Anda di halaman 1dari 14

MIKOLOGI ( MORFOLOGI DAN FISIOLOGI )

Mata kuliah : ilmu dasar keperawatan II

Dosen pengampu : Dini Puspodewi, S.Tr.A.K., M.Imun

Disusun oleh :
1. Muhamad Hamzah Anwar (108120057)
2. Naely Khusnaeni Rohmah (108120058)
3. Dhaifa Naswa TH (108120051)
4. Gita Cahyaningtias (108120034)
5. Ghafar Ghani (108120062)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran allah Subhanahu wa ta’ala dengan karunia-Nya dan


segala-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan berjudul peranan dalam
teknologi informasi pelayanan keperawatan di rumah sakit tepat pada waktunya. Tujuan
penulis adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Dini Puspodewi, S.Tr.A.K., M.Imun. pada
kuliah ilmu dasar keperawatan II di STIKES Al-irsyad Al-islamiyyah Cilacap. Kemudian
makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui tentang ilmu mikologi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Pada penyusunan makalah ini, banyak penulisan yang masih kurang sempurna
dan masih banyak juga pengembangan ilmu mikologi yang masih belum terpenuhi. oleh
karena itu bantuan berbagai pihak, semua bisa teratasi, dan penulis mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyusun makalah.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisnya, oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikdan saran yann membangunj dari semua pembaca guna menjadi acuhan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Daftar isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................................5
D. Manfaat...............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................5
ISI...............................................................................................................................................5
A. Pengertian...........................................................................................................................5
B. Morfologi Fungi..................................................................................................................5
1. Ciri-ciri................................................................................................................................6
C. Klasifikasi...........................................................................................................................6
1) Kapang adalah fungi berfilamen (hifa) / mempunyai miselium.........................................6
2) Khamir : fungi bersel tunggal dan tidak berfilamen...........................................................8
D. FISIOLOGI JAMUR........................................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................................13
Daftar pustaka..........................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
jamur (fungi) -banyak orang juga menyebut cendawan.Kajian dalam mikologi antara
lain meliputi taksonomi jamur, fisiologi jamur, bioteknologi jamur, budidaya jamur
(mushroom culture). Mikologi berasal dari kata ‘ mykes’ yang berarti Myceane yaitu
salah satu kelompok mushroom ( jamur mikro ) dan dari kata logos yang berarti
ilmu.Jadi bisa dikatakan mikologi adalah ilmu yang mepelajari tentang jamur dan
pemanfaatnya dalam kehidupan sehari – hari oleh manusia.
Karakteristik Taksonomi jamur ; Morfologi hifa ( Ukuran,warna,bentuk permukaan),
morfologi spora/Konidia ( Ukuran,warna,bentuk permukaan. Karakteristik
Reproduksi ( Spora jantan, Spora betina), karakteristik Fisiologi ( Bentuk
pertumbuhan pada medium khusus dan sifat pertumbuhan pada suhu,pH,dan
kelembaban tertentu), karakteristik selular ( bentuk dinding sel,komposisi dinding
sel,pola pembelahan sel,karakteristik organel sel dan karakteristik sekuen asam amino
dari protein dan sekuen nuleotida DNA. Organisme yang tergolong fungi adalah
kapang, khamir, dan jamur (mushroom). Kapang merupakan golongan fungi yang
multiseluler dan memilki filamen . kapang memliki beberapa pengelompokkan.
Antara jenis kapang yang satu dengan yang lain tentunnya memiliki perbedaan ciri
dan sifat 
B. Rumusan masalah
1. Apa itu mikologi jamur
2. Apa fungsi pada mikologi jamur
3. Apa saja ciri-ciri pada mikologi jamur?
4. Apa saja klasifikasi jamur secara umum?
C. Tujuan
1. mengetahui jamur morfologi secara umum.
2. mengetahui klasifikasi jamur secara umum.
3. Mengetahui fisiologi jamur
D. Manfaat
Mahasiswa biologi yang mengikuti mata kuliah Mikologi diharapkan
mempunyai pemahaman yang sepenuhnya tentang jenis-jenis kapang.
BAB II
ISI

