Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL RESIKO TINGGI

DENGAN JENIS PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS


TRUCUK II

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Proposal Program Pendidikan Diploma


III Kebidanan

Disusun Oleh :
Dhea Permata Sari
NIM : 1703007

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang akan dialami oleh setiap ibu. Proses

kehamilan dapat berjalan normal, namun dalam prosesnya dapat terjadi berbagai

masalah yang dapat membahayakan ibu dan janin. Masalah yang dihadapi dapat

berupa masalah ringan yang merupakan akibat dari perubahan fisiologis ibu

hamil hingga masalah berat yang menjadi komplikasi kehamilan. Masalah yang

dihadapi oleh ibu hamil ini dapat terjadi dalam setiap masa kehamillan, dari

trimester satu hingga trimester ketiga (Wagey, 2011). Komplikasi kehamilan……..


Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018

sebanyak 421 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus

kematian ibu tahun 2017 yang sebanyak 475 kasus. Dengan demikian Angka

kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 88,05 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 menjadi 78,60 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2018. Sebesar 57,24 persen kematian maternal terjadi pada

waktu nifas, 25,42 persen pada waktu hamil, dan sebesar 17,38 persen pada

waktu persalinan (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018,hal 38-39).

Penyebab kematian ibu di Provonsi jawa tengah tahun 2018 adalah Preeklamsi

dan Eklamsi 36,80%, Perdarahan 22,60%, Infeksi 5,20%, lain-lain 35,40% (buku

saku kesehatan,2018 h 56).


Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu

hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung

(Indrawati, 2016). Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting

penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia 35 tahun

dikatakan usia tidak aman karena saat bereproduksi pada usia 35 tahun dimana
kondisi organ reproduksi wanita sudah mengalami penurunan kemampuan untuk

bereproduksi, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg,

jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, jumlah anak

lebih dari 4 (Hapsari, 2014). Sedangkan menurut Wijayanti (2011) menunjukkan

bahwa wanita hamil yang memiliki faktor risiko meliputi usia > 35 tahun, primi

muda, primi tua, anak terkecil < 2 tahun, tinggi badan < 145 cm, kehamilan

ganda, kehamilan hidramnion dan pernah operasi lebih berisiko 2, 8 kali (hampir

3 kali lipat) mengalami komplikasi kehamilan dibandingkan wanita hamil yang

tidak memiliki faktor risiko.

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) telah dicanangkan

oleh badan international dan pemerintah guna meningkatkan kesadaran dunia

tentang pengaruh kematian dan kesakitan ibu serta untuk mendapatkan

pemecahan masalahnya. Upaya tersebut antara lain dibuatnya strategi yang

mengacu pada Indonesia Sehat 2010, Making Pregnancy Safer (MPS) dan

disusunnya Millennium Development Goal’s (MDG’s) yang bertujuan

perkembangan global dan harus tercapai pada tahun 2015. Beberapa upaya

penurunan angka kematian ibu, antara lain : MPS, MDGs, Pelayanan antenatal,

Program KIA dan Program EMAS (Maryunani, Anik, 2016; h. 5)

Salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu

yaitu dibentuknya kelas ibu hamil, adapun tujuan dari kelas ibu hamil, secara

umum untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil, merubah

sikap dan perilaku agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan

keluhan selama hamil, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB

pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos atau kepercayaan atau adat

istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009 hal: 2-
3). Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya

(Depkes, 2009).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan

pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai.

Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah

Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya

peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai

alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan

kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu (Depkes, 2009)


Adapun tujuan pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu

dengan melaksanakan kelas ibu hamil resiko tinggi, Kelas ibu hamil adalah suatu

kelompok belajar untuk ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu

sampai 36 minggu (menjelang persalinan) dalam bentuk tatap muka. Dalam

kelas ibu hamil, ibu akan belajar bersama berdiskusi dan bertukar pengalaman

tentang kehamilan serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara menyeluruh dan

sistematis serta dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan

(Kemenkes, 2011 hal: 1).


Kegiatan Pelaksanaan kelas ibu hamil pertemuan kelas ibu hamil

dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan

fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yang

akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi

tatap mengutamakan materi pokok. Ibu secara aktif mengikuti 3 kali pertemuan

sehingga semua materi didapat secara menyeluruh dan berkesinambungan


(Kemenkes RI, 2011; h. 7). Dengan adanya kegiatan kelas ibu hamil resiko tinggi

diharapkan dapat meningkatkan jumlah persalinan normal, menurunkan resiko

persalinan dan menurunkan angka kematian ibu.


Jenis persalinan dibagi dua kategori yaitu persalinan pervaginam dan

persalinan perabdominam. Pada persalinan pervaginam terdapat tiga macam

persalinan yaitu persalina n normal,persalinan ekstraksi vakum, dan persalinan

ekstraksi forceps. Pada persalinan perabdominam terdapat satu macam

persalinan yaitu persalinan section caesarea (SC) (Putri,2017).

Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 28 November 2019 tentang

keikutsertaan ibu hamil resiko tinggi dalam kelas ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Trucuk II terdapat 9 desa dengan jumlah ibu hamil yang terkena

resiko tinggi 28 orang, yaitu: usia < 20 tahun 4%, usia > 35 tahun 4%, jarak anak

< dari 2 tahun 7%, grande multi 7%, riwayat obstetric jelek 4%, riwayat partus

dengan tindakan 11%, riwayat SC 11%, KEK 32%, faktor risiko 11%, anemia 4%,

serotinus 4%, letak lintang 4%.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah “Pengaruh Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Resiko tinggi

Dengan Jenis Persalinan Di Wilayah Puskesmas Trucuk II Klaten tahun 2019 .”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh keikutsertaan kelas ibu hamil resiko tinggi dengan

jenis persalinan di wilayah kerja Puskesmas Jambu Kulon Klaten.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui keikutsertaan kelas ibu hamil resiko tinggi..
b. Mengetahui jenis persalinan di wilayah puskesmas Trucuk II

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ibu
2. Bagi puskesmas
3. Bagi Bidan dan tenaga kesehatan

Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh bidan untuk

meningkatkan keikutsertaan ibu hamil,dalam kelas ibu hamil resiko tinggi untuk

mengetahui jenis persalinan.

Diharapkan dengan keikutsertaan kelas ibu hamil resiko tinggi dapat

menurunkan resiko tinggi pada kehamilan dan menurunkan AKI

4. Bagi peneliti selanjutnya


Penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau referensi untuk melakukan

penelitian selanjutnya yang ingin meneliti masalah yang sama yang berhubungan

dengan keikutsertaan kelas ibu hamil resiko tinggi dan jenis persalinan.
5. Bagi STIKES Muhammadiyah Klaten
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka yang

berhubungan dengan keikutsertaan kelas ibu hamil resiko tinggi dan jenis

persalinan.
E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian penelitian


N Judul Peneliti Variabel Metode Hasil Perbedaa
o penelitian (tahun) Penelitian Penelitian Penelitian n
1 Hubungan Rismaina Variabel Observasi Terdapat Perbedaa
jenis Putri independen analitik hubungan n pada
persalinan (2017) :jenis dengan antara jenis variable
terhadap Universitar persalinan yang pendekata persalinan bebas
keberhasila Brawijaya diperoleh dari n cross terhadap IMD dan jenis
n inisiasi data rekam sectional dengan nilai penelitian
menyusu medis signifikansi (p
dini (IMD) di Variabel < 0,05)
RSUD dependen :
Bangil keberhasilan
Kabupaten IMD yang
Pasuruan diukur dengan
menggunakan
kuesioner yang
telah teruji
validitas dan
reliabilitas
2 Pengaruh Rizka Variabel bebas : purposive Ada pengaruh Perbedaa
keikutsertaa ismawati keikutsertaan sampling keikutsertaan n pada
n dalam hakim dalam kelas ibu dan dalam Kelas variable
kelas ibu (2017) hamil mengguna Ibu Hamil terikat
hamil Poltekkes Variabel terikat : kan Uji (KIH) terhadap dan
terhadap Kemenkes Waktu Chi-Square rentang waktu metode
waktu Yogyakarta penggunaan penggunaan penelitian
penggunaan kontrasepsi kontrasepsi.
kontrasepsi uji analisis
di ChiSquare
puskesmas diperoleh nilai
Umbulharjo p = 0,039 (p =
1,Yogyakart <0,05)

Anda mungkin juga menyukai