Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL STUDY TOUR

YOGYAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun oleh :
Renaldi Christy
Kelas XI IPA 7
NISN : 00008297417
SMA Negeri 2 Ciamis

BAHASA INDONESIA
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.2, Linggasari, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat 46211
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
rahmat serta hidayahNyalah saya bisa menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan
Hasil Study Tour Yogyakarta”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi akhirnya tantangan itu bisa teratasi. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Ciamis, 05 November 2017

Penyusun makalah

ii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ……………. ................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................. ......... 1
1.1 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.2 Tujuan................................................................................... 2
1.3 Metode Penulisan ................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Hari Idul Adha ...................................................................... 4
2.2 Tanggal Pelaksanaan Hari Idul Adha ................................... 4
2.3 Kegiatan yang dilakukan di Hari Idul Adha......................... 5
2.4 Sejarah Hari Idul Adha ......................................................... 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ............................................................................. 7
3.2 Saran . ................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 8
LAMPIRAN ............................................................................................... 9

iii

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan sederhana ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

7 November 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Bapak Purnama

......................................................................

NIP.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai

ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta terletak di pulau

Jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan

dengan Samudra Hindia. Kota Yogyakart sering disebut juga sebagai kota budaya

dan pelajar.

Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan

budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaanMataram (1575-1640), dan

sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang

sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun

yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya

adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti

Syailendra.Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang

indah dan atmosfir kesenian yang sangat kental didalamnya. Dalam hal

kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya.

Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah

menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat

Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya

masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Provinsi Yogyakarta

merupakan salah satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra,

ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng,

japamantra, pawukon, dan aksara Jawa.

1
Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal

turis mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang

eksotik ini. Karena itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa

SMA N 2 CIAMIS berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak

bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita

sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah berkunjung ke

Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang Yogyakarta, karena Yogyakarta

mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai

zaman kerajaan sampai sekarang. Yogyakarta tetap istimewa dimata dunia .

1.1 Rumusan Masalah

 Dimanakah tepatnya lokasi Candi Borobudur ?


 Bagaimanakah sejarah dari Candi Borobudur ?
 Bagaimanakah bentuk dan ukuran bangunan dari Candi Borobudur ?
 Apakah arti dari nama Candi Borobudur

1.2 Tujuan Penulisan


1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.

2. Mengenal lebih mendalam pada salah satu obyek wisata yaitu Candi Borobudur

3. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.

4. Menumbuhkan rasa cinta tanah air

5. Mengetahui lokasi dari Candi Borobudur

6. Mengetahui sejarah terbentuknya Candi Borobudur

7. Mengetahui bentuk dan ukuran Candi Borobudur

8. Mengetahui arti nama Candi Borobudur

1.3 Metode Penulisan


Laporan yang saya tulis diambil dari hasil pengamatan dan sumber yang
berhubungan dengan materi yang dibahas yaitu “Study Tour Yogyakarta”.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lokasi Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten


Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi
dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan
pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo.
Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian
265 dpl.

2.2 Sejarah Candi Borobodur


Borobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno
yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi
Borobudur ini pertama kali terungkap oleh Sir Thomas Stanford Rafles pada tahun
1814. Pada saat itu, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam
di dalam tanah.
Candi yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42
meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai
34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129
m2). Setiap tingkat pada Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lantai keenam
memiliki bentuk persegi, sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh
berbentuk bulat.
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti
Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824,
atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti
sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun
ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang
tinggi.

4
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada
ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan study dari para ahli
Geologi yang mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah
sebuah kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di
sekitar Candi Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon
dan Candi Mendut.
Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan
bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasti
tersebut mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian
dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut.
Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda
karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini
sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai
tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada
setiap lantai di Candi Borobudur terdapat relief - relief yang bila dibaca dengan runtut
akan membawa kita memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam.

2.3 Bentuk dan Ukuran dari Bangungan Candi Borobudur

 Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38
meter.
 Tinggi 35,40 meter.
 Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di
puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan 3 teras berdenah
lingkaran.
 Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu,
dan Arupadhatu.
 Pembagian vertikal secara teknis meliputi bagian bawah, tengah, dan atas.
 Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama
sebelah timur dengan ber-pradaksina.
5
 Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan
volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi.
2.4 Arti Nama Candi Borobudur

Mengenai penamaannya juga terdapat beberapa pendapat diantaranya:


 Raffles : Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang
agung (Boro: agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur:
Buddha)
 Moens : Kota para penjunjung tinggi Sang Budha
 Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan
kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang
melambangkan kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva.
 Poerbatjaraka : Biara di Budur (Budur: nama tempat/desa)
 Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit. Menurut
Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan
agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa Candi Borobudur itu sangatlah bersejarah dan
kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya, juga
untuk dapat menarik para wisatawan berlibur ke Yogyakarta.
Selain itu, kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan
budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend, tapi justru itu salah, kita
harus tetap menjaga budaya asli Yogyakarta itu sendiri agar mempunyai keaslian
yang khas dimata dunia.
Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan
menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di
Yogyakarta. Walaupun banyak cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat luas,
para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di
Yogyakarta.

3.2 Saran
Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata, saya
menyarankan kepada :
 Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan
pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata. Serta
berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti
perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah karena ini merupakan
devisa.
 Generasi muda Indonesia, agar mau menjaga dan melestarikan tempat-tempat
wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal
sebagai Negara yang beranekaragam namun bisa hidup berdampingan dengan
latar belakang yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber:
www.yogyes.com
www.jogjatrip.com
www.srandilmandalagiri.blogspot.com

LAMPIRAN
Nama kegiatan : Study Tour SMA N 2 CIAMIS Tahun 2017-2018
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 22 Oktober 2017
Tempat/Lokasi : Candi Borobudur
Metode : Observasi
Candi Borobudur
Harga tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur :
1. Pengunjung domestik Rp 20.000,00/orang
2. Waktu buka : Senin – Minggu pukul 07.00 – 18.00

Anda mungkin juga menyukai