Anda di halaman 1dari 28

i

LAPORAN STUDY TOUR KE PULAU BALI

Laporan kegiatan study tour, ziarah, dan kunjungam kampus UGM tahun 2019 bertempat di Bali dengan
judul LAPORAN STUDY TOUR, ziarah dan kunjungan kampus ugm

Telah diperiksa dan disahkan pada,

Hari : ..............................................

Tanggal : ...............................................

Mengesahkan,

Waka Hubungan Masyarakat Guru mapel

Fathurrahman Siti Qoriah Ulfah

Mengetahui,

Kepala MAN 2 Cilacap

Muslimin Winoto

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
anugerahNya kepada kita semua. Terima kasih kita sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru, teman-teman,
dan semua pihak yang telah membantu melancarkan pembuatan laporan study tour ini.

Pembuatan laporan merupakan salah satu tugas siswa setelah melaksanakan suatu kegiatan. Laporan ini
dibuat setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah (outdoor activity). Kegiatan tersebut
dilaksanakan di pulau bali. Banyak hal yang kami peroleh setelah melaksanakan kegiatan tersebut. Hal-
hal yang kami peroleh tersebut dapat kami jadikan bahan dalam menyusun laporan ini. Jadi laporan ini
didasarkan atas pengalaman dan hal-hal yang kami alami selama melakukan outdoor activity di Pulau
Bali.

Dibutuhkan kerjasama untuk menyusun laporan ini. Kerjasama juga dibutuhkan dalam menentukan
kelancaran suatu kegiatan. Oleh karena itu kami berusaha menggalang kerjasama dengan semua pihak
untuk kelancaran dan keberhasilan pembuatan laporan ini. Selain itu, kami juga mendapat beberapa
kendala saat berada di objek maupun pada waktu penyusunan laporan. Tetapi kami terus berusaha
untuk menghadapi segala rintangan dan kendala yang ada.

Selain itu, kami juga mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang dapat kami jadikan koreksi
dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan
sebaik mungkin sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan sesuai keinginan.

Majenang, 17 Maret 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................................ 5

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 5

C. Tujuan........................................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Bali................................................................................................................................. 7

B. Kebudayaan Bali......................................................................................................................... 9

C. Objek Wisata Bali....................................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................................. 20

B. Saran.......................................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSAKA............................................................................................................................. 22

LAMPIRAN...................................................................................................................................... 23

iv
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri menyangkut masa depan,
serta merupakan upayauntuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab
seorang guru, pemerintah, masyarakat maupun orang tua.

Namun semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya pendidikan
nasional. Yakni dengan menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab yang
merupakan upaya untuk terwujudnya pendidikan nasional yang bermutu tinggi dan berbudi pekerti
luhur.

Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya
yang sangat menunjang adalah karya wisata. Dengan karya wisata, siswa dapat lebih berpengalaman
dan lebih berpengetahuan.

B. Rumusan masalah

1. Apa saja upaya dari pemerintah untuk melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah diPulau Bali

2. Apa saja budaya yang diterapkan oleh masyarakat bali, apakah budaya tersebut sama dengan budaya
di jawa??

3. Bagaimana tanggapan dari masyarakat di sekitar, terutama para wisatawan asing serta interlokal yang
ada dalam mengapresiasi peninggalan sejarah tersebut?

4. Bagaimana latar belakang ugm yang terkenal dengan universitas tertua diindonesia?

C. Tujuan

Suatu kegiatan dilaksanakan tentunya memiliki berbagai tujuan yang melatar belakangi kegiatan
tersebut. Dalam hal ini tujuan dari Study Tour, ziarah, dan kunjungan kampus UGM adalah sebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah Pulau Bali.

2. Untuk mengetahui Objek Wisata Menarik yang ada di Bali.

3. Untuk memperoleh informasi akademik yang meliputi :

Kurikulum

Fasilitas
5
Program unggulan dan beasiswa

Informasi penerimaan mahasiswa baru

4. Untuk memberikan wawasan, inspirasi, dan motivasi untuk lebih mengenal lingkungan dan informasi
dari perguruan tinggi ternama di Indonesia khususnya Yogyakarta yaitu Universitas Gadjah Mada

5. Untuk mendapatkan keberkahan penghuni kubur.

BAB II

Pembahasan
6
A. Sejarah Bali

Bali telah dihuni oleh bangsa Austronesia sekitar tahun 2000 sebelum Masehi yang bermigrasi dan
berasal dari Taiwan melalui Maritime Asia Tenggara. Budaya dan bahasa dari orang Bali demikian erat
kaitannya dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Oseania. Alat-alat batu
yang berasal dari saat itu telah ditemukan di dekat desa Cekik di sebelah barat pulau Bali. Pada masa
Bali kuno, terdapat sembilan sekte Hindu yaitu Pasupata, Bhairawa, Siwa Shidanta, Waisnawa, Bodha,
Brahma, Resi, Sora dan Ganapatya. Setiap sekte menghormati dewa tertentu sebagai Ketuhanan
pribadinya. Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh budaya India, Cina, dan khususnya Hindu, mulai sekitar
abad 1 Masehi. Nama Bali Dwipa ("pulau Bali") telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar
prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 Masehi yang menyebutkan
"Walidwipa".

Pada masa itu sistem irigasi Subak yang kompleks sudah dikembangkan untuk menanam padi. Beberapa
tradisi keagamaan dan budaya masih ada sampai saat ini dan dapat ditelusuri kembali pada masa itu.
Kerajaan Hindu Majapahit (1293-1520 Masehi) di Jawa Timur mendirikan sebuah koloni di Bali pada
tahun 1343. Ketika masa kejayaan sudah menurun, ada eksodus besar-besaran dari intelektual, seniman,
pendeta, dan musisi dari Jawa ke Bali pada abad ke-15.

Kontak dari bangsa Eropa pertama kali dengan Bali diperkirakan telah terjadi pada tahun 1585 ketika
sebuah kapal Portugis kandas di lepas Semenanjung Bukit dan meninggalkan beberapa orang Portugis
dalam pelayanan Dewa Agung.

Pada tahun 1597 penjelajah Belanda yang bernama Cornelis de Houtman tiba di Bali dan dengan
pembentukan Perusahaan India Timur Belanda pada tahun 1602, sebuah tempat didirikan untuk
mengontrol kolonial dan dua setengah abad kemudian ketika pengontrolan dari pihak Belanda diperluas
di seluruh Indonesia, kontrol politik dan ekonomi Belanda atas Bali dimulai pada tahun 1840-an di pantai
utara pulau Bali, ketika itu Belanda mengadu domba antara kerajaan-kerajaan di Bali agar tidak percaya
terhadap satu sama lain dan pada akhir 1890-an, perjuangan antara kerajaan Bali di selatan pulau Bali
itu dimanfaatkan oleh Belanda untuk meningkatkan kendali mereka.

Belanda melakukan serangan angkatan laut dan darat besar-besaran di wilayah Sanur pada tahun 1906
dan bertemu dengan ribuan anggota keluarga kerajaan dan para pengikut mereka yang berjuang
melawan pasukan Belanda dengan serangan defensif bunuh diri (puputan) yang dilakukan oleh anggota
keluarga kerajaan dan ribuan pengikut mereka daripada menghadapi penghinaan menyerah dari
Belanda.

Sekitar lebih dari 1.000 orang Bali meninggal pada saat itu melawan penjajah. Dalam intervensi Belanda
di Bali pada tahun 1908, pembantaian serupa terjadi dalam menghadapi serangan Belanda di Klungkung.
Setelah itu gubernur Belanda mampu melakukan kontrol administratif atas pulau Bali, tetapi kontrol
lokal atas agama dan budaya umumnya tetap utuh.

7
Pada tahun 1930-an, antropolog Margaret Mead dan Gregory Bateson, dan seniman Miguel
Covarrubias dan Walter Spies, dan musikolog Colin McPhee menciptakan citra barat tentang Bali sebagai
"tanah terpesona yang damai dengan diri mereka sendiri dan alam", dan pariwisata Barat pertama kali
dikembangkan di pulau Bali pada saat itu.

Imperial Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II. Pulau Bali awalnya bukan target dalam
Kampanye Hindia Belanda mereka, tetapi karena lapangan terbang di Kalimantan yang tidak beroperasi
karena hujan lebat tentara Kekaisaran Jepang memutuskan untuk menduduki Bali, yang tidak memiliki
cuaca yang sebanding seperti Kalimantan.

Pulau Bali pada saat itu tidak memiliki tentara Royal Netherlands East Indies Army (KNIL), yang ada
hanyalah Native Auxiliary Corps Prajoda (Korps Prajoda) yang terdiri dari sekitar 600 tentara asli dan
beberapa petugas Belanda KNIL di bawah komando Letkol KNIL WP Roodenburg. Pada tanggal 19
Februari 1942 pasukan Jepang mendarat di dekat Sanur.

Pulau Bali cepat dikuasai oleh Jepang, selama pendudukan Jepang perwira militer Bali I Gusti Ngurah Rai,
membentuk Bali 'bebas tentara'. Kurangnya perubahan kelembagaan dari waktu pemerintahan Belanda
dan kerasnya permintaan resmi perang membuat pemerintahan Jepang sedikit lebih baik dari Belanda.
Setelah Jepang menyerah di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda kembali ke Indonesia termasuk
Bali dan segera ingin mengembalikan administrasi sebelum perang kolonial mereka.

Hal ini ditentang oleh para pemberontak Bali yang pada saat itu sudah menggunakan senjata dari
Jepang. Pada tanggal 20 November 1946, Pertempuran terjadi di Marga Tabanan di Bali tengah. Kolonel
I Gusti Ngurah Rai, saat itu berusia 29 tahun, akhirnya membawa pasukannya ke Marga Rana, di mana
mereka membuat serangan bunuh diri ke pihak Belanda yang bersenjata. Pasukan batalion Bali
seluruhnya dihapus oleh Belanda, menghancurkan perlawanan terakhir dari perlawanan militer Bali.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah administratif dari negara
bagian yang baru diproklamasikan oleh Indonesia Timur, lawan dari negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan dan dipimpin oleh Soekarno dan Hatta. Bali masuk dalam "Republik Indonesia" ketika
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949.

Pulau Bali

Bali adalah sebuah provinsi dari Republik Indonesia yang terletak diantara pulau Jawa dan pulau
Lombok, pulau Bali juga terkenal dengan sebutan PULAU DEWATA, PULAU SERIBU PURA dan BALI
DWIPA. Bali juga mempunyai beberapa pulau kecil yang termasuk dalam wilayah provinsi Bali,
diantaranya adalah pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, Pulau Ceningan, pulau Serangan, dan
pulau Menjangan. Ibukota dari provinsi Bali adalah Denpasar yang terletak di sebelah selatan dari pulau
Bali, Bali sangat terkenal diseluruh Indonesia dan bahkan di seluruh dunia sebagai daerah atau tujuan
wisata dunia dengan seni dan kebudayaannya yang unik disertai dengan pemandangan alam dan laut
yang indah. Pulau dewata adalah tempat yang sangat baik untuk liburan keluarga dan juga Bali memiliki
banyak objek wisata yang terkenal di dunia yang menarik untuk dikunjungi.

8
B. Kebudayaan Bali

Pulau Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal hingga penghujung
dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian
dari Kepulauan Sunda Kecil ini beribukota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada 8° LS dan
115° BT . Daerah ini pun memiliki iklim yang teropis seperti daerah Indonesia lainnya.

Secara geografis provinsi Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan Selat Bali di sebelah barat,
Laut Bali di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Selat Lombok di bagian sebelah
timur.

Tempat-tempat wisata yang sering dikunjungi selain kota Denpasar sendiri yaitu Ubud sebagai pusat
seni yang terletak di Kabupaten Gianyar yang merupakan dataran tinggi di pulau ini. Sedangkan Kuta,
Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tempat tujuan pariwisata, baik
wisata pantai maupun hanya tempat untuk para wisatawan beristirahat.

Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali terbagi menjadi dua yaitu suku Bali Aga yang merupakan
penduduk asli Bali, kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Trunyan. Kemudian Suku Bali Mojopahit
yang merupakan Bali Hindu atau Bali keturunan dari kerajaan Mojopahit. Kebudayaan Bali dapat
dikatakan masih khas atau asli karena masyarakatnya sangat memegang teguh budaya dari nenek
moyang mereka dan belum terpengaruh oleh budaya lain.

C. Objek Wisata Bali

Bali memiliki banyak objek wisata, berikut beberpa objek wisata yang kami kunjungi saat study tour :

1. Wisata Religi Makam Gus Dur TebuIreng

Wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di kompleks
Pesantren Tebuireng seolah menjadi medan magnet bagi peziarah. Pasalnya, makam ini tak pernah sepi
peziarah dari berbagai penjuru Indonesia.

Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus
Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di komplek makam tersebut, yakni KH Hasyim
Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dahulu, jumlah peziarah memang sudah banyak, namun tak
sebanyak sekarang ketika ada makam Gus Dur.

Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang disamping kanan-
kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar para santri namun
kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur.

Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pesantren
Tebuireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah. Makam Gus Dur sendiri terletak di sebelah pojok
utara. Terdapat tanda batu maesan unik bertuliskan: di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan’’
dalam empat bahasa. Yakni bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan China.

9
2. Danau Bedugul

Bedugul berasal dari kata Bedogol. Bedugul ini adalah danau beratan yang paling dangkal, di daerah
danau Bedugul ini banyak terdapat hasil pertanian. Hasil pertanian disini yang paling banyak dijumpai
adalah buah buahan dan sayuran. Banyak jenis buah-buahan disini diantaranya adalah buah markisa,
buah anggur, dan buah manila.

Danau Bedugul terletak di Kabupaten Tabanan. Danau Bedugul ini merupakan tempat wisata pilihan di
Bali, Suhu udara di Bedugul jauh lebih dingin dibandingkan tempat wisata lainnya.. Kawasan wisata
Bedugul, yang terletak di kabupaten Tabanan, menawarkan suasana perbukitan yang menyejukkan dan
keindahan danau Tamablingan. Tempat ini juga menawarkan suasana perbukitan dengan suhu sekitar
18 derajat celcius plus danau yang begitu indah. Untuk menikmati keindahan danau di sini, cukup
dengan menyewa speed boat anda dapat berkeliling danau. Dekat dengan danau ini juga anda dapat
menikmati hidangan santap siang di restoran lokal dengan menu masakan Indonesia maupun juga
internasional.

Bedugul terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali. Jaraknya sekitar 62,6 km atau sekitar 1
jam 14 menit dari Bandara International Ngurah Rai dan 40 km dari Kota Singaraja lewat perjalanan
darat. Tempat wisata di Bali ini menawarkan, keindahan pemandangan alam daerah pegunungan dan
danau. Terletak pada ketinggian 1.240 meter dari permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 18
Celcius pada malam hari dan 24 Celcius pada siang hari. Tempatnya yang tinggi membuat obyek wisata
ini selalu berhawa dingin dan berkabut.

3. Pertunjukan Tari Barong

Tarian ini merupakan peninggalan kebudayaan Pra Hindu yang menggunakan boneka berwujud binatang
berkaki empat atau manusia purba yang memiliki kekuatan magis. Diduga kata barong berasal dari kata
bahrwang atau diartikan beruang, seekor binatang mythology yang mempunyai kekuatan gaib, dianggap
sebagai pelindung. Tetapi di Bali pada kenyataannya Barong tidak hanya di wujudkan dalam binatang
berkaki empat akan tetapi ada pula yang berkaki dua. Topeng Barong dibuat dari kayu yang diambil dari
tempat-tempat angker seperti kuburan. Oleh sebab itu Barong merupakan benda sakral yang sangat
disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pertunjukan tari ini dengan atau tanpa lakon, selalu diawali
dengan demonstrasi pertunjukan yang diiringi dengan gamelan yang berbeda-beda seperti gamelan
Gong Kebyar, gamelan Babarongan, dan gamelan Batel.

4. Cening Bagus

Cening Bagus berdiri pada tanggal 27 April 2009, berdiri di tanah milik desa yang berada di Jln. Raya Batu
bulan 100X, Sukowati, Gianyar, Bali. Cening Bagus berdiri atas gagasan untuk mambantu pengrajin kecil
di Gianyar bali. Perusahaan ini berdiri dari nol/usaha kecil, setiap dua bulan sekali Cening Bagus
melakukan evaluasi untuk pengembangan selanjutnya. Dalam pendirian Cening Bagus terdapat visi dan
misi cening bagus, visi dari Cening Bagus adalah “Membantu pengrajin kecil (home industri) menuju
kesejahteraan”, sedangkan misi dari cening bagus adalah “Pariwisata Bali makin lama makin
berkembang seiring dengan himbauan pemerintah Bali khususnya bidang pariwisata untuk ikutan
10
dildalam memajukan pariwisata di Bali”, yang membuat Cening Bagus dapat dkembangkan seperti saat
ini.

Cening Bagus sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan penjualan produk oleh-
oleh khas Bali. Cening Bagus juga mempunyai peranan penting dalam kebangkitan perkembangan wisata
di Bali, khususnya paska ledakan bom (dikenal dengan Bom Bali I dan II) dimana Cening Bagus menjual
pelayanan jasa/memandu kepada wisatawan dalam menjalajahi pariwisata di Bali. Selain itu Cening
Bagus juga berperan penting dalam pengembangan industri, khususnya industri-industri kerajinan
perumahan, dimana Cening Bagus merekomendasikan para wisatawan yang menggunakan jasanya
untuk berkunjung kegalerinya yang berisi berbagai produk khas Bali dan luar Bali. Cening Bagus juga
bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya memajukan pariwisata di bali. Di Cening Bagus pula,
kami rombongan dari MAN 2 Cilacap melakukan makan malam. Setelah selesai, kami pun segera
kembali ke bus masing-masing kemudian melanjutkan perjalanan menuju hotel.

5. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota
Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut
sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan
Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal
diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang
Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya
terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.

Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan
kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk
mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak
orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing)[2], terutama bagi
peselancar pemula. Selain keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis
hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta pedagang kaki
lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.

6. Joger

Joger, dikenal dengan pabrik kata-kata yang berlokasi di kawasan jalan raya Kuta dan di Desa Luwus
Bedugul Bali. Untuk yang ada di Kuta tempatnya sangat strategis dan hanya memerlukan waktu 10
menit dari bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya,alamat Joger Bali berada di Jalan Raya Kuta.

Nama Joger diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu bapak Joseph Theodorus Wulianadi yang
digabung dengan nama sahabatnya Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha
11
pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan oleh Gerard sebesar US $ 20.000
sebagai modal dari usahanya. Awalnya dibuka di alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak
tanggal 7 Juli 1987 toko ini pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya Kuta sebelah
supermarket Supernova.

Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh Joger ini akan disapa dengan ramah dan akan
ditempeli stiker sebagai tanda masuk VIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada
ruangan yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti mug, sandal, gantungan
kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga ruangan yang unik bagi anda yang ingin mencari T-Shirt
anak-anak karena anda diharuskan masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter saja.
Tentu bisa dimengerti karena memang untuk anak-anak. Joger Bali hanya satu-satunya tempat di
Indonesia yang menjual jam terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger Bali. Ada juga ruangan di
pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan pernak-pernik lainnya.

Dari segi harga tentunya relatif murah dan tentunya pula kualitas barang yang ada di Joger ini sangat
bagus. Cocok untuk anda yang menginginkan oleh-oleh yang unik dan memiliki ciri khas. Selain di jalan
raya Kuta, Joger kini telah membuka cabangnya di jalan raya menuju ke Bedugul yang disebut Temannya
Joger.

7. Krisna

Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produk ciri khas Bali yang menarik berupa
beranekaragam bentuk design T-Shirt kartun tentang Bali yang diproduksi sendiri, unik, lucu dan
menarik yang tidak ada ditempat lain. Selain itu di Krisna juga terdapat cemilan, kerajinan tangan, bed
cover, pernak pernik, tas kreasi, perak, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk
hasil karya para pengrajin Bali yang tidak kalah bagusnya. Harga produk di Krisna Bali tidak jauh berbeda
dengan ditempat lain, seperti di Sukawati. Di Krisna Bali pengunjung yang datang tidak perlu susah-
susah menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih banyak.

Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan
melihat cela pangsa pasar yang ada. Pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan.

Di bawah manajemen Cok Konfeksi inilah Krisna Bali pertama, yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79
Denpasar, Bali berdiri dan kemudian berkembang sampai saat ini.

Adapun fasilitas saat ini yang ada di Krisna Bali adalah lapangan parkirnya yang luas, tempat untuk
makan dan minum, tempat tunggu sopir, dan lainnya.

8. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa salah satu kawasan wisata favorit wisatawan domestik. Penyebabnya, objek wisata
Tanjung Benoa merupakan pusat wisata bahari di Bali atau lebih dikenal dengan nama watersport
Tanjung Benoa dan memiliki pasir putih dengan air laut yang tenang.

12
Selain itu, di kawasan wisata Tajung Benoa Bali juga tersedia banyak hotel murah dan hotel mewah.
Tempat makan di Tanjung Benoa juga sangat mudah untuk di cari, mulai dari warung makan dengan
harga murah sampai restoran standar internasional.

9. Puja Mandala

Tempat ibadah Puja Mandala Nusa Dua Bali yang berlokasi di dekat kawasan BTDC Nusa Dua
mempunyai keunikan tersendiri. Tempat ibadah ini terdapat 5 tempat ibadah untuk semua umat di
Indonesia yaitu Pura yang terletak paling timur, kemudian Gereja protestan, Wihara, Gereja Katolik,
selanjutnya Masjid yang terdapat paling barat. Area parkir yang luas, bisa menampung puluhan mobil,
dan ratusan sepeda motor. Selain untuk tempat ibadah bagi umat yang bertempat tinggal di sekitar nusa
dua, banyak wisatawan yang beribadah pada saat liburan di Bali ketika melewatinya. Merupakan suatu
hal yang menarik sebagai kunjungan wisata, karena tempat ibadah di Bali ini menunjukan suatu
perbedaan namun menjunjung tinggi perbedaan tersebut serta menunjukan kerukunan umat beragama
di Bali, menjadikan suatu semboyan Bangsa Indonesia yang disebut Bhineka Tunggal Ika. Dimana tulisan
ini terdapat pada lambang negara Burung Garuda yang kakinya memegang sembayan tersebut.

10. Jalan Tol Tengah Laut/Jalan Tol Bali Mandara

Jalan Tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama di Provinsi Bali, Indonesia. Jalan Tol Bali Mandara
menghubungkan Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa. Jalan tol ini memiliki panjang total 12,7 km dan
sebagian besar berada di atas laut. Jalan tol ini diresmikan olehPresiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 23 September 2013 di Bali. Jalan Tol Bali Mandara juga dinobatkan sebagai jalan tol
terindah dunia. Pada KTT APEC di Bali, jalan tol ini juga dilalui oleh beberapa pemimpin negara.

11. Pantai Pandhawa

Pantai Pandawa terletak di desa Kutuh Kecamatan Kuta selatan , Kabupaten Badung Bali, 3 km dari
kawasan Wisata Nusa dua dan dan Pura Uluwatu untuk menuju kawasan ini saat ini masih dalam
perbaikan akses jalan menuju Pantai pandawa karena kita akan melewati tebing batu kapur yang saat ini
masih dalam tahap perbaikan. selain penduduk lokal yang menjadikan Pantai Pandawa ini sebagai
tempat mereka bertani rumput laut. Pantai Pandawa sendiri sudah dilengkapi dengan kedai makan dan
minum untuk wisatawan karena aktivitas yang biasa yang dilakukan adalah paragliding. Nama Pandawa
Beach sendiri diambil dari tokoh pewayangan karena pantai ini setiap tahunnya dijadikan sebagai
tempat untuk melakukan upacara melasti.Di jalan menuju pantai ini terdapat patung dari lima tokoh
pewayangan Pandawa dan akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang tidak saja gemar
berwisata di pantai ini akan tetapi bisa mengabadikan tokoh pewayangan ini.

Saat memasuki kawasan Pantai Pandawa kita akan disuguhkan oleh tebing kapur di sisi kanan dan kiri
jalan. Hal ini tentu membuat pengunjung terkagum-kagum dan terpesona akan keindahan alamnya.
Pantai dengan pasir putih yang masih bersih ini cukup banyak pengunjungnya, terlebih wisatawan asing
yang sedang berjemur.

12. Garuda Wisnu Kencana (GWK)

13
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan
pulau Bali. Taman wisata ini terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kira-
kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali.Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa
Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 120 meter. (gambar area taman
budaya gwk)

Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah
atau 263 meter di atas permukaan laut.

Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di
mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi
titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter
persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung
Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu
menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat
sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.

Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan
salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini
ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.

Pada tanggal 22 September 2018 Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo
menghadiri peresmian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

13. Karang Kurnia

Karang Kurnia adalah pusat oleh-oleh di pulau Bali yang didirikan oleh I Gede Wireyasa di Karang Kurnia
ditemukan berbagai jenis kerajinan, oleh-oleh dan berbagai jenis makanan, sebagai contoh lukisan,
patung, pakaian anak dan dewasa, bed cover, pernak pernik, batik, dompet. Barang-barang tersebut
tidak asli dibuat oleh orang Bali melainkan banyak yang diambil dari pulau Jawa seperti batik.

Di Karang Kurnia juga terdapat bermacam-maam aksesoris yang dapat ditulisi dengan kata-kata sesuai
dengan keinginan kita. Harga-harga di Karang Kurnia lumayan murah dibandingkan Cah Ayu atau pasar
lain di Bali. Dengan lahan parkir yang cukup luas dan suasana yang lumayan segar membuat pengunjung
nyaman.

14. Tanah lot

Tanah lot sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar.
Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut
tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam.

14
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan
Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran
agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali. Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem
Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam
menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa
yang ada di pulau Bali.

Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali,
maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa
yang bernama desa Beraban Tabanan.

Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari
Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran
monotheisme.

Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang
pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan
Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.

Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang
(tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama
Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.

Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha
dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk
setempat.

Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang Nirartha
memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk
menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.

Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam
bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk
sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling
menghormati.

15. Universitas Gajah Mada Yogyakarta

UGM merupakan universitas negeri di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia
pada tanggal 19 Desember 1949 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang
Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.[4]
Kampus UGM yang terletak di Yogyakarta merupakan universitas pertama yang didirikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia setelah Indonesia merdeka.

15
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18
Fakultas dan dua Sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program
Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S2, S3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada
berlokasi di Kampus Bulaksumur, Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas
Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah
Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari
berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta.

Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari
Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada
tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr.
Soenario, Dr. Soleiman, dr. Boentaran Martoatmodjo dan Dr. Soeharto.

Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta.
Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan
Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17
Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para
pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.

Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi
Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946),
Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27
September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.

Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan
laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah
Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan
kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948. Pada awal
Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di
Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen
Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin
oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan
PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut
menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.

Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil
kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman.
Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro,
S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum
Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam

16
Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73
tahun 1948.

Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II
melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua
perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.

Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei
1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh
Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M.
Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet
Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih
tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan
Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya
ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton
dan beberapa gedung di sekitarnya.

Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas
Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini
dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen
dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman
Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.

Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas
Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut
diresmikan.

Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs.
Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.

Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:

Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu
Alam dan Ilmu Pasti);

Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi
Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;

Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;

Fakultas Kedokteran Hewan;

Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat,
Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan Sosiologi;

17
Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.

Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga
ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri
Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.

Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga menjadi
Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP). Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian
ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.

Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru, antara lain:

Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi
dan Fakultas Farmasi.

Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.

Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Hukum,
Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik.

Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Sastra dan
Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakulas Filsafat.

Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam pada Bagian Sipil Fakultas Teknik
dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam.

Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan
Jasmani.

Fakultas Kedokteran Hewan diuubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas Kedokteran dan
Fakultas Kedokteran Gigi.

Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas
Pendidikan Jasmani. Fakultas ini diserahkan pada Departemen Olah Raga pada tahun 1963 dan menjadi
Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).

Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula Fakultas Umum,
dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada
tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan. Sebagai
penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas
yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18
Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah
khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama.

18
Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, seksi
teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan
Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.

Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi
Fakultas Psikologi.

Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan peningkatan
Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Semenjak tahun 1983 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana, dua Fakulas
Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas
Pascasarjana (Magister dan Doktor). Awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas
Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi
diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik.

BAB III

Penutup

A. SIMPULAN

1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik
maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur
maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.

2. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan pesertaStudy Tour
akan kebudayaan Nusantara bertambah.

3. Keunikan dan ciri khas tersendiri dari pulau Bali membuat Indonesia semakin terkenal di dunia
luar serta menghasilkan devisa yang besar bagi Indonesia.
19
4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati budaya-budaya yang
masih kental yang berada di Indonesia serta dapat mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa tanpa membeda-bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.

B. SARAN

1. Bagi sekolah

· Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar menyusun jadwal perjalanan
dengan cermat, agar peserta Study Tour dapat mengikuti Study Tourdengan teratur

· Sekolah diharapkan memberi waktu yang lebih lama bagi siswa untuk mengerjakan karya tulis

2. Bagi guru pendamping

· Diharapkan lebih mendisiplinkan para murid agar murid lebih dapat membawa diri untuk bersikap
dalam bergaul.

· Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang kurang sehat selama
perjalanan.

· Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama Study Toursehingga dapat
lebih akrab.

· Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan mencemarkan nama baik sekolah.

· Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat mengganggu
program Study Tour.

3. Bagi siswa/i

· Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai sarana rekreasi, namun juga
sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.

· Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study Tour berjalan lancar.

· Siswa diharapkan dapat menjaga sikap selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah
atau peraturan dari biro tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.

· Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi masing-masing, agar tidak
membebani guru pembimbing.

· Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi.

· Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas
untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
20
Selama Study Tour siswa diharapkan pandai-pandai menawar barang sebelum membeli, karena harga
barang-barang di Bali relatif mahal. Harga barang yang dijual dipatok untuk wisatawan mancanegara

Daftar pustaka

https://radarjombang.jawapos.com/read/2018/12/24/110057/wisata-religi-makam-gus-dur-jujukan-
peziarah-berbagai-daerah

http://www.id.baliglory.com/2015/06/bali-pulau-dewata.html

http://gemalapritarr.blogspot.co.id/2012/06/artikel-kebudayaan-pulau-dewata-bali.html

http://www.water-sport-bali.com/pantai-pantai-bali.html

https://www.kintamani.id/pusat-krisna-bali-tempat-berburu-khas-pulau-dewata-komplet-003209.html

http://www.calyawisata.com/2015/05/tentang-pulau-bali-dan-potensi-wisatanya.html

http://www.rentalmobilbali.net/tempat-wisata-di-bali-yang-wajib-dikunjungi.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Universitas_Gadjah_Mada

21
22
LAMPIRAN

1. Wisata Religi Makam Gus Dur Tebuireng

2. Danau Bedugul

3. Pertunjukan Tari Barong

23
4. Cening Bagus

5. Pantai Kuta

6. Joger

7. Krisna
24
8. Tanjung Benoa

9. Puja Mandala

10. Jalan Tol Tengah Laut / Jalan Tol Bali

25
11. Pantai Pandhawa

12. Garuda Wisnu Kencana (GWK)

13. Karang Kurnia

26
14. Tanah Lot

15. Universitas Gajah Mada Yogyakarta

27
28

Anda mungkin juga menyukai