Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KARYA WISATA PESERTA DIDIK

“GUNUNG KIDUL – YOGYAKARTA ”

DISUSUN OLEH:
1. AHMAD JAMALUDDIN (IX-B)
2. MEGA SAHARANI (IX-B)
3. MUHAMMAD HAFIZD BAIDLOWI (IX-B)
4. MUHAMMAD RIZKY AL AZIZI (IX-B)
5. PUTRI NURMAYANI (IX-B)
6. YUSMALA WULANDARI (IX-B)

MADRASAH TSANAWIYAH MIFTAHUL HUDA


KARANGSONO – NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2023/2024
LAPORAN KARYA WISATA PESERTA DIDIK
“GUNUNG KIDUL – YOGYAKARTA ”

DISUSUN OLEH:
1. AHMAD JAMALUDDIN (IX-B)
2. MEGA SAHARANI (IX-B)
3. MUHAMMAD HAFIZD BAIDLOWI (IX-B)
4. MUHAMMAD RIZKY AL AZIZI (IX-B)
5. PUTRI NURMAYANI (IX-B)
6. YUSMALA WULANDARI (IX-B)

MADRASAH TSA
“Laporan Karya Wisata Peserta Didik” ini, telah diperiksa dan disetujui
oleh Pembimbing I, pada tanggal Januari 2024

Tulungagung, Januari 2024


Pembimbing

Ali Mansur, S, Ag.


“Laporan Karya Wisata Peserta Didik” ini, telah disetujui dan diterima
pada tanggal Januari 2024

Tulungagung, Januari 2024

Ketua Panitia, Sekertaris,

Riza Kurnia Rizqi, S. Pt. Rijalush Sholikhin, S. Pd.

Mengetahui
Kepala MTs. Miftahul Huda,

Edy Suwito, M. Pd.


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat,


hidayahnya serta karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Karya Wisata ini sebagai bentuk laporan
pelaksanaan karya wisata ini.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada:

1. Bapak Edy Suwito, M. Pd., selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah


Miftahul Huda Karangsono – Ngunut.
2. Bapak Rijalush Sholikhin, selaku Pembimbing I yang telah sabar
dan tekun memberikan bimbingan dan nasehatnya dalam
penyusunan laporan ini.
3. Segenap Bapak/Ibu Guru Madrasah Tsanawiyah Miftahul Huda
Karangsono, yang telah memberikan motivasi kepada kami
semuanya.
4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
laporan ini.

Demikian laporan ini kami buat, kami menyadari sepenuhnya bahwa


penyusunan laporan ini masih jauh dari semurna. Maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semuanya.

Tulungagung, Januari 2024

Penyusun,
DAFTAR ISI

Lembar Judul..................................................................................... .... i

Lembar Persetujuan Pembimbing.........................................................ii

Lembar Pengesahan............................................................................. iii

Kata Pengantar..................................................................................... .iv

Daftar Isi................................................................................................ .v

Bab I Pendahuluan.............................................................................. ..1

A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................. 1
C. Manfaat.................................................................................... 2

Bab II Pembahasan............................................................................... 3

A. Objek Wisata I candi Prambanan.............................................3


B. Objek Wisata II batik giriloyo ....................................................5
C. Objek Wisata III Pantai Parang Tritis........................................6
D. Objek Wisata IV Malioboro.......................................................8

Bab III Penutup...................................................................................... 11

Kesimpulan............................................................................................ 11

Daftar Pustaka........................................................................................ 12

Lampiran – Lampiran..............................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Yogyakarta adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi
dimata orang ataupun di berbagai manca negara. Kota ini adalah kota
yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya jawanya. Disini
banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang sangat penting,
bersejarah dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya
masing-masing.
Seperti tempat-tempat obyek pariwisata yang kami kunjungi yaitu candi
Prambanan, giriloyo, pantai Parangtritis dan malioboro. Di Yogyakarta
selain obyek wisata tersebut masih ada banyak lagi.
Kota Yogyakarta sangat terkenal dengan salah satu tujuan utama
para wisatawan mancanegara untuk berlibur dan menghabiskan waktu
istirahat di Yogyakarta.

B. Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dari penulisan laporan karya wisata ke
Yogyakarta adalah:
1. Mengenal dan menambah pengetahuan tentang Tempat-tempat
bersejarah di Yogyakarta.
2. Mengenal lokasi bersejarah di Yogyakarta seperti candi Prambanan
dan lainnya
3. Mengetahui tentang teknik membatik di giriloyo
4. Mengetahui tempat wisata pantai yang indah yaitu pantai
Parangtritis
5. Mengenal kegiatan ekonomi yang berjalan di malioboro

C. Manfaat
Manfaat penulisan laporan karya wisata adalah sebagai berikut:
1. Menambah ilmu pengetahuan.
2. Menambah Wawasan yang umum dan luas.
3. Mengenal tempat-tempat wisata di jogja yang indah dan dipelihara
di Indonesia.
4. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja.
5. Mempererat keakraban dengan teman satu sekolah, dan
kebersamaan yang sangat erat dan kerjasama antar kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Objek Wisata I
Pada hari jumat tanggal 22 Desember, siswa-siswi
MTs.Miftahul Huda Karangsono melaksanakan staditour ke Jawa
Tengah-Yogyakarta kami berangkat pukul 19.30 malam ke
tempat tujuan pertama, yaitu candi Prambanan. Setelah melewati
perjalanan yang panjang kami berhenti di masjid pada pukul
04.00. Sesampainya disana kami bergegas untuk kekamar mandi
untuk mandi dan wudhu. Sesudah itu kami melaksanakan sholat
subuh berjamaah pada pukul 04.30 Setelah itu kami sarapan
bersama. Selesai sarapan kami naik bus untuk menuju lokasi
candi Prambanan.

By: camera hp

Gambar: candi Prambanan


Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah
yang pernah dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu
kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh
dari Prambanan. kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia
yang dibangun pada pertengahan abad ke-9 oleh raja dari
Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan
tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan
di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional
di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis
pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu
Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang,
terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran
luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam).
Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2.Pelataran ini
dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal
reruntuhan.
Di sana kami berjalan” melihat-lihat candi yang sudah
runtuh dan kami di sana juga naik ke salah satu candi. Tidak lupa
kami berfoto-foto sebagai kenangan, setelah kegiatan berfoto-
foto kami keluar dari candi dan istirahat sebentar sambil
menunggu yang lain berfoto diluar candi dan kami berjalan- jalan
melihat tempat yang ada disana, singkat kegiatan kami
berkumpul di salah satu tempat untuk mendengarkan arahan dari
guru untuk membeli oleh-oleh di pasar. Setelah membeli oleh-
oleh kami kembali ke bus dan melanjutkan perjalan ke wisata
selanjutnya yaitu batik giriloyo.

B. Objek Wisata II

https://batikgiriloyo.com/histori/
Gambar: Batik Giriloyo
Sejarah batik tulis ini mulai masuk ke kampung giriloyo,
diperkirakan mungkin sekitar abad ke-17. Saat awal dimana
sebagian besar penduduk menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta
yang bertugas merawat makam raja-raja Yogya-Solo yang dibangun
di atas perbukitan Imogiri. Dari situ terjadi interaksi antara kraton dan
penduduk, kemudian beberapa tokoh dari kerabat keraton
memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar khususnya ibu-
ibu sebagai buruh nyanting batik. Awalnya demikian sampai
berabad-abad lamanya penduduk Giriloyo yang menekuni batik
masih tetap menjadi buruh dan menjual batik setengah jadi ke
juragan-juragan batik di pusat kota di sekitar kraton Yogyakarta
sampai turun temurun.
Kemudian setelah peristiwa gempa hebat menghancurkan
Yogyakarta tahun 2006, beriringan dengan semangat kebersamaan
untuk bangkit dari trauma dan keterpurukan, masyarakat
membentuk kelompok-kelompok batik dan banyak mendapat
pendampingan dari pemerintah ataupun LSM sosial yang
memberikan banyak ahli untuk meningkatkan keterampilan, dalam
hal ini meningkatkan kemampuan untuk membuat batik jadi dan siap
jual serta kemampuan untuk pemasaran. Tidak lagi tergantung
sepenuhnya kepada juragan-juragan besar di kota. Meski hanya
hubungan baik dengan juragan masih tetap terjaga.
Setelah itu pengrajin batik giriloyo mengalami kemajuan yang
pesat, membuat kain batik sampai jadi dan mampu memasarkan
hasil karya batik yang indah ke berbagai daerah di Indonesia bahkan
ke luar negeri.
Kami di batik giriloyo mendengarkan sejarah cerita awalmula
didirikannya batik giriloyo, dan kami diberikan sesi bertanya tentang
harga jual batik dan jenis-jenis batiknya, setelah itu kami diarahkan
untuk ke tempat belajar membatik dan kami juga diajari bagaimana
cara membatik yang benar.

C. Objek wisata III


Pantai Parangtritis adalah tempat wisata yang terletak di Desa
Parangtritis, Kapanéwon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jaraknya kurang lebih 27 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Walau terkadang ombak di pantai ini cukup besar, tapi nuansanya gak
bisa diragukan lagi. Pantai ini menjadi salah satu destinasi wisata
terkenal di Yogyakarta dan telah menjadi ikon pariwisata di Yogyakarta.
Pantai ini mempunyai nilai simbolis yang merupakan garis yang bersifat
magis yang menghubungkan Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta,
Tugu Yogyakarta dan Gunung Merapi yang dikenal sebagai Garis
Imajiner Yogyakarta.

https://jogja.idntimes.com/travel/destination/amp/senja-
sandera/pantai-parangtritis-lokasi-rute-harga-tiket-dan-tips-c1c2
Gambar: pantai Parangtritis
Sekarang, pariwisata sudah berkembang dengan pesat,
kebanyakan masyarakat sudah mengenal media sosial. Banyak sekali
pariwisata di Yogyakarta mulai bermunculan dan menghadirkan
sebuah pesona serta keindahaan tersendiri. Tetapi, pantai klasik
parangtritis ini tetap kokoh berdiri menjadi salah satu wisata yang tidak
pernah terlupakan. Selalu ramai dan menjadi sebuah piihan.
Pantai parangtritis tidak lantas kehilangan pamornya sebagai
primadona seluruh masyarakat. Bahkan, saat ini parangtritis pun
mengembangkan diri dengan berbagi macam wahana yang bisa
dinikmati. Bisa dibilang, Pantai Parangtritis menjadi sebuah wisata
kekinian yang mampu menjawab kebutuhan zaman.
Ada lagi delman yang bisa disewa untuk menikmati hembusan
angin pantai selatan yang terkenal begitu kencang. Hanya dengan 20
ribu saja. Wisatawan semua akan diajak berkeliling dari ujung hingga
ke ujung pantai. Pengalaman yang menarik mengingat wisatawan yang
berasal dari luar kota Jogja seperti Jakarta, dan juga Surabaya yang
keberadaan delman bisa dibilang tidak ada.

D. Objek Wisata IV
Liburan di Yogyakarta pasti belum lengkap kalau belum
mengunjungi Malioboro. Setelah selesai dari pantai kami mengunjungi
Malioboro yang merupakan pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta.
Mulai tahun 2019 diterapkan aturan baru bahwa setiap selasa wage
kawasan Malioboro bebas dari kendaraan bermotor kecuali kendaraan
umum trans jogja serta kendaraan pelayanan masyarakat seperti truk
pengangkut sampah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran.
Selain bebas kendaraan bermotor, PKL yang ada di Malioboro juga
tutup. Dengan adanya aturan baru ini, banyak kegiatan
diselenggarakan setiap Selasa Wage di kawasan Malioboro. Hal ini
membuat Malioboro tetap padat didatangi wisatawan.
Malioboro merupakan nama salah satu jalan di pusat Kota
Yogyakarta. Jalan Malioboro itu sendiri merupakan salah satu jalan dari
tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta
hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro, dan Jalan
Jend. A. Yani. Jalan Malioboro merupakan poros Garis Imajiner Kraton
Yogyakarta.

https://pin.it/1L4h8Somk

Gambar: Malioboro

Asal nama Malioboro sendiri berasal dari bahasa sansekerta


malyabhara yang berarti karangan bunga. Adapula beberapa ahli yang
berpendapat asal kata nama Malioboro berasal dari nama seorang
kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja
pada tahun 1811- 1816 M.
Pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai
kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19.
Malioboro mulai populer pada era kolonial (1790-1945). Ketika itu,
pemerintah Belanda membangun Benteng Vredeburg tahun 1790 di ujung
selatan Malioboro. Belanda juga membangun Dutch Club atau Societeit
Der Vereneging Djokdjakarta (1822), The Dutch Governor’s Residence
(1830), Javasche Bank, dan Kantor Pos.

Perkembangan Malioboro semakin pesat, ditambah dengan adanya


perdagangan antara pemerintah Belanda dengan pedagang Tionghoa.
Hingga tahun 1887, Jalan Malioboro dibagi dua setelah Stasiun Tugu
Yogya dibangun. Di jalan ini pernah terjadi pertempuran hebat antara
pejuang Tanah Air dengan pasukan kolonial Belanda yang dikenal dengan
peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Pasukan Merah Putih berhasil
menaklukkan kekuatan Belanda dan menduduki Yogyakarta setelah enam
jam bertempur.Teras Malioboro hingga Istana Presiden Gedung Agung
juga berada di kawasan ini.Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta terus
melakukan perbaikan untuk menata Malioboro menjadi kawasan yang
nyaman untuk disinggahi. Pada tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil
mensterilkan parkir kendaraan dari Malioboro dan tengah menata
kawasan ini di sisi timur untuk pedestrian. Warung-warung lesehan hingga
saat ini masih dipertahankan untuk mempertahankan ciri khas Malioboro.
Kemudian pada tahun 2022, seluruh PKL di Jalan Malioboro dipindahkan
ke Kawasan Teras Malioboro sehingga jalan ini menjadi lebih rapi dan
nyaman untuk dilewati.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Melalui kegiatan karya wisata yang diselenggarakan madrasah ke


Yogyakarta selain refreshing kami mendapatkan pengalaman yang sangat
berharga yaitu mampu mengetahui Kota Yogyakarta secara langsung.
Melalui karya wisata ini kami mengetahui objek wisata yang memiliki
sejarah luhur yaitu candi Prambanan. Sedangkan dalam pembelajaran
tentang seni yaitu belajar membatik di giriloyo. Dalam keindahan alam kita
dapat berfoto-foto di pantai Parangtritis. Dalam kegiatan ekonomi kita
dapat belajar di Malioboro tentang perkembangannya yang dulu banyak
pedagang yang berjualan di tepi jalan sekarang sudah disediakan tempat
yang nyaman dan bersih yang dinamakan Teras Malioboro. Di dalam
Teras Malioboro atau yang dulu Pasar Malioboro banyak sekali pedagang
yang berjualan cinderamata, souvenir, dan segala kebutuhan yang lain-
lain. Dan yang paling berkesan lagi adalah orang-orang Yogyakarta
sangat ramah-ramah sekali sehingga kami merasa senang sekali
mengunjungi Kota Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA

https://prambanan.slemankab.go.id/candi-
prambanan/#:~:text=adalah%20kompleks%20candi%20Hindu%20terbes
ar,dan%20Siwa%20sebagai%20dewa%20pemusnah.

https://borobudurpark.com/temple/prambanan/

https://batikgiriloyo.com/

https://batikgiriloyo.com/histori/

https://www.nativeindonesia.com/pantai-parangtritis/

https://tempatwisataindonesia.id/pantai-parangtritis/

https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/amp/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pantai_Parangtritis#

https://terasmalioboro.jogjaprov.go.id/2022/08/11/sejarah-jalan-
malioboro/

https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/sentra-
batik-giriloyo-kampung-batik-tulis-jogja/
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Foto Di Candi Prambanan

Foto Di Malioboro

Anda mungkin juga menyukai