Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“BUDIDAYA TANAMAN BUAH UNGGULAN”

Diampu oleh : M. Hasyim Ansari Berutu, M.Pd

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Holtikultura

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Mata
Kuliah Dasar-Dasar Holtikultura

Oleh :

Kelompok 5

Bella Villanda (0310193097)

Dwie Jihan Fadhillah (0310193099)

Habibunnisa (0310193100)

Lana Paujiah Nst (0310193098)

Selly Oktadiah hsb (0310193101)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI 3

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dalam
kesempatan yang berbahagia ini penyusun masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Hortikultura tentang “BUDIDAYA TANAMAN
BUAH UNGGULAN”.

Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan
penyusun. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Mudah-mudahan makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan semua pihak yang membacanya.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan


terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan baik moril
maupun material. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada
kita semua atas segala amal sholeh yang kita perbuat dan mendapat balasan yang berlipat
ganda dari-Nya

Medan, 10 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

A. Pengertian Budidaya ...............................................................................................4


B. Pengertian Tanaman Unggulan ..............................................................................6
C. Ciri-ciri Tanaman Unggulan ...................................................................................6
D. Teknik Produksi Tanaman Buah Nangka................................................................6
E. Teknik Produksi Tanaman Buah Mangga...............................................................8
F. Teknik Produksi Tanaman Buah Jeruk ...................................................................11
G. Teknik Produksi Tanaman Buah Naga....................................................................13
H. Integrasi Ayat Al-Qur’an.........................................................................................16

BAB III PENUTUP...........................................................................................................17

A. Kesimpulan..............................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil
bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang
peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk Indonesia. Pertanian sebagai
salah satu pilar ekonomi negara. Khususnya pada di daerah-daerah yang memiliki potensi
unggul, bidang pertanian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah terutama
untuk penduduk pedesaan yang masih dibawah garis kemiskinan. Sektor pertanian
merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam pemulihan perekonomian nasional.
Berbagai hal dapat dilakukan untuk dapat mengembangkan pertanian sejak saat ini.
Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama yang harus menjadi
prioritas dalam melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan
pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor di bidang ekonomi yang memiliki arti
dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional, yang meliputi subsektor tanaman
pangan, holtikultura, perikanan, peternakan dan kehutanan. Pertanian merupakan salah
satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena
mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani.

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh
karena itu, maka pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih akan tetap berbasis
pertanian secara luas. Namun, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi
maka, kegiatan jasa-jasa bisnis yang berbasis pertanian juga akan semakin meningkat dan
kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan (a leading sector)
pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas.

Kegiatan ekonomi yang berbasis pada tanaman pangan dan hortikultura merupakan
kegiatan yang sangat penting (strategis) di Indonesia. Selain melibatkan tenaga kerja
terbesar dalam kegiatan produksi, produknya juga merupakan bahan pangan pokok dalam
konsumsi pangan. Ditinjau dari sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman
pangan dan hortikultura merupakan kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di berbagai

1
wilayah. Perannya sebagai penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang
terlibat setiap hari dalam kegiatan ekonomi tanaman pangan dan hortikultura.

Hortikultura adalah salah satu komoditas pertanian yang potensial untuk


dikembangkan. Karena hortikultura terutama buah-buahan, karena merupakan sumber
pertumbuhan ekonomi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain mampu
menunjukkan perkembangan ekspor yang cukup besar, usaha hortikultura juga mampu
memecahkan masalah-masalah nasional seperti penyediaan pangan, penyediaan bahan
baku industri dan menghemat bahkan menghasilkan devisa dan mampu meningkatkan
pendapatan petani juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas yang cukup banyak dikonsumsi dan
mempunyai peranan besar dalam pemenuhan gizi dan kesehatan tubuh. Permintaan
terhadap buah-buahan yang semakin tinggi juga dapat membuka peluang bagi
peningkatan agribisnis buah, sehingga diharapkan dapat bersaing dengan negara-negara
lainnya terutama dalam menghadapi perdagangan bebas saat ini. Peningkatan kualitas
buah merupakan salah satu upaya dalam mengatasi persaingan tersebut disamping
peningkatan produksi dan efisiensi usaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1. Apa pengertian budidaya ?


2. Apa pengertian tanaman unggulan ?
3. Apa ciri-ciri tanaman unggulan ?
4. Bagaimana teknik produksi tanaman buah nangka ?
5. Bagaimana teknik produksi tanaman buah mangga ?
6. Bagaimana teknik produksi tanaman buah jeruk ?
7. Bagaimana teknik produksi tanaman buah naga ?

B. Tujuan

Adapun tujuan pada makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian budidaya


2. Untuk mengetahui pengertian tanaman unggulan

2
3. Untuk mnegetahui ciri-ciri tanaman unggulan
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik produksi tanaman buah nangka
5. Untuk mengetahui bagaimana teknik produksi tanaman buah manga
6. Untuk mnegetahui bagaimana teknik produksi tanaman buah jeruk
7. Untuk mengetahui bagaimana teknik produksi tanaman buah naga

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budidaya

Budidaya adalah upaya yang tersusun secara terencana untuk dapat memelihara
dan mengembangbiakan tanaman atau hewan agar tetap lestari sehingga dapat
memperoleh hasil yang bermanfaat dan berguna dalam pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Contohnya yang marak dibudidayakan adalah tanaman, banyak sekali jenis
tanaman yang bisa dibudidayakan mulai dari jenis tanaman pangan, sayuran, serta
tanaman hias sehingga dengan membudidayakannya bisa mendapatkan suatu
keuntungan.

Tujuan Budidaya Tanaman

Adapun beberapa tujuan budidaya tanaman yaitu :

 Menghasilkan pendapatan secara mandiri.


 Meningkatkan keamanan dan kedaulatan pangan secara nyata.
 Menyediakan kebutuhan bahan baku untuk industri.
 Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang disekeliling kita.
 Apabila budidaya tanaman hias maka bisa menambah varietas tanaman hias baru
sehingga bisa mengembangkan bisnis jual beli tanaman hias.
 Membuka lapangan pekerjaan.
 Mengembangkan potensi diri dalam budidaya tanaman
 Meningkatkan perlindungan tanaman secara terus menerus dengan memperhatikan
aspek konservasi sumber daya alam.

Manfaat Budidaya Tanaman

Di Indonesia saat ini banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai petani.
Biasanya mereka menanam tanaman pangan, sayuran, tanaman hias hingga buah-buahan.

Melalui kegiatan budidaya tanaman ini petani bisa menjual dan membeli produk
tanaman sehingga mendapatkan keuntungan. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari
kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan oleh para petani :

4
 Manfaat dalam hal keuntungan ekonomi bila menjual hasil pertanian.
 Mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari
 Mendapatkan produksi dengan kualitas yang tinggi
 Tanaman yang ditanam dan tumbuh dengan baik akan berdampak positif bagi
lingkungan sekitar seperti membuat udara menjadi bersih dan sejuk.
 Kegiatan budidaya tanaman bisa dijadikan sebagai salah satu alat untuk mengelolah
sumber daya alam yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
 Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan menciptakan
lapangan kerja baru.

Tanaman buah adalah tanaman yang menghasilkan buah yang dimakan


(komsumsi) dalam keadaan segar, baik sebagai buah meja atau bahan terolah dan secara
umum tidak tahan disimpan lama.

