Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KARYA TULIS

STUDY TOUR YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Nama : Alechiano Nugraha S

No :

Kelas :

SMP NEGERI 3 TERAS


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :
Tanggal :

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 3 Teras Pembimbing

Adi Minar Paladto, S.Pd.M.Pd Daryono Mardi Sulistyawan


NIP. 19670622 199702 1 003 NIP. 19690406200712014

ii
MOTTO

1. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan


2. Ilmu adalah harta yang tidak akan habis
3. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras
4. Hari ini harus lebih baik dari kemarin hari esok adalah harapan

iii
PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :


1. Ayah dan ibu tercinta
2. Teman teman baikku
3. Pembaca budiman

iv
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami bisa menyelesaikan laporan studi tour ke Yogyakarta
dengan baik.
Laporan ini kami buat semaksimal mungking agar dapat kami ajukan untuk memenuhi
syarat tugas Bahasa Indonesia
Laporan kegiatan studi tour ini berisi tentang kegiatan studi tour yang dilaksanakan siswa –
siswi kelas VIII SMPN 3 Teras
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada teman – teman
yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini, khususnya pada guru pembimbing kami.
Mengingat kami adalah manusai biasa yang penuh kekurangan tentulah kami mempunyai
banyak kesalahan. Untuk itu kami menerima apapun kritik dan saran demi laporan ini kami yang
akan datang.

Teras, Desember 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


PENGESAHAN .................................................................................................................... ii
MOTTO ................................................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar .......................................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
A. Pantai Parangtritis ..................................................................................................... 2
B. Museum Biologi Yogyakarta .................................................................................... 3
C. Tebing Breksi ............................................................................................................ 5
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 6
B. Saran .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 7

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Negara Indonesia adalah Negara yang kaya dengan sumber daya alam yang melimpah.
Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Baik daratan dan lautan. Negara
Indonesia juga mempunyai kebudayaan yang beragam serta tempat wisata yang banyak.
Beberapa contoh tempat wisata yang berada di Indonesia adalah Pantai Parangtritis,
Museum Biologi, Tebing Breksi, dan masih banyak lagi, contoh tersebut adalah hanya
sebagian dari banyak wisata yang berada di Indonesia.
Tempat wisata digunakan siswa untuk melakukan study tour dengan tujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Denga melakukan karya wisata siwa menjadi lebih
mengenal dunia luar dan pergaulan yang sehat. Karya wisata merupakan media pembelajaran
yang sangat berguna bagi siswa, karena dapat menjadikan siswa lebih mandiri dan
bertanggung jawab. Siswa lebih manghargai anugrah yang diciptakan Tuhan kepada kita
semua.

B. TUJUAN PENULISAN LAPORAN


Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Melatih kemampuan siswa yang terpendam guna membuat karya yang baik dan
mempunyai kualitas tinggi.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan para siswa.
3. Untuk menghilangkan kejenuhan para siswa.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam laporan ini adalah
1. Metode pengamatan langsung (observasi)
Metode ini dengan cara pengamatan langsung pada objeck wisata yang kami kunjungi,
kami mencatat apa yang kami lihat (saksikan) diobjek wisata tersebut.
2. Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan cara membaca sumber bacaan diantaranya dengan
membaca sumber bacaan diantarannya dengan membaca buku pelajaran, brosur, dan
membaca buku panduan yang kami peroleh dari objek wisata yang kami kunjungi.

1
A. Pantai Parangtritis

a. Sekilas Tentang Parantritis

Pantai Parangtritis Adalah tempat wisata yang terletak di Desa


Parangtritis, Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya
kurang lebih 27 km dari pusat Kota Yogyakarta. Pantai ini menjadi salah satu destinasi
wisata terkenal di Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta. Pantai ini
mempunyai nilai simbolis yang merupakan garis yang bersifat magis yang
menghubungkan Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta dan Gunung
Merapi yang dikenal sebagai Garis Imajiner Yogyakarta.
Pantai yang terletak di sisi timur Pantai Parangkusumo ini memiliki legenda yang
melekat dengan Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan dan keindahannya. Pantai ini
merupakan pantai yang cukup luas di Yogyakarta, berbeda dengan pantai-pantai di
kawasan Yogyakarta lainya seperti Pantai di Gunungkidul yang ukurannya relatif kecil
b. Mitos tentang pantai Parangtritis
Pesona Pantai Parangtritis memang tidak bisa lepas dari sejarah, legenda dan mitos
Ratu Pantai Selatan yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Hal itu berawal dari cerita
mitos tentang kerajaan yang konon ada di laut sekitar pantai. Nyi Roro Kidul sendiri sudah
menjadi sejarah panjang Yogyakarta dan Kerajaan Mataram. Ada banyak cerita dan mitos
yang beredar seputar Nyi Roro Kidul sang Ratu Laut Selatan.
Konon dari dahulu kerajaan tersebut sudah ada dan dipimpin oleh penguasa laut
selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Misterinya sampai saat ini masih menjadi cerita turun temurun
dan sering menjadi perbincangan masyarakat sekitar ataupun pendatang, apalagi dikaitkan
dengan mitos lain yaitu larangan tidak boleh memakai pakaian berwarna hijau.
Pantai Parangtritis mempunyai kaitan dengan mitos yang beredar bahwa wisatawan
yang datang tidak diizinkan memakai baju warna hijau. Sebagai bagian dari Pantai Selatan,
Parangtritis dipercaya merupakan area kekuasaan tokoh mitos Nyi Roro Kidul. Konon,
wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis dengan memakai baju hijau akan diseret ombak
Nyi Roro Kidul. Nyi Roro Kidul konon disebut-sebut senang dengan warna hijau.
Masyarakat sekitar menghimbau, sebaiknya saat berkunjung ke Parangtritis atau tempat
lainnya, sebagai wisatawan harus menjunjung dan menghormati adat istiadat

2
B. Museum Biologi

a. Sekilas Tentang Musuem Biologi


Musiyum Biologi Universitas Gadjah Mada) adalah museum khusus atau museum khusus
pendidikan dengan fokus pendidikan hayati, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
terletak di kompleks Universitas Gadjah Mada, Kelurahan Wirogunan,
Kemantrèn Mergangsan, Kota Yogyakarta. Museum Biologi UGM adalah aset dari UGM
dan dikelola oleh Fakultas Biologi UGM
b. Sejarah Museum Biologi
Pendirian museum ini merupakan gagasan dari Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan
Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm.). Beliau berdua adalah Tenaga Pendidik (Dosen)
Fakultas Biologi UGM. Awalnya, koleksi museum ini merupakan penggabungan dari
koleksi Museum Zoologicum yang dikelola. Prof. Drg. RG Indrayana (alm.) dan koleksi
Museum Herbarium yang dikelola Prof. Ir. Moeso Soeryowinoto (alm.). Sejak tahun
1956, kedua museum ini bersama-sama berada di bawah Fakultas Biologi, UGM,
Yogyakarta yang kala itu masih bertempat di Ndalem Mangkubumen, Ngasem. Kondang
dengan sebutan Fakultas “Kompleks Ngasem”.
Pada perkembangan selanjutnya, atas prakarsa Dekan Fakultas Biologi, Ir. Suryo
Adisewoyo (alm.), bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM, pada tanggal
20 September 1969, diresmikanlah Museum Biologi yang terletak di Jalan Sultan Agung
No. 22, Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Propinsi DIY. Peresmian
dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Soeroso H. Prawirohardjo,
M.A. (Alm.). Museum Biologi UGM mulai dibuka untuk umum sejak 1 Januari 1970.
Kemudian pada tahun 1972 bergabung dengan Barahmus DIY. Tahun 1969 – 2001,
pengelolaan Museum Biologi ini berada di bawah tanggungjawab Drs. Anthon Sukahar
sebagai ketua tim pelaksana sekaligus Kepala / Direktur Museum yang pertama. Kepala
Museum selanjutnya adalah Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Biologi UGM yang
ditunjuk oleh Dekan Fakultas Biologi UGM melalui Surat Keputusan Dekan.
c. Kepengurusan
Kepengurusan
Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Biologi UGM

3
Pengarah Museum: Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM
Kepala Museum:
1969 - 2001: Drs. Anton Sukahar (Laboratorium Sistematika Hewan)
2001 - 2002: Prof. Dr. Mammed Sagi (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan)
2003 - 2004: Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, MS. (Laboratorium Entomologi)
2005 - 2007: Prof. Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr. (Laboratorium Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan)
2008 - 2009: Drs. Trijoko, M.Si. (Laboratorium Sistematika Hewan)
2010 - 2011: Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si. (Laboratorium Sistematika Tumbuhan)
2012 - 2013: Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan)
2014 - 2015: Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Laboratorium Sistematika Tumbuhan)
2015 - 2016: Drs. Trijoko, M.Si. (Laboratorium Sistematika Hewan)
2016 - sekarang: Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. (Laboratorium Sistematika Hewan)
d. Koleksi Unggulan Museum Biologi UGM[1]
Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan
buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya
adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Biologi UGM. Koleksi unggulan
Museum Biologi UGM adalah sebagai berikut:
Mimi-mintuna, adalah jenis hewan beruas (antropoda) yang menghuni perairan
paya-paya dan kawasan hutan bakau.
Awetan kucing emas, Cotapuma temminckii merupakan hewan seperti harimau
namun dengan tubuh yang lebih kecil dan memiliki bulu yang indah.
Kerangka badak jawa, badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan salah satu
hewan langka di dunia dengan jumlah tidak mencapai lima puluh ekor di Taman Nasional
Ujung Kulon.

4
C. TEBING BREKSI

Tebing Breksi merupakan salah satu destinasi wisata bekas tambang yang terletak di

Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I.

Yogyakarta. Awalnya, Tebing Breksi merupakan area tambang batuan kapur yang menjadi

sumber penghidupan warga di sekitarnya. Batuan kapur yang ada di Tebing Breksi pada

mulanya merupakan abu yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran saat terjadi erupsi

berpuluh-puluh tahun yang lalu. Berkubik-kubik abu tersebut mengendap menjadi lumpur

dan mengeras menjadi batuan. Cuaca dan waktulah yang menjadikan abu hasil erupsi

menjadi batuan kapur besar di Desa Sambirejo. Pada tahun 2014, gabungan peneliti dari 

Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) melakukan

peninjauan pada Tebing Breksi dan mereka menemukan jenis batuan tufan yang langka.

Sehingga penambangan harus dihentikan dan pada tahun 2015 Tebing Breksi ditetapkan

sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta.

Sejak saat itu, masyarakat setempat mulai berinisiatif untuk mengembangkan Tebing

Breksi dengan kreativitas yang dimiliki. Tebing bekas tambang setinggi sekitar 30 meter ini

dipahat membentuk relief dan cerita pewayangan yang dihiasi dengan detail pada

pahatannya. Keindahan karya artistik yang dihasilkan ini kemudian disebarluaskan

menggunakan media sosial, sehingga Tebing Breksi menjadi destinasi wisata yang populer

di kalangan masyarakat. Keindahan lain yang dapat ditemui di Tebing Breksi adalah

pemandangan alam yang luar biasa indah. Karena objek wisata ini berada pada 200 mdpl,

maka pengunjung bisa melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian. Terlebih ketika menjelang

matahari terbenam, pengunjung akan disuguhi indahnya sunset di atas Tebing Breksi.

5
BAB III
PENUTUP

Setelah kunjungan kami ke Yogyakarta , kami merasa puas menikmati keindahan Yogyakarta .
kami bisa menyimpulkan kunjungan kami sebagai berikut :

A. KESIMPULAN
1. Dengan berkunjung ke kami dapat mengetahui tempat wisata di daerah Yogyakarta
2. Melihat secara langsung tempat wisata Yogyakarta
3. Membuktikan sendiri bahwa Yogyakarta banyak tujuan wisata.

B. SARAN
1. Kami mengharap kepada Pemerintah Yogyakarta lebih menata lagi daerah wisatanya.
2. Hendaklah kita ikut menjaga kelsetarian dan kebersihan tempat-tempat Wisata yang kita
kunjungi.
3. Setiap pengunjung hendakya diberikan buku pedoman (brosur) sangat berguna sebagai
petunjuk alam penulisan laporan kami.

Demikian laporan yang dapat kami buat, bila ada kesalahan dan kekuarangan dalam penulisan
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbut. 1995 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka


www.musueumbiologi.com
www.wikepedia.co.id
www.asalmulabreksi.com

Anda mungkin juga menyukai