KE YOGJAKARTA
Logo smansa
Disusun oleh:
Manunggaling Kersa
26022022
Manfaatkanlah masa-masa usiamu untuk beribadah dan menuntut ilmu, karena dengan
menuntut ilmu dan beribadah kita akan selamat di dunia dan akhirat.
Jadilah seorang peramah karena keramahan merupakan senjata penakluk yang paling
jujur.
Ilmu tanpa diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah.
Kejujuran adalah modal utama untuk menuju keberuntugan
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang- Mu telah memberikanku
kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Sholawat dan salam
selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya
kecil ini kepada Ibu, ayah, kakak dan adikku yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
My Best friend’s
Buat sahabatku “temen-temen kelas XII Bahasa“ terima kasih atas dukungan,
doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama ini, semua yang
telah kalian berikan selama ini tak kan pernah terlupakan.
II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Paragraf pertama berisi tentang rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Paragraf kedua berisi tentang gambaran umum kunjungan Anda serta
rasa rendah hati dalam penyusunan laporan ini.
Harapan saya, semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang ... (sebutkan objek
wisata/yang dikunjungi). Saya juga berharap Laporan ini bermanfaat dan
memberikan kesan positif terhadap pembaca. Untuk menumbuhkan daya nalar,
kreativitas dan pola berpikir.
Demikian persembahan laporan ini untuk dunia pendidikan.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Penulis
III
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................I
MOTTO.........................................................................................................II
PERSEMBAHAN.........................................................................................II
KATA PENGANTAR...................................................................................III
DAFTAR ISI.................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1.1. Latar Belakang............................................................................1
1.2. Tujuan.........................................................................................2
1.3. Manfaat Study Tour....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
2.1. Perjalanan Study Tour................................................................3
2.2. Sejarah Lokasi............................................................................4
2.3. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan.................................................7
2.4. Manfaat bagi Masyarakat...........................................................7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................8
3.2. Saran...........................................................................................8
3.3. Lampiran.....................................................................................9
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
VII
untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit
seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi
muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah berkunjung ke Yogyakarta
dan tidak mengenal history tentang jogja,karena jogja mempunyai sejarah
yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman
kerajaan sampai sekarang.
1.2. Tujuan
1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan perjalanan
dengan baik dan benar.
2. Melaporkan hal – hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.
3. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.
4. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah
dikunjungi.
1.3. Manfaat
Dengan diadakannya study tour, kita dapat mengetahui sejarah dan
budaya di objek wisata yang dikunjungi. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui keadaan sosial di lokasi yang dikunjungi.
2
VII
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perjalanan Study Tour
Perjalanan Study Tour pada tahun 2016 ini disepakati oleh team guru
dan siswa yaitu ke Jawa Tengah Khusunya ke wilayah Yogjakarta. Rabu,
14 Desember 2016 tepatnya pada pukul 20.00 WIB seluruh pendamping
dan siswa-siswi kelas ... SMA di instruksikan untuk berkumpul di depan
Masjid Wotan untuk melaksanakan study tour, akan tetapi karna
armadanya agak terlambat akhirnya kamipun memulai keberangkatanya
pada pukul 21.30. Armada yang disediakan oleh panitia berjumlah 2 buah
bis. Setelah diadakanya presensi atau pendataan penumpang, kami
memasuki bis dan duduk di kursi yang telah disediakan. Adapunn tujuan
Study tour pada tahun ini adalah makam Sunan Bayat, Gunung Tidar,
Candi Borobudur, Malioboro, dan Pantai Parangtritis.
Pada pukul 01.00 WIB, kami sampai di tujuan pertama yaitu makam
Sunan Bayat. Untuk sampai ke makam, kami harus menaiki ratusan anak
tangga dengan berjalan kaki, setelah hampir kurang lebih 30 menit kami
sampai di puncak. Kamipun secara antian mengambil air wudlu dan
menuju ke makam untuk berziarah sambil membaca Tahlil yang di Imami
oleh K.Supandi dari imam masjid setempat. Setelah selesai berziarah,
kami kembali ke bis untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan yang kedua
yaitu ke Gunung Tidar. Perjalan ke gunung tidak tidak lain halnya dengan
di Sunan Bayat, menaiki ratusan anak tangga, kisaran 45 menit kamipun
tiba di puncak Gunung Tidar, sebelum ziarah makam pun kami sempatkan
foto-foto di tugu 0 KM Tanah jawa.
Setelah kami selesai melakukan ziarah ke Gunung Tidar kami pun
melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur sampai disana kurang lebih
pukul 08.00 akakn tetapi sebelum melakukan wisata ke candi Borobudur
kami serombongan mampir dirumah Makan untuk melakukan sarapan
pagi, mandi dan dandan hinggankurang lebih selama 1 jam, setelah
IX3
1
semuanya siap kamipun langsung melanjutkan ke Borobudur, disana
kamipun berpencar ada yang mengelompok dengan teman akrab nya, dan
melakukan pengambilan foto-foto untuk didomumentasi, setelah dikasih
waktu sampai kurang lebih pukul 12.00 kamipun melanjutkan ke
Malioboro disana kami hanyadikasih waktu hingga pukul 14.00,
Malioboro adalah syurganya pagi para pemborong atau orang yang ingin
belanja, disana kami belanja seperti kaos, sandal, dan gantungan kunci,
sebgian ada yang belanja untuk orang dirumah. Objek wisata selanjutnya
adalah Pantai Parang Tritis sampai menjelang mahgrib kurang lebih pukul
17.00 WIB.
IX4
1
Beberapa saat menapaki jalanan setapak pendakian kita akan
bertemu dengan Makam Syaikh Subakir. Konon Syaikh Subakir adalah
penakluk Gunung Tidar (meski tidak ada bukti meyakinkan akan cerita
legenda ini) dengan mengalahkan para jin penunggu Gunung Tidar
tersebut. Menurut legenda (hikayat) Gunung Tidar, Syaikh Subakir berasal
dari negeri Turki yang datang ke Gunung Tidar bersama kawannya yang
bernama Syaikh Jangkung untuk menyebarkan agama Islam. Tidak jauh
dari Makam Syaikh Subakir, kita akan berjumpa dengan sebuah makam
yang panjangnya mencapai 7 meter. Itulah Makam Kyai Sepanjang. Kyai
Sepanjang bukanlah sesosok alim ulama, namun adalah nama tombak
yang dibawa dan dipergunakan oleh Syaikh Subakir mengalahkan jin
penunggu Gunung Tidar kala itu.
Situs makam terakhir yang kita jumpai sewaktu mendaki Gunung
Tidar adalah Makam Kyai Semar. Namun menurut beberapa versi ini
bukanlah makam kyai Semar yang ada dalam pewayangan. Tetapi Kyai
Semar, jin penunggu Gunung Tidar waktu itu. Meski demikian banyak
yang percaya ini memang makam Kyai Semar yang ada dalam
pewayangan itu. Dan mana yang benar, adalah tinggal kita mau
mempercayai yang mana.
Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup luas. Di tengah
lapangan tersebut terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca
seperti pada kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Menurut
penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah
Ketahuan Salahnya). Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai
Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.
Malioboro
Malioboro adalah sebuah Jalan sepanjang tidak lebih dari 2 Kilo
Meter yang membentang mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun
Tugu Yogyakarta diujung utara hingga pertigaan pojokan Gedung Agung
5
XI
1
diujung Selatan. Malioboro adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi
ikon Kota Yogyakarta dengan kehidupan kontras antara siang dan
malamnya. Saat siang hari, ruas Jalan Malioboro dipadati kendaraan para
pelancong maupun warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan
Malioboro, sementara dikanan-kiri jalan adalah toko-toko berbagai macam
kebutuhan pokok, serta sepanjang trotoar kaki limanya dijejali lapak-
lapak penjaja souvenir khas Yogyakarta, kemudian diujung selatannya ada
pasar Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel
yang mengguratkan kehidupan perekonomian warga Yogyakarta.
Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai
sajian kuliner yang menggugah selera, yang terhampar di ratusan tikar
Warung lesehan dengan menu khas Gudeg Yogya, Bakmi Jawa, dan
berbagai pilihan Ayam/ Burung dara/ Bebek bakar dan goreng. Keriuhan
suasana lesehan akan ditimpali oleh alunan sejumlah seniman yang
melantunkan musik dan lagu secara nomaden dalam istilah kuno disebut
sebagai “mbarang” atau pengamen.
Ditinjau dari segi bahasa, kata malioboro berasal dari bahasa
sansakerta yg berarti karangan bunga. Dahulu kawasan Malioboro
dikembangkan oleh Sri Sultan HB I pada th 1758, kawasan itu sebelumnya
dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar tradisional, dahulu di
kawasan itu banyak terdapat karangan bunga sebagai daya tarik, maka
sangat wajar jika kemudian kawasan itu dinamakan Malioboro.Ditinjau
dari segi letaknya, Malioboro berada berada segaris dengan gunung
merapi, kraton dan pantai parang tritis jogja.
Malioboro terletak 800 meter dari Kraton Ngayogyokarto
Hadiningrat. Jalan maliboro yogyakarta dulunya pernah menjadi basis
perjuangan tentara Indonesia saat terjadi agresi militer belanda. Jalan
malioboro diapit oleh bangunan gedung perkantoran dan gedung
pertokoan sehingga malioboro bisa berkembang menjadi pusat bisnis
seperti sekarang ini di Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat
6
XI
1
berkumpulnya para seniman dan sastrawan dari berbagai daerah yang
bermukim di Yogyakarta.
7
XI
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami tulis dari perjalanan Study Tour
ke Yogyakarta yaitu :
Yogyakarta merupakan ibukota DIY Yogjakarta, terdapat banyak
tempat obyek wisata yang memukai para wisatawan baik dalam maupun luar
manca Negara. Seperti diantaranya, Pantai Indrayanti, Candi Prambanan,
Tirtonirmolo Waterpark, Malioboro Candi Prambanan, Candi Borobudur,
pantaoi parang tritis dan lain sebagainya. Selain memiliki tempat wisata
sebagai hiburan, kota ini juga sebagai kota santri, dan kota pendidikan,
bahkan kota sejarah.
Dengan adanya pembuatan laporan ini kami dapat memperoleh
manfaat yang akan kami jadikan bekal untuk kedepannya. Serta dalam
pembuatan laporan ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab
menyelesaikan tugas yang telah kami terima. Dan dari beberapa objek yang
telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu
mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan
bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang
pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas
masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna
yang lebih luas.
3.2 Saran
Saran yang kami berikan adalah Menambah waktu kunjungan disetiap
objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lebih lengkap dan
tidak merasa terburu-buru
8
XI
1
3.3 Lampiran
9
XI
1