Sifat produk tanaman buah adalah:

(1) Mudah rusak (perishable), sehingga diperlukan suatu teknologi untuk


mempertahankan mutu buah

(2) Resiko besar. Buah dengan sifat mudah rusak akan berpengaruh terhadap
ketersediaan dan permintaan pasar, sehingga fluktuasi harga tinggi. Misalnya
perubahan cuaca, adanya serangan hama atau penyakit tertentu akan
mempengaruhi produksi baik kuantitas maupun kualitas

(3) Musiman. Tanaman buah umumnya tanaman berumur panjang (prennial),


sehingga berbuah adalah musiman yang berakibat tidak tersedia setiap saat.
Pada musim berbuah umumnya produk melimpah, sehingga diperlukan suatu
teknologi untuk dapat menampung produk tersebut

(4) Bulky. Buah umumnya mempunyai kandungan air tinggi, sehingga


memerlukan ruang besar atau perlakuan khusus di dalam transportasi
maupun di penyimpanan. Hal tersebut akan menyebabkan biaya tinggi

(5) Spesialisasi geografi.

5
B. Pengertian Tanaman Unggulan
1
Komoditas unggulan merupakan komoditas yang memliki nilai strategis
berdasarkan fisik (kondisi tanah dan iklim) maupun sossial ekonomi dan kelembagaan
(penguasaan teknologi, kekampuan sumberdaya manusia, infrastruktur kondisi social
budaya) untuk dikembangkan di suatu wilayah. Keberadaan komoditas unggulan pada
suatu daerah dapat memudahkan upaya pengembangan agribisnis. Hanya saja,
persepsi dan memposisiskan kriteria serta instrument terhadap komoditas unggulan
belom sama. Akibatnya, pengembangan komoditas tersebut menjadi salah surus
bahkan mejadi kontra produktif bagi komoditas unggulan dimaksud.
Penentuan komoditas unggulan dirasa sangat oenting, karena dengan
diketahuinya komoditas unggulan maka focus pengembangan terhadap komoditas
tersebut menjadi prioritas. Namun demikian, hal tersebut tentunya tidak mengabaikan
komoditas non unggulan lainnya. Selain itu, dengan focus pada pengembangan
komoditas unggulan dapat diupayakan meingkatkan nilai tambah komoditas tersebut.
Hal ini tentunya diharapkan dapat meingkatkan kesejarhteraan masyarakat sekitar.
Disisi lain, penetuan komodiats unggulan memberikan keuntungan antara lain biaya
produksi lebih rendah jika idbandingkan diproduksi di wilayah lain. Potensi
pengembangan cukup luas Karenna preferensi masyarakat mendukung, dan tidak
kesulitan memperoleh sumberdaya manusia pendukung.

C. Ciri-Ciri Sifat Unggul Tanaman


Adapun ciri-ciri sifat unggulan diantaranya yaitu :
1.Waktu berbuah atau produksinya cepat.
2. Hasil produksinya banyak.
3. Rasa buahnya atau rasa hasil produksinya enak.
4. Tahan terhadap hama dan gulma serta penyakit.
5. Tahan terhadap perubahan iklim dan kondisi tanah yang bervariasi.
6. Pohonnya pendek.

D. Teknik Produksi Tanaman Buah Nangka


Nangka dengan nama ilmiah Artocarpus heterophyllus merupakan tanaman buah
yang berasal dari India dan menyebar ke berbagai negara tropis termasuk Indonesia.
Pohon nangka sendiri dapat tumbuh tinggi hingga 20-30 meter. Tanaman nangka dapat
1
Puji Astuti. 2014. Seminar Nasional ASPI 2014. Pekan Baru : UIR Press

6
tumbuh pada dataran tinggi maupun dataran rendah, namun ketinggian tempat yang
terbaik bagi pertumbuhan tanaman nangka ialah antara 0-800 mdpl. Nangka dapat
tumbuh pada suhu udara minumun 16-21˚C dan suhu udara maksimum yaitu 31-31,5˚C.
Tanaman nangka memiliki beberapa manfaat penting, diataranya pada bagian buah yang
dapat dikonsumsi secara langsung jika sudah matang, atau bisa juga digunakan sebagai
bahan sayuran. Selain itu, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung dan dijadikan
bahan baku industri makanan. Pada bagian daun dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak. Kayu dari pohon nangka juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
meubel atau konstruksi bangunan lainnya, dan pada bagian pohon dapat digunakan
sebagai obat tradisional.

Penyiapan Bibit dan Penanaman

Tanaman nangka dapat dikembang biakan dengan menggunakan biji, cangkok


ataupun okulasi. Pembibitan dengan menggunakan biji, ketika sudah berumur 1-1,5
bulan dengan ketinggian 50-75 cm bibit dapat dipindah ke lahan. Namun apabila
pembibitan menggunakan teknik okulasi maka bibit dapat ditanaman ke lahan jika sudah
berumur 6-8 bulan atau jika tunas sudah mencapai ketinggian 2-30 cm. Jika pembibitan
menggunakan teknik cangkok, maka bibit dapat dipindah ke lahan jika bibit suadah
berumur 1-2,5 bulan, dan cangkokan sudah berakar banyak. Pertama tama yang harus
dilakukan untuk menanam tanaman nangka ialah membuat lubang tanam dengan ukuran
0,5 x 0,5 x 0,5m atau 1 x 1 x 1m. Pada saat membuat lubang tanaman, tanah bagian atas
dipisahkan dengan tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk
kandang sebanyak 20 kg.  Lubang tanam yang telah dibuat dibiarkan selama 1-2 minggu.
2-3 minggu sebelum penanaman, tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang
tersebut dimasukan kedalam lubang. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau
sore hari, bibit tanaman dimasukan kedalam lubang tanam yang sudah dibuat
sebelumnya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tanaman nangka adalah dengan


melakukan penyulaman pada tanaman yang tidak tumbuh atau mati. Selain itu,
penyiangan juga penting untuk dilakukan pada gulma yang tumbuh disekitar tanaman
nangka. Penyiangan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan mencabutinya.

7
Pemupukan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman nangka, maka perlu untuk dilakukan
pemupukan. Pemupukan menggunakan pupuk organik padat, pupuk organik cair, zat
pengatur tumbuh organik, dan nutrisi buah organik. Pupuk Organik Padat. Penggunaan
pupuk organik padat menyesuaikan dengan umur dari tanaman. Untuk  aplikasi pada
tanaman dapat dilakukan dengan cara dilarutkan dalam air kemudian disiramkan atau
digemborkan secara merata. Pupuk Organik Cair. Penggunaan pupuk organik cair yaitu
diberikan dua minggu sekali dan diberikan dengan cara disiramkan pada tanaman. Untuk
dosis penggunaan yaitu 3 tutup botol pupuk organik cair dilarutkan dalam 10 liter air
disiramkan pada tanaman.

Zat Pengatur Tumbuh Organik. Penggunaan zat pengatur tumbuh organik yaitu


dengan cara disemprotkan larutan pada daun dan batang sampai merata setiap dua
minggu sekali. Peningkatan dosis disesuaikan dengan umur tanaman, Untuk dosis
penggunaan yaitu larutkan zat pengatur tumbuh organik dalam air sebanyak 1 cc setiap
satu liter air.

Nutrisi Buah Organik. Penggunaan nutrisi buah organik setiap satu bulan sekali.


Larutkan pupuk ke dalam air secukupnya, sehingga dapat disiramkan di sekeliling batang
tanaman. Untuk tanaman yang tanah kurang baik, lakukan pemupukan setiap 2 minggu
sekali selama 6 bulan atau sampai tanaman menunjukkan perkembangan yang baik.
Setelah itu lakukan pemupukan setiap 1 bulan sekali.

Panen

Buah nangka pada umumnya matang pada umur 8 bulan sejak bunganya muncul.
Dengan ciri-ciri, apabila buah dipukul dengan benda akan berbunyi nyaring, warna buah
berubah dari hijau menjadi kuning kecoklatan, mengeluarkan bau yang khas, durinya
mulai melunak, dan kulit dari buah nangka yang matang biasanya akan terlihat seperti
akan pecah.

E. Teknik Produksi Mangga

2
Tanaman mangga (Mangifera spp.) merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon
yang berasal dari negara India yang menyebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Malaysