Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN STUDI WISATA KE PULAU BALI

LOGO
GAMBAR

DISUSUN OLEH:
1. DINDA RAMADHANI I.P
2. LAILI NUR AZIZAH
3. NAMA/NO. ABSEN
4. NAMA/NO. ABSEN

SMP NEGERI 3 BANTUL


TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi wisata ini telah disetujui oleh guru pembimbing dan wali kelas, serta disahkan
oleh Kepala SMP Negeri 3 Bantul pada :

Hari : ..........................
Tanggal : ..........................

Wali Kelas Guru Pembimbing

Supardal, M.Pd. Yulianti


NIP 197104192006041005 NIP ~

Kepala SMP Negeri 3 Bantul

Joko Sulistyo, M.Pd, M.Hum


NIP 197408132005011008

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME berkat limpahan rahmat dan
HidayahNya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “LAPORAN
STUDY WISATA BALI 2023” dengan baik sesuai dengan apa yang kami harapkan.
Topik karya tulis yang dibahas adalah kunjungan wisata ke Bali dan sekitarnya
yang diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII, SMPN 3 Bantul, dan didalamnya dilengkapi
dengan dokumentasi pada masing-masing objek. Karya tulis ini juga merupakan salah
satu kelengkapan tugas kami pada tahun ajaran 2023/2024. Dalam kesempatan ini, kami
megucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan
dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses penyelesaian karya
tulis.
Ucapan terima kasih tersebut kami tunjukan kepada yang terhormat:
1. Bapak. Joko Sulistya M.Pd.,M.Hum selaku Kepala Sekolah SMPN 3 Bantul yang telah
bertanggung jawab terhadap segala urusan karya wisata baik bertanggung jawab keluar maupun
ke dalam.
4. Bapak/Ibu Guru pendamping selama dalam perjalanan.
5. Bapak/Ibu Guru yang telah membantu dalam kelancaran karya wisata.
6. Orang Tua yang telah memberi do’a restu.
7. Dan banyak lagi pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan YME memberi rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang
telah membantu kami. Kami menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat
banyak kekurangannya dan kesempurnaannya untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan. Atas perhatian semua pihak kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................................................1
1.3. Manfaat......................................................................................................................................1
BAB II PAPARAN LAPORAN HASIL STUDI WISATA.....................................................................2
2.1. Persiapan.............................................................................................................................2
2.2. Obyek Wisata.......................................................................................................................2
1. Tanah Lot............................................................................................................................2
2. Sangeh..................................................................................................................................4
3. Tari Barong.........................................................................................................................6
4. Bajra Sandhi........................................................................................................................7
5. Tanjung Benoa.....................................................................................................................8
6. Puja Mandala.......................................................................................................................9
7. Pantai Pendawa..................................................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................13
A. Simpulan.......................................................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
LAMPIRAN.............................................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang diselenggarakannya Study Tour siswa kelas VIII “Goes to Bali”
ini karena rutinitas kegiatan belajar siswa-siswi SMP Negeri 3 Bantul, untuk mengatasi
kejenuhan diantara siswa setelah diadakan semester ganjil.
Pengenalan beberapa keanekaragaman kekayaan budaya, sejarah dan sebagainya
perlu ditanamkan kepada siswa-siswi SMP Negeri 3 Bantul, sehingga siswa siswi perlu
mengenal keberagaman budaya. Maka kami pihak sekolah menyelenggarakan kegiatan
Study Tour Goes to Bali ini.
Kegiatan Study Tour kini sering di adakan ketika setelah semester ganjil. Sekolah
yang mana para peserta kegiatan tersebut diharapkan mampu mendeskripsikan tentang
kegiatan dan tempat-tempat obyek kegiatan. Sehingga peserta didik diharapkan mampu
membuat laporan kegiatan dari Kegiatan Study Tour tersebut.
Hasil musyawarah siswa siswi yang dipandu oleh guru pembimbing dan
mendapat persetujuan dari pimpinan Sekolah merupakan panduan yang cukup lengkap
wisata study ilmu pengetahuan dan sejarah, keindahan alam dan arena belanja, sebagai
cindera mata yang murah dan bermutu.

1.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakan study tour unu adalah untuk memberikan pengalaman
berharga kepada siswa dalam mempelajari budaya, sejarah, dan keindahan alam
Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat lebih menghargai dan
melestarikan warisan budaya serta keindahan alam yang dimiliki oleh tanah air kita.
Study tour juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kerjasama
tim dan untuk memperluas pengetahuan mereka.
Dengan selesainya study tour goes to Bali, berharap para siswa dapat membawa
pulang pengalaman berharga dan semangat untuk terus belajar dan menjaga warisan
budaya kita. Semoga kegiatan seperti ini terus dilaksanakan untuk generasi mendatang,
sehingga mereka juga dapat menikmati pengalaman belajar yang berbeda dan
menumbuhkan rasa cinta terhadap negeri ini.

1.3. Manfaat
Objek wisata yang dikunjungi mempunyai nilai-nilai kebudayaan karena Study
Tour merupakan proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan. Untuk menambah wawasan
para siswa tentang pengetahuan akan budaya lain maka SMP N 3 BANTUL mengadakan

1
kegiatan Study Tour ke Bali untuk mengunjungi berbagai tempat yang dapat memberikan
pengetahuan baru.

2
BAB II
PAPARAN LAPORAN HASIL STUDI WISATA

2.1. Persiapan
Pertama tama, satu minggu sebelumnya saya membuat list daftar barang dan
peralatan yang perlu di bawa. H-2 membeli snack atau sesuatu barang yang belum di
punyai. H-1 memasukkan semua barang keperluan kedalam koper dan tas lainnya.
Setelah hari H nya, kami berangkat menuju sekolah. Lalu setelah sesampainya di sekolah,
kami mengadakan doa bersama. Lalu setelah itu kami memasukki bus masing masing,
lalu berangkat.

2.2. Obyek Wisata


1. Tanah Lot

Gambar 1.4 Tari Barong

Selasa, 12 Desember
07.30 – 07.44 WITA

3
Pura Tanah Lot adalah salah satu Pura (Tempat Ibadah Umat Hindu) yang sangat
disucikan di Bali, Indonesia. Di sini ada dua Pura yang terletak di atas batu besar. Satu
terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan. Pura Tanah
Lot merupakan Pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal
dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari
pulau Jawa ke pulau Bali. Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem
Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang
Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai
ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang
Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di
desa yang bernama desa Beraban Tabanan.
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat
menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa
Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme. Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi
di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di
daratan. Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang
Nirartha dari tempat meditasinya.
Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke
tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot
yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan. Semenjak peristiwa itu Bendesa
Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi
pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang
Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut
memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah
Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa
Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian
yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.

4
2. Sangeh
Gambar 1.2 Sangeh Monkey Forest.

Selasa, 12 Desember
11. 30 – 12. 30 WITA
Dahulu Sangeh adalah saksi bisu dari megahnya Kerajaan Mengwi di Bali yang
membuat sebuah tempat peristirahatan megah di Pura Taman Ayun yang terletak di
Mengwi . di dalam Hutan Sangeh terdapat sebuah pura yang konon dibuat oleh Anak
Agung Anglurah Made Karangasem Sakti, putra angkat dari Raja Mengwi. Pura itu diberi
nama Pura Bukit Sari
Dulu diceritakan bahwa ketika Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti
ini mendapat wahyu ketika sedang melakukan pertapaan beliau diminta untuk
membangun sebuah pura yang berlokasi di kawasan sangeh monkey forest tersebut , lalu
beliaupun membangun sebuah pura seperti apa yang di wahyukan ketika beliau
melakukan pertapaan, dan akhirnya beliaupun mendirikan pura bukit sari itu yang sampai
sekarang masih dijaga dan di jadikan tempat persembahyangan untuk masyarakat sekitar.
Mengapa tempat ini dinamkan Sangeh ? masyarakat sekitar percaya, konon pohon
yang berada atau tumbuh di hutan Sangeh ini berasal dari Gunung Agung. Konon pohon
itu bergerak dengan sendirinya , dan ketika pohon itu berjalan ada seorang yang

5
melihatnya, dan pada saat itu pohon itu diam di tempatnya sampai sekarang dan tempat
itu diberi nama sangeh. Kenapa di beri nama sangeh? sangeh terdiri dari 2 suku kata
yakni sang berarti orang dan ngeh berarti melihat . sangeh berarti dimana ada seseorang
yang melihat pohon berjalan lalu terdiam ditempat itu.

1. Desa Panglipuran

Gambar 1.3 Desa Panglipuran.

Selasa, 12 Desember
17. 15 – 18. 45 WITA
Desa Penglipuran dipercaya mulai berpenghuni pada zaman pemerintahan I Dewa
Gede Putu Tangkeban III. Hampir seluruh warga desa ini percaya bahwa mereka berasal
dari Desa Bayung Gede. Dahulu orang Bayung Gede adalah orang-orang yang ahli dalam
kegiatan agama, adat dan pertahanan. Karena kemampuannya, orang-orang Bayung Gede
sering dipanggil ke Kerajaan Bangli. Namun, karena jaraknya yang cukup jauh, Kerajaan
Bangli akhirnya memberikan daerah sementara kepada orang Bayung Gede untuk
beristirahat. Tempat beristirahat ini sering disebut sebagai Kubu Bayung. Tempat inilah
kemudian yang dipercaya sebagai desa yang mereka tempati sekarang. Mereka juga
percaya bahwa inilah alasan yang menjelaskan kesamaan peraturan tradisional serta
struktur bangunan antara desa Penglipuran dan desa Bayung Gede.

6
Mengenai asal mulai kata Desa Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang diyakini
oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan
“pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. Presepsi yang kedua
mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur”
yang berarti ketidakbahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat untuk
penghiburan. Persepsi ini muncul karena Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering
mengunjungi desa ini untuk bermeditasi dan bersantai.

3. Tari Barong

Gambar 1.4 Tari Barong

Rabu, 13 Desember
08.00 – 09.00 WITA
Tari Barong menceritakan tentang pertarungan antara Barong dan Rangda, juga
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti kera (sahabat Barong), Dewi Kunti,
Sadewa (anak Dewi Kunti) serta para pengikut Rangda. Dalam tarian ini, Barong
melambangkan kebaikan dimana penari menggunakan kostum binatang berkaki empat
dan keburukan yang dilambangkan dengan Rangda, yaitu sosok menyeramkan dengan
dua taring runcing mulutnya.

7
4. Bajra Sandhi

Gambar 1.5 Bajra Sandhi

Rabu, 13 Desember
09.00 – 09.30 WITA
Museum Bajra Sandhi atau yang lebih dikenal sebagai monumen Bajra Sandhi
adalah monumen yang melambangkan perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon,
Denpasar Bali. Monumen yang menempata tanah 13,8 hektar dengan luas gedung 4900
meter ini dirancang oleh Ir. Ida Gede pada tahun 1981. Pembangunan monumen mulai

8
dilakukan pada tahun 1987 atas prakarsa mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra. Pada
tanggal 14 Juni 2003, monumen baru diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri.
Sejarah Museum Bajra Sandhi memiliki arsitektur khas tradisional Bali.
Pembangunannya sarat akan makna filosofi agama Hindu. Kata Bajra sendiri memiliki
arti genta. Pendeta Hindu sering menggunakan genta ketika mengucapkan mantra dalam
upacara keagamaan.
Badan Bedawang Akupa yang diwujudkan pada landasan monumen, kepalanya
pada Kori Agung Gunung Mendara Giri yang diwujudkan dengan monumen menjulang
tinggi Kolam yang mengelilingi monumen, diibaratkan sebagai Ksirarnawa (lautan susu).
Tidak hanya memiliki nilai filosofi Hindu, monumen Bajra Sandhi juga sarat akan simbol
kemerdekaan. Anak tangga yang berada di pintu utama monumen berjumlah 17. Tiang
agung yang berada di bagian dalam monumen jumlahnya 8 yang memiliki ketinggian 45
meter. Angka-angka tersebut adalah tanggal kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

5. Tanjung Benoa

Gambar 1.7 Tanjung Benoa

Rabu, 13 Desember
13.00 – 14.30 WITA
Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba
diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu,

9
terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura,
ular, jalak bali (sisipin Teluk penyu).
Aktivitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang
dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem),
atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya,
kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas
wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4
sore.

6. Puja Mandala

Gambar 1.8 Puja Mandala

Rabu, 13 Desember
14.45 – 15.30 WITA
Sejarah berdirinya Puja Mandala berawal dari kesulitan warga muslim yang
umumnya datang dari Jawa dan bermukim di sekitar Benoa dan Nusa Dua untuk
memiliki masjid sendiri.

10
Saat itu, mereka merasa kesulitan menjangkau masjid karena masjid terdekat
berada di Kuta, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari tempat tinggal mereka. Namun
sebagai kaum minoritas, mereka terganjal Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam
Negeri dan Menteri Agama Nomor 1/BER/mdn-mag/1969 tentang Pelaksanaan Tugas
Aparatur Pemerintah dalam Menjamin Ketertiban dan Kelancaran Pelaksanaan
Pengembangan dan Ibadat Agama oleh Pemeluk-Pemeluknya.
Keluhan mereka ini kemudian ditanggapi oleh Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi Joop Ave (1993-1998). Joop Ave kemudian berkoordinasi dengan
pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. Menteri Joop Ave meminta kawasan
pariwisata Nusa Dua hendaknya memiliki tempat ibadah untuk lima agama yang diakui
di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Dengan adanya lima
tempat ibadah ini diharapkan dapat memfasilitasi setiap karyawan atau wisatawan yang
datang berkunjung ke kawasan Nusa Dua. Menteri Joop Ave menugaskan PT Bali
Tourism Development Center (BTDC) untuk menyiapkan lahan.
Kemudian, pada 1992, BTDC memilih sepetak lahan dengan luas 2,5 hektare di
Desa Kampial yang menghadap ke Tanjung Benoa. Setiap rumah dibangun di atas lahan
tersebut dengan luas 5.000 meter persegi. Setelah lahan siap, proses pembangunan mulai
dilakukan pada 1994 dan berlangsung hingga 1997. Pada 1997, ada tiga tempat ibadah
yang sudah selesai dibangun, yaitu: Masjid Agung Ibnu Batutah Gereja Paroki Maria
Bunda Segala Bangsa Gereja GKPB Bukit Doa Sementara itu, vihara resmi digunakan
pada 20 Desember 1997, dan Pura Jagat Natha menjadi rumah ibadah yang terakhir
diresmikan, yakni pada 30 Agustus 2004. Selain dijadikan pusat peribadatan, kompleks
Puja Mandala juga didirikan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kerukunan umat
beragama di Bali terjalin sangat baik.

11
7. Pantai Pendawa

Gambar 1.6 Pantai Pandawa

Rabu, 13 Desember
16.00 – 17.30 WITA
Mulanya, Pantai Pandawa ini bernama Pantai Melasti. Di suatu momen ada
seorang wisatawan dari Australia yang hobi berselancar. Ia berjalan di atas bukit dan
melihat sebuah pantai di bawah bukit dengan ketinggian bukit 100 meter. Pantai ini

12
berpasir putih dan ombaknya tinggi. Ia kemudian mencoba dahsyatnya ombak tersebut
dengan berselancar. Sejak saat itu banyak yang berdatangan ke pantai ini.
Kemudian ada seseorang bernama Nyoman Kesit yang memiliki ide cemerlang. Ia
bertekad mengembangkan pantai Melasti tersebut. Lantaran akses menuju pantai ini
sangat sulit, akhirnya Nyoman melaporkan pada kepala desa yang berlanjut ke
Pemerintah Pusat. Pemerintah pusat kemudian meninjau dan menindaklanjuti dengan
mengerahkan kontraktor untuk membelah tebing. Akhirnya akses menuju pantai Melasti
ini terbuka kemudian berganti nama menjadi pantai Pandawa setelah diadakan festival
Pandawa Beach pada 27 Desember 2012. Di sekitar Pantai Pandawa terdapat 2 tebing
besar, salah satu sisinya dipahat Lima patung Pandawa dan Kunti.
Keenam patung itu secara berurutan dari posisi tertinggi yaitu Dewi Kunti,
Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Nama dari pantai ini diambil dari
cerita Mahabarata, dimana perjalanan Nyoman Mesir sama persis dengan cerita
Mahabarata. Nyoman yang memiliki ide mengembangkan pantai Pandawa menjadi
wisata, bagaikan cerita seekor tikus membuat terowongan dalam hal ini adalah membelah
bukit untuk akses jalan menuju pantai Pandawa.

13
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke Bali yaitu : Bali
adalah tempat obyek wisata yang tidak asing lagi du mata orang maupun di berbagai
manca Negara. Disitu banyak berbagai tempat-tempat obyek pariwisata yang bersejarah
dan mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya masing-masing. Selain memiliki
tempat wisata sebagai hiburan, Bali juga memiliki tempat wisata, pendidikan, dan
bersejarah.

B. Saran
Study tour ini sangat baik karena memiliki banyak manfaat yang kita peroleh. Maka dari
itu, kegiatan ini sebaiknya lebih di perluas saat mengunjungi tempat-tempat obyek
wisata. Karena ada beberapa tempat yang terlewatkan namun tidak kalah bagus dengan
yang lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Benoa,_Kuta_Selatan,_Badung

https://www.denpasarkota.go.id/wisata/sejarah-museum-bajra-sandhi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Barong

https://www.detik.com/bali/wisata/d-6375470/desa-wisata-penglipuran-sejarah-lokasi-dan-daya-
tariknya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot

https://www.smatigamaret.sch.id/study-tour-ke-bali-yang-kaya-manfaat/

https://www.kompas.com/stori/read/2023/06/07/090000179/sejarah-berdirinya-puja-mandala?
amp=1&page=2&_gl=1*1m44ru9*_ga*YW1wLVFzRTRITlRUREFBSkhWT3RVUWxvcmdC
RmtvelFlaUl1U3l1LThMT1FVY29GUVZaM25neVl4MlBMSVlrSmcweXQ.*_ga_77DJNQ022
7*MTcwNDg4NTIxOS4yLjEuMTcwNDg4NTIxOS4wLjAuMA

https://www.detik.com/bali/wisata/d-6371464/pantai-tanjung-benoa-lokasi-rute-serta-objek-
wisatanya#:~:text=Lokasi%20Tanjung%20Benoa%20ini%20cukup,Udayana%2C%20dan
%20Pantai%20Nusa%20Dua

15
16
LAMPIRAN

1. 1. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan outing class di Bali?
Jawab: Yang perlu disiapkan untuk kegiatan outing class di Bali yaitu Kelengkapan
pakaian, Obat obatan untuk yang membutuhkan, Kesehatan mental dan fisik, Uang
untuk kebutuhan di Sana.

2. Tuliskan kembali rundown kegiatan yang kamu ketahui dan catat tempat
tempat pemberhentian seperti tempat istirahat dan tempat makan!
HARI 1, SENIN 11 DESEMBER 2023
07 : 00-08.00
Persiapan
08.00-12.00
Perjalanan menuju makan siang (ngawi)
12.00-13.00
Makan siang dan sholat
13.00-19.00
Perjalanan menuju makan malam (situbondo)
19.00-20.00
Makan malam dan sholat
20.00-24.00
Perjalanan menuju persebrangan
24.00-02.00
Antri menyeberang antri .
HARI 2, SELASA 12 DESEMBER 2023
03.00-06.00
Perlalanan ke trans dan sholat subuh
06.00-07.30
Makan pagi di lokal resto
07.30-07.45
Perjalanan ke Tanah Lot

17
07.45-09.15
Sampai di Tanah Lot, enjoy
09.15-10.15
Perjalanan ke Joger Luwus
10.15-11.00
Sampai di Joger Luwus, dan belanja.
11.00-11.30
Perjalanan ke sangeh
11.30-12.30
Sampai di Sangeh
12.30-13.15
Perjalanan ke Cening Bagus
13.45-14.30
Makan siang dan sholat (dzuhur + ashar)
14.30-15.00
Sampai di wisata oleh-oleh Cening Bagus
15.00-15.30
Perjalan ke Desa Panglipur
15.30-16.15
Enjoy Desa Panglipur
16.15-17.15
Perjalanan Menuju pusat oleh2
17.15-18.45
Pusat oleh oleh Krisna
18.45-19.45
Makan malam di krisna+ sholat Magrib isya jamak
19.45-20.30
Perjalan menuju hotel
20.30-05.30
Istirahat dihotel
HARI 3, RABU 13 DESEMBER 2023

18
05.30-07.30
Persiapan & Makan pagi
07.30-08.00
Menuju pertunjukan Tari Barong
08.00-09.00
Melihat Tari barong
09.00-09.30
Perjalan menuju Monumen Bajhra Sandi
09.30-11.00
Bajhra sandi
11.00-11.20
Menuju makan siang
11.20-12.20
Makan siang di DEWATA
12.20-13.00
Perjalan ke tanjoeng benoa
13.00-14.30
Enjoy Teluk penyu
14.30-14.45
Puja manda
14.45-15.30
Perjalan menuju Pantai Pandawa
15:30-17:30
Bermain air di pantai Pandawa
17.30-17.45
Perjalan menuju pusat oleh oleh
18.45-19.45
Mengunjungi wisata oleh oleh Kurnia
19.45-20.00
Perjalan menuju hotel
20.00-05.00

19
Bermalam diHotel
HARI 4, KAMIS 14 DESEMBER 2023
05.00-08.00
Persiapan & Makan pagi
08.00-09.30
Check out Hotel
09.30-10.30
Perjalanan Menuju rumah makan lokal
10.30-12.20
Makan siang + sholat jamak dhuhur ashar
12.20-13.00
Perjalanan Menuju Gilimanuk- Ketapang
14.00-17.00
Perjalan menuju rumah makan Puritama
17.00- 19.00
Makan+ sholat jamak Magrib isya
19.00- 03-55
Perjalan menuju sekolah
HARI 5, Jumat 15 DESEMBER 2023
04.00
Sampai disekolah.

20
3. Diskripsikan tanah Lot sebagai berikut
A. Dimanakah letak tanah lot? Dan bagaimana sejarah tana lot?
Tanah Lot terletak di Beraban, Kec. Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali
Dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan
nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau
Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong.
Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam
menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok
– pelosok desa yang ada di pulau Bali. Dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat
sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari
sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban
Tabanan. Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang
sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama
Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme. Dang Hyang Nirartha
melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang
pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin
mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya. Dang Hyang
Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan
kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya
batukarang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang
dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama
Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat. Sebelum meninggalkan desa
Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban.
Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang
menyerang tanaman. Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara
keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin
dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat.

B. Apa yang kalian ketahui tentang pura ditanah lot?


Tanah Lot merupakan salah satu Pura yang sangat disucikan di Bali,
Indonesia. Di sini ada dua Pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di

21
atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan.

C. Sebutkan hal hal positif dan negatif yang ada di tanah lot!
Hal positif:
1. Dapat melihat pemandangan
2. Dapat cuci muka dg air suci sebanyak 3× 3.
3. Dapat memegang ular suci milik bramana.
Hal negatif:
Jika masuk pura pada waktu haid was was akan terjadi kesulupan, gangguan jiwa,
dan dampak negatif lainya

D. Potensi apa saja yang bisa di kembangkan di daerah tanah lot?


Menambah beberapa tempat oleh oleh, serta tempat berjualan.

E. Ceritakan kesan kesanmu di tanah lot


Saya dan teman-teman saya merasa senang dan bahagia, karena kami dapat
mengunjungi wisata tersebut. Serta dapat menambah wawasan kami

22
4. Diskripsikan hutan sangeh sebagai berikut
A. Dimanakah letak hutan Sangeh (dusun desa kecamatan, kabupaten)
Bagaiman History ata sejarah Hutan sangeh?
Jl. Brahmana, Sangeh, Kec. Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali
Dahulu Sangeh adalah saksi bisu dari megahnya Kerajaan Mengwi di Bali yang
membuat sebuah tempat peristirahatan megah di Pura Taman Ayun yang terletak
di Mengwi. Di dalam Hutan Sangeh terdapat sebuah pura yang konon dibuat oleh
Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti, putra angkat dari Raja Mengwi.
Pura itu diberi nama Pura Bukit Sari
Dulu diceritakan bahwa ketika Anak Agung Anglurah Made Karangasem
Sakti ini mendapat wahyu ketika sedang melakukan pertapaan beliau diminta
untuk membangun sebuah pura yang berlokasi di kawasan sangeh monkey forest
tersebut, lalu beliaupun membangun sebuah pura seperti apa yang di wahyukan
ketika beliau melakukan pertapaan, dan akhirnya beliaupun mendirikan pura bukit
sari itu yang sampai sekarang masih dijaga dan di jadikan tempat
persembahyangan untuk masyarakat sekitar. Konon pohon yang berada atau
tumbuh di hutan Sangeh ini berasal dari Gunung Agung. Konon pohon itu
bergerak dengan sendirinya, dan ketika pohon itu berjalan ada seorang yang
melihatnya, dan pada saat itu pohon itu diam di tempatnya sampai sekarang dan
tempat itu diberi nama sangeh.

B. Kenapa hutan sangeh banyak sekali kera ekor panjang?


Hutan Sangeh dihuni oleh kera abu ekor panjang (Macaca fascicularis)
yang jumlahnya kurang lebih 600 ekor, dan keberadaannya tidak terlepas dari
keyakinan masyarakat yang menganggap mereka adalah jelmaan Prajurit Putri.
Monyet-monyet ini punya jadwal makan yang sudah teratur yaitu pagi pisang,
siangnya ketela, sedangkan sorenya diberikan beras sebagai santapan terakhir.
Masyarakat sekitar menganggap keberadaan kera-kera yang ada di Hutan
Sangeh sebagai kera suci yang disakralkan karena dianggap membawa berkah.
Kera sangeh hidup dengan berkelompok sama layaknya seperti kehidupan
masyarakat di Bali yang mempunyai banjar, banjar ini terbagai ke dalam tiga

23
kelompok yakni timur, tengah, dan barat, masing-masing banjar punya
pemimpinnya.

C. Hutan sangeh merupakan sebuah ekosistem, dalam ekosistem pasti ada


rantai makanan. Ceritakan komponen rantai makanan mulai dari produsen
sampai dengan pengurai dalam ekositem tersebut!

D. Ceritakan kesan-kesanmu di Hutan Sangeh!


Senang sekali, bahagia, dan gembira. Karena mendapat pengalaman wisata baru.

5. Deskripsikan Desa Panglipuran sebagai berikut!


A. Dimanakah letak desa Panglipuran?
Jawab: Desa Panglipuran terletak di desa Kubu,kecamatan Bangli, Kabupaten
Bangli, Bali.
B. Bagaimana history Desa Panglipuran?
Menurut legenda setempat, desa sudah ada sejak 700 tahun yang lalu,
yaitu pada masa Kerajaan Bangli. Cerita di masyarakat menyebutkan bahwa Desa
Penglipuran merupakan hadiah dari Raja Bangli kepada masyarakat yang ikut
bertempur melawan Kerajaan Gianyar. Masyarakat Desa Penglipuran memegang
tradisi nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun. Selain sistem aturan
pemerintah, mereka masih menerapkan hukum tradisional di masyarakat, yakni
awig-awig.
Kemampuan mempertahankan tradisi ini yang membuat Desa Penglipuran
menjadi unik. Mereka menjunjung tinggi adat istiadat, nilai gotong royong
kekeluargaan, kearifan lokal yang berlandaskan konsep Tri Hitha Karana.Desa
Penglipuran sebagai desa wisata tidak lain karena Desa Penglipuran merupakan
desa konservasi, dimana masyarakatnya ingin menjaga budaya supaya anak
cucunya kelak tidak melupakan budaya.Pada tahun 1993, pemerintah menjadikan
Desa Penglipuran menjadi desa wisata melalui Surat Keputusan (SK) Bupati
Bangli No 115 tanggal 29 April 1993.Desa memberlakukan aturan adat yang ketat
untuk menjaga kelestarian desa, seperti larangan menggunakan kendaraan
bermotor supaya kualitas udara tertap bersih.
Desa Penglipuran juga memiliki ciri khas bentuk arsitektur bangunan
tradisional serupa dan tersusun rapi, dari ujung utama desa sampai hilir. Posisi
bangunan utama letaknya lebih tinggi dan semakin menurun sampai ke hilir. Pintu
gerbang khas Bali (angkul-angkul) menjadi akses menuju rumah penduduk di
setiap pekarang serta terlihat seragam. Pintu rumah tersebut saling berhadapan
dan dipisahkan jalan utama desa. Sehingga, desa terlihat teratur. Aturan-aturan

24
adat lain adalah desa melarang perkawinan poligami, tingkat kasta hanya untuk
kasta Sudra, serta terdapat trasidisi tarian yang turun-temurun, yaitu Tari Baris.

C. Apa yang menarik di desa Panglipuran?


Tata ruang desa yang mengusung konsep Tri Mandala. Ada 3 wilayah yang
terbagi di sini, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Selain
tata konsep desanya, desa ini juga dikelilingi oleh hutan bambu yang masih asri.

D. Adakah di daerah asalmu, suatu tempat yang bisa di kelola seperti desa
wisata Panglipuran, bagaimana caranya?
Tidak ada.

E. Ceritakan kesanmu di Desa Panglipuran!


Kesan saya dan teman teman saya yaitu sangat senang karena desa nya bersih,
ramah, dan etnik.

6. Deskripsikan cerita tari barong sebagai berikut!


A. Apakah filosofi (pesan) tarian tersebut?
Jawab:
Tari Barong adalah gaya tradisional Bali dari Bali Indonesia. Tarian ini
menampilkan gambaran mitologi hewan yang mempunyai kekuatan supranatural
dan mampu melindungi manusia. Barong adalah raja para makhluk halus,
pemimpin pasukan kebaikan , dan musuh Rangda , ratu iblis dan ibu dari semua
penjaga roh dalam tradisi mitologi Bali .Tarian Barong menampilkan pertarungan
antara Barong dan Rangda untuk melambangkan pertarungan abadi antara
kebaikan dan kejahatan.

B. Adakah tarian didaerah asalmu yang bisa di optimalkan menjadi perhatian


wisatawan seperti tari barong, bagaimana caranya?
Jawab: Ada yaitu tari Gambyong, bisa di optimalkan dengan cara kita harus
membagi ilmu kepada generasi-generasi yang di bawah kita dengan mengajarkan
mereka agar tari gambyong tersebut tidak hilang

C. Ceritakan kesan kesanmu terhadap tari barong?


Jawab: Kesan saya dan teman teman saya yaitu sangat senang karena kita
disuguhkan sendratari tari yang epik oleh seniman dan seniwati tradisional yang
sudah berkecimpung puluhan tahun dibidangnya. Sehingga kita dibawa ke
dimensi lain sebuah pertunjukan yang hidup dan bercitarasa seni yang tinggi.
Setiap pemain begitu mendalami peran yang diembannya.

25
7. Deskripsikan monumen bajra sandhi sebagai berikut!
A. Dimanakah letak monumen bajra sandi?
Jawab: Monumen bajra sandi terletak di Denpasar Bali

B. Ceritakan tentang perang puputan!


Jawab:
Pada abad ke-19, terdapat banyak kerajaan di Bali. Kerajaan-kerajaan
tersebut antara lain Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung,
Tabanan, Mengwi, Bangli, dan Jembrana. Di antara kerajaan-kerajaan itu,
terdapat dua kerajaan yang gencar melakukan perlawanan terhadap Belanda, yaitu
Buleleng dan Badung.Dipimpin oleh seorang raja, raja-raja di Bali terikat dengan
perjanjian yang disebut Hak Tawan Karang, yaitu hak suatu negara untuk
mengakui dan memiliki kapal-kapal yang terdampar di wilayahnya. Hak Tawan
Karang inilah yang memicu perang dengan Belanda.
Sejarah Perang Puputan di Bali, Berjuang Sampai Titik Darah
Penghabisan
Rakyat Bali dalam melawan penjajah Belanda menggunakan semangat Perang
Puputan. Perang itu bermula dari perebutan kapal-kapal Belanda. Pada abad ke-
19, terdapat banyak kerajaan di Bali. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain
Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung, Tabanan, Mengwi, Bangli,
dan Jembrana. Di antara kerajaan-kerajaan itu, terdapat dua kerajaan yang gencar
melakukan perlawanan terhadap Belanda, yaitu Buleleng dam Badung. Dipimpin

26
oleh seorang raja, raja-raja di Bali terikat dengan perjanjian yang disebut Hak
Tawan Karang, yaitu hak suatu negara untuk mengakui dan memiliki kapal-kapal
yang terdampar di wilayahnya. Hak Tawan Karang inilah yang memicu perang
dengan Belanda.
Perang Puputan di Buleleng, Awal Semangat Perang Puputan Bali
Pada 1844, perahu dagang milik Belanda terdampar di Prancak, wilayah Kerajaan
Buleleng dan terkena Hukum Tawan Karang. Akibat kejadian itu, Belanda ingin
merebut kembali barang milik mereka dengan melakukan serangan ke Kerajaan
Buleleng. Pada serangan pertama, rakyat Buleleng dapat menangkis serangan
tersebut. Akan tetapi, pada serangan yang kedua tahun 1849, pasukan Belanda
yang dipimpin Jenderal Mayor A.V. Michies dan Van Swieeten berhasil merebut
benteng pertahanan terakhir Kerajaan Buleleng di Jagaraga. Dengan serangan
besar-besaran, rakyat Bali membalasnya dengan perang guna mempertahankan
harga diri sebagai orang Bali. Pertempuran untuk mempertahankan Buleleng itu
dikenal dengan Puputan Jagaraga. Sepanjang sejarah, terdapat beberapa kali
Perang Puputan lainnya. Menurut Buku Modul Sejarah Indonesia Kelas XI oleh
Kemendikbud, Perang Puputan lainnya yaitu Puputan Badung (1906), Puputan
Kusamba (1908), Puputan Klungkung (1908), dan Puputan Margarana (1946).
Perang Puputan yang paling terkenal adalah Puputan Margarana. Perang
itu dipimpin oleh Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan pasukan Belanda yang
ingin menguasai Bali. Peperangan terjadi pada 20 November 1946 dini hari
sampai dengan siang hari.

C. Apa Arti Bajra Sandhi?


Jawab:Bajra Sandhi” berasal dari bentuk bangunan yang jika dilihat dari
kejauhan menyerupai lonceng para pendeta Hindu, yang dalam bahasa Bali
disebut bajra. Pada bagian atas, terdapat periuk (kumba) yang melambangkan
Guci Amertha.

D. Apa saja yang di tampilkan dalam monumen bajra sandi?


Jawab:
1.terdapat lukisan dari Bali
2.Diorama diorama seperti aquarium tidak ada airnya
3.ada patung patung

E. Ceritakan kesan kesanmu di monumen bajra sandhi


Jawab:kesan saya dan teman teman saya yaitu sangat senang karena terdapat
lukisan, diorama yang tidak ada airnya , dan patung

27
DOKUMENTASI

28
29

Anda mungkin juga menyukai