Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK 2

EVIS S A (1703009)
NOVA MELISA S (1703015)
SISKA AMYRANDA F (1703018)
PERDARAHAN ANTEPARTUM
PERDARAHAN

Perdarahan adalah keluarnya darah dari


pembuluh darah akibat kerusakan (robekan)
pembuluh darah. Kehilangan darah bisa
disebabkan perdarahan internal dan eksternal.
Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. Jika
pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi
kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya
darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel
pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan
(Bruner and Suddarth, 2001).
PERDARAHAN ANTEPARTUM

Perdarahan antepartum yang berbahaya


umumnya bersumber pada kelainan plasenta,
sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada
kelainan plasenta umpamanya kelainan servik
biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap
perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu
dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan
plasenta (Mochtar, 2012).
SOLUSIO PLASENTA

Adalah terlepasnya plasenta yang letaknya


normal di korpus uteri sebelum janin lahir.
Solusio Plasenta selalu menimbulkan perdarahan,
biasanya dalam triwulan ketiga.
MANIFESTASI KLINIS
1. Solusio plasenta ringan
Salah satu tanda kecurigaan solusio plasenta adalah
perdarahan pervaginam yang kehitam-hitaman, berbeda
dengan perdarahan pada plasenta previa yang berwarna
merah segar
2. Solusio plasenta sedang
- Plasenta telah lepas ¼ - ½ bagian.
- Walaupun perdarahan pervaginam tampak sedikit, seluruh
perdarahannya mungkin telah mencapai 1000 ml.
- Dinding uterus teraba tegang terus menerus dan nyeri terasa.
3. Solusio plasenta berat
- Plasenta telah terlepas lebih dari ½ permukaannya
- Dapat terjadi syok, dan janin meninggal
- Uterus tegang seperti papan, dan sangat nyeri
PENANGANAN

1) Perhatian! Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas


kesehatandasar, harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap. Tatalaksana berikut ini hanya boleh dilakukan di
fasilitas kesehatan yang lengkap.
2) Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi)
dengan tandatanda awal syok pada ibu, lakukan persalinan
segera:
- Jika pembukaan serviks lengkap, lakukanpersalinan dengan
ekstraksi vakum
- Jika pembukaan serviks belum lengkap, lakukan persalinan
denganseksio sesarea
3) Waspadalah terhadap kemungkinan perdarahan pascasalin.
4) Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat
tanda-tandasyok, tindakan bergantung pada denyut jantung
janin (DJJ):
LANJUTAN...
- DJJ normal, lakukan seksio sesarea
- DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu
normal:pertimbangkan persalinan pervaginam
- DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu
bermasalah:pecahkan ketuban dengan kokher:
• Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin
• Jika serviks kenyal, tebal, dan tertutup, lakukan seksio
sesarea
- DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari
180/menit): lakukanpersalinan pervaginam segera, atau
seksio sesarea bila persalinanpervaginam tidak
memungkinkan. (KEMENKES RI)
PLASENTA PREVIA

Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada


segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi
sebagian / seluruh pembukaan jalan lahir (Normal 
plasenta terletak di bagian atas uterus).
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA

 Placenta previa totalis: seluruh ostium internum


tertutup
 Placenta previa lateralis: hanya sebagian dari
ostium tertutup
 Placenta previa marginalis: hanya pada pinggir
ostium terdapat jaringan placenta
 Plasenta letak rendah : bila plasenta berada 3-4
cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
ETIOLOGI

Belum jelas.
Faktor yg mempengaruhi :
- multiparitas, karena atrofi desidua atau
peradanganpada kehamilan sebelumnya.
- akibat jaringan parut pada bekas kuretase
sebelumnya.
TANDA DAN GEJALA

1. Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri


dapat terjadi pada saat klien tidur atau bekerja
biasa
2. Perdarahan pertama sedikit, perdarahan
berikutnya lebih banyak
3. Perdarahan mulai pada usia kehamilan 20 minggu,
lebih sering pada triwulan III
4. Parah berwarna merah segar
5. Sumber perdarahan : sinus uterus yang robek
karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus,
atau karena robekan sinus marginalis dari
plasenta.
PENANGANAN KONSERVATIF

Kriteria :
1. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
2. Perdarahan sedikit.
3. Belum ada tanda-tanda persalinan.
4. Relaksasi uterus baik.
5. Bunyi jantung janin teratur.
6. Keadaan umum klien baik (Hb > 9 gr%)
PENANGANAN

1. Observasi perdarahan terus menerus, tekanan


darah, nadi, pernafasan dan bunyi jantung janin.
2. Persiapan darah minimal 1000 cc.
3. Istirahat baring.
4. Infus dextrose 5% dan elektrolit, puasa dalam 24
jam pertama untuk antisipasi SC.
5. USG. Bila tampak tanda-tanda plasenta previa,
dilarang keras periksa dalam kecuali PDMO.
6. Bila dalam perawatan terjadi perdarahan
berulang banyak  transfusi dan penanganan
aktif.
7. Bila tdk ada tanda-tanda plasenta previa, tdk ada
perdarahan setelah 10 hari perawatan 
pulang,bila perdarahan kembali ke RS.
8. Bila ada tanda-tanda plasenta previa, klien
dirawat sampai usia kehamilan 37 - 39 minggu,
kemudianpenanganan aktif.
PENANGANAN AKTIF
(TINDAKAN SEGERA)
Kriteria :
1. Masa gestasi  37 minggu atau besar janin sesuai
dengan masa gestasi.
2. Keadaan umum klien jelek.
3. Perdarahan banyak.
4. Ada tanda-tanda persalinan.
5. Bunyi jantung janin tidak teratur atau 120X/mnt
dan > 160X/mnt/ janin mati
6. Relaksasi uterus jelek.
PENANGANAN

1. Perhatikan keadaan umum klien.


2. Infus NaCl atau dextrose 5%.
3. Periksa djj setiap 15’
4. Persiapan darah 1000 - 2000 cc
5. Periksa Hb, Ht, BT, CT, fibrinogen kuantitatif &
kualitatif
6. Urinalisis.
7. Catat intake dan output cairan dan perdarahan.
8. Observas vital sign dan TD setiap 15;
9. Therapi atrofin 4 mg atau 2 mg IV
10. Siapkan kamar operasi.
11. PDMO (Pemeriksaan Dalam di Meja Operasi)
12. Bila :
- plasenta previa totalis  SC
- plasenta previa marginalis/parsialis + primigravida
 SC
- plasenta previa marginalis/parsialis + multigravida,
pembukaan osteum > 4 cm, keadaan umum baik,
tdk ada perdarahan  amniotomi dan induksi
persalinan.
- perdarahan banyak  SC
RUPTURA SINUS MARGINALIS
Ruptura sinus marginalis (solusio plasenta
ringan) adalah terlepasnya sebagian kecil plasenta
yang tidak berdarah banyak, sama sekali tidak
mempengaruhikeadaan ibu atau pun janinnya.
(Rukiyah & Yulianti, 2010).
DIAGNOSIS
Dari hasil anamnesa terdapat perdarahan
pervaginam, warnanya kehitam-hitaman dan sedikit sakit.
Perut terasa agak sakit, atau terasa adak tegang yang
sifatnya terus-menerus. Walaupun demikian, bagian-
bagian janin masih mudah diraba, pada pemeriksaan
dalam terdapat pembukaan dan ketuban tegang dan
menonjol. Pada waktu persalinan, perdarahan terjadi
tanpa rasa sakit dan menjelang pembukaan lengkap perlu
dipikirakan kemungkinan perdarahan karena sinus
marginalis yang pecah. Karena pembukaan mendekati
lengkap, maka bahaya untuk ibu maupun janinnya tidak
terlalu besar. Pemeriksaan penunjang, dengan
ultrasonografi, dijumpai perdarahan antara plasenta dan
dinding rahim (Rukiyah & Yulianti, 2010).
PENANGANAN RUPTURA SINUS
MARGINALIS (RUKIYAH & YULIANTI, 2010):

• Ekspektatif, bila usia kehamilan kurang dari 36


minggu dan bila ada perbaikan (perdarahan
berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin
hidup) dengan tirah baring dan observasi ketat,
kemudian tunggu persalinan spontan.
• Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung
uterus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada
pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta
bertambah luas), maka kehamilan harus segera
diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila
janin mati lakukan amniotomi disusul oksitosin untuk
mempercepat persalinan.
INSERTIO VELAMENTOSA

Insertio velamentosa adalah tali pusat yang


tidak berinserasi pada jaringan plasenta, biasanya
terjadi pada kehamilan ganda/gemelli. Pada insertio
velamentosa, tali pusat dihubungkan dengan
plasenta oleh selaput janin. Kelainan ini merupakan
kelainan insersi funiculus umbilikalis dan bukan
merupakan kelainan perkembangan plasenta.
Karena pembuluh darahnya beriserasi pada
membran, maka pembuluh darahnya berjalan antara
funiculus umbilikalis dan plasenta melewati membran.
Bila pembuluh darah tersebut berjalan didaerah
ostium uteri internum, maka disebut vasa previa.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejalanya belum diketahui secara
pasti, perdarahan pada insersi velamentosa ini terlihat
jika telah terjadi vasa previa yaitu perdarahan segera
setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini
berasal dari anak dengan cepat bunyi jantung anak
menjadi buruk bisa juga menyebabkan bayi tersebut
meninggal.
Satu-satunya cara mengetahui adanya insersi
velamentosa ini sebelum terjadinya perdarahan adalah
dengan cara USG. Jadi sebaiknya pada ibu dengan
kehamilan gemeli dianjurkan untuk dilakukan
pemeriksaan USG, karena untuk mengantisipasi
dengan segala kemungkinan penyulit yang ada, salah
satunya insersio velamentosa ini (Prawirohardjo, 2014).
PENATALAKSANAAN

Bidan tidak memiliki kewenangan untuk


menangani insersio velamentosa. Hanya melakukan
diagnosa dan bila dicurigai bahwa ibu hamil
mengalami kehamilan ganda dengan USG. Dan
apabila mengetahui ibu positif mengalami insersio
velamentosa, lakukan rujukan pada rumah sakit
tetapi lakukan pemasangan infus dahulu.
KEHAMILAN GANDA
KEHAMILAN GANDA

Kehamilan ganda atau kehamilan kembar


adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Factor yang mempengaruhi adalah factor obat-obat
konduksi ovulasi, factor keturunan, factor yang lain
belum diketahui.
BERBAGAI KOMBINASI LETAK, PRESENTASI DAN
POSISI BISA TERJADI PADA KEHAMILAN KEMBAR
(GEMELI)

• Kedua janin dalam letak membujur dengan


presentasi kepala
• letak membujur dengan presentasi kepala bokong
• keduanya presentasi bokong
• letak lintang dan presentasi kepala
• letak lintang dan presentasi bokong
• dua-duanya letak lintang
• letak dan presentasi 69.
DIAGNOSIS

Pada anamnesa
• Ibu mengatakan perut lebih buncit dari semestinya tua
kehamilan
• gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
• uterus terasa lebih cepat membesar
• pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
Sedangkan pada pemeriksaan Inspeksi dan palpasi
• kesan uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya dari
biasa
• teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
• banyak bagian-bagian kecil teraba
• teraba tiga bagian besar janin
• teraba 2 balotemen
PENANGANAN DALAM KEHAMILAN

• Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan


kembar dan mencegah komplikasi yang timbul,
• bila diagnosa telah ditegakkan periksa akan lebih
sering (1kali seminggu pada kehamilan 32 minggu
ke atas).
• Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan
perjalanan jauh dilarang, karena akan merangsang
partus premafurus.
• Pertolongan persalinan bidan tidak berwenang
melakukannya (rujuk ke fasilitas pelayan yang
memadai) terkecuali atas indikasi.
KPD
(KETUBAN PECAH DINI)
KPD (KETUBAN PECAH DINI)

Adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya proses persalinan.


1. Preterm < 37 minggu (PPROM)
Preterm Premature Rupture of the Membranes
2. Aterm  37 minggu
KOMPLIKASI

 Infeksi fetus/neonatus
 Infeksi ibu
 Kompresi atau prolaps tali pusat
 Gagal induksi dan diikuti oleh SC
PENANGANAN KPD

1. Rawat inap di Rumah sakit


2. Jika ada perdarahan pervagina disertai nyeri perut, pikirkan
adanya abrupsio plasenta
3. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina
berbau) berikan antibiotika sama halnya pada amnionitis
4. Jika tidak ada tanda infeksi dan kehamilan < 37 minggu:
• Berikan antibiotika ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari
ditambah eritromisin 3 x 250 mg peroral selama 7 hari
• Berikan kortikosteroid untuk pematangan paru
• Betametason 12 mg IM dalam 2 dosis setiap 12 jam
• Atau deksametason 6 mg IM dalam 4 dosis setiap 6 jam
• Kortikosteroid jangan kalau ada infeksi
LANJUTAN...

• Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu


• Jika terdapat his dan lendir darah, kemungkinan terjadi
persalinan premature
5. Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:
• Jika ketuban sudah pecah > 18 jam, berikan antibiotic profilaksis
• Ampisilin 2 gram IV setiap 6 jam
• Atau penisilin G 2 juta unid IV setiap 6 jam hingga persalinan
terjadi
• Jika tidak ada infeksi pasca persalinan, hentikan antibiotika
• Nilai serviks
• Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
• Jika serviks belum matang, matangkan serviks dengan
prostaglandin dan infus oksitosin atau lahirkan dengan seksio
sesarea
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai