Hari / Tanggal : Rabu / 27 Oktober 2020 Tempat : Laboratorium Teknik Kebumian Nama / NIM : Gian Gustiana / F1D220013 Program Studi : Teknik Geologi Asisten Praktikum : • Joshua Delwin Febio Napitupulu (F1D216004) • Ayudhea Nanda Prameswari (F1D216015) • Alif Rahmanur Rahim (F1D219003) • Andini Mulyani Putri (F1D219025) • Vidra Chartyne Nolwa (F1D219028) Prinsip Teori Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (input), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, menganalisis, serta menampilkan data-data yang berkaitan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Denny, 2003). GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentu posisi yang memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung kepada waktu dan cuaca. GPS (Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau proses untuk menentukan suatu posisi manapun di planet bumi ini berdasarkan 4 faktor: latitude, longitude, altitude dan time. Istilah lengkap GPS adalah NAVSTAR-GPS (Navigation System Timing And Ranging – GPS). Dibangun oleh Departemen Pertahanan U.S.A dengan dua tipe pelayanan: (1) SPS (Standard Positioning System untuk warga sipil), dan (2) PPS (Precise Positioning System untuk militer). Satelit GPS pertama, diluncurkan pada 22 Februari 1978. Fungsi GPS selain untuk menentukan posisi dari sesuatu benda atau hal, GPS digunakan juga untuk menentukan variable-variabel turunan seperti: (1) Kecepatan, (2) Percepatan (Akselerasi), (3) Arah laju, dan (4) Ukuran Interval (i.e. Jarak, Selang Waktu). GPS atau Global Positioning System merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama melihat langit (Abidin, 2009). Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (point) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon). Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta maupun dalam layar monitor. Garis merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan objek dalam satu dimensi Contoh : Jalan dan Sungai. Poligon merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau dan Persil Tanah (Bafdal, 2011). Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui dan mengenal tentang GPS 2. Untuk mengetahui cara menginput data dari GPS ke dalam ArcGis 3. Memaahami cara memasukan data atau menginput data 4. Untuk mengetahui digitasi pada data menggunakan GPS Alat dan Bahan • Alat - GPS - Alat tulis - Laptop - ArcGis 10.8 - Basecamp • Bahan - Data spasial/koordinat - Shapefile Desa Mendalo (titik, garis dan poligon) - Shapefile titik koordinat - Gedung UNJA, Shapefile Jaringan Jalan UNJA, Shapefile Gedung UNJA, - Shapefile Administrasi Kabupaten Merangin, Shapefile Penggunaan Lahan - Kabupaten Merangin, Shapefile Peta Geologi Kabupaten Merangin
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pembahasan Pada praktikum kedua praktikan melakukan tracking dengan menggunakan GPS, tracking yang dilakukan mengelilingi Universitas Unja yang dibagi atas 3 bagian yaitu bagian depan, bagian tengah dan bagian belakang. Gps merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengetahui koordinat dimana kita berada. Tiap-tiap tempat pasti memiliki titik koordinat, koordinat ini dihasilkan melalui pancaran satelit yang ada di luar angkasa. Gps menggunakan sinyal nirkabel yang memiliki toleransi kesalahan jarak 3 hingga 5 meter. Titik, garis dan poligon merupakan suatu data dasar yang ada, melalui data-data yang telah didapat nantinya dapat diolah menjadi peta lintasan yang telah dilalui. Transformasi Koordinat adalah proses pemindahan suatu sistem koordinat ke sistem koordinat lainnya. Pada pembahasan terdahulu koordinat harus mempunyai acuan posisi dan arah. Dalam kasus ini dibatasi pembahasan transformasi koordinat geografi ke koordinat UTM dan sebaliknya. Koordinat geografi pada proyeksi UTM mempunyai referensi posisi acuan dan arah yang sama yaitu titik pusat proyeksi untuk posisi dan arah utara grid di meridian pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah Satuan (unit), besaran pada koordinat geografi dinyatakan dalam besaran sudut (derajat), besaran pada koordinat UTM dinyatakan besaran panjang (meter). Bidang persamaan, pada koordinat geografi dinyatakan sebagai permukaan elipsoid, sedang bidang persamaan UTM merupakan bidang datar. Menentukan jarak dan luas, untuk mengetahui luas kawasan di masing-masing wilayah, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meng-overlay kedua peta tersebut. Caranya yaitu dengan menggunakan tool “Union” yang ada di ArcToolbox. Extract, ada extract terbagiatas 2 yaitu, pertama Clip ialah proses memotong satu dataset dengan dataset lain untukmendapatkan dataset baru dengan bidang luasan sama dengan data set pemotongnya. Perintah ini adalah untuk membuat data baru dari dua layer yang berbeda. Yang kedua, select mempunyai fungsi query database (sql). Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta di atas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar computer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampilkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut. Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua theme. Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan polygon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut. Proximity adalah analisa spasial yang berkaitan dengan analisa spasial lainnya. Proximity ini terbagi atas 2 yaitu, Buffer dan Multiple Ring Buffer. Buffer merupakan suatu fasilitas yang memungkinkan kita untuk membuat suatu jangkauan/batasan area tertentu. Create Thiessen Polygons adalah pembagian area dimana setiap polygon hanya memiliki satu titik input, setiap titik dalam suatu data polygon thiessen memiliki jarak terdekat dengan titik input yang terletak dalam polygon tersebut. Dissolve digunakan untuk menggabungkan fitur yang memilki kesamaan atribut tertentu. Kesimpulan 1. Mampu menggunakan GPS untuk mengaktifkan fungsi track dan mengambil koordinat. Seperti mengenal bagian-bagian dan menu yang ada pada GPS Garmin yang digunakan, serta mengetahui cara mengaktifkan track lalu menyimpannya sesuai dengan waktu dan penamaan yang kita lakukan saat menyimpan track dan waypoint yang diambil. 2. Memahami dan mampu memasukkan data secara tabulasi dalam Microsoft Excel ke dalam ArcMap. 3. Memahami langkah – langkah memasukkan data menggunakan GPS berupa titik/waypoint dan garis/track ditransfer menggunkan software Basecamp. 4. Mampu melakukan digitasi pada track dan waypoint pada data menggunakan GPS. Daftar Pustaka Denny C, Irma A. 2003. Desain dan Aplikasi GIS (Geographic Information System). Jakarta. P.T. Gramedia. Abidin. 2009. Deformasi Koseismik dan Pascaseismik Gempa Yogyakarta 2006 dari Hasil Survei GPS. Jurnal Geologi Indonesia. 4 (4): 275-284. Bafdal, N. 2011. Buku Ajar Sistem Geografis. Universitas Padjajaran : Bandung.