A. Pengertian
Mikologi adalah ilmu yg mempelajari ciri-ciri morfologi fungi & sifat fisiologi
fungi. Jamur adalah organisme eukariotik; jamur berbeda dari tanaman karena tidak
memiliki klorofil. Terdapat jamur makroslopis (mushroom) atau mikroskopik (kapang
dan ragi). Hanya beberapa spesies jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Jamur bersifat motil; mereka dapat tumbuh sebagai sel tunggal (ragi) atau struktur
berfilamen (miselia), yang sebagian diantaranya membentuk cabang. Fungi
menyebabkan rentang penyakit yang luas, mulai dari infeksi dermatofita kulit sampai
infeksi invasif pada passien immunocompromised yang berat.
B. Morfologi Fungi
1. Ciri-ciri
a. Berupa benang tunggal/ bercabang-cabang (=hifa). Kumpulan hifa membentuk
misellium yaitu ciri khas
b. Mempunyai spora
c. Memproduksi spora
d. Tidak mempunyai klorofil, sehing tidak berfotosintesis
e. Berkembang biak secara seksual & aseksual
f. Tubuh berfilamen & dinding sel mengandung kitin, glukan, selulosa & manan
Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman, tetapi mempunyai perbedaan yaitu :
a. Tidak mempunyai klorofil
b. Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
c. Berkembangbiak dengan spora
d. Tidak mempunyai batang, cabang, akar dan daun
e. Tidak mempunyai sistem vaskuler seperti pada tanaman
f. Bersifat multiseluler, tidak mempunyai pembagian fungsi masing-masing
bagian.

C. Klasifikasi
Fungi diklasifikasikan berdasarkan metode reproduksi seksualnya. Fungi yang
tidak berkembang biak secara seksual di sebut fungi imperfecti ; fungi yang berkembang
biak secara seksual dapat membuahi dirinya sendiri atau memerlukan galur dari tipe yang
berlawanan agar terjadi fusi seksual.
1) Kapang adalah fungi berfilamen (hifa) / mempunyai miselium
a. Morfologi kapang
1. Mempunyai miselium/ filamen
2. Pertumbuhan dalam bahan makanan mudah terlihat (spt kapas)
3. Mnrt struktur hifa, dibedakan mjd 2 yi :
a. Hifa tika bersekat / non septat
b. Hifa bersekat/ septat ; membagi hifa dalam mangan-mangan dimana setiap
mangan mempunyai satu/ lebih nukleus
4. Dinding penyekat disebut septum yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma
dapat bergerak bebas
b. Sistem reproduksi kapang
1. Secara aseksual dengan :
a. Pembelahan : suatu sel membagi diri untuk membentuk 2 sel anak yg
serupa
b. Penguncupan : suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inang
c. Pembentukan spora
d. Ada beberapa macam spora :
1) Sporangiospora : terjadi krn protoplasma dalam suatu sel tertentu
berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran dan
inti
2) Konidiospora : terjadi karena ujung suatu hifa berbelah2 seperti tasbih
3) Klamidospora : bagian misellium yang membesar & berdinding tebal
4) Artospora (serupa batu bata), oidospora/ oidia (serupa telur) : bagian
misellium yang tidak membesar seperti aslinya.
2. Secara seksual yaitu peleburan nukleus dari kedua spora dilakukan dengan :
a. Isogamet : perbedaan morfologi antara jenis kelamin belum tampak
b. Heterogamet : ada perbedaan antara gamet besar/ makrogamet (sel kelamin
betina) & gamet kecil/ mikrogamet ( sel kelamin jantan).
Tipe-tipe spora seksual yaitu :
a. Askospora : bersel satu terbentuk didalam kantung/ askus  Basidiospora :
bersel satu berbentuk gada/ basidium
b. Zigospora : spora besar, berdinding tebal yg terbetuk bila ujung2 dua hifa
secara seksual serasi/ gametangia
c. Oospora : spora didalam struktur betina khusus (= oogonium) yg dihasilkan
dari pembuahan telur/ oosfer o/ gamet jantan di anteredium Spora seksual
dan aseksual dilindungi oleh tubuh buah.
c. Sifat fisiologi kapang
1. Kebanyakan kapang membutuhkan air minimal untuk pertumbuhan
2. Suhu pertumbuhan yaitu kebanyakan : 25 – 30  C
a. Mesofilik : tumbuh baik pada suhu kamar
b. Psikotrofik : tumbuh baik pada suhu almari es (- 5 s/d -10 C)
c. Termofilik : tumbuh pada suhu tinggi
3. Membutuhkan oksigen (aerobik) dengan pH 2,0 – 8,5
4. Nutrisi : tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pektin , protein, lipid.
5. Kapang mempunyai komponen yang dapat menghambat pertumbuhan
organisme lain disebut antibiotic.
d. Klasifikasi kapang
Berdasarkan ada tidaknya septa :
1) Kapang tidak bersepta :
a. Kelas Oomycetes (spora seksual = oospora)
b. Kelas Zygomycetes (spora seksual = zigospora)
2) Kapang bersepta
a. Kelas Imperfecti (tidak sempurna) : tidak mempunyai spora seksual
b. Kelas Ascomycetes  spora seksual = askospora.
e. Peranankapang dalam kehidupansehari-hari
1) Kapang yang menguntungkan, contoh :
a. Rhizopus = kapang roti
Co : Rhizopus oligosporus danRhizopus oryzae pembuatan tempe dan
oncom hitam
b. Aspergillus
Co : Aspergillus oryzae pembuatan kecap & tauco
c. Penicillium
Co : Penicillium notatum danPenicillium chysogenum memproduksi
antibiotik penisilin
2) Kapang yang merugikan, contoh :
a. Actinomycetes
Co : A. phalloides = racun falin besifat merusak darah
b. Candida
Co : C. albicans = candidiasis
f. Mikotoksin kapang

Fungi dapat menimbulkan penyakit yang dibedakan menjadi 2 golongan:

1) Mikosis : infeksi kapang yang menyerang kulit, rambut, kuku, dsb


2) Mikotoksikosis : gejala keracunan yang disebarkan melalui makanan

Fungi memproduksi senyawa racun yang disebut mikotoksin yg dpt menimbulkan


gejala sakit dan bersifat karsinogenik (menimbulkankanker).

2) Khamir : fungi bersel tunggal dan tidak berfilamen


a. Morfologi khamir
1) Ukuran : bervariasi (panjang = 1-5 mm s/d 20 – 50 mm, lbr =1-10 mm)
2) Bentuk : bulat, oval, silinder, ogival (yaitu bulat panjang dengan 1 ujung
runcing, segitiga melengkung, berbentuk botol, berbetuk lemon, dsb)
b. Sitologi khamir
1) Kapsul : komponenekstraseluler yang berlendir, menutupi bagian luar
dinding seldan terutama terdiri dari polisakarida
2) Dindingsel : padasel yang masih mudasangat tipis dan semakin tebal jika
sel makin tua. Pada dinding sel terdapat bekas lahir/ birth scar
(tanda/spotakibat pembentukan sel dari selinduk melalui tunas) dan bekas
tunas/ bud scar (terbentuk jika sel tersebut menbentuk 1 ataulebih anak sel
melalui tunas)
3) Membran sitoplasma : terdapat disebelah dalam dinding sel dengan tebal
8mm. Fungsi : permeabilitasselektif dan dalam transpornutrien ke dalam
sel, pelepasan hasil metabolis mekeluarsel)
4) Nukleus : dikelilingi membran inti berlapis ganda
5) Vakuola : kantung dari suatu cairan yang lebih bening dan lebih encer dari
pada sitoplasma
6) Mitokondria : panjang = 0,4 – 0,6 mm; d = 0,2 – 0,3 mm Fungsi : proses
respirasi khamir
7) Globula lipid : jumlah sedikit dan dapat diwarnai
8) Sitoplasma : mengandung beberapa komponen, yaitu glikogen yang
merupakan bentuk penyimpanan karbohidrat, asam ribonukleat (RNA) dan
protein.
c. Sistem reproduksi khamir
1) Reproduksi vegetatif
1. Pertunasansel paling umum dilakukan
2. Pembelahan sel pembelahan biner : sel khamir memanjang, nukleus
terbagi 2 dan terbentuk septa/ dinding penyekat, ke-2 sel melepaskan diri
satu sama lain
3. Pembelahan tunas reproduksi vegetative : gabungan antara pertunasan
dan pembelahan
4. Pembentukan spora aseksual yaitu:
a. Arthospora : tumbuh dalam bentuk hifa dan membentuk dinding
penyekat pada interval tertentu
b. Blastospora : pertunasansederhana tunas tidak melepaskandiri dari
induk tetapi membentuk kumpulan tunas menempel padasel yang
memanjang/ pseudomiselium
c. Balliospora : tumbuh padaujungsel yang meruncing, satu demi
satudilepaskan darisel dengantekanan
d. Khlamidospora : bentuk sporaistirahat dengan dinding sel tebal dan
dibentuk beberapa jenis khamir
2) Reproduksi seksual : pembentukan spora seksual, yaitu : basidio spora dan
asko spora.
d. . Sifat fisiologi khamir
1. Kebanyakantumbuh paling baik padakondisi dengan air yang cukup
2. Suhu optimum 25 – 30 C, max : 35 – 47 C
3. pH = 4,0 – 4,5
4. Tumbuhbaik padakondisiaerobikkecuali yang fermentasi
5. Berdasar sifatmetabolisme :
a. Bersifatfermentatif : fermentasialkohol
b. Bersifatoksidatif
e. Penggunaan khamir dalam kehidupansehari-hari
Industri kebanyakan darikelasAscomycetes.Digunakan untuk :
1. Produksialkohol darisumberkarbohidratmisalpati
2. Pembuatan roti
3. Pembuatan makanan tradisional

Fungi Penyebab sakit:


1. Cryptococcus neoformans
Merupakan ragi berkapsul yang terdapat diseluruh dunia (sering
menyebabkan infeksi pada manusia). Habitat alaminya adalah tanah,
khususnya tanah yang tercemar oleh kotoran burung. Infeksi terjadi melalui
inhalasi jamur. Infeksi pada manusia jarang terjadi; sebagian besar ditemukan
pada orang dengan gangguan imunitas, seperti penderita HIV. Infeksi primer
terjadi di paru dan biasanya asimtomatis. Pneumonia akut dapat terjadi disertai
fungemia dan infeksi di berbagai organ, terutama otak dan meningens.
Organisme ini dapat dillihat secara langsung pada cairan serebrospinal melalui
pewarnaan gram atau tinta india. Pengobatan bisa menggunakan amfoterisin.
2. Candida Penyebab kandidiasis.
Infeksi ini mengenai daerah kulit lembab (lipat paha, ketiak, lipatan
kulit, lipatan kuku) atau kulit rusak (misalnya dermatitis iritan di daerah popok
pada bayi). Lesi berupa eritema dengan vesikel dan pustul. Infeksi kandida
superfisial adalah infeksi yang sering terjadi, berupa kandidiasis vagina dan
oral (thrush), infeksi kulit dan kuku, yang mungkin timbul karena tangan
terendam dalam air untuk waktu yang lama, atau sebagai komplikasi terapi
antibiotik yang mengurangi flora bakteri untuk sementara. Infeksi kandida
invasif mengenai traktus gastrointestinal (misal: esofagus), paru-paru, dan
traktur urinarius. Kandiddemia dapat menyebabkan pembentukan abses di
berbagai organ (misal:otak, hepar). Infeksi ini terutama terjadi pada pasien
dengan gangguan imunitas.
3. Aspergillus
Jamur ini merupakan saprofit yang umum dan dijumpai diseluruh
dunia, sering ditemukan ditanah dan pada debu. Ledakan kasus aspergilosis
pada pasien dengan gangguan imunitas pernah terjadi akibat adanya pekerja
bangunan, yang dapat menyebabkan pembebasan spora aspergillus dalam
jumlah besar, didekat rumah sakit.
4. Dermatofita
Merupakan sekelompok jamur filamentosa yang saling berhubungan,
yang juga disebut sebagai jamur kurap (rinworm fungi), dan menginfeksi kulit
serta struktur di sekitarnya. Infeksi ini tersebar diseluruh dunia dengan
penularan melalui kontak langsung atau melalui alat (misal: handuk, sisir).
Infeksi ini dapat diperoleh dari hewan.
5. Malassesia fulfur
Merupakan bagian dari flora normal manusia. Jamur ini membentuk
sel berdinding tebal, bertunas dan hifa melengkung. Jamur ini menyebabkan
ptiriasis versi kolor (panu), sebuah infeksi kulit superfisial berskuama disertai
depigmentasi.
6. Coccidioides immitis
Merupakan jamur dimorfik yang ditemukan pada tanah didaerah panas
dan kering. Jamur ini bersifat endemik dan dapat menyebabkan
koksidioidomikosis. Infeksi yang ditimbulkan jamur ini biasanya dapat
sembuh dengan sendirinya.

