akan menyala (5) berbagai peranti yang digunakan untuk memantau Merapi, seperti:
teleskop, alat-alat seismograf, pencatat aktivitas Merapi, alat-alat pengolah data,
hingga komputer jinjing lawas milik petugas pemantau (6) Volcano World yang berisi
bahan-bahan pengetahuan tentang gunung berapi (7) “vulcanic bomb”, yaitu batuan
pijar berdiameter sekitar 65 mm yang terbentuk dari lontaran material letusan Merapi
(8) informasi mengenai kawasan rawan bencana dan sebaran endapan lava Merapi
yang dilengkapi dengan berbagai meterial endapan dan muntahan Merapi (9) benda-
benda milik warga di kawasan wisata Kaliadem yang tertimbun lahar panas pada

7
erupsi gunung Merapi tahun 2006 (9) sebuah kerangka sepeda motor milik korban
yang tewas dalam bungker Kaliadem 14 Juni 2006 dan (10) venue bertajuk manusia
dan gunung api yang berupa informasi seputar manfaat dan ancaman bencana gunung
api.
Seluruh koleksi tersebut ditempatkan dalam sebuah bangunan dua lantai seluas
4.470 meter persegi yang dibentuk sesuai dengan unsur alam dan pakem adat
Yogyakarta. Unsur alam yang diambil tidak lain adalah gunung Merapi itu sendiri.
Sedangkan seluruh koleksi tersebut ditempatkan dalam sebuah bangunan dua lantai
seluas 4.470 meter persegi yang dibentuk sesuai dengan unsur alam dan pakem adat
Yogyakarta. Unsur alam yang diambil tidak lain adalah gunung Merapi itu sendiri.
Sedangkan unsur adat atau budaya diambil dari bentuk tugu, keraton dan berbagai
macam candi yang ada di wilayah Yogyakarta.
Berdasarkan pandangan tersebut maka gedung Museum gunung Merapi dibuat
menyerupai limasan tak beraturan dengan kubah besar sebagai pusatnya. Bagian
depan gedung mengambil bentuk gapura dan trap sejumlah candi, seperti:
Prambanan, Sambisari, dan Candi Ratu Boko. Sedangkan bagian atapnya dibuat
sedemikian rupa hingga menyerupai visualisasiawan“wedusgembel”.
Pakem lainnnya adalah dengan dibuatnya beberapa bangunan yang
menyimbolkan garis imajiner penghubung antara gunung Merapi-Tugu Yogyakarta-
Kraton Yogyakarta-Laut Selatan. Garis imajiner ini dibuat sedemikian rupa mulai
dari dasar hingga ujung bangunan. Selain itu, penciptaan garis imajiner juga
diwujudkan pada bagian dinding yang terbuat dari kaca sehingga bisa tembus
pandang dan sekaligus sebagai syarat tidak adanya penghalang dalam garis imajiner.

C. Lokasi dan Akses Museum Gunung Merapi


Museum gunung Merapi ini terletak di Desa Hargobinangun-Sleman Yogyakarta.
Akses menuju MGM untuk sementara ini baru bisa dijangkau menggunakan
kendaraan pribadi baik motor, mobil, atau bis pariwisata. Kondisi jalan menuju
kawasan ini juga sudah cukup baik.
Sesudah kami melihat berbagai koleksi di Museum gunung Merapi langsung
melanjutkan ke tempat Petilasan Embah Maridjan,Embah Maridjan ini salah satu juru
kunci gunung Merapi konon katanya di tempat Petilasan ini beliau terakhir
mengehembuskan napas terakhirnya pada saat kejadian meletusnya gunung Merapi.
Rombongan SMA NEGERI TOMO meluncur ke wisata Merapi, waktu itu cuaca
sedang tidak mendukung acara kami. Banyak monyet-monyet yang berkeliaran di
parkiran yang kami tempati. Kami dipandu untuk mengenal lebih banyak tentang
gunung Merapi. Oleh karena cuaca yang tidak mendukungkami tidak diperbolehkan
untuk Tour ke dalam sungai, karena aliran air nya sangat deras sekali.Merapi banyak
terdapat wisata-wisata yang memanjakan mata pengunjung yang mengunjunginya.

8
3. TEBING BREKSI
Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di kawasan Kabupaten
Sleman. Lokasinya berada di sebelah selatan candi Prambanan, dan berdekatan
dengan candi Ijo serta kompleks Keraton Boko. Lokasi wisata berada di Sambirejo,
Prambanan,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572. Tebing Breksi
belum genap dua tahun menjadi objek wisata, yang dibuka sejak Mei 2015 untuk para
wisatawan. Lokasi wisata ini langsung menjadi objek wisata favorit banyak orang
terutama bagi mereka anak-anak muda yang mulai mempublish tempat ini melalui
media sosial mereka.
Sebelum jadi lokasi wisata, Tebing Breksi hanyalah tebing-tebing bebatuan. Tak
ada keindahan yang menarik wisatawan. Dari situlah, warga sekitar Sambirejo mulai
berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola sebagai tempat wisata. Satu per satu
diperbaiki, hingga dibentuk kelompok pengelola wisata Tebing Breksi. Tebing pun
disulap jadi karya seni yang indah. Memanfaatkan seniman lokal Yogyakarta, tebing
pun dipahat membentuk karya seni berupa tokoh-tokoh pewayangan. Anak tangga
dan lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk memanjakan atau
menjadi daya tarik wisatawan.
Tebing Breksi baru-baru ini meraih juara kategori wisata baru terpopuler yang
digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menurut ketua pengelola Tebing Breksi
Kholiq Widiyanto, penghargaan ini bisa jadi alat promosi wisata kawasan tersebut.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat tebing Breksi begitu Seksi?
Konon, sejak diresmikan pada Juli 2015 lalu oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, 
Taman Tebing Breksi langsung dianggap sebagai salah satu cagar budaya yang bisa
dikunjungi wisatawan. Tebing Breksi sendiri adalah sebuah tebing yang terbentuk
dari endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran yang juga saat ini
bisa dikunjungi wisatawan. Dengan dibukanya objek wisata Tebing Breksi
Prambanan, pihak pengelola segera mengarahkam para seniman lokal untuk bisa
memahat tebing tersebut untuk keperluan wisata.
Ada beberapa bentukan pahat dari tebing tersebut yang dipahat secara baik, seperti
bentukan naga atau bentukan wayang, dan masih banyak lagi.
Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah pemandangan tebing yang berwarna
putih, yang sudah diukir-ukir dengan begitu indahnya. Selain itu, pemandangan yang
ada akan membuat wisatawan suka menghabiskan waktu sore di tempat ini. Daya
tarik lainnya adalah tiket masuknya yang gratis. Ya, pengunjung yang masuk tidak
perlu membayar tiket. Mereka hanya butuh membayar parkir dan bebas mengeksplor
Tebing Breksi sepuasnya.
Selain dua hal itu, wisatawan juga dimungkinkan untuk naik ke puncak tebing
melalui tangga-tangga yang juga diukir dari badan tebing. Saat sudah naik ke
puncaknya, wisatawan bisa mengamati pemandangan indah dari kota Jogja, lengkap
dengan panorama alam yang ada di sekitar. Termasuk lansekap lengkap dari candi
Prambanan, candi Barong dan candi.

9
Sojiwan. Bukan hanya itu, pengunjung juga bisa mendapatkan siluet megah dari
gunung Merapi dan pegunungan lainnya.
Tapi tentu saja, semua pemandangan ini bisa dinikmati saat cuaca sedang cerah. Dan
kabarnya, suasana yang tepat untuk berkunjung kesini adalah saat sore hari menjelang
matahari terbenam.
Rombongan kami tidak ingin melewatkan momen ini, kami berfoto di spot-spot yang
disediakan di puncak Tebing Breksi. Kami juga bisa melihat pemandangan dari atas
lebih menarik daripada di bawah. Dari atas kami bisa melihat kota dari jarak jauh.
Kami dipersilahkan beristirahat oleh pemandu Bis.

4. TUGU CHOCOLATE
Setelah ke Tebing Breksi kami melanjutkan perjalanan ke Tugu Chocolate,
disana kita diberi ilmu bagaimana cara mengolah coklat agar enak dilidah. Disana
kami ditawarkan biji buah cocoa. Kami tidak menyangka rasa biji buah cocoa manis
dan ada rasa asam asam nya.
Tugu Chocolate hadir di Yogyakarta dengan 17 varian rasa. Produsen coklat asal
Kotagede Jogja ini optimis pasar coklat pasti menggiurkan, sehingga produknya bisa
diterima oleh pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Tugu Chocolate merupakan
branding produk coklat dari CV Nusantara yang berlokasi di Jalan Tegalgendu No 31
Kotagede Yogyakarta. Saat ini pemasaran Tugu Chocolate masih di seputaran area
Jogja dan sekitarannya, serta wisatawan yang liburan di Jogja. Untuk bahan baku
berasal dari biji kakao asal Wonosari Gunungkidul.
Keunggulan coklat ini menggunakan biji coklat asli Indonesia,dengan bahan
baku berasal dari biji kakao asal Wonosari Gunungkidul. Selain bahan baku
berkualitas, kemasaan produk yang menarik menjadi andalan daya tarik produknya.
Dengan varian buah-buahan menjadikan coklat ini memiliki sensasi tersendiri. "Tugu
Chocolate is The best One In Jogja".
Setelah mengunjungi beberapa tempat, kami pun sambil pulang tidak lupa
membeli oleh- oleh khas yogyakarta yang tempatnya di malioboro.
1. Nama jalan Malioboro di Jogjakarta identik dengan wisata belanja murah untuk
oleh-oleh. Selain itu, kawasan ini juga dikenal sebagai tempat kuliner lesehan
maupun lokasi hotel paling strategis di kota ini. Bagi yang memiliki hobi wisata
belanja, berikut ini beberapa titik penjualan yang direkomendasikan di Malioboro
Jogja Emperan Malioboro. Di sepanjang jalan ini baik di sisi kiri maupun kanan,
mulai dari stasiun tugu hingga kantor pos, tersedia ratusan penjual barang-barang
murah. Kebanyakan menjual pakaian maupun pernak pernik yang unik. Jika anda
berbelanja di kaki lima ini, sebaiknya pintar-pintar menawar ya..
2. Pasar Beringharjo. Lokasinya di ujung jalan Malioboro Jogja. Di pasar modern
ini, tersedia ratusan penjual souvenir, oleh-oleh maupun makanan. Beberapa
wisatawan mengatakan bahwa belanja di sini lebih murah jika kita beli secara
grosiran, walaupun anda bisa saja membeli secara satuan.

10
3. Malioboro mall. Bagi yang tidak suka berdesakan di trotoar, biasanya berbelanja
di tempat ini. Walaupun isinya sama dengan mall di kota lain, tetapi banyak juga
pengunjung yang mampir ke tempat ini.
4. Pasar buku murah shopping center. Berada di belakang Beringharjo dan menjadi
tempat berburu buku bekas maupun baru yang murah harganya. Yang menarik,
banyak pengunjung dari luar kota Jogjakarta, khususnya mahasiswa, yang datang
ke Shopping Centre ini. Banyak cerita yang berkembang, jika kita kesulitan
mencari buku karena sudah tidak diterbitkan lagi edisi barunya, cobalah datang
ke tempat ini. Kemungkinan besar anda akan menemukannya dengan harga
terjangkau.
5. Mirota Batik. Berada di seberang pasar Beringharjo dan cukup lengkap sebagai
tempat membeli oleh-oleh dan souvenir. Sebenarnya toko ini memiliki beberapa
cabang, tetapi yang di jalan Malioboro Jogja inilah yang paling ramai dikunjungi
wisatawan.
6. Pusat oleh-oleh Bakpia Pathok. Letak penjualan makanan lezat ini sebenarnya
tidak terletak di jalan ini melainkan jalan di sisi kanan. Tetapi dari Jalan
Malioboro ini banyak lorong (jalan kecil) yang menghubungkan dengan sentra
penjualan bakpia pathok ini. Anda bisa menggunakan becak, andhong (kereta
kuda) atau bahkan jalan kaki. Jika menggunakan mobil, anda harus ke ujung
jalan dahulu dan belok kanan melalui istana presiden, agar bisa berbelanja
makanan lezat khas Yogyakarta ini. Dengan kemacetan yang sering terjadi,
disarankan menggunakan sarana transportasi tradisional saja.
Dan untuk mencapai jalan Malioboro yang merupakan jalan paling terkenal di
Yogyakarta ini cukup mudah. Jika anda datang dari kota lain dengan menggunakan
kereta api, maka silakan turun di stasiun Tugu dan langsung berjalan kaki saja. Jika
anda menggunakan pesawat terbang, silakan gunakan taxi bandara menuju arah
Keraton Jogja. Saran terbaik, menginaplah di wilayah ini karena jalan Malioboro
adalah yang paling strategis sebagai “base camp” bagi wisatawan sebelum
mengunjungi tempat wisata seperti goa pindul atau candi Borobudur yang ada di
sekitar kota ini. Selanjutnya setelah berbelanja oleh-oleh di malioboro pada pukul
20.00 kami langsung melanjutkan perjalanan menuju pulang dan sampai didepan
sekolah kami yaitu dimana kita tempat kumpul waktu pemberangkatan tepat pukul
09.30 dan semua peserta study tour pulang kerumahnya masing-masing deangan
selamat.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke
Yogyakarta yaitu, Yogyakarta adalah tempat wisata yang tidak asing lagi dimata
orang lokal ataupun di berbagai manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat wisata
yang sangat penting, bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri
khasnya masing-masing. Tempat-tempat wisata tersebut misalnya: Candi Borobudur,
Gunung Merapi, Malioboro, Tugu Coklat dan lain sebagainya. Selain memiliki
tempat wisata sebagai hiburan, kota ini juga memiliki tempat-tempat wisata,
pendidikan, dan bersejarah.

B. SARAN
Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang
cukup banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan
mengunjungi tempat-tempat lain yang ada di Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://googleweblight.com/i?u

http://hekynavita.blogspot.com/2015/11/laporan-perjalanan-study-tour-
yogyakarta.html&hl=id-ID

http://googleweblight.com/i?u

http://kurniawa1972.blogspot.com/2016/10/laporan-perjalanan-wisata-ke-candi.html?
m%3D1%hl=id-ID

http://googlewebligjht.com/i?u

http://sdkebonagungimogiri.blogspot.com/2017/10/laporn-kunjungan-museum-
gunung-merapi.html&hl=id=ID

http://googleweblight.com/i?u

https://jogjabagus.com/makanan/cokelat/2793.php?lg%3D0%26mob%3D1&hl=id-ID

https://genit.id/16786/mengenal-lebih-dekat-tebing-breksi-obyek-wisata-paling-hits-
di-yogya/

https://www.wisatania.com/malioboro-pusat-belanja-murah-jogjakarta

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai