DAN PTERIDOPHYTA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Reproduksi dan Embriologi
Tumbuhan
OLEH :
Nama : Fitriah
Nim : 0310193147
Semester : V (Lima)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat ridha- Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah Reproduksi
dan Embriologi Tumbuhan ini membahas mengenai “Anatomi Dan Morfologi Dari
Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta Dan Pteridophyta”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Ibu Khairuna, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Reproduksi dan Embriologi Tumbuhan. Semoga Allah Swt, melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua. Penulis berharap semoga pembahasan yang ada
didalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini. Oleh
karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran untuk memperbaiki makalah
selanjutnya. Atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada dalampenulisan makalah ini
penulis mohon maaf.
Fitriah
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan............................................................................................................2
PENDAHULUAN
Dalam dunia tumbuhan dikenal istilah Schizophyta yang merupakansalah satu nama divisi
di dalamnya. Schizophyta memiliki nama lain yaitutumbuhan belah, dikarenakan dalam
berkembang biak tumbuhan ini melaluicara membelah diri. Jika dilihat dari segi
evolusi,Schizophyta merupakankelompok tumbuhanyang paling tua dan paling primitif karena
ada padatingkat perkembangan filogeniyang paling rendah.
Yang disebut dengan Schizophyta sendiri terbagi menjadi dua kelasyaitu Schizomycetes
atau lebih dikenal dengan nama bakteri, dan kelas Cyanophyta atau ganggang biu. Berbeda
dengan sebutannya yang dikenal dengan, tumbuhan belah, anggota-anggota dari divisi ini
hanyalah berukuranmiroskopis, yaitu hanya dapat di lihat di bawah lensa mikroskop. Bakteri
danganggang biru sebagai anggota dari divisi ini memiliki masing-masingkarakteristik yang
membedakan antara keduanya.
Adapun rumusan yang terdapat pada makalah ini, yaitu sebagai berikut :
3
12. Apa saja karakteristik tumbuhan paku (Pteridophyta)?
Adapun tujuan penulisan yang terdapat pada makalah ini, yaitu sebagaiberikut :
1. Untuk mengetahui definisi Schizophyta.
2. Untuk mengetahui karakteristik schizophyta.
3. Untuk mengetahui klasifikasi schizophyta.
4. Untuk mengetahui defenisi tumbuhan Thallophyta.
5. Untuk mengetahui karakteristik tumbuhan Thallopyta.
6. Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan Thallopyta.
7. Untuk mengetahui defenisi Bryophyta (lumut).
8. Untuk mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
9. Untuk mengetahui karakteristik Bryohpyta (lumut).
10. Untuk mengetahui defenisi tumbuhan paku (Pteridophyta).
11. Untuk mengetahui klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta).
12. Untuk mengetahui karakteristik tumbuhan paku (Pteridophyta).
4
BAB II
PEMBAHASAN
SCHIZOPHYTA
5
k. Tidak mempunyai membran inti sel/prokariot
l. Kebanyakan uniseluler (memiliki satu sel)
m. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung
peptidoglikan, sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan.
Bakteri umumnya dapat bergerak dengan bantuan alat gerak yang ada
padatubuhnya menuju tempat-tempat yang mengungtungkan dan menghidnari
tempat- tempat yagn merugikan. Adapun jenis-jenis bakteri berdasarkan alat
gerak yaitu .
Schizophyta terdiri atas dua kelas yakni kelas Bakteri dan kelas Alga. Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan talus, yaitu tumbuhan yang belum dapat dibedakan anatar
akar, batang, dan daun secara jelas.
1. Kelas Schizomycetes/Bacteria
Salah satu klasifikasi bakteri yang banyak dipakai dalam taksonomi,
menyatakan bahwa kelas Bacteria dibagi dalam 7 bangsa/ordo, yaitu:
1. Pseudomonadales
2. Chlamydobacteriales
3. Eubacteriales
4. Actinomycetales
6
5. Beggiatoales
6. Myxobacteriales
7. Spirochaetales
1. Bangsa Pseudomonadales
2. Bangsa Chlamydobacteriales
3. Bangsa Eubacteriales
4. Bangsa Actinomycetales
5. Bangsa Beggiatoales
7
yangpadat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang tampak
seperti lendir.
2.Kelas Cyanophyceae
8
lendir.
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
Pada umumnya, bakteri melakukan proses reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner. Pada kondisi yang menguntungkan, bakteri membelah dengan
sangat cepat, yaitu antara 15 – 20 menit. Sehingga dalam waktu satu hari saja, jumlah
bakteri menjadi jutaan. Selain dengan pembelahan biner, bakteri juga dapat
berkembangbiak secara seksual yang berbeda dengan perkembangbiakan yang terjadi
pada organisme eukariotik.
9
THALLOPHYTA
1
0
anyaman disebut miselium, dinding sel mengandung kitin, eukariotik, tidak
berklorofil. Hidup secara heterotrof dengan jalan saprofit (menguraikan sampah
organik), parasit (merugikan organisme lain), dan simbiosis. Habitat jamur secara
umum terdapat di darat dan tempat yang lembab. Jamur uniseluler dapat
berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara
membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara
membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan
cara fragmentasi, konidium, zoospora.Secara generatif dapat dilakukan dengan cara
konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina atau
Basidiomycotina (mikobion) dengan Chlorophyta atau Cyanobacteria bersel satu
(fikobion). Tubuh lichenes dinamakan thallus yang secara vegetatif. Mempunyai
kemiripan dengan alga dan jamur. Thallus ini berwarna abu-abu atau abu-abu
kehijauan. Beberapa spesies ada yang berwarna kuning, oranye, coklat atau merah
dengan habitat yang bervariasi. Bagian tubuh yang memanjang secara selluler
dinamakan hifa. Hifa merupakan organ vegetatif dari thallus atau miselium yang
biasanya tidak dikenal pada jamur yang bukan lichenes. Alga selalu berada pada
bagian permukaan dari thallus. Apabila lumut kerak disayat tipis kemudian diamati di
bawah mikroskop, maka akan tampak adanya jalinan hifa jamur yang teratur dan
dilapisan permukaan terdapat kelompok alga bersel satu yang terdapat di sela-sela
jalinan hifa
1
1
BRYOPHYTA
Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, bryum yang berarti lumut danphyta artinya
adalah tumbuhan. Kelompok tumbuhan nonvascular yang tidak mempunyai pembuluh
angkut yaitu xylem dan floem. Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan
lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan
lain mampu tumbuh sehingga lumut dianggap sebagai tanaman yang hidup pertama darat,
dan juga tanaman sejati pertama.
Ukuran tumbuhan lumut relatif kecil dan jarang ada yang mencapai 15 cm, bahkan ada
yang tingginya hanya beberapa milimeter saja. Bentuk tubuhnya pipih seperti pita dan ada
pula seperti batang dengan daun-daun kecil. Tumbuh tegak dengan mendatar pada
substratnya dengan perantaraan rhizoid. Lumut memiliki 2 macam alat reproduksi, yaitu
anteredium yang menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum.
1. Batang
1
2
2. Daun
3. Rhizoid
4. Sporofit
5. Gaametofit
bersifat multiseluler dan terlihat jelas tanpa bantuan mikroskop. Lumut hati banyak
ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk
tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya
memiliki struktur yang menyerupai akar, batang dan daun. Hal ini menyebabkan
banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakankelompok peralihan dari
tumbuhan Thallophyta menuju cormophyta. Seperti halnya lumut daun, lumut hati
mempunyai rhizoid yang berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan.7
1
3
2. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Nama untuk lumut ini berasal dari bahasa latin yaitu Anthoceros (tanduk)
dan Phyta (tumbuhan). Dinamakan demikian karena sporofit pada lumut tanduk
bentuknya seperti kapsul memanjang yang tumbuh menyerupai tanduk. Lumut ini
memiliki talus yang melebar mirip dengan lumut hati. Talus berupa lempengan tipis
berbentu bulat dengan tepi berambut atau bergerigi. Talus ini menempel di tanah
dengan bantuan rizoid.10
15
16
PTERYDOPHYTA
17
akar tidak terus berkembang membentuk akar, karena akar tumbuhan paku
bersifat endogen dan tumbuh kesamping dari batang. Dengan demikianembrio
Pterydophyta bersifat unipolar, akar yang keluar pertama tidak dominan dan
segera disusul oleh akar-akar lain yang muncul dari batang. Akar memiliki
kaliptra.
4. Pertumbuhan menebal sekunder karena kegiatan kambium belum ada.
5. Dalam akar, batang, dan daun terdapat jaringan pengangkut, yang terdiri atas
xylem dan floem.
18
1. Akar
Akar tumbuh dari pangkal batang, membentuk akar serabut, sehingga
itusistem perakaran paku merupakan akar serabut.Berdasarkan poros
bujurnya,embrio tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi kutub atas dan kutub
bawah.Kutub atas berkembang membentuk rimpang dan daun, sedangkan
2. Batang
Umumnya batang tumbuhan paku tumbuh di tanah disebut akar batangatau
rizoma (rimpang).Batang tumbuhan paku dapat berbentuk panjang,merambat
atau memanjat.Rimpang dan daun yang masih muda sering tertutupoleh rambut
atau sisik sebagai pelindungnya (Holtum;Satrapadja dalamHariyadi,
2000).Beberapa tumbuhan paku memiliki batang yang muncul di atastanah,
misalnya pada genus Alsophyla, Cyathea, Psilotum.
3. Daun
Berdasarkan bentuk dan sifat daunnya tumbuhan paku dapat dibedakan atas
dua golongan menurut Smith dalam Lubis (2009) yaitu:
Megaphyllus, yaitu paku yang mempunyai daun besar sehingga mudahdibedakan
atas batang dan daun , misalnya pada Asplenium.
Macrophyllus, yaitu paku yang memiliki daun kecil dan umumnya berupasisik
sehingga sukar dibedakan bagian-bagiannya, misalnya pada genusLycopodium.
19
Berdasarkan fungsinya daun paku Megaphyllus dibagi atas 2 kelompokyaitu
tropofil dan sporofil (Tjitrosoepomo, 1994).
a) Tropofil, yaitu daun yang berwarna hijau yang berfungsi
sebagaipenyelenggara asimilasi.
b) Sporofil, yaitu daun yang berfungsi sebagai penghasil spora.4
20
Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga club moss (lumut gada)
atau ground pine (pinus tanah), tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau
pinus.Lycopsida diduga sudah ada di bumi pada masa Devonian dan tumbuh
melimpah selama masa Karboniferus.Lycopsida yang hidup pada masa tersebut kini
telah menjadi fosil atau endapan batubara.
21
Sphenopsida disebut paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki
percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai
ekor kuda.Paku ekor kuda sering tumbuh di tempat berpasir.Sporofitnya berdaun
kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak transparan dan tersusun
melingkar pada batang.Batang sphenopsida berongga dan beruas-ruas.Batang
tampak keras karena tersusun oleh sel-sel dengan dinding sel mengandung silika
(sehingga dikenal juga sebagai scouring rushes atau ampelas, yang dapat digunakan
sebagai bahan penggosok).
Ciri-ciri :
23
sporofil. Sporofit paku umurnya lebih lama di bandingkan gametofit. Sporofit dapat
tumbuh lalu bertunas sehingga jumlahnya bertambah banyak. Ini merupakan
reproduksi secara aseksual. Spora yang dihasilkan tumbuhan paku keluar dari
sporangium dan tersebar mengikuti arah angin. Jika spora ini jatuh di tempat
lembab, akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yang dikenal sebagai protalium.
2. Generasi Gametofit
Merupakan tumbuhan penghasil gamet. generasi gametofit ditandai dengan
adanya protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk seperti janting,
berwana hijau, dan melekat pada subtrat dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak
berlangsung lama karena biasanya protaliumnya beukuran kecil dan tidak berumur
panjang.
1. Paku Homospora
Paku Homospora yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis
spora yang sama besar. Contohnya adalah paku kawat (Lycopodium), Nephrolepis,
Drymoglossum.
2. Paku Heterospora
Paku heterospora memproduksi dua macam ukuran spora. Spora yang
24
berukuran kecil dan berkelamin jantan disebut mikrospora. Spora yang berukuran
besar dan berkelamin betina disebut makrospora.7 Contohnya: Selaginella (paku
rane) yang dapat dijadikan tanaman hias dan Marsilea (semanggi) yang dapat
dimakan.
Nama Gambar
Marselia (Semanggi
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Alhamdulillah pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat
waktu. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari pembaca supaya
kedepannya bisa lebih baik lagi. Sekian dan Terima kasih.
26
DAFTAR PUSTAKA
27