D. Fisiologi Jamur

    Di alam bebas jamur merupakan pengurai sampah organik. Jika tidak ada
jamur kemungkinan bumi kita ini akan penuh dengan sampah. Namun, walaupun
demikian ternyata tidak semua jamur dapat dimanfaatkan oleh manusia. sebagian dari
jenis jamur ada yang beracun. Untuk itu supaya kita terhindar dari jamur yang beracun
perlu untuk mengetahui berbagai jenis jamur.
Ciri-Ciri Jamur Secara Umum
1.   Jamur memiliki jenis ataupun spesies yang tidak sedikit. Untuk itu perlu untuk kita
mengetahui ciri-ciri jamur secara khusus, yaitu:
a.   Tidak memiliki kromatofora atau klorofil, sehingga umumnya tidak berwarna dan hidup
sebagai parasit atau saprofit dan bersifat heterotrof. Jamur sendiri ada yang hidup di
dalam air, sebagian besar di daratan serta jarang sekali terdapat di laut.
b.   Inti sel eukariotik (mempunyai inti sel yang sejati).
c.   Dinding sel tersusun atas zat kitin dan bukan selulosa kecuali jenis jamur oomycotina.
d.   Hidup di tempat lembab dengan PH tanah yang bersifat asam karena tempat tersebut
kaya akan zat organik.
e.   Cadangan makanan disimpan dalam bentuk glikogen.
f.    Sesuai dengan jenisnya jamur dapat berkembang biak secara vegetatif maupun generatif.
Sehingga dapat berbentuk sel hidup yang haploid dan juga diploid.

2.   Perkembangbiakan secara vegetatif dengan menggunakan tunas, spora, membelah diri, dan
dengan cara konodia.
3.   Perkembangbiakan secara generatif dengan cara konjugasi dan juga dengan spora seksual.
Selain itu dapat berlangsung dengan berbagai cara, yaitu: isogami, anisogami, oogami,
gametangiogami (perkawinan dengan dua gametangium yang berbeda jenis kelaminnya). Dan
somatogami ( perkawinan dua sel talus yang tidak mengalami perbedaan).
4.   Bagian tubuh jamur yang vegetatif tersusun atas hifa (benang – benang halus). Hifa ada yang
bersekat dan ada yang tidak.
5.   Perkembangbiakan dengan spora, jika pada jamur yang hidupnya di air disebut spora
kembara yang mempunyai bulu cambuk.
6.   Jamur yang hidup di darat bisa menghasilkan spora yang terbentuk di dalam askus.
7.   Beberapa dari jenis jamur dapat mengubah sel-sel tertentu menjadi alat untuk mengatasi saat
kondisi yang buruk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Dalam hifa terdapat
sitoplasma dengan organel yang biasa ditemukan pada eukariotik. Hifa membentuk suatu
anyaman yang disebut miselium (jamak, miselia), yang merupakan jaringan “makanan” dari
suatu jamur. Sebagian besar jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler),
kecuali khamir ragi adalah organisme bersel tunggal (uniseluler). Setiap fungi tercakup di
dalam satu kategori taksonomi, dibedakan atas tipe spora, morfologi hifa, dan siklus
seksualnya.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen Pembimbing serta teman-teman
sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini. 
Daftar Pustaka

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/BAB_V.pdf
http://mistarbiologi.blogspot.com/2019/08/makalah-mikologi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai