Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Aan Karmila
2. Desi Purnamasari
3. Alfin kurniawan
Kelas IX B
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP Negeri 3 Cisaga
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penyusun dapat menyeleseikan laporan “STUDY TOUR KE
YOGYAKARTA” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas sekolah yang
harus diseleseikan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya
kepada bapak dan ibu guru dan semuanya yang telah membimbing kami untuk
membuat laporan ini.
Jika ada kesalahan dalam penyusunan, bahasan, ataupun penyusunan
laporan ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, Khususnya dari guru
yang membimbing kami guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik dimasa depan yang akan datang.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................2
1.5 Metode Penelitian........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1 Candi Prambanan........................................................................................3
2.1.1 Sejarah Candi Prambanan...............................................................3
2.1.2 Kompeks Candi Prambanan............................................................5
2.1.3 Arsitektur Candi Prambanan...........................................................7
2.1.4 Relief Candi Prambanan.................................................................8
2.2 Heha Sky View..........................................................................................10
2.2.1 Sejarah Heha Sky View................................................................10
2.3 Museum Dirgantara Mandala....................................................................11
2.3.1 Sejarah Museum Dirgantara..........................................................11
2.3.2 Koleksi museum............................................................................12
2.4 Malioboro..................................................................................................13
2.4.1 Sejarah Tempat Wisata Malioboro................................................13
2.4.2 Keistimewaan Dan Keunikan Malioboro Jogja............................14
2.4.3 Ciri Khas Malioboro.....................................................................14
iii
BAB III PENUTUP................................................................................................15
2.5 Kesimpulan................................................................................................15
2.6 Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi Tugas.
2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.
3. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
4. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
5. Mengenal kebudayaan Nusantara.
6. Untuk berlatih menyusun Laporan secara Sistematis.
1.4 Manfaat
1. Sebagai tambahan materi di luar sekolah.
2. Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widya wisata.
3. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca
siswa agar pengetahuannya lebih luas
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1.2 Kompeks Candi Prambanan
Kompleks Candi Prambanan terletak di Dusun Karangasem,
Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan bagian dari gugusan
percandian yang mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Dunia
(World Heritage) dengan nama Prambanan Temple Compounds
(Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan
Candi Asu) dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) World Heritage Commiittee pada 13
Desember 1991 dengan Nomor C. 642.
Candi Prambanan memiliki 3 halaman yang ditata memusat
(pola konsentris). Setiap halaman dibatasi pagar keliling. Pada
halaman I (pusat) terdapat 16 candi antara lain: 3 candi utama
(CandiBrahma, Candi Siwa, Candi Wisnu); 3 candi wahana
(Candi Garuda, Candi Nandi, Candi Angsa); 2Candi Apit (Apit Utara
dan Apit Selatan); 4 Candi Kelir; dan 4 Candi Patok. Adapun rincian
candi-candi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Candi Siwa sebagai Candi Induk
Pada bagian tubuh Candi Siwa terdapat empat bilik.
Masing-masing bilik berisi arca. Arca Siwa Mahadewa sebagai
arca utama berada di bilik sisi timur. Arca Agastya sebagai Siwa
Mahaguru berada di bilik sisi selatan. Arca Ganeça sebagai anak
Dewa Siwa berada di bilik sisi barat. Arca Durga
Mahisasuramardini sebagai çakti Siwa terdapat pada bilik sisi
utara. Atap candi bertingkat-tingkat, masing-masing dihiasi
dengan beberapa hiasan ratna.
2. Candi Brahma
Bentuk Candi Brahma mirip dengan Candi Siwa, namun
ukurannya lebih kecil. Candi Brahma hanya memiliki satu tangga
masuk di sisi timur dan satu bilik yang di dalamnya terdapat arca
Brahma.
5
3. Candi Wisnu
Bentuk Candi Wisnu mirip dengan Candi Brahma. Candi
Wisnu juga memiliki satu tangga masuk di sebelah timur dan satu
bilik yang di dalamnya terdapat arca Wisnu.
4. Candi Nandi
Candi Nandi berada di depan Candi Siwa. Candi Nandi
menghadap ke barat. Memiliki satu bilik yang di dalamnya ada
arca Nandi. Selain itu, juga terdapat relief mengenai Dewa Surya
dan Candra. Dewa Surya digambarkan mengendarai kereta yang
dihela 7 ekor kuda, sedangkan Dewa Surya digambarkan
mengendarai kereta yang dihela 10 ekor kuda.
5. Candi Garuda
Candi Garuda berada di depan Candi Wisnu. Candi
Garuda memiliki satu bilik, namun di dalamnya kosong.
6. Candi Angsa
Candi Angsa berada di depan Candi Brahma. Candi Angsa
memiliki satu bilik, namun di dalamnya kosong.
7. Candi Apit
Candi Apit berjumlah dua buah. Satu berada di dekat pintu
masuk sisi utara, dan satunya lagi berada di dekat pintu masuk sisi
selatan. Disebut Candi Apit karena berfungsi sebagai pengapit
dua deretan candi yang terletak di sebelah timur dan barat.
8. Candi Kelir
Jumlah candi kelir ada empat buah. Letaknya di depan
pintu masuk di empat sisi, yaitu sebelah utara, selatan, timur dan
barat. Secara simbolis berfungsi sebagai penolak bala.
9. Candi Sudut
Candi sudut berjumlah empat buah, terletak di setiap sudut
halaman utama. Seperti halnya candi kelir, candi sudut berukuran
kecil dan tidak memiliki tangga masuk. Pada halaman II terdapat
Candi Perwara berjumlah 224 dengan rincian: deret pertama 68,
deret kedua 60, deret ketiga 52 dan deret keempat 44). Candi-
candi tersebut tidak semuanya dalam kondisi utuh. Sebagian besar
6
telah runtuh. Pada halaman III tidak ditemukan candi, hanya
terdapat sebagian struktur gapura dan pagar.
7
Swahloka (dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah trtinggi
sekaligus tersuci tempat para dewa Hapsara Hapsari Bidadari
bersemayam, juga disebut swargaloka. Halaman dalam dan atap
candi melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di
kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka
berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan
merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan
atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah
sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai
kemuncak atau mastaka candi.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang
utama candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya
terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti
batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan
tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-
benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna
(dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat
lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang
kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran
perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya
berbentuk kura- kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).
8
sisi timur candi Siwa dan dilanjutkan ke candi Brahma temple.
Pada pagar langkan candi Wisnu terdapat relief naratif
Krishnayana yang menceritakan kehidupan Krishna sebagai salah
satu awatara Wishnu.
Relief Ramayana menggambarkan bagaimana Shinta,
istri Rama, diculik oleh Rahwana. Panglima bangsa wanara
(kera), Hanuman, datang ke Alengka untuk membantu Rama
mencari Shinta.
Kisah ini juga ditampilkan dalam Sendratari Ramayana,
yaitu pagelaran wayang orang Jawa yang dipentaskan secara rutin
di panggung terbuka Trimurti setiap malam bulan purnama. Latar
belakang panggung Trimurti adalah pemandangan megah tiga
candi utama yang disinari cahaya lampu.
2. Lokapala, Brahmana, dan Dewata
Di seberang panel naratif relief, di atas tembok tubuh
candi di sepanjang galeri dihiasi arca-arca dan relief yang
menggambarkan para dewata dan resi brahmana. Arca dewa-
dewa lokapala, dewa surgawi penjaga penjuru mata angin dapat
ditemukan di candi Siwa. Sementara arca para brahmana
penyusun kitab Weda terdapat di candi Brahma. Di candi Wishnu
terdapat arca dewata yang diapit oleh dua apsara atau bidadari
kahyangan.
3. Panil Prambanan: Singa dan Kalpataru
Di dinding luar sebelah bawah candi dihiasi oleh barisan
relung (ceruk) yang menyimpan arca singa diapit oleh dua panil
yang menggambarkan pohon hayat kalpataru. Pohon suci ini
dalam mitologi Hindu-Buddha dianggap pohon yang dapat
memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. Di kaki pohon
Kalpataru ini diapit oleh pasangan kinnara-kinnari (hewan ajaib
bertubuh burung berkepala manusia), atau pasangan hewan
lainnya, seperti burung, kijang, domba, monyet, kuda, gajah, dan
lain-lain. Pola singa diapit kalpataru adalah pola khas yang hanya
ditemukan di Prambanan, karena itulah disebut "Panel
9
Prambanan"
10
2.3 Museum Dirgantara Mandala
2.3.1 Sejarah Museum Dirgantara
15
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai
ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau
jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan
dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering disebut juga sebagai kota budaya
dan pelajar.
Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah
dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai
oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari
Prambanan.
Tebing Breksi merupakan endapan abu vulkanik gunung api purba
Gunung Semilir. Perlu diketahui bahwa area atau tempat ini dahulunya adalah
bekas pertambangan batu. Kemudian penambangan dihentikan lalu
dikembangkan menjadi tempat wisata.
Museum “Dirgantara Mandala” ini telah diresmikan pada tanggal 4
April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerdin.
Malioboro merupakan kawasan perbelanjaan yang legendaris yang
menjadi salah satu kebanggaan kota Yogyakarta.
2.6 Saran
Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-
siswi yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study
Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study
Tour karena kendala biaya.
16
Bagi siswa
1. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai
sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah
wawasan.
2. Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour
berjalan lancar.
17
DAFTAR PUSTAKA
ENIH ROSMIATI
Orang Tua
Alfin Kurniawan
NIA KURNIASIH