Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KARYA TULIS

TINJAUAN TENTANG GARUDA WISNU KENCANA (GWK)

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian kenaikan kelas XI

tahun pelajaran 2014 / 2015

Oleh :

Yolanda Monica Asri

XI IPA 3

7717

SEKOLAH MENENGAH UMUM TINGKAT ATAS

SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN

2015
Karya tulis ini telah disetujui dan disahkan

oleh Guru Pembimbing

pada tanggal 2 April 2015

Guru Pembimbing

TRI SAMINI, S.kom

NIP. 19801029 201101 2007

Karya Tulis ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk dapat mengikuti ujian kenaikan kelas

pada tanggal 6 April 2015

Kepala Sekolah

Drs. MEDI WIDADA, M. Hum

NIP. 19590514 198303 1 020

ii
MOTTO

1. Sungguh bersama kesukaran dan keringanan. Karna itu bila kau telah selesai (mengerjakan yang
lain). Dan kepada Tuhan, berharaplah. (Q.S Al Insyirah : 6-8)
2. Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison
3. Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja
keras.
4. Do your best, so you can’t blame yourself for anything.
5. When someone say your dream is too big, you can say to him that his think is too small.

iii
PERSEMBAHAN

Karya Tulis ini saya persembahkan kepada :

1. ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat sehat jasmani dan rohani.
2. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu mendukung dan mengarahkan yang
terbaik untuk saya.
3. Ibu Tri Samini, S.kom selaku guru pembimbing yang telah membimbing untuk
menyelesaikan laporan karya tulis ini.
4. Bapak Drs. Medi Widada, M.Hum selaku kepala sekolah Sma Negeri 1 Karangdowo yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan karya wisata di
Pulau Bali.
5. Bapak dan Ibu Guru yang telah menjaga, mendampingi, dan memotivasi saya selama
perjalanan karya wisata ke Pulau Bali.
6. Seluruh teman-teman SMA Negeri 1 Karangdowo yang saya cintai.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
TRI SAMINI, S.Kom yang telah menjadi pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini.
Saya sangat berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai objek wisata alam di Pulau Bali serta
mengetahui kekayaan alam Indonesia. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam karya tulis ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan karya tulis yang telah
saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga karya tulis sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

KLATEN, 1 April 2015

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………………. ii

MOTTO …………………………………………………………………………….. iii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………….. 1


B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….. 2
C. Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 3
D. Metode Penelitian ……………………………………………………………. 4

BAB II GARUDA WISNU KENCANA ………………………………………….…. 5

A. Sejarah GWK ……………………………………………………………....... 5


B. Perwujudan Modern Sebuah Tradisi Kuno di GWK …………………….…... 6
C. Sebuah Lokasi Kunjungan Spiritual di GWK ……………………………...… 7
D. Tempat Untuk Berbagai Kesempatan ……………………………………...…. 8-9

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….…. 10

A. Simpulan ………………………………………………………….……... 10
B. Saran – saran ………………………………………………………………. 10

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. 11-14

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 15

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia atau wilayah nusantara memiliki beraneka ragam objek wisata karena adanya
pengaruh dari berbagai ragam budaya, lingkungan dan kondisi alam, adat istiadat serta
agama. Salah satunya Pulau Bali yang sangat terkenal di dunia karena keindahan
panoramanya yang dapat menjadi tujuan wisata dunia. Pulau ini juga dikenal dengan
sebutan Pulau Dewata yang masyarakatnya mempunyai kepercayaan memuja dewa-
dewa. Pemujaan tersebut dilakukan dengan mengadakan upacara keagamaan sakral yang
selalu ditaati dan masih melekat pada penduduk di sana. Pulau ini kabarnya juga
memiliki nama besar di dunia internasional yang dapat menarik perhatian para wisatawan
asing. Pulau Bali terkenal karena jumlah objek wisatanya sangat banyak dan beragam,
serta penduduk Bali yang konon sangat taat dan tekun beribadah. Selain itu, yang
dikagumi oleh banyaknya pengunjung, Pulau Bali mempunyai kepercayaan yang telah
dianut sejak nenek moyang dulu hingga sekarang tanpa terpengaruh oleh budaya lain. Hal
ini dapat menarik perhatian para pengunjung umumnya dan para wisatawan pada
khususnya. Bali juga merupakan sumber anggaran terbesar pemasukan devisa negara.
Sebagian besar masyarakat Bali menggantungkan hidupnya dalam pariwisata. Oleh
karena itu, sekolah kami menetapkan Pulau Bali sebagai objek wisata utama yang rutin
diselenggarakan setiap tahun. Kegiatan ini sangat baik. Selain untuk refreshing, kegiatan
ini juga untuk menambah pengetahuan siswa tentang kepariwisataan khususnya di Pulau
Bali sehingga wawasan siswa lebih luas dan akan menimbulkan rasa bangga serta cinta
kepada tanah air dan bangsa yang kaya keindahan. Yang paling penting adalah kita harus
bisa menjaga kelestarian alam supaya kelak bisa dinikmati oleh generasi penerus bangsa.
Salah satu objek wisata yang menjadi daya tarik di Pulau Bali adalah Garuda Wisnu
Kencana (GWK). GWK adalah maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa
Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. GWK
mempunyai eksotika yang tidak dijumpai di tempat lain. Eksotika GWK terletak di
bentuk bangunan dan keindahan lingkungan yang menakjubkan, bahkan apabila
pembangunannya selesai, monumen ini bisa mengalahkan ketinggian dari monumen
buatan Amerika, yaitu Liberty. Selain menikmati eksotika dari GWK, pengunjung juga
bisa belajar tentang sejarah yang berkaitan tentang GWK dan budaya masyarakat Bali.
GWK juga merupakan lokasi kunjungan spiritual, tempat melaksanakan berbagai
kesempatan, bahkan dapat juga digunakan sebagai tempat santap malam di bawah
naungan bintang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengulas tentang eksotika GWK
secara rinci.

B. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat objek tersebut sebagai bahan
tulisan dengan tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui secara dekat keberadaan GWK.
2. Untuk mengetahui sejarah GWK.
3. Untuk mengetahui eksotika GWK.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara anggapan masyarakat dengan kenyataan yang
ada tentang GWK.
5. Menanamkan perasaaan bangga atas kekayaan bangsa Indonesia dan sikap cinta
tanah air.

2
C. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Bagaimanakah pengertian dan deskripsi GWK?
2. Bagaimanakah sejarah GWK?
3. Bagaimanakah eksotika GWK?

3
D. Metode Penelitian
a. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati objek dengan
langsung dan pandu oleh pemandu wisata.
b. Metode Interview (Metode Wawancara)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya-jawab dengan
pemandu wisata atau dengan cara diskusi.
c. Metode Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti-bukti
dari buku perpustakaan yang isinya berkaitan dengan kepariwisataan di Bali.

4
BAB II
GARUDA WISNU KENCANA

A. Sejarah Garuda Wisnu Kencana


GWK Terletak di atas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata
dipesisir selatan Bali,disebutkan bahwa Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah
jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta
panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan
Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah
satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi
ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual. Monumen ini dikembangkan
sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Dan
diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga apat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa
Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah
Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung
Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh
Dewa Wisnu.
Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat
pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada
jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan
kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan
modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang
sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri
untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan
matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta
keramah-tamahan penduduknya.

5
B. Perwujudan Modern Sebuah Tradisi Kuno

Inilah karya monumental yang mengagumkan di tanah Bali. Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata sekaligus
jendela seni dan budaya di bagian selatan pulau Bali. Terletak di Bukit Unggasan-
Jimbaran, Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah
selatan Denpasar.
Garuda Wisnu Kencana berada di atas dataran tinggi batu kapur dan dari sana Anda
dapat memandang panorama kawasan wisata di pesisir selatan Bali yang berlatar
belakang pemandangan alam yang memukau. Berada di ketinggian 126 meter di atas
permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark Bali, yakni patung berukuran raksasa
Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter. Patung raksasa ini
merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini
dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan
Indonesia. Patung Garuda Wisnu Kencana adalalah perwujudan modern sebuah
kebudayaan dan tradisi kuno.
Patung Dewa Wisnu dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) yang
sedang mengendarai burung Garuda. Sebuah karya yang terinspirasi dari kisah Adi
Parwa dalam episode Garuda tentang rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda
untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan. Garuda lalu mengabdi kepada Dewa
Wisnu dengan menjadi alat kendaraannya yang akhirnya dilindungi oleh Dewa
Wisnu. Kisah mengenai legenda ini terpahat jelas di sisi-sisi Candi Kidal yang berada
di kabupaten Malang.
Dewa Wisnu dilambangkan sebagai sumber kebijaksaan dan pemelihara dengan
menunggang burung Garuda yang merupakan simbol kekuatan dan kemakmuran.
GWK adalah simbol kebudayaan yang berbasis keseimbangan alam. Dalam konsep
Tri Murthi di mana Dewa Wisnu bertugas untuk memelihara alam semesta dan
Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang
tanpa pamrih. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan
moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih,
sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan. Ukurannya besar sehingga dapat
menghalangi sinar matahari. Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah
manusia setengah burung. Masyarakat Jepang menyebut Garuda sebagai Karura, di
Thailand disebut Pha Krut. Indonesia dan Thailand adalah dua negara yang
menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.

6
C. Sebuah Lokasi Kunjungan Spiritual

Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat Parahyangan Somaka Giri, sebuah
mata air keramat darimana mengalir air yang dengan kandungan mineral-mineral
utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah
keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat
kunjungan spiritual dan meditasi.
Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah
dipergunakan luas dikalangan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan
guna mendapatkan panen yang baik. Keberadaan Parahyangan Somaka Giri sangat
menggugah naluri seseorang dalam mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin.

7
D. Tempat Berbagai Kesempatan
Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin
tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800
tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk
pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang
patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis
untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre
merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai
pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang
memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition
Gallery yang memiliki luas 200 m2 terdapat 10 m2 halaman terbuka di dalamnya.

GWK mempunyai beberapa tempat rekreasi di antaranya:

a. Wisnu Plaza

Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat kita sementara
merupakan bagian paling penting dari patung Garuda Wisnu Kencana patung Wisnu.
Pada waktu tertentu hari, akan ada beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah
patung Wisnu sebagai latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat melihat
panorama sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh
air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan pada
musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada,
yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan
kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa
hujan selama musim kemarau. Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena
alam ini dianggap orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci.

8
b. Street Theather

Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana. Di sini kita dapat menemukan banyak toko dan restoran di satu
tempat dan dimana semua perayaan terjadi.
Anda bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise GWK khususnya di GWK
Souvenir Shop dan Bali Art Market. Kita bahkan dapat menemukan spa Bali dan
produk aromaterapi di toko ini. Sementara di sini, mengapa tidak mencoba pijat
refleksi kaki Bali setelah berjalan-jalan. Kita bisa mencicipi makanan yang baik
dengan harga terbaik hanya di pengadilan makanan kita, Makanan Teater, dan
restoran terbaru kami, The Beranda dengan paket all you can eat. Pada beberapa kali
sehari, kita dapat menikmati belanja dan makan sambil ditemani kinerja Bali
khususnya seperti barong, rindik dan parade.

c. Lotus Pond

Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan
Taman Budaya, kemungkinan besar, di Bali. Dengan demikian, Lotus Pond adalah
tempat yang tepat dan hanya untuk mengadakan acara outdoor skala besar.
Selama bertahun-tahun, GWK telah dipercaya untuk skala besar diadakan, baik
nasional maupun internasional, acara di Lotus Pond seperti konser musik, pertemuan
internasional, partai besar. Lotus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu
kapur di sisi dan patung megah Garuda di latar belakang. Lotus Pond berawal dari
teratai. Teratai adalah simbol utama keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Wisnu
juga selalu membawa bunga teratai di tangannya dan hampir semua dewa dari dewa
Hindu yang duduk di teratai atau membawa bunga. Beberapa fakta menarik adalah
bahwa tanaman teratai tumbuh di air, memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan
menyebarkan bunga di udara di atas. Dengan demikian, teratai melambangkan
kehidupan manusia dan juga bahwa kosmos. Akar teratai tenggelam dalam lumpur
merupakan kehidupan material. Tangkai melewatkan melalui air melambangkan
eksistensi di dunia astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke langit
adalah emblematical spiritual sedang.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (Garuda Wisnu Kencana Cultural


Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau
Bali. GWK adalah maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu
yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter. GWK
mempunyai eksotika yang tidak dijumpai di tempat lain. Eksotika GWK
terletak di bentuk bangunan dan keindahan lingkungan yang menakjubkan,
bahkan apabila pembangunannya selesai, monumen ini bisa mengalahkan
ketinggian dari monumen buatan Amerika, yaitu Liberty. Eksotika GWK
terletak pada bangunannya yang merupakan perwujudan modern dari tradisi
kuno, merupakan lokasi kunjungan spiritual, tempat melaksanakan berbagai
kesempatan, bahkan dapat juga digunakan sebagai tempat santap malam di
bawah naungan bintang. Oleh karena itu, GWK merupakan salah satu aset
budaya yang wajib dilestarikan dan dijaga.

B. Saran – Saran

GWK merupakan salah satu bukti kekayaan budaya di tanah air kita
Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya
mencintai, menjaga, dan melestarikan GWK. Selain itu, pemerintah dan
masyarakat hendaknya mendukung pembangunan GWK yang sampai saat ini
masih belum terselesaikan. Jika pembangunan GWK mampu terselesaikan,
tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia akan ikut bangga.

10
LAMPIRAN

11
12
13
14
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Awikzaenal. 2011. Tentang Garuda Wisnu Kencana (GWK), Letak,


Sejarah, dan Fasilitas,(online),
http://awikzaenalarif.wordpress.com/2011/06/08/tentang-garuda-wisnu-
kencana-gwk-letak-sejarah-dan-fasilitas/.Jakarta: awikzaenalarif
Depdikbud.1985.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Pratama, Rudi. 2008-2011. GWK Cultural Park, (online), http://gwk-
culturalpark.com/. Jakarta: PT.Garuda Adhimatra Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai