Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN

OUTING CLASS KE PULAU BALI


PETUALANGAN PENUH MAKNA DI PULAU DEWATA BALI

Disusun oleh :
1. Ahmad Ediwan Ghani (02/XI MIPA 3)
2. Ghozy Huda Alfarizi (18/XI MIPA 3)
3. Muhammad Luqman H (26/XI MIPA 3)

SMA NEGERI 1 SLEMAN


YOGYAKARTA
2023

I
PENGESAHAN

Telah disahkan karya tulis dengan judul Laporan Hasil Studi Tour ke Bali.
Disahkan pada:
Hari :
Tanggal :

Menyetujui
Pembimbing I Ketua pelaksana

Mujiyatna basuki Adito suryo negoro


NIP. 19810429 201406 2 005 NIS 12838

Mengesahkan,
Kepala SMA Negeri 1 SLEMAN

Fadmiyati
NIP. 19640815 199412 1 002

II
PERSEMBAHAN
Laporan outing class ini disusun untuk melengkapi persyaratan daftar ulang kelas
XII dan merupakan hasil dari obsevasi yang telah dilakukan pada saat outing class ke
pulau Bali. Laporan study lapangan kami persembahkan kepada :
1. Orang tua penulis yang telah bersedia untuk mendoakan dan mendukung putra
putrinya untuk mengikuti outing class.
2. Ibu Fadmiyati selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sleman yang telah memberikan
kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengikuti kegiatanouting class.
3. Saudara dito selaku ketua pelaksana outing class yang telah merencanakan dan
menyiapkan segala sesuatu demi kelancaran kegiatan dengan baik.
4. Bapak Mujuyatna Basuki selaku guru pembimbing yang berperan dalam membantu,
membimbing, dan mengarahkan siswa-siswi selama study lapangan.
5. Para pembaca yang bersedia membaca laporan yang telah disusun oleh penulis.

III
MOTTO

Katak didalam sumur tidak akan pernah tahu bahwa bumi itu sangatlah luas. Jika
kita tidak mencoba melangkah menjauh dari tempat dimana saat ini kita berdiri,
maka kita tidak akan tahu betapa luasnya bumi yang sedang kita pijak ini.

IV
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kegiatan outing class ke pulau Bali dapat terlaksana dengan lancar tanpa
kekurangan suatu apapun. Terlaksananya seluruh kegiatan dengan lancar ini tak lepas
dari dukungan, fasilitas, dan bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Penulis Menyusun laporan ini dengan maksud agar dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca mengenai Pulau Bali.
Penulis menyadari bahwa laporan perjalanan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan permintaan maaf sekaligus kritik dan saran kepada para
pembaca atas kesalahan-kesalahan yang terdapat pada laporan ini. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sleman, 06 Juli 2023

Peneliti

V
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................I
PENGESAHAN....................................................................................................................II
PERSEMBAHAN................................................................................................................III
MOTTO...............................................................................................................................IV
KATA PENGANTAR...........................................................................................................V
DAFTAR ISI........................................................................................................................VI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Maksud dan Tujuan Study Tour.............................................................................1
B. Alasan Pemilihan Judul..........................................................................................1
C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis..............................................................................1
D. Metode Penyusunan Karya Tulis...........................................................................1
BAB II DATA HASIL OBSERVASI.....................................................................................3
A. Pengamatan.............................................................................................................3
B. Obyek Utama............................................................................................................3
C Hasil Observasi........................................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
B Saran.........................................................................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................................9

VI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Study Tour


Study Tour ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menghilangkan stres dan
lelah setelah menempuh kegiatan pembelajaran yang berisikan beberapa mata
pelajaran yang cukup sulit untuk dipahami dan hampir setiap hari dipelajari
sehingga memerlukan waktu untuk beristirahat karena perubahan mata pelajaran
setiap hari yang memerlukan waktu untuk memahami materi pada hari itu serta
mempersiapkan diri untuk menerima materi baru di keesokan harinya. Serta untuk
mengalihkan stres dari perjuangan menghadapi Penilaian Akhir Tahun pada
beberapa hari sebelum Study Tour dilaksanakan.

B. Alasan Pemilihan Judul


Judul “Petualangan Penuh Makna di Pulau Dewata Bali” dipilih karena selama
kami melaksanakan Study Tour ke Bali, kami seperti merasakan petualangan ke
berbagai tempat yang luas serta dimaknai dengan adanya teman-teman yang
suka duka selalu bersama yang menjadikan petualangan ini semakin bermakna
karena kenangan seperti ini tidak dapat terulang kembali.

C. Tujuan Pembuatan Karya Tulis


Karya tulis ini dibuat dengan tujuan sebagai laporan serta tugas akhir kami
dalam menduduki bangku kelas 11 di SMA N 1 Sleman serta sebagai salah satu
syarat dalam melakukan daftar ulang pada waktu yang akan datang.

D. Metode Penyusunan Karya Tulis


Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
masalah yang terjadi pada masa sekarang, bertujuan untuk mendeskripsikan hal yang
terjadi sebagaimana mestinya pada saat kunjungan wisata dilakukan.

VII
BAB II
DATA HASIL OBSERVASI

A. Pengamatan
Kondisi Bali pada saat berlangsungnya kegiatan kunjungan cukup
padat dikarenakan sejak pagi warga Bali sudah melaksanakan kegiatan
sehari-hari mereka. Serta sudah disajikan banyak sekali “sesajen” di setiap
tempat. Hal ini menunjukkan betapa tingginya keimanan warga Bali dalam
beribadah meskipun berbeda agama.
Di Pulau Dewata ini, juga terdapat banyak sekali pura di setiap rumah,
di setiap desa, dan daerah karena setiap individu hanya dapat memasuki pura
yang sudah diatur dalam tradisi yang dimana setiap manusia hanya dapat
beribadah di pura tertentu saja.
Dalam hal pernikahan, warga Bali juga memiliki tradisi yang
mengikatnya yang bisa kita kenal sebagai sistem kasta, yang dimana setiap
warga yang akan menikah harus berada dalam kasta yang sama. Apabila
pihak pria memiliki kasta yang lebih tinggi dari pihak wanita, maka tetap
diperbolehkan meminang. Tetapi apabila pihak wanita yang memiliki kasta
lebih tinggi, maka pihak pria harus melakukan tradisi kawin lari tanpa diketahui
orang tua dari pihak wanita serta tidak melalui proses meminang. Dan apabila
pernikahan sudah dilaksanakan, orang tua dari pihak wanita baru dapat diberi
tahu mengenai pernikahan tersebut.
Dalam bidang lingkungan, kondisi lingkungan dari Pulau Bali masih ada
beberapa yang belum terawatt dengan baik. Karena banyak wisatawan yang
berkunjung ke Bali yang menyebabkan banyaknya sampah yang berserakan.

B. Obyek Utama
1. Pura Tanah Lot
pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari
Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan
penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan
tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang
bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya
mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.
Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah
selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai
sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang
kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya
disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.

3
2. Tanjung Benoa
Tanjung Benoa merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Bali. dahulunya masyarakat di Tanjung
Benoa mayoritas bekerja sebagai nelayan. Sekitar tahun 1546, tempat
tersebut digunakan sebagai pelabuhan kecil tempat pemberhentian
pedagang Cina yang menjual barang dagangan seperti keramik atau
porselin.Lama kelamaan, banyak orang Cina yang menetap di Tanjung
Benoa. Hingga kini masih terlihat jejak mereka, yakni keberadaan
kelenteng dan wihara yang merupakan tempat ibadah orang Cina.Baru
tahun 1980, dibangunlah kawasan wisata mewah di dekat Tanjung Benoa
oleh PT Bali Tourism Development Corp (Persero), yakni di Nusa Dua.
Hampir seluruh hotel di sana berbintang lima.Dari situlah Tanjung Benoa
terkena imbasnya. Kini Tanjung Benoa juga menjadi kawasan wisata
mewah dengan hotel dan restoran berkelas internasional. Selain itu,
banyak atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

3. Pantai Pandawa
Pada tahun 2012 tepatnya tanggal 27 Desember ditetapkanlah
Pantai Melasti atau Secreet Beach melalui Pelaksanaan Pandawa Beach
Festival yang Pertama dengannamaPantai Pandawa, mengingat secara
penyebutan nama Pandawa sangat familiar
dan mengandung penuh filosofi dimana menurut mitologi Hindu yang
dimuat di dalam epos Maha Bharata diceritakan kehidupan Sang Panca
Pandawa dikurung di dalam Goa Gala-Gala sehingga munculah pemikiran
dari keluarga Pandawa untuk membuat sebuah terowongan sehingga
keluarga Pandawa bisa diselamatkan dan akhirnya Panca Pandawa
diberikan membuka suatu kawasan hutan belantara yang sangat angker
sebagai daerah kekuasaan, berkat kerja keras dan semangat
kebersamaan yang didukung oleh seluruh rakyatnya dapat membangun
sebuah kerajaan yang diberi nama Amertha yang di pimpin oleh Raja
Yudistira sehingga rakyatnya bisa menikmati kehidupan yang lebih baik.

4. Garuda Wisnu Kencana (GWK)


Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park merupakan sebuah
taman wisata di Unggasan Jimbaran Bali dengan objek wisata patung
GWK. Patung GWK ini adalah patung replika Dewa Wisnu yang
menunggangi kendaraan bernama Garuda setinggi 12 meter, karya
pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Area Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter diatasa permukaan tanah
atau 263 meter diatas permukaan laut.Patung Garuda Wisnu Kencana
pertama kali dibangun pada tahun 1997 oleh seniman I Nyoman Nuarta
dengan biaya dari Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Patung
ini di proyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai
dengan 20km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga
Tanah Lot. Patung GWK ini merupakan symbol dari misi penyelamatan
lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja
seberat 4000 ton,dengan tinggi 75meter dan lebar 60meter. Jika
pembangunannya selesai, patung ini menjadi patung terbesar di dunia dan
mengalahkan patung liberty.

4
5. Tari Kecak
Tari Kecak Garuda Wisnu ini menceritakan tentang perjalanan
Sang Garuda yang harus rela menjadi tunggangan Dewa Wisnu demi Tirta
Amerta di surga untuk mengentaskan sang ibu dari perbudakan.
Sesuai legenda, tari Kecak Garuda Wisnu ini dikemas apik dan sangat
sakral, dimana pertunjukkan tarian ini dibawakan oleh puluhan laki-laki
tanpa membawakan alat musik, kemudian berbaris dan melingkar lalu
mengangkat kedua tangannya sambil menyerukan kata "cak,cak,cak"
secara berirama di telinga. Suguhan tarian kecak ini menceritakan kisah
Dewa Wisnu dengan Sang Garuda sebagai tunggangannya.

6. Desa Adat Panglipuran


Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli,
Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi
wisata di Bali karena masyarakatnya yang masih menjalankan dan
melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Arsitektur bangunan dan pengolahan lahan masih mengikuti konsep Tri
Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan
antara Tuhan, manusia, dan lingkungannya. Mereka berhasil membangun
pariwisata yang menguntungkan seluruh masyarakatnya tanpa
menghilangkan budaya dan tradisi mereka.Penelitian menunjukkan bahwa
Desa Adat Penglipuran ada sejak zaman Kerajaan Bangli pada sekitar 700
tahun yang lalu.

7. Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di
kecamatan Kuta sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah
ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi
objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an.Sebelum
menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat
produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-
19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan
mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga
dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.Selanjutnya, Hugh
Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi
ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas
akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan
yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang
untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat
hiburan.

8. Pantai Jimbaran
Pantai Jimbaran merupakan salah satu pantai yang ada di
Bali.Pantai ini juga dikenal sebagai pasar ikan lantaran terdapat sebuah

5
dermaga yang digunakan para nelayan untuk mencagarkan kapalnya
sepulang melaut.Sebelum menjadi destinasi wisata, Desa Jimbaran
merupakan perkampungan di pantai yang mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai nelayan.Masyarakat di Desa Jimbaran secara turun-
temurun mencari ikan di laut Bali sehingga pantai ini juga dikenal sebagai
pantai penghasil ikan laut segar.Pada tahun 1988, menjadi awal
perkembangan objek wisata Jimbaran.

9. Danau Bedugul
Danau Beratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan
Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan,
Bali.Danau ini terletak paling timur di antara dua danau lainnya, yaitu
Danau Tamblingan dan Danau Buyan, dan merupakan gugusan danau
kembar di dalam sebuah kaldera besar.Asal nama Bedugul dari kata
“bedug” dan “kul-kul”, dua kata tersebut merupakan dua buah alat yang
menghasilkan bunyi-bunyian. Bedug merupakan alat musik khas umat
muslim dan diletakkan juga di masjid-masjid, sedangkan Kul-kul adalah
kentongan yang digunakan sebagai tanda untuk komunikasi masyarakat
Bali.Pura Batur atau Pura Ulun Danu pertama kali didirikan pada abad ke-
17. Pura ini didedikasikan untuk dewa Wisnu dan untuk dewi danau Dewi
Danu. Danau Batur, danau terbesar di Bali, dianggap paling penting di
pulau Bali sebagai sumber air utama untuk kegiatan pertanian di Bali.

C Hasil Observasi
Selama study tour ke Bali, kami melakukan berbagai observasi untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang budaya, kehidupan masyarakat,
serta tempat-tempat wisata yang kami kunjungi. Berikut adalah hasil observasi
yang kami dapatkan selama study tour di Bali:

1. Observasi Keberagaman Budaya


Kami mengamati bahwa Bali memiliki keberagaman budaya yang kaya dan
unik. Selama kunjungan kami ke desa-desa tradisional, seperti Desa Penglipuran,
kami melihat bagaimana masyarakat Bali melestarikan adat istiadat dan seni
mereka. Kami mengamati tempat upacara adat dan pengrajin lokal yang masih
menjaga tradisi kerajinan tangan turun temurun. Hal ini menunjukkan betapa
kuatnya nilai-nilai budaya yang dijaga oleh masyarakat Bali.

2. Observasi Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Bali

6
Selama tinggal di Bali, kami memiliki kesempatan untuk mengamati
kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Kami melihat bagaimana mereka
menjalankan kegiatan pertanian, mengelola perkebunan, serta melakukan
kerajinan dan seni yang menjadi mata pencaharian utama. Kami juga mengamati
interaksi sosial yang hangat dan keramahan penduduk Bali terhadap wisatawan.
Kami melihat betapa pentingnya nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan dalam
kehidupan masyarakat Bali.

3. Observasi Tempat Wisata


Selama study tour, kami mengunjungi beberapa tempat wisata terkenal di
Bali, seperti Pura Tanah Lot, tanjung benoa, Pantai Pandawa, dan beberapa
tempat lagi yang bisa dilihat pada bagian obyek utama. Kami melakukan observasi
terhadap lingkungan, arsitektur, serta keunikan budaya di setiap tempat tersebut.
Kami mengamati keindahan pura-pura dengan ornamen yang indah dan pantai
yang memukau. Observasi ini memberikan kami pemahaman yang mendalam
tentang kekayaan budaya dan keindahan alam yang dimiliki oleh Bali.

4. Observasi Pengaruh Pariwisata


Kami juga mengamati pengaruh pariwisata terhadap Bali. Kami melihat
dampak positifnya dalam meningkatkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan
kerja, dan mempromosikan kebudayaan Bali ke kancah internasional. Namun,
kami juga mengamati beberapa dampak negatif seperti kemacetan lalu lintas,
penggusuran lahan, dan peningkatan komersialisasi di beberapa kawasan wisata.
Observasi ini memungkinkan kami untuk memahami tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh Bali dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan study tour ke bali, kami menyimpulkan beberapa poin
dari kunjungan kami tersebut. Antara lain :
1. Bali memiliki keindahan alam yang memukau dan dengan karakteristiknnya
tersendiri sehingga dapat menambah wawasan Peserta Study Tour
2. Bali kaya akan budaya dan tradisinnya yang unik dan beragam. Peserta
Study tour dapat mengenal dan mempelajari beragam budaya Bali.
3. Bali memiliki beragam masakan khas yang lezat. Peserta Study Tour dapat
mencicipi makanan khas bali.
4. Bali merupakan industri pariwisata yang paling populer di
indonesia.Peserta study tour dapat belajar mengenai pengelolaan beragam
destinasi wisata.
5. Bali memiliki lingkungan yang bersih, ini karena adannya kedisiplinan dan
sikap gotong royong warga Bali dalam melestarikan lingkungan. Peserta
Study Tour dapat mempelajari bagaimana cara melestarikan lingkungan.
Dari keseluruhan, laporan study tour ke Bali menunjukkan bahwa Bali memiliki
beragam kekayaan baik di alam, destinasi wisata, makanan , budaya, dan
kebersihan lingkungannya

B Saran
Setelah melakukan perjalanan outing class kami mempunyai beberapa saran
yang ingin kami sampaikan mengenai perjalanan yang kami lakukan diantaranya:
1. Perlu adanya penertiban dan pendisplinan terkait waktu agar sesuai dengan
jadwal yang ada.
2. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan
nama baik Sekolah.
3. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian diluar dugaan yang bersifat
mengganggu program Study Tour . Sebagai contoh, jika ada siswa yang tiba tiba
sakit guru pembimbing dapat langsung mengkondisikannya.

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Foto Hasil Kegitan

gambar 1. 1 Pura Tanah Lot

gambar 1. 2 Pura Tanah Lot

9
gambar 1. 3 Pura Tanah Lot

gambar 2. 1 Tanjung Benoa

10
gambar 2. 2 Tanjung Benoa

gambar 3. 1 Pantai Pandawa

11
gambar 3. 2 Pantai Pandawa

gambar 3. 3 Pantai Pandawa

12
gambar 4. 1 Garuda Wisma Kencana

gambar 4. 2 Garuda Wisma Kencana

13
gambar 4. 3 Garuda Wisma Kencana

gambar 5. 1 Tari Kecak

14
6.1 Desa Adat
Panglipuran

15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai