Disusun oleh :
1. Muhamad Hamzah Anwar (108120057)
2. Naely Khusnaeni Rohmah (108120058)
3. Dhaifa Naswa TH (108120051)
4. Gita Cahyaningtias (108120034)
5. Ghafar Ghani (108120062)
Pada penyusunan makalah ini, banyak penulisan yang masih kurang sempurna
dan masih banyak juga pengembangan ilmu mikologi yang masih belum terpenuhi. oleh
karena itu bantuan berbagai pihak, semua bisa teratasi, dan penulis mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyusun makalah.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisnya, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikdan saran yann membangunj dari semua pembaca guna menjadi acuhan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Daftar isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................................5
D. Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................5
ISI...............................................................................................................................................5
A. Pengertian...........................................................................................................................5
B. Morfologi Fungi..................................................................................................................5
1. Ciri-ciri................................................................................................................................6
C. Klasifikasi...........................................................................................................................6
1) Kapang adalah fungi berfilamen (hifa) / mempunyai miselium.........................................6
2) Khamir : fungi bersel tunggal dan tidak berfilamen...........................................................8
D. FISIOLOGI JAMUR........................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................................13
Daftar pustaka..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
jamur (fungi) -banyak orang juga menyebut cendawan.Kajian dalam mikologi antara
lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur
(mushroom culture). Mikologi berasal dari kata ‘ mykes’ yang berarti Myceane yaitu
salah satu kelompok mushroom ( jamur mikro ) dan dari kata logos yang berarti
ilmu.Jadi bisa dikatakan mikologi adalah ilmu yang mepelajari tentang jamur dan
pemanfaatnya dalam kehidupan sehari – hari oleh manusia.
Karakteristik Taksonomi jamur ; Morfologi hifa ( Ukuran,warna,bentuk permukaan),
morfologi spora/Konidia ( Ukuran,warna,bentuk permukaan. Karakteristik
Reproduksi ( Spora jantan, Spora betina), karakteristik Fisiologi ( Bentuk
pertumbuhan pada medium khusus dan sifat pertumbuhan pada suhu,pH,dan
kelembaban tertentu), karakteristik selular ( bentuk dinding sel,komposisi dinding
sel,pola pembelahan sel,karakteristik organel sel dan karakteristik sekuen asam amino
dari protein dan sekuen nuleotida DNA. Organisme yang tergolong fungi adalah
kapang, khamir, dan jamur (mushroom). Kapang merupakan golongan fungi yang
multiseluler dan memilki filamen . kapang memliki beberapa pengelompokkan.
Antara jenis kapang yang satu dengan yang lain tentunnya memiliki perbedaan ciri
dan sifat
B. Rumusan masalah
1. Apa itu mikologi jamur
2. Apa fungsi pada mikologi jamur
3. Apa saja ciri-ciri pada mikologi jamur?
4. Apa saja klasifikasi jamur secara umum?
C. Tujuan
1. mengetahui jamur morfologi secara umum.
2. mengetahui klasifikasi jamur secara umum.
3. Mengetahui fisiologi jamur
D. Manfaat
Mahasiswa biologi yang mengikuti mata kuliah Mikologi diharapkan
mempunyai pemahaman yang sepenuhnya tentang jenis-jenis kapang.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Mikologi adalah ilmu yg mempelajari ciri-ciri morfologi fungi & sifat fisiologi
fungi. Jamur adalah organisme eukariotik; jamur berbeda dari tanaman karena tidak
memiliki klorofil. Terdapat jamur makroslopis (mushroom) atau mikroskopik (kapang
dan ragi). Hanya beberapa spesies jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Jamur bersifat motil; mereka dapat tumbuh sebagai sel tunggal (ragi) atau struktur
berfilamen (miselia), yang sebagian diantaranya membentuk cabang. Fungi
menyebabkan rentang penyakit yang luas, mulai dari infeksi dermatofita kulit sampai
infeksi invasif pada passien immunocompromised yang berat.
