Anda di halaman 1dari 12

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN

INFORMASI BAGI PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN


KEARSIPAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

Oleh :
Jessica M. Tamawiwy
Antonius Boham
Anthonius M. Golung
Email : tamawiwyjessica@gmail.com

Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pustakawan dalam
memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka di dinas perpustakaan dan
kearsipan daerah provinsi sulawesi utara. Adapun fokus dalam penelitian ini yaitu
pelayanan sirkulasi, pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka serta
keadaan koleksi yang ada di dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi sulawesi
utara. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. di mana
subjek/informan penelitian merupakan sumber data utama dalam penelitian ini
sebanyak 9 orang dengan menggunakan teknik penentuan informan purposive
sampling, dan dengan memanfaatkan Teknik pengumpulan data wawancara
(interview) langsung. Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh dan dilaksanakan
di dinas perpustakaan dan kearsipan daerah provinsi sulawesi utara bahwa dari
segi pelayanan, pustakawan terkadang dalam jam pelayanan tidak berada ditempat
sehingga ketika pemustaka datang mencari informasi mereka harus menunggu
sampai pustakawan kembali, dari aspek pengadaan dapat disimpulkan bahwa
bahan pustaka dapat yang ada belum memenuhi kebutuhan dilihat dari ketika
pemustaka mencari informasi dibutuhkan mereka tidak menemukan koleksi yang
dibutuhkan, dalam pengolahan bahan pustaka masih mengalami kenala seperti
jumlah pustakawan yang kurang sehingga dalam menentukan nomor klasifikasi,
katalogisasi, dan penjajaran bahan pustaka masih kewalahan, serta keadaan
koleksi yang ada sudah lama (out off date), tidak terawat dan sangat berdebu.

Kata kunci : Peran Pustakawan, Kebutuhan Informasi


THE ROLE OF LIBRARIANS IN MEETING THE INFORMATION
NEEDS FOR THE PEMUSTAKA IN THE SERVICE OF THE LIBRARY
AND ARCHIVES OF THE REGIONAL PROVINCE OF
NORTH SULAWESI

By :
Jessica M. Tamawiwy
Antonius Boham
Anthonius M. Golung
Email : tamawiwyjessica@gmail.com

Abstract
Problems in the study is how the role of librarians in meeting the information
needs for the pemustaka in the service of the library and archival area of North
sulawesi province. As for the focus in this study i.e., procurement of materials
circulation service of libraries, library materials processing as well as the State of
the collections in the library and archival Agency of North sulawesi province. By
using qualitative research approach. in which subject/informant research is the
main source of data in this study as many as 11 people by using the technique of
determination of purposive sampling, informant and by utilizing data collection
Techniques interviews directly. From the results of research already acquired and
held in the Office of library and archival area of North sulawesi province that in
terms of service, service hours sometimes librarians are not available so that when
pemustaka come looking for the information they had to wait until the librarian
again, from the aspects of procurement can be concluded that the existing
references may not yet meet needs as seen from pemustaka seeking information
required when they do not find a collection It takes, in the processing of materials
libraries are still having kenala as the number of librarians are less so in
determining the number of classification, cataloging, and the juxtaposition of
references still overwhelmed, as well as the State of the existing collection is long
(out off date), not groomed and very dusty.

Keywords: the role of librarian, information needs


PENDAHULUAN pasal 1 ayat 6, yang menyatakan
bahwa perpustakaan umum adalah
Kehidupan yang serba modern dan
perpustakaan yang diperuntukkan
cepat seperti saat ini semua orang
bagi masyarakat luas sebagai sarana
pasti membutuhkan informasi baik
pembelajaran sepanjang hayat tanpa
untuk kehidupan sehari-hari, maupun membedakan umur, jenis kelamin,
untuk perencanaan kedepan sehingga suku, ras, agama, dan status sosial-
informasi merupakan suatu hal yang ekonomi. Keberadaan perpustakaan
tidak dapat dipisahkan dari umum sangat penting bagi
kehidupan semua orang. Tanpa masyarakat untuk kegiatan
informasi akan membuat seseorang penelitian dan pendidikan.
ketinggalan dalam ilmu pengetahuan.
Sebagai salah satu lembaga penyedia Dalam memenuhi kebutuhan
jasa layanan informasi, perpustakaan pemustaka perlu ada pelayanan yang
merupakan sumber ilmu baik dari pustakawan, sikap seorang
pengetahuan, penelitian dan rekreasi. pustakawan yang sopan, ramah dan
Hal ini dapat dilihat dari disiplin akan membuat para
perkembangan perpustakaan dalam pemustaka merasa nyaman saat
sejarah umat manusia yang berada diperpustakaan. Kenyamanan
mempunyai pesona tersendiri. dapat diperoleh dengan cara
Perpustakaan mempunyai peranan memenuhi kebutuhan pemustaka,
penting dalam mencerdaskan dimana pustakawan harus tahu apa
kehidupan bangsa dan negara karena yang dibutuhkan oleh pemustaka saat
perpustakaan adalah gudang ilmu berkunjung keperpustakaan,
dan sarana penting dalam melayani dengan sikap ramah, dan
mewujudkan kualitas sumber daya membantu pemustaka dalam mencari
manusia yang unggul. Sebuah bahan pustaka yang dibutuhkan.
perpustakaan memiliki beberapa Salah satu unsur pokok perpustakaan
tugas pokok, yaitu : menyediakan juga adalah koleksi, karena
berbagai jenis informasi, pelayanan tidak dapat dilaksanakan
melestarikan, memelihara, dan secara maksimal apabila tidak
merawat informasi yang ada, serta didukung oleh adanya koleksi yang
memberdayakan dan memadai, koleksi bahan pustaka
menyebarluaskan informasi sehingga haruslah relevan dengan kebutuhan
dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. setiap pemustaka apalagi untuk
perpustakaan umum daerah yang
Begitu pula dengan pemustakanya dari berbagai macam
perpustakaan umum yang merupakan kalangan masyarakat.
lembaga penyedia informasi untuk
seluruh lapisan masyarakat tanpa Pelayanan perpustakaan yang
membedakan latar belakangnya. Hal baik adalah dapat memahami
ini juga tercantum dalam UU RI no. keinginan dan kebutuhan pemustaka
43 tahun 2007 tentang perpustakaan serta berusaha untuk memberikan
kemudahan dalam melaksanakan kepada pemustaka agar tetap terjaga,
prosedur pelayanan yang dilakukan selalu memberikan solusi kepada
oleh seorang pustakawan. Misalnya, pemustaka disaat pemustaka tidak
ketika pemustaka ingin mencari menemukan apa yang dia perlukan di
suatu bahan pustaka di perpustakaan perpustakaan. Hal-hal seperti ini
pustakawan hendaknya mengarahkan adalah tindakan profesional yang
pemustaka menggunakan katalog sangat sederhana dan juga
sebagai alat penelusuran untuk mempunyai implikasi dalam
menemukan informasi yang menjawab pasal 4 diatas. Selain itu,
dibutuhkan. untuk mengoptimalkan pelayanan
informasi di perpustakaan, dari segi
Dalam Undang-Undang
jumlah pustakawan harus memadai
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
guna mengimbangi jumlah
2007 Tentang Perpustakaan. Pasal 1,
pemustaka yang datang berkunjung
ayat 8 bahwa Pustakawan adalah ke perpustakaan, terutama apabila
seseorang yang memiliki kompetensi pemustaka yang datang berkunjung
yang diperoleh melalui pendidikan cukup banyak maka pustakawan
atau pelatihan kepustakawanan serta dapat memberikan pelayanan yang
mempunyai tugas dan tanggung
optimal dikarenakan jumlah
jawab untuk melaksanakan
pustakawan yang ada cukup
pengelolaan dan pelayanan memadai.
perpustakaan.
Berdasarkan hasil pengamatan
Kemudian dalam Pasal 4 yang
sementara oleh peneliti ditemukan
berbunyi perpustakaan bertujuan
bahwa pustakawan dalam
memberikan layanan kepada
penyelenggaraannya sebagai pusat
pemustaka, meningkatkan layanan informasi untuk saat ini
kegemaran membaca, serta masih belum maksimal, dilihat dari
memperluas wawasan dan segi jumlah pegawai yang ada saat
pengetahuan untuk mencerdaskan ini masih sangat kurang dikarenakan,
kehidupan bangsa. Sesuai dengan
sebagian besar pustakawan yang ada
pasal 1 ayat 8, dan pasal 4 diatas,
sudah pensiun dan untuk saat ini
maka telah diketahui bahwa
perpustakaan belum melakukan
pustakawan berfungsi dan bertugas
perekrutan pustakawan. Keadaan
sebagai pelaksana dalam demikian mengakibatkan belum
memberikan pelayanan yang tidak maksimalnya pustakawan dalam
serta merta dalam berkerja tetapi memberikan pelayanan terhadap
harus memiliki (skill) kemampuan pemustaka karena, sering kewalahan
bekerja contohnya seperti, mampu dalam pelaksanaan tugas pokoknya
memikat hati pemustaka dalam
akibat kekurangan tenaga
melayani secara lemah lembut dalam pustakawan.
berinteraksi, mampu memberikan
kenyamanan di dalam ruang baca
Selain itu juga, dalam dalam Memenuhi Kebutuhan
memberikan pelayanan pustakawan Informasi bagi Pemustaka di Dinas
kurang responsif atau tidak peka Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
dengan kebutuhan pemustaka seperti, Provinsi Sulawesi Utara”.
menanyakan informasi apa yang
dibutuhkan ataupun membantu TINJAUAN PUSTAKA
pemustaka menelusur informasi yang Pengertian Perpustakaan
dibutuhkan pada jajaran bahan Sulistyo Basuki (1991:3) dalam
pustaka. Berdasarkan pra survey, bukunya pengantar ilmu
pustakawan yang ada di perpustakaan mengatakan bahwa
perpustakaan hanya sering menunjuk Perpustakaan merupakan sebuah
dari meja sirkulasi letak koleksi yang ruangan, bagian dari sebuah gedung,
ataupun gedung itu sendiri yang
dibutuhkan dan meminta pemustaka
untuk menelusur sendiri pada jajaran digunakan untuk menyimpan buku
bahan pustaka yang ditunjuk, tanpa dan terbitan lainnya yang biasanya
memberikan katalog keadaan disimpan menurut tata susunan
demikian sering membuat pemustaka tertentu untuk digunakan pembaca,
bingung mencari koleksi yang bukan untuk dijual.
dibutuhkan sehingga pemustaka Sutarno (2006:11) Perpustakaan
lebih memilih mencari literatur atau adalah mencakup suatu ruangan,
bahan pustaka di toko buku. bagian dari gedung / bangunan atau
gedung tersendiri yang berisi buku-
Dalam melaksanakan tugasnya buku koleksi, yang diatur dan
di perpustakaan, pustakawan juga disusun demikian rupa, sehingga
sering tidak melakukan pelayanan mudah untuk dicari dan
sesuai dengan ketentuan atau dipergunakan apabila sewaktu-waktu
peraturan yang dibuat, misalnya, diperlukan oleh pembaca.
membuka pelayanan kembali setelah Pengertian Perpustakaan Umum
jam istirahat tidak pada waktu yang Pamuntjak (2000:30)
di tentukan sehingga sering ditemui menyatakan bahwa : Perpustakaan
meja pelayanan pengunjung dalam umum adalah perpustakan yang
keadaan kosong atau tidak ada menghimpun koleksi buku, bahan
pustakawan ketika selesai jam cetakan serta rekaman lain untuk
istirahat. Hal tersebut terkadang kepentingan masyarakat umum.
membuat pemustaka yang ingin Perpustakaan umum berdiri sebagai
meminjam bahan pustaka ataupun lembaga yang diadakan untuk dan
bertanya tentang letak bahan pustaka oleh masyarakat. Setiap warga dapat
harus menunggu sampai mempergunakan perpustakaan tanpa
pustakawannya datang. dibedakan pekerjaan, kedudukan,
kebudayaan dan agama.
Berdasarkan uraian latar
Sutarno (2006:37) Perpustakaan
belakang maka peneliti tertarik untuk
umum sering diibaratkan sebagai
mengambil judul “Peran Pustakawan
Universitas Rakyat atau Universitas Pengertian Pustakawan
Masyarakat maksudnya adalah Menurut Ikatan Pustakawan
bahwa perpustakaan umum Indonesia (IPI), dalam Hermawan
merupakan lembaga pendidikan yang dan Zen (2006:45-46), Pustakawan
demokratis karena menyediakan adalah seorang yang melaksanakan
sumber belajar sesuai dengan kegiatan perpustakaan dengan jalan
kebutuhan masyarakat, dan memberikan pelayanan kepada
melayaninya tanpa membedakan masyarakat sesuai dengan tugas
suku bangsa, agama yang dianut, lembaga induknya berdasarkan ilmu
jenis kelamin, latar belakang dan perpustakaan, dokumentasi dan
tingkat sosial, umur dan pendidikan informasi yang dimilikinya melalui
serta perbedaan lainnya. pendidikan. Pustakawan adalah
Tujuan Perpustakaan Umum seseorang yang berkarya secara
Menurut Manifesto Perpustakaan profesional di bidang perpustakaan
Umum UNESCO yang dikutip oleh dan informasi.
Sulistyo-Basuki (1991:46) Peranan Pustakawan
menyatakan bahwa perpustakaan Menurut Daryono (2010:23)
umum mempunyai 4 tujuan utama peranan pustakawan selain
yaitu : melakukan layanan sirkulasi,
a. Memberikan kesempatan bagi pengadaan dan pengolahan bahan
masyarakat umum untuk pustaka, pustakawan juga harus
membaca bahan pustaka yang mampu mengelolah laporan
dapat membantu memperluas administrasi, mengelolah web-
wawasan dan pengetahuan OPAC, melakukan pelestarian
mereka kearah yang lebih dokumen, (diantaranya mengelola
baik. dokumen menjadi bentuk digital),
b. Menyediakan sumber mengelolah layanan pinjam antar
informasi yang cepat, tepat perpustakaan (PAP), melakukan
dan murah bagi masyarakat, control keamanan bahan pustaka,
terutama informasi mengenai mengelolah layanan multi media
topik yang berguna bagi (CD/DVD/Audio kaset/sinar x, dan
masyarakat. lain-lain). Mengelola dan mencetak
c. Membantu masyarakat untuk barkod, mengelola keanggotaan
mengembangkan kemampuan pemustaka, melakukan penyususnan
yang dimilikinya dengan anggaran, melakukan katalogisasi
membaca bahan pustaka (pra dan pasca catalog), membuat
d. Bertindak selaku agen laporan, mengelola terbitan berseri,
kultural, artinya perpustakaan dan melakukan tugas lain yang
umum merupakan pusat berkaitan dengan teknologi
utama kehidupan sosial informasi.
budaya bagi masyarakat
sekitarnya.
Pengertian Informasi aktor harus bermain sebagai seorang
Jogianto (2004:8) tokoh tertentu dan dalam posisinya
berpendapat bahwa informasi adalah sebagai tokoh ia diharapkan untuk
data yang diolah menjadi bentuk berperilaku secara tertentu.
yang lebih berguna bagi yang
menerimanya. METODE PENELITIAN
Sedangkan Estrabook dalam Jenis Penelitian
Yusuf (2010:1) menyatakan : Penelitian ini menggunakan jenis
“Informasi adalah suatu rekaman metode kualitatif penelitian kualitatif
fenomena yang diamati, atau bisa adalah metode penelitian yang
juga berupa putusan-putusan yang berlandaskan pada filsafat post-
dibuat”. positivisme, digunakan untuk
Kebutuhan Informasi meneliti pada kondisi obyek yang
Menurut Anwar dalam Cahyono, alamiah. Dengan tujuan untuk
(2012:8-9), kebutuhan informasi memahami suatu fenomena dalam
pemustaka dibagi menjadi tiga, yaitu: konteks sosial secara alamiah dengan
1. Need for information, yaitu mengedepankan proses interaksi
suatu kebutuhan akan komunikasi yang mendalam antara
informasi yang bersifat umum. peneliti dengan fenomena yang
2. Need for material and diteliti.
facilities, yaitu kebutuhan Fokus Penelitian
untuk mendapatkan buku-buku Sesuai dengan rumusan masalah dan
maupun bahan pustaka lainnya, tujuan penelitian, maka yang menjadi
serta kebutuhan akan fasilitas fokus dari penelitian ini adalah :
perpustakaan yang menunjang peran pustakawan dalam memenuhi
kegiatan belajar. kebutuhan informasi bagi pemustaka
3. Need for guidance and support, di dinas perpustakaan dan kearsipan
yaitu kebutuhan untuk daerah provinsi sulawesi utara.
mendapatkan bimbingan atau 1. Layanan sirkulasi
petunjuk yang memberikan 2. Pengadaan
kemudahan pengguna dalam 3. Pengolahan
mendapatkan informasi yang 4. Keadaan koleksi
diinginkannya. Metode Pengumpulan Data
Kerangka Teori Teknik pengumpulan data yang
Teori peran (Role Theory) dilakukan adalah:
adalah teori yang merupakan a. Observasi
perpaduan antara teori, orientasi Observasi adalah pengumpulan data
maupun disiplin ilmu. Selain dari yang digunakan untuk menghimpun
psikologi, teori peran berawal dari data penelitian melalui pengamatan
sosiologi dan antropologi. Dalam dan penginderaan (Bungin,
ketiga ilmu tersebut, istilah “paran” 2010:115).
diambil dari dunia teater, seorang
b. Interview (wawancara) menunjuk dari meja sirkulasi letak
Wawancara adalah percakapan koleksi yang dibutuhkan oleh
dengan maksud tertentu. Percakapan pemustaka.
itu dilakukan oleh 2 pihak, yaitu 2. Pengadaan
pewawancara (interviewer) yang Untuk pengadaan sendiri Dinas
mengajukan pertanyaan dan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
terwawancara (interviewer) yang melakukan pengadaan denga cara
memberikan jawaban atas pertanyaan pembelian menggunakan anggaran
itu. (Moleong, 2014:186) dari APBN yang diadakan setiap
c. Dokumentasi tahun, dalam proses pengadaan
Dokumen merupakan catatan pustakawan juga melakukan seleksi
peristiwa yang sudah berlalu. bahan pustaka agar koleksi yang
Dokumen bisa berbentuk tulisan, diberikan sesuai dengan kebutuhan.
gambar atau karya-karya Terkadang pustakawan kesulitan
monumental dari seseorang. dalam proses seleksi bahan pustaka,
(Sugiyono 2014:82) seperti bagaimnana mengetahui
PEMBAHASAN HASIL koleksi yang relevan sesuai dengan
PENELITIAN kebutuhan pemustaka saat ini,
Hasil yang diperoleh dari informasi apakah yang dibutuhkan
penelitian yaitu: pemustaka karna dinas Perpustakaan
1. Layanan sirkulasi dan Kearsipan adalah perpustakaan
Pustakawan dalam melakukan
pelayanan sirkulasi telah melakukan Umum Daerah sehingga sebelum
kegiatan pembuatan kartu anggota, melakukan pengadaan pustakawan
peminjaman, pengembalian, menyebarkan kuisioner kepada
penagihan, namun dalam prosedur pemustaka (pemustaka) tentang
pembuatan kartu anggota sering jenis-jenis informasi yang mereka
memakan waktu yang cukup lama butuhkan.
dikarenakan ketiadaan pustakawan di
Menurut Sutarno (2006: 174)
bagian layanan sirkulasi. Keadaan
tersebut sering terjadi pada saat jam- Pengadaan atau akuisisi koleksi
jam pelayanan sehingga membuat bahan pustaka merupakan proses
pemustaka yang ingin membuat kartu awal dalam mengisi perpustakaan
anggota untuk meminjam buku harus dengan sumber-sumber informasi.
menunggu pustakawan datang 3. Pengolahan
kembali. Dalam proses temu kembali
Dinas Perpustakaan dan informasi, pengolahan sangat penting
Kerarsipan Daerah menggunakan karena pengolahan yang baik dapat
sistem layanan terbuka dimana memudahkan pemustaka dalam
pustakawan dapat mencari informasi mendapatkan informasi yang mereka
langsung ke rak bahan pustaka butuhkan. Di Dinas Perpustakaanan
sehingga kalau tidak paham dengan dan Kearsipan bahan koleksi yang
masuk selalu dilakukan pengolahan
cara menelurur informasi yang
agar ketika ditempatkan di rak dapat
hendak di cari pustakawan hanya memudahkan pemustaka menelusur.
Bahan pustaka yang masuk terlebih buku atau mencari informasi lewat
dahulu dilakukan inventarisasi, internet.
klasifikasi, katalogisasi, shelving.
Tetapi dalam proses pengolahan KESIMPULAN
bahan pustaka seringkali pustakawan
mengalami kesulitan dan kewalahan Setelah dilakukan penelitian
dalam pengelolahan dikarenakan mengenai Peran Pustakawan Dalam
jumlah pustakawan yang sedikit Memenuhi Kebutuhan Informasi
sehingga dalam proses pengelolahan bagi Pemustaka di Dinas
membutuhkan banyak waktu untuk
Perpustakaan dan Dokumentasi
diolah.
Menurut Sutarno, (2006:103) Provinsi Sulawesi Utara, maka dapat
Pengolahan koleksi perpustakaan ditarik kesimpulan sebagai berikut :
merupakaan serangkaian pekerjaan
dilakukan sejak bahan pustaka a. Pustakawan pada jam-jam
diterima oleh perpustakaan sampai pelayanan sering tidak berada di
dengan siap dipergunakan oleh meja sirkulasi sehingga
pemakai, tujuannya agar semua pemustaka yang datang untuk
koleksi dapat ditemukan/ ditelusur mencari koleksi serta meminjam
dan dipergunakan dengan mudah bahan pustaka harus menunggu
oleh pemakai.
pustakawan kembali. Dalam
4. Keadaan koleksi
Menurut Kurniawati (2007:4) layanan sirkulasi pustakawan
“pengembangan koleksi melayani pemustaka dalam
perpustakaan adalah kegiatan awal membuat kartu anggota
dari pembinaan dan pengembangan perpusakaan dan menjelaskan
koleksi perpustakaan, yang bertujuan kepada pemustaka mengenai
agar koleksi tetap sesuai dengan peraturan peminjaman dan
keperluan masyarakat pemustaka, pengembalian bahan pustaka.
dan jumlah bahan pustaka selalu b. Ketika ditanyakan tentang jenis-
mencukupi. Namun pada dinas jenis koleksi yang dibutuhkan
perpustakaan dan kearsipan prov. pustakawan dapat menjawab tapi
Sulut kondisi koleksi saat ini ketika ditanyakan berada
sebagian besar sudah koleksi-koleksi dibagian mana pustakawan
lama (kurang update). dan menurut hanya mengatakan di rak
informan keadaan koleksi sudah seberapa dari meja sirkulasi
tidak relevan banyak koleksi yang tanpa menjelaskan prosedur
mereka butuhkan tidak ada. Dan penelusuran dengan baik.
jumlah koleksi yang ada masih c. Pustakawan dalam melakukan
kurang sehingga pemustaka dalam pengadaan sering mengalami
mencari informasi sering tidak kesulitan dalam menentukan
menemukan koleksi yang dibutuhkan jenis-jenis koleksi yang
sehingga pemustaka lebih memilih dibutuhkan oleh pemustaka,
untuk keluar dan mencari ditokoh dimana jika pustakawan dalam
melakukan pengadaan bahan
koleksi harus terlebih dahulu dengan pemahaman tentang
mengetahui kebutuhan apa yang pemeliharaan koleksi yang harus
dibutuhkan pemustaka agar diperhatikan agar bisa
bahan pustaka yang datang dimanfaatkan oleh pemustaka
relevan dengan kebutuhan para
masyarakat (pemustaka). SARAN
d. Pengolahan Berdasarkan pembahasan hasil
Di Dinas Perpustakaanan dan penelitian, maka penulis
Kearsipan bahan koleksi yang mengemukakan beberapa saran
masuk selalu dilakukan untuk dijadikan bahan
pengolahan agar ketika
pertimbangan untuk masa-masa
ditempatkan di rak dapat
memudahkan pemustaka mendatang sebagai berikut :
menelusur. Dimana pustakawan a. Lebih ditingkatkan
selalu melakukan inventaris, pelayanan terhadap para
klasifikasi, katalogisasi, pemustaka misalnya
perlengkapan dan penyusunan pustakawan bisa
buku di rak. Akan tetapi dalam menjelaskan ketika
proses pengolahan bahan
pemustaka hendak
pustaka seringkali pustakawan
mengalami kesulitan dan menanyakan judul koleksi
kewalahan dalam pengelolahan yang dia butuhkan
dikarenakan jumlah pustakawan pustakawan bisa memberi
yang sedikit sehingga dalam sedikit penjelasan
proses pengelolahan berupa bagaimana cara menelusur
mengklasifikasi setiap bahan dengan baik dengan
pustaka, dan
menggunakan nomor
katalogisasimembutuhkan
banyak waktu untuk diolah. klasifikasi yang terdapat
e. Keadaan koleksi disetiap buku.
Kurang perawatan terhadap b. Diharapkan jika masih
koleksi, rak dan koleksi sudah dalam jam pelayanan
tidak lagi dibersihkan saat pustakawan harus berada
mengambil buku banyak sekali dimeja sirkulasi untuk
debu yang menempel. Dan mengarahkan pemustaka
penataan buku juga sudah tidak ketika hendak berkunjung,
diperhatikan banyak buku yang atau membuat kartu
hanya dibiarkan begitu saja di anggota, dan melayani
sudut rak buku dan tertumpuk pemustaka daat melakukan
tidak di atur sesuai aturannya. peminjaman, sehingga tidak
Sebagian masih relevan dengan membuat pemustaka
kebutuhan tapi berhubung buku- menunggu lama.
buku yang ada di perpustakaan c. Diharapkan sebelum
sudah lama jadi perlu di update pustakawan melakukan
karna sudah tidak terbaru. Sesuai pengadaan harus terlebih
dahulu melakukan analisis DAFTAR PUSTAKA
kebutuhan pemakai, dimana Bungin, B. 2010. Penelitian
pustakawan menyebarkan Kualitatif : Komunikasi,
kuisioner kepada pemustaka Ekonomi, Kebijakan Publik
(masyarakat) agar ketika dan Ilmu Sosial lainnya.
dilakukannya pengadaan Jakarta: Kencana Prenama
bahan pustaka bisa sesuai Media Group.
dengan kebutuhan para Darmono. 2001. Pengantar Ilmu
pemustaka. Perpustakaan. Jakarta :
d. Pengolahan Gramedia.
Dalam pengolahan Jogianto, H.M. 2004. Analisis dan
khususnya di bagian Desain Sistem Informasi, Edisi
penjajaran koleksi di rak, Kedua, Yogyakarta : Andi
diharapkan ketika Offiset
pemustaka meminjam
koleksi pustakawan Kurniawati, R. Deffi dan Prajarto,
langsung menrapikan Nunung. 2007. Peran
koleksi tersebut di rak Perpustakaan dalam
Meningkatkan Minat baca
jangan di biarkan di sudut
Masyarakat : Jakarta Selatan :
rak begitu saja, serta perlu
Universitas Gadjah Mada 2007.
ada penambahan jumlah
pustakawan agar dalam Moleong, L. 2014. Metodologi
melakukan klasifikasi dan Penelitian Kualitatif. Bandung :
katalogisasi bahan pustaka PT. Remaja Rosdakarya.
pustakawan tidak kewalahan Pamuntjak. 2000. Pedoman
karena jumlah pustakawan Penyelenggara Perpustakaan.
yang sedikit. Jakarta : Pustaka Jaya.
e. Keadaan koleksi Sugiyono. 2014. Metodologi
Perlu adanya pemeliharaan Penelitian Kualitatif. Bandung :
dan perawatan bahan Alfabeta.
koleksi, banyak koleksi Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar
yang sangat berdebuh, Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
berpenyakit (sudah Gramedia Pustaka Utama.
terserang serangga sehingga Suranto. 2011. Komunikasi
timbul noda cokelat). Interpersonal. Yogyakarta:
Koleksi yang ada harus Graha ilmu
lebih mutahir dengan Sutarno, NS. 2004. Manajemen
kebutuhan pemustaka saat Perpustakaan : Suatu
ini. Pendekatan. Jakarta : Samitra
Media Utama
Hermawan, R dan Zen, Z. 2006.
Etika Kepustakawanan : Suatu
Pendekatan Terhadap Profesi Diakses pada tanggal 27 juli
dan Kode Etik Pustakawan 2017. Pukul 15:7
Indonesia. Jakarta : Sagung Wikipedia. Information Needs.
Seto. Cahyono, T. 2012. Peranan User
Sumber lain : Education Dalam Memahami
Karakteristik dan Kebutuhan
Daryono. 2010. Peran Pustakawan
Pemustaka.
Dalam Mendukung Terwujudnya
(http://digilib.um.ac.id). Diakses
Perguruan Tinggi Bertaraf
pada 27 juli 2017. Pukul 15:10.
Internasional.
(http://daryono.staff.uns.ac.id).

Anda mungkin juga menyukai