Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN WISATA RELIGI

ZIARAH WALI 8

DISUSUN OLEH :

KEVIN ADITYA PRABOWO


IX-H

PEMBINA OLEH :

ANA ZULFATUR ROSYIDAH, S.P.d.

Kementerian Agama Kabupaten Jombang


Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jombang
Desember,2023
LAPORAN WISATA RELIGI

ZIARAH WALI 8

DISUSUN OLEH :

KEVIN ADITYA PRABOWO


IX-H

Kementerian Agama Kabupaten Jombang


Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Jombang
Desember,2023
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Laporan Study Karyawisata yang berjudul “STUDI WISATA RELIGI


ZIARAH WALI 8

” ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan disahkan oleh Kepala Madrasah
MTsN 3 Jombang , pada :

Hari :
Tanggal :

Mengesahkan Menyetujui
Kepala Sekolah MTsN 3 Jombang Guru Pembimbing

Ana Zulfatur Rosyidah

NIP. 19691213200701102419650607199702 1002 NIP.


9302006042002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Selalu menjadi orang yang optimis, bahwa kehidupan ini penuh dengan
kesempatan dan peluang untuk meraih kesuksesan.
2. Menghargai waktu dan selalu disiplin dalam berbagai hal.
3. Berusaha menjadi manusia teladan yaitu manusia yang mampu ditiru orang lain.
4. Menjadi orang yang selalu jujur dalam segala hal.
5. Berusaha dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam pekerjaan.
6. Tiada hari tanpa senyuman.
7. Menjadi orang penting itu baik tetapi lebih penting menjadi orang baik.

PERSEMBAHAN

Laporan ini dipersembahkan kepada :


1. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu memberi semangat dan dorongan.
2. Teman –teman tercinta.
3. Pembaca yang budiman
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Laporan Study
Karyawisata yang berjudul “ZIARAH WISATA RELIGI ” ini dapat
diselesaikan dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Marsul, S.Ag, M.PdI , selaku Kepala MTs Al Bidayah
Candi.
2. Ibu Ana Zulfatur Rosyidah S.P.d selaku guru pembimbing
3. Semua Bapak dan Ibu MTsN 3 Jombang dan seluruh staff dan karyawan
yang telah memberikan kemempatan dan bimbing kepada penulis.
4. Segenap keluarga besar MTsN 3 jombang
5. Ayah dan ibu yang telah memberikan dorongan baik moral maupun spiritual
6. Teman–teman semua yang telah memberikan bantuan dan dorongan
7. Semua pihak yang telah memberikan motivasinya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah memeberikan bantuan dan partisipasinya dalam melaksanakan
Ziarah Wisata ini. Harapan penulis semoga Laporan Study Karyawisata yang
berjudul “ZIARAH WALI KE WALI 8” ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan penyusun pada khususnya.

Kevin, Desember 2023


Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Persetujuan Pembimbing.......................................................................................... ii
Moto dan persembahan .......................................................................................... iii
Kata Pengantar......................................................................................................... iv
Daftar Isi................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar
Belakang ............................................................................................ 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................
..... 1
1.3. Waktu
Pelaksanaan ..................................................................................... 1
1.4. Tempat ...................................................................................................
..... 2
1.5. Metode
Penelitian ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 1
2.1............................................................................................Pengertian Ziarah
.
2.1.1......................................................................................Manfaat Ziarah
2.1.2.........................................................................................Tujuan Ziarah
2.2...........................................................................................Pengertian Wisata
2.2.1.....................................................................................Manfaat Wisata
2.2.2........................................................................................Tujuan Wisata
2.3..................................................................................................Sunan Ampel
2.3.1.............................................................................................Sunan Giri
2.4.......................................................................................Sunan Mulana IShaq
2.5..................................................................................................Sunan Drajat
2.5.1......................................................................................Sunan Bonang
2.5.2.........................................................................................Sunan Muria
2.5.3........................................................................................Sunan Kudus
2.6...............................................................................................Sunan Kalijaga
2.7..........................................................................................Pantai Parangtritis
2.8......................................................................................PAntai Cemoro Sewu
2.8.1...................................................................................MAlioboro Jogja
2.8.2.............................................................................Rumah Mkan Sragen
2.8.3..................................................................................Gsg Bahrul Ulum
BAB III PENUTUP............................................................................................
3.1. Kesimpulan.............................................................................................
..

3.2.Daftar Pustaka............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan untuk menambah pengalaman
dan pengetahuan. Dengan berwisata dapat belajar memahami secara langsung ke tempat
wisata yang bersejarah yang dapat menunjang pembelajaran sekolah.
Selain unsur sejarah dapat mempelajaro obyek wisata secara langsung menambah
ilmu dan dapat menambah pengetahuan penulis. Obyek wisata di Jawa Timur berkaitan
dengan sejarah juga dengan pembelajaran sekolah dan tekhnologi.
Dalam laporan ini membahas tentang beberapa wali-wali yang ada di jawa

1.2 Tujuan
Dengan dilaksanakannya kegiatan wisata dan ziarah tepatnya seluruh kelas IX
bertujuan untuk :
1. Meningkatkan semangat kita untuk terus belajar dan belajar
2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia
3. Melatih keterampilan menulis
4. Mempelajari sejarah karya budaya dan warisan Indonesia.
5. Sebagai inspirasi dan meningkatkan kreatifitas siswa
6. Menambah wawasan para siswa
7. Menyesuaikan tugas yang diberikan sekolah
8. Memupuk tali persaudaraan antar sesama siswa

1.3 Waktu Pelaksanaan


Kegiatan wisata ini dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu – Senin
Tanggal : 16-18 Desember
1.4 Tempat
1. Sunan Ampel
2. Sunan Giri
3. Sunan Maulana Ishaq
4. Sunan Drajat
5. Sunan Bonang
6. Sunan Muria
7. Sunan Kalijaga
8. Pantai ParangTritis
9. Pantai Cemoro Sewu
10. MalioBoro Jogja
11. Rumah Makan (Sragen)

1.5 Metode Penulisan


Dalam penyusunan laporan ini ada 2 metode yang penulis gunakan untuk
mengumpulkan data yaitu observasi dan studi pustaka.

1. Observasi
Penulis mengadakan pengamatan secara langsung atau mengunjungi obyek wisata
secara langsung dan mencatat data-data sesuai dengan materi yang penulis butuhkan
2. Study Pustaka
Penulis mencari sumber informasi dari buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN ZIARAH
Kata ziarah menurut bahasa berarti menengok atau mengunjungi, jadi ziarah kubur
artinya menengok atau mengunjungi kubur. Sedangkan menurut syariat islam ziarah bukan
hanya menengok kubur, bukan pula sekedar tahu dimana ia dikubur atau makam, akan tetapi
kedatangan seseorang dengan maksud untuk mendo’akan kepada ahli kubur yang muslim dan
mengirim pahala untuknya. Atas bacaan ayat-ayat Al Qur’an dan kalimah-kalimah thayyibah
seperti tahlil, tahmid, tasbih, shalawat dan lain-lain .

2.1.1 Manfaat Ziarah


a. Ia akan mengingatkan akhirat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran
dan ibrah bagi orang yang berziarah.
b. Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia.
2.1.2 Tujuan Ziarah
a. Peziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang telah mati.
b. Orang yang meninggal mendapat kebaiakan dengan perbuatan baik dan salam
untuknya serta mendapat do’a permohonan ampunan.

2.2. PENGERTIAN WISATA


Wisata adalah perjalanan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari
daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara
2.2.1 Manfaat Wisata
a. Dengan berwisata maka kita akan menjadi lebih segar.
b. Mengetahui keadaan keindahan alam di Indonesia.
2.2.2 Tujuan Wisata
a. Melestarikan alam lingkungan dan sumber daya.
b. Memajukan kebudayaan.
c. Mengangkat citra bangsa dan memupuk rasa cinta tanah air.
2.3. Sunan Ampel

Sunan Ampel
Berangkat dari Lapangan Gsg/Gedung serba guna tanggal 16 desember pada pukul 15.46 .
Sampai di Sunan Ampel di Surabaya pada tanggal 16 desember pada pukul 18.45 siang.

Sunan Ampel merupakan putera tertua Maulana Malik


Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan
Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden
Rahmat. la lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel
sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama
bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah
yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo
sekarang). Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel
masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali
Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka
singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah
Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama
Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu
Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari
perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi
penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer
arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan
Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu
Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. Di Ampel Denta
yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun
mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada
pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh
di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan
Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok
Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para
santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman
akidah dan ibadah. Dialah yang mengenalkan istilah "Mo Limo" (moh main, moh ngombe,
moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk "tidak berjudi, tidak minum
minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina." Sunan
Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat
Masjid Ampel, Surabaya.

2.3.1 .Sunan Giri

Sunan Giri
Berangkat Dari Sunan Ampel Pada Tanggal 16-12-2023 Pukul 19.40 , Sampai Di Sunan
Giri Pada Tanggal 16-12-2023 Pada Pukul 20.35

Sunan Giri memiliki nama kecil Raden Paku, alias


Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan
(kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang
menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan
dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga
ibunya, seorang putri raja Blambangan bernama Dewi
Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh
Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma) Ayahnya
adalah Maulana Ishak, saudara sekandung Maulana Malik
Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya,
tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya
berkelana hingga ke Samudra Pasai Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya,
Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan
Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa
Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah "giri", Maka in dijuluki Sunan
Giri Pesantrenmya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit,
naran juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit konon karena khawatir
Sunan Giri mencetuskan pemberontakan memberi keleluasaan padanya untuk mengatur
permerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang
disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai
Prabu Satrata. Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu.
Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Suran Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad
Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri la diakui juga sebagai mulli,
pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa. Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun.
Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang
kolksi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18. Para santri pesantren Gari juga dikenal
sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulu, seperti Bawean, Kangean, Madura,
Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk
Ribandang dan daa sahabatnya, adalah murid Sonan Ciri yang berasal dari Minangkabau.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang kuas dalım mı fikih. Orang-orang
pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih, la juga pecipta karya seni yang lar biasa.
Permainan anak seperti Jekangan, Jarmuran, r-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi
Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung lagi bermaansa Jawa narrain
syarat dengan ajaran Islam

2.4. Sunan Maulana Ishaq


Sunan Maulana Ishaq

Berangkat Dari Sunan Giri Tanggal 16-12-2023 Pukul 21.30, Sampai Di Sunan Maulana
Ishaq Pada Tanggal 16-12-2023 Pukul 23.00

Maulana Ishaq merupakan anak dari Sayyid


Husain Jamaluddin. Yang bergelar Syekh
Jumadil Ketro Maulana Ishaq yakni adik dari
Maulana Mask Asmaraqandi Pembaca periu
membedakan antara Syaikh Jumadil Kubre
[ayah Maulana Malik Ibrahim dan Maulana
Ishak ini] dengan Maulana Ahmad Jamadil
Kubro. Dua orang yang berbeda ,Sama
dengan kakaknya, yakni Maulana Malik
Ibrahim Asmaragandi. Maka Maulana Ishan
dilahirkan di Samarkand, Uzbekistan. Dahulu bagian dari wilayah Kerajaan Turk: Utamani
Dalem satu data, ditemukan bahwa Maulana Ishaq ini adalah manh kerabat dan guru dan
Laksamana Cheng Ho. Nasab keluarga Maulana Ishaq yang lengkap dan benar adalah:
Maulana Ishaq bin Husein Jamaluddin [Syaikh Jumadil Kubro) bin Ahmad Syah Jalaluddin
bin 'Abdullah Khan bin Abdul Malik Azmatkhan bin 'Alwi Ammal Faqih bin Muhamminad
Shohib Mirbath bin 'Ali Khali Qaram bin 'Alwi Shohib Basti Jubar bin Muhammad Maula
Ash-Shaouma'ah bin 'Alwi Al-Mubtalar bin 'Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin 'Isa An-
Naqib bin Muhammad An-Naqib bin 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam
Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin
Sayyidah Fathimah Az-Zahra bıntı Nabi Muhammad Rasulullah Saw

Hubungannya dengan Wali Songo yang lain islah (Maulana Ishaq adalah adik kandung
Maulana Malik Ibrahim Asmaraqandi yang bergelar Sunan Greak). [Maulana Ishaq adalah
paman dan Sunan Ampel Surabaya

dan Sayyed Ali Murtadha yang bergelar Sunan Santri atau Raden Santri atau Raja Pendeta).
[Maulana Ishaq odalah ayalı kandung dan Sunan Giri Gresak), [Maulana Ishaq adalah kakek
paman dari Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Ngudung) dan [Maulana Ishaq adalah

Buyut paman dan Sunan Kudus)

Dakwah Maulana Ishaq ke Belambangan Banyuwangi Di mwal ahad 14 M. Kerajaan


Blambangan diperintah oleh Prabu Menak Sembuyu, salah seorang keturunan Prabu Hayam
Wuruk dan kerajaan Majapahit Raja dan rakyatnya memeluk agama Hindu dan ada sebagian
yang Memeluk agama Budha Kerajaan Blambangan terdapat di daerah Banyuwangi Selatan,
dekat dengan daerah Muncar Pada suatu han Prabu Menak Sembuyu gelisah, demikian pula
permasunnya pasalnya putn mereka satu-satunya sudah jatuh sakit selama beberapa bulan
Telah diusahakan mendatangkan tabib untuk mengobatinya tapi sang putri belum sembuh
juga Memang pada waktu itu kerajaan Blambangan tengah dilanda pegebluk atau wabah
penyalat Banyak sudah korban berjatuhan Menurut gambaran babad Tanah Jawa esok sakit
dan sorenya mati Seluruh penduduk sangat prihatin, berduka cita, das hampir semua kegiatan
sehan-han menjadi macet total,

Atar saran permessun Prabu Meumas Sembuyu kemidan mengadakan sayembara mapa yang
bisa menyembuhkan putrinya akan diambil menantu dan siapa yang bisa menguar wabah
penyakit di Blambangan akan diangkat sebags Bupati atau Raja Muda Sayembara disebar
dihampir pelorok negeri. Sehari, dua hari, seminggu bahkan berbulan-bulan kemudian tidak
ada seorangpon yang menyatakan kesanggupannya untuk inreglun sayembara 'stu

2.5. Sunan Drajat


Sunan Drajat

Berangkat Dari Sunan Maulana Ishaq Tanggal 16-12-2023 Pukul 00.00, Sampai Di sunan
Darajat tanggal 17-12-2023 Pukul 00.40

Nama kecilnya Raden Qosim. la anak Sunan


Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan
Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang
bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun
1470 M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali
dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik,
melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog
(pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang). Tapi
setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1
kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan
santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa
Drajat, Paciran-Lamongan. Dalam pengajaran
tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara
ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati
budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian
yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk. Maka ia menggubah sejumlah suluk, di
antaranya adalah suluk petuah "berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri
pakaian pada yang telanjang'. Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka
menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir

miskin .
2.5.1 Sunan Bonang

Sunan Bonang
Berangkat Dari Sunan Drajat Tanggal 17-12-2023 Pukul 01.30, Sampai Di Sunan Bonang
Tanggal 17-12-2023 Pukul 04.00

Sunan Bonang, bahkan dengan nama Raden

Maulana Makdum Ibrahim, adalah salah satu Wali Songo yang terkenal dalam sejarah Islam
di Indonesia. Beliau lahir di Rembang pada tahun 1465 dengan ayah Sunan Ampel dan Nyai
Ageng Manila

. Berikut adalah beberapa cerita tentang asal-usul Sunan Bonang:

1. Pendidikan: Sunan Bonang belajar pengetahuan dan ilmu agama dari ayahandanya
sendiri, Sunan Ampel. Ia belajar bersama santri-santri Sunan Ampel lain seperti
Sunan Giri, Raden Patah, dan Raden Kusen. Selain itu, ia juga menuntut ilmu kepada
Syaikh Maulana Ishak
2. Dakwah: Sunan Bonang menggunakan pendekatan budaya untuk menyebarkan
agama Islam di Pulau Jawa. Ia menggunakan media seperti wayang, tasawuf,
tembang, dan sastra sufistik untuk menyebarkan ajaran Islam Kesaktian Sunan
Bonang terkenal meliputi menjadi imam Masjid Demak di Demak, Jawa Tengah
3. Karya Sastra: Sunan Bonang merupakan penulis yang terkenal dalam sastra suluk
atau tembang tamsil. Antara karyanya terkenal adalah Suluk Wijil, yang dipengaruhi
oleh kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr Selain itu, ia juga menulis sebuah kitab
yang berisikan tentang Ilmu
4. Kesenian: Sunan Bonang menggunakan kesenian sebagai media dakwahnya.
Kesenian ini digunakan untuk menarik simpati masyarakat, terutama mereka yang
masih menganut ajaran Tantrayana. Adapun kesenian tersebut adalah berupa
seperangkat gamelan yang disebut bonang

2.5.2. Sunan Muria

Sunan Muria
Berangkat Dari Sunan Bonang Tanggal 17-12-2023 Pukul 07.00, Sampai Di Sunan Muria
Tanggal 17-12-2023 Pukul 11.00

Sunan Muria adalah salah satu tokoh wali


songo. Dia dikenal sebagai tokoh yang
menyebarkan agama Islam di daerah Gunung
Muria, pantai utara Jepara. Dikutip dari buku
Sejarah Wali Songo oleh Zulham Farobi, Sunan
Muria menyebarkan Islam sampai ke daerah
Tayu, Pati, Juana, Kudus, dan di lereng Gunung
Muria.

Biografi Singkat

Berdasarkan buku Tasawuf Nusantara oleh Sri


Mulyati, Sunan Muria adalah putra dari Sunan
Kalijaga dengan Dewi Saroh. Ia memiliki nama asli Raden Umar Said. Kemudian ia menikah
dengan Dewi Roroyono, putri dari seorang ulama Bernama Sunan Ngerang atau Ki Ageng
Ngerang yang sangat disegani oleh masyarakat.
Disebutkan juga dalam buku tersebut bahwa ia memiliki kelebihan di antaranya ia termasuk
wali yang sakti, kuat fisiknya. Bukti fisik Sunan Muria yang kuat bisa dilihat dari lokasi
padepokannya yang terletak di atas gunung.

Adapun pendapat lain yang dikutip dari buku Wali Sanga oleh Masykur Ali, terdapat dua
versi mengenai pendapat tentang asal-usul Raden Umar Said. Namun apabila diikuti arah
keturunan keduanya, maka bertemu moyang dengan Sunan Kudus pada Syekh Jumadil
Kubra.

Syekh Jumadil Kubra adalah putra dari Zainal Husain, putra Zainal Kubra, putra Zainal Alim,
putra Zainal Abidin, putra Husain, putra Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW.

Kemudian dijelaskan juga bahwa ada pendapat jika merupakan keturunan orang Arab atau
Jawa asli. Namun dari pendapat tersebut, semuanya menyebutkan bahwa Raden Umar Said
adalah keturunan orang-orang terhormat.

Strategi Dakwah

Berikut ini adalah beberapa strategi dakwah yang dilakukan oleh Sunan Muria dalam
menyebarkan agama Islam.

Pertama, dalam buku oleh Sri Mulyati tadi dijelaskan bahwa dalam menyebarkan agama,
Raden Umar Said biasanya mendekati kaum dagang, nelayan, dan pelaut.

Kedua, disebutkan juga ketika berdakwah, ia mempertahankan gamelan sebagai kesenian


Jawa yang sangat digemari rakyatnya. Ia menggunakan kesenian ini sebagai sarana untuk
memasukkan nilai-nilai keislaman kepada rakyat, sehingga secara tidak langsung, rakyat
kemudian dibawa untuk mengingat Tuhan lebih dekat.

Cara dakwah ini menurut Zulham Farobi dalam bukunya tadi, menjadi cara yang digunakan
ketika awal mula ia menyebarkan agama Islam. Ia juga banyak menggunakan cara yang halus
dan tidak menghilangkan tradisi lama dalam budaya yang sudah melekat dengan kehidupan,
sehingga masyarakat juga tidak terkejut dengan ajaran yang dibawanya itu.

Salah satu contohnya adalah ketika Raden Umar Said mengubah syair dari tembang-tembang
Jawa dengan menyisipkan berbagai nilai keislaman. Sehingga masyarakat juga bisa mengenal
Islam dengan sesuatu yang tidak terkesan memaksa.

Ketiga, karena ia adalah putra Sunan Kalijaga, maka dalam berdakwah ia juga menggunakan
cara yang halus, sesuai dengan istilah 'ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan
airnya.' Dalam buku Sejarah Wali Songo juga disebutkan, bahwa caranya mengikuti dakwah
Sunan Kalijaga membuatnya lebih mengenal tradisi yang ada di Pulau Jawa.

Oleh karenanya, ia sangat dekat dengan masyarakat, hingga ajarannya menyebar luas sampai
pemukiman terkecil. Adapun selain dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan Islam, Sunan
Muria juga dikenal karena mengajarkan tentang bagaimana cara untuk merawat alam
2.5.3 Sunan Kudus

Sunan Kudus
Berangkat Dari Sunan Muria Tanggal 17-12-2023 Pukul 14.00, Sampai Di Sunan Kudus
Tanggal 17-12-2023 Pukul 15.30

Sunan Kudus atau disebut juga sebagai Ja'far Shadiq

adalah seorang tokoh penyebar agama Islam di Indonesia. Ia merupakan putra dari Raden
Utsman Haji atau dikenal juga sebagai Sunan Ngudung, lahir pada tanggal 9 September
1400. Ibunya adalah putri Sunan Bonang, sehingga menjadikannya cucu dari Sunan Bonang
dan merupakan keturunan langsung dari Husain bin Ali, sang cucu Nabi Muhammad SAW.
Sunan Kudus terkenal dengan level toleransi beragama yang tinggi dan pendekatannya
dalam menyebarkan Islam melalui budaya dan tradisi lokal. Ayahnya, Sunan Ngudung,
adalah tokoh terkemuka di Kesultanan Demak, dan Sunan Kudus menggantikannya sebagai
pemimpin militer setelah kematiannya. Pendekatan Sunan Kudus dalam dakwah Islam
menghormati adat dan tradisi setempat, dan ia merupakan murid Kyai Telingsing yang
pengaruhnya terlihat dari gaya dakwah Sunan Kudus. Perjalanan Sunan Kudus ke Kudus
tidak tercatat dengan pasti, namun ia dikenal sebagai tokoh penting yang menyebarkan
Islam di wilayah tersebut.
2.6. Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga
Berangkat Dari Sunan Kudus Tanggal 17-12-2023 Pukul 17.00, Sampai Di Sunan
Kalijaga Tanggal 17-12-2023 Pukul 15.30

Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh agama


Islam tersohor di Indonesia. Ia merupakan anak dari
Sunan Kudus, yang juga berasal dari Demak. Sunan
Kalijaga sangat terkenal dengan dakwah agamanya
yang memadukan antara Islam, kearifan setempat, dan
ilmu pengetahuan yang diadopsi dari peradaban timur
Jauh dan India.

Menurut legenda, Sunan Kalijaga lahir pada


tahun 1419 dengan nama Raden Mas Said. Ayahnya
adalah Sunan Kudus, yang ketika itu adalah pemimpin
militer di Kesultanan Demak. Sunan Kalijaga dikirim
sebagai kedutaan ke Jawa Timur untuk menyebarkan
ajaran Islam kepada negara tetangga.

Setelah tiba di Jawa Timur, Sunan Kalijaga menginap di daerah yang sekarang dikenal
sebagai Blitar, dan menjadi murid dari Sunan Bonang, yang juga berasal dari Demak. Sunan
Bonang merupakan pendiri pesantren di daerah Blitar yang memiliki ilmu yang luas,
sekaligus menjadi pendiri Islam di Indonesia secara lebih luas.

Sunan Kalijaga menerima ilmu dari Sunan Bonang dan belajar tentang tatanan sosial,
budaya, dan kepercayaan setempat yang dianggap tabu dan diabaikan oleh orang-orang
Islam terdahulu. Sunan Kalijaga mengadopsi praktik dan kepercayaan lokal, seperti
kepercayaan pada gunung suci, kuil, dan kepercayaan akan kekuatan gaib yang diyakini
membela dan melindungi masyarakat. Dengan mengadopsi praktik dan kepercayaan lokal
ini, Sunan Kalijaga memperluas pengaruh agama Islam di Indonesia dan membuka jalan
untuk kebebasan beragama di masa yang akan datang.

Selain itu, Sunan Kalijaga juga memadukan ilmu pengetahuan yang diadopsi dari
peradaban timur Jauh dan India ke dalam dakwah Islamnya. Ia memperkenalkan konsep wali
yang menyemai ajaran Islam ke berbagai penjuru Indonesia. Sunan Kalijaga juga
memperkenalkan praktik saling berbagi dan berbagi, yang mencakup pembagian makanan,
minuman, dan uang untuk membantu meningkatkan kemakmuran

2.7.. Pantai ParangTritis

Pantai Parangtritis
Berangkat Dari Sunan Kalijaga Tanggal 17-12-2023 20.00 , Sampai Di Pantai
Parangtritis Tanggal 18-12-2023 Pukul 01.00

Pantai Parang Tritis adalah daerah pesisir yang


berada di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai ini
memiliki pemandangan yang indah dan air yang
jernih, sehingga menjadikannya salah satu tujuan
wisata yang populer di Indonesia. Selain itu, pantai ini
juga terkenal dengan legenda tentang "Nyi Roro
Kidul", yang diyakini sebagai Queen of the Southern
Sea, atau Ratu lautan selatan.

Menurut legenda, Nyi Roro Kidul adalah ratu


dari Pantai Parang Tritis yang sering dikunjungi para
nelayan saat mereka berlayar di sekitar area tersebut. Namun, Nyi Roro Kidul tidak terlalu
tertarik pada nelayan yang datang dengan tujuan yang baik, seperti menangkap ikan atau
berjualan. Nyi Roro Kidul lebih tertarik pada nelayan yang mempunyai niat baik, seperti
melindungi pantai dari ancaman bahaya atau memberikan sumbangan untuk masyarakat
sekitar.
Menariknya, Nyi Roro Kidul juga ditakuti dalam legendanya dan dipercaya dapat
memberikan sial atau nasib buruk kepada siapa saja yang mengambil harta bendanya atau
yang tidak menghormati dia sebagai ratu. Oleh karena itu, nelayan biasanya menghormati
Nyi Roro Kidul dengan memberikan persembahan berupa makanan atau minuman.

Namun, meskipun Nyi Roro Kidul terkadang ditakuti, beberapa orang percaya bahwa
ia selalu ada untuk melindungi laut dan nelayan yang memberikan hormat dan rasa syukur
kepadanya. Legenda tentang Nyi Roro Kidul membuat banyak orang tertarik untuk
berkunjung ke Pantai Parang Tritis dan melihat lokasi yang terkenal dengan legenda

2.8.. Pantai Cemoro Sewu

Pantai Cemoro Sewu


Berangkat Dari Pantai Parangtritis Tanggal 18-12-2023 Pukul 08.00, Sampai Pantai Cemoro Sewu
Tanggal 18-12-2023

Pantai Cemoro Sewu Gumuk Pasir adalah


daerah wisata yang cukup populer di Jawa Timur.
Tempat ini cukup terkenal dengan keindahan
pesisirnya yang menakjubkan, air laut yang jernih,
dan pantai yang sangat besar, menarik wisatawan
untuk berkunjung ke sini.

Selain itu, tempat ini juga terkenal dengan


legenda "Gundul Gumuk Pasir", yang adalah kisah
tentang gadis cantik yang tinggal di pantai ini.
Menurut legenda, Gundul Gumuk Pasir adalah
gadis cantik yang mempunyai rambut pendek dan
berbadan tegap. Ia adalah orang yang sangat baik
hati dan selalu ingin membantu setiap orang yang membutuhkan bantuan. Ia juga sangat
mencintai pantai ini dan selalu berbakti pada Laut selatan.

Namun, di suatu waktu, Gundul Gumuk Pasir mempunyai musuh yang merasa iri pada
kekurangan fisiknya dan menjadi gundah dengan kecantikannya. Selain itu, musuh ini juga
merasa iri karena Gundul Gumuk Pasir terlalu membela Laut selatan. Musuh ini ingin
menyingkirkan Gundul Gumuk Pasir dan selalu mencoba untuk menjatuhkan harkat dan
martabatnya.

Akhirnya, Gundul Gumuk pasir menghilang dari pantai, dan orang-orang di sekitarnya
merasa sangat sedih dan menyesal karena kehilangan Gundul Gumuk Pasir. Orang-orang di
wilayah tersebut percaya bahwa Gundul Gumuk Pasir akan selalu menyaksikan mereka dari
jauh dan akan selalu menjaga Pantai Cemoro Sewu Gumuk Pasir.

Selama bertahun-tahun, pantai ini tetap menjadi salah satu pantai yang paling
terkenal dan paling terjamin di Jawa Timur dengan legenda Gundul Gumuk Pasir dan
keindahan alamnya yang menakjubkan.

2.8.1.. Malioboro Jogja

Malioboro Jogja
Berangkat Dari Pantai Cemoro Sewu Tanggal 18-12-2023 Pukul 10.00, Sampai Di Malioboro
Jogja Tanggal !8-12-2023 Pukul 12.30

Malioboro adalah salah satu tempat


bersejarah yang ada di Yogyakarta atau Jogja.
Tempat ini memiliki sebutan "khas dan asli dari
Yogyakarta", karena sudah menjadi pusat
perdagangan, politik, dan kebudayaan di
Yogyakarta.

Malioboro memiliki banyak jalan yang


ramai dan padat dengan pedagang dan orang-
orang yang berbelanja. Selain itu, di tempat ini
memiliki banyak bangunan bersejarah, seperti
istana, museum, dan kompleks candi. Salah
satu yang terkenal adalah Gereja Katolik Santa
Maria Imakulata, yang dibangun pada tahun
1912 dan memiliki arsitektur yang khas,
sehingga dikenal sebagai salah satu gereja terindah di Indonesia.

Malioboro juga terkenal dengan Pasar Beringharjo, yang dikenal sebagai salah satu
pasar tradisional terbesar di Indonesia. Pasar ini memiliki lebih dari 10.000 lapak dagang dan
menjual barang-barang tradisional dan modern, termasuk makanan, pakaian, dan perabot
rumah. Jika ingin merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, Pasar Beringharjo
adalah pilihan yang tepat.

Salah satu hal yang menarik adalah bahwa Malioboro memiliki banyak museum yang
menarik untuk dikunjungi. Museum Kraton Yogyakarta adalah museum yang menampilkan
benda-benda bersejarah dan seni Islam Yogyakarta, sementara Museum Oey Sofia
menyajikan koleksi benda-benda dari daerah istimewa Yogyakarta. Museum yang tidak
kalah dengan lainnya adalah Museum Batik Yogyakarta, yang menyuguhkan koleksi batik
dari daerah DIY.

Secara keseluruhan, Malioboro adalah pusat perbelanjaan dan kebudayaan di


Yogyakarta, dan menjadi daya tarik pertama bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.
Malioboro memiliki banyak kuliner yang menarik untuk dicoba, seperti nasi goreng, roti
pagi, dan gorengan. Selain itu, Malioboro juga memiliki banyak toko yang menjual cendera
mata dan benda-benda khas dari Yogyakarta.

2.8.2. Rumah Makan (Sragen)

Rumah Makan (Sragen)


Berangkat Dari Malioboro Tanggal 18-12-2023 Pukul 15.30, Sampai Di Rumah Makan
Sragen Tanggal 18-12-2023 Pukul 19.00

Di Kota Sragen, daerah yang terkenal dengan kuliner dan keindahan alamnya, ada satu rumah
makan yang sangat lezat dan terkenal, yaitu Rumah Makan Sragen. Rumah Makan Sragen
memberikan pengalaman makan yang lezat dengan rasa yang khas, dan juga bisa dilakukan dengan
harga yang terjangkau.

Rumah Makan Sragen menyajikan menu-menu yang sangat beragam, dari ayam goreng ,
mie , . Menu favorit pengunjung adalah ayam goreng yang disajikan dengan mie dan sayur sop.

Kekuatan utama Rumah Makan Sragen adalah rasa masakannya yang khas dan juga pelayanan
yang ramah dan hangat. Selain itu, rumah makan ini juga memiliki desain interior yang rapi dan
bersih, sehingga bisa membuat pengunjung merasa nyaman selama makan.

Jika kamu menjadi pengunjung Rumah Makan Sragen, tentu kamu tidak boleh menyia-nyiakan
pengalaman makan ini. Kamu akan merasa terkesan dengan rasa makanan yang lezat dan harga yang
terjangkau. Jadi, saat kamu berkunjung ke Kota Sragen, jangan lupa untuk mengunjungi Rumah
Makan Sragen ya!
2.8.3 GSG P.P Bahrul Ulum

GSG P.P Bahrul Ulum


Perjalanan Kembali Ke Gsg Bahrul Ulum Dan Siswa MTsN 3 jombang Di perbolehkan kembali ke
rumah atau ribath masing-masing
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Kesimpulannya hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa ziarah ini membuat kami
lebih mengenal, tau dan dekat dekat wali wali di Indonesia dan dengan adanya wisata ke
pantai Parangtritis dan Malioboro menghitung dan merefleshing kita sebagai siswa
Daftar Pustaka
Alawiy, M. T. (2013, November 26). Muhammad Taqiyyuddin Alawiy. Retrieved
Oktober 11, 2015, from Muhammad Taqiyyuddin Alawiy: taqiyyudinalawiy.com/arti-mukjizat-
karomah-maunah-dan-irhash.html
i

Al-farisi, M. (2011, Februari 7). Ziarah Anta. Retrieved Oktober 6, 2015, from Al Manhaj:
almanhaj.or.id/content/2992/slash/0/ziarah-antar-muslimah/

Almusawa, M. (2012, Maret 22). Majelis Rasulullah saw. Retrieved Oktober 13, 2015, from Majelis
Rasulullah saw: www.majelisrasulullah.org/2013/03/mandi-tujuh-sumur-sunnah-rasulullah- saw-

senin-12-maret-2012/
An-Najah, A. Z. (2015, Februari 20). Suara-Islam. Dipetik Januari 8, 2016, dari Suara-Islam Web
Site: m.suara-islam.com/mobile/detail/13952/hukum- menabur-bunga-di-atas-kuburan

Anwar, C. (2007). Tradisi Kubur Masyarakat Betawi Pada Makam Muallim KH. M. Syafi'i Madzhani
Kampung Dukuh Jakarta Selatan. (Skripsi). Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Syarif
Hidayatullah, Jakarta

Arifin, H. M. (2008). Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arifin, M. (2012). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bahraen, R. (2014, Juli 29). Muslimafiyah. Retrieved April 20, 2016, from Muslimafiyah Web Site:
https://muslimafiyah.com/salah-kAbdusshomad, M. (2012). Hujjah NU: Akidah-Amaliah-Tradisi.
Surabaya: Khalista.
aprah-makna- silaturahmisilaturahim.html
Baits, A. N. (2015, September 3). Konsultasi Syariah. Retrieved Oktober 12,
2015, from KonsultasiSyariah.com:
i

Anda mungkin juga menyukai