B. Morfologi Fungi
1. Ciri-ciri
a. Berupa benang tunggal/ bercabang-cabang (=hifa). Kumpulan hifa membentuk
misellium yaitu ciri khas
b. Mempunyai spora
c. Memproduksi spora
d. Tidak mempunyai klorofil, sehing tidak berfotosintesis
e. Berkembang biak secara seksual & aseksual
f. Tubuh berfilamen & dinding sel mengandung kitin, glukan, selulosa & manan
Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman, tetapi mempunyai perbedaan yaitu :
a. Tidak mempunyai klorofil
b. Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
c. Berkembangbiak dengan spora
d. Tidak mempunyai batang, cabang, akar dan daun
e. Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti pada tanaman
f. Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi masing-masing
bagian.
C. Klasifikasi
Fungi diklasifikasikan berdasarkan metode reproduksi seksualnya. Fungi yang
tidak berkembang biak secara seksual di sebut fungi imperfecti ; fungi yang berkembang
biak secara seksual dapat membuahi dirinya sendiri atau memerlukan galur dari tipe yang
berlawanan agar terjadi fusi seksual.
1) Kapang adalah fungi berfilamen (hifa) / mempunyai miselium
a. Morfologi kapang
1. Mempunyai miselium/ filamen
2. Pertumbuhan dalam bahan makanan mudah terlihat (spt kapas)
3. Mnrt struktur hifa, dibedakan mjd 2 yi :
a. Hifa tika bersekat / non septat
b. Hifa bersekat/ septat ; membagi hifa dalam mangan-mangan dimana setiap
mangan mempunyai satu/ lebih nukleus
4. Dinding penyekat disebut septum yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma
dapat bergerak bebas
b. Sistem reproduksi kapang
1. Secara aseksual dengan :
a. Pembelahan : suatu sel membagi diri untuk membentuk 2 sel anak yg
serupa
b. Penguncupan : suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inang
c. Pembentukan spora
d. Ada beberapa macam spora :
1) Sporangiospora : terjadi krn protoplasma dalam suatu sel tertentu
berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran dan
inti
2) Konidiospora : terjadi karena ujung suatu hifa berbelah2 seperti tasbih
3) Klamidospora : bagian misellium yang membesar & berdinding tebal
4) Artospora (serupa batu bata), oidospora/ oidia (serupa telur) : bagian
misellium yang tidak membesar seperti aslinya.
2. Secara seksual yaitu peleburan nukleus dari kedua spora dilakukan dengan :
a. Isogamet : perbedaan morfologi antara jenis kelamin belum tampak
b. Heterogamet : ada perbedaan antara gamet besar/ makrogamet (sel kelamin
betina) & gamet kecil/ mikrogamet ( sel kelamin jantan).
Tipe-tipe spora seksual yaitu :
a. Askospora : bersel satu terbentuk didalam kantung/ askus Basidiospora :
bersel satu berbentuk gada/ basidium
b. Zigospora : spora besar, berdinding tebal yg terbetuk bila ujung2 dua hifa
secara seksual serasi/ gametangia
c. Oospora : spora didalam struktur betina khusus (= oogonium) yg dihasilkan
dari pembuahan telur/ oosfer o/ gamet jantan di anteredium Spora seksual
dan aseksual dilindungi oleh tubuh buah.
c. Sifat fisiologi kapang
1. Kebanyakan kapang membutuhkan air minimal untuk pertumbuhan
2. Suhu pertumbuhan yaitu kebanyakan : 25 – 30 C
a. Mesofilik : tumbuh baik pada suhu kamar
b. Psikotrofik : tumbuh baik pada suhu almari es (- 5 s/d -10 C)
c. Termofilik : tumbuh pada suhu tinggi
3. Membutuhkan oksigen (aerobik) dengan pH 2,0 – 8,5
4. Nutrisi : tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pektin , protein, lipid.
5. Kapang mempunyai komponen yang dapat menghambat pertumbuhan
organisme lain disebut antibiotic.
d. Klasifikasi kapang
Berdasarkan ada tidaknya septa :
1) Kapang tidak bersepta :
a. Kelas Oomycetes (spora seksual = oospora)
b. Kelas Zygomycetes (spora seksual = zigospora)
2) Kapang bersepta
a. Kelas Imperfecti (tidak sempurna) : tidak mempunyai spora seksual
b. Kelas Ascomycetes spora seksual = askospora.
e. Peranankapang dalam kehidupansehari-hari
1) Kapang yang menguntungkan, contoh :
a. Rhizopus = kapang roti
Co : Rhizopus oligosporus danRhizopus oryzae pembuatan tempe dan
oncom hitam
b. Aspergillus
Co : Aspergillus oryzae pembuatan kecap & tauco
c. Penicillium
Co : Penicillium notatum danPenicillium chysogenum memproduksi
antibiotik penisilin
2) Kapang yang merugikan, contoh :
a. Actinomycetes
Co : A. phalloides = racun falin besifat merusak darah
b. Candida
Co : C. albicans = candidiasis
f. Mikotoksin kapang
D. Fisiologi Jamur
Di alam bebas jamur merupakan pengurai sampah organik. Jika tidak ada
jamur kemungkinan bumi kita ini akan penuh dengan sampah. Namun, walaupun
demikian ternyata tidak semua jamur dapat dimanfaatkan oleh manusia. sebagian dari
jenis jamur ada yang beracun. Untuk itu supaya kita terhindar dari jamur yang beracun
perlu untuk mengetahui berbagai jenis jamur.
Ciri-Ciri Jamur Secara Umum
1. Jamur memiliki jenis ataupun spesies yang tidak sedikit. Untuk itu perlu untuk kita
mengetahui ciri-ciri jamur secara khusus, yaitu:
a. Tidak memiliki kromatofora atau klorofil, sehingga umumnya tidak berwarna dan hidup
sebagai parasit atau saprofit dan bersifat heterotrof. Jamur sendiri ada yang hidup di
dalam air, sebagian besar di daratan serta jarang sekali terdapat di laut.
b. Inti sel eukariotik (mempunyai inti sel yang sejati).
c. Dinding sel tersusun atas zat kitin dan bukan selulosa kecuali jenis jamur oomycotina.
d. Hidup di tempat lembab dengan PH tanah yang bersifat asam karena tempat tersebut
kaya akan zat organik.
e. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk glikogen.
f. Sesuai dengan jenisnya jamur dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif.
Sehingga dapat berbentuk sel hidup yang haploid dan juga diploid.
2. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan menggunakan tunas, spora, membelah diri, dan
dengan cara konodia.
3. Perkembangbiakan secara generatif dengan cara konjugasi dan juga dengan spora seksual.
Selain itu dapat berlangsung dengan berbagai cara, yaitu: isogami, anisogami, oogami,
gametangiogami (perkawinan dengan dua gametangium yang berbeda jenis kelaminnya). Dan
somatogami ( perkawinan dua sel talus yang tidak mengalami perbedaan).
4. Bagian tubuh jamur yang vegetatif tersusun atas hifa (benang – benang halus). Hifa ada yang
bersekat dan ada yang tidak.
5. Perkembangbiakan dengan spora, jika pada jamur yang hidupnya di air disebut spora
kembara yang mempunyai bulu cambuk.
6. Jamur yang hidup di darat bisa menghasilkan spora yang terbentuk di dalam askus.
7. Beberapa dari jenis jamur dapat mengubah sel-sel tertentu menjadi alat untuk mengatasi saat
kondisi yang buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Dalam hifa terdapat
sitoplasma dengan organel yang biasa ditemukan pada eukariotik. Hifa membentuk suatu
anyaman yang disebut miselium (jamak, miselia), yang merupakan jaringan “makanan” dari
suatu jamur. Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler),
kecuali khamir ragi adalah organisme bersel tunggal (uniseluler). Setiap fungi tercakup di
dalam satu kategori taksonomi, dibedakan atas tipe spora, morfologi hifa, dan siklus
seksualnya.
B. Saran
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/BAB_V.pdf
http://mistarbiologi.blogspot.com/2019/08/makalah-mikologi.html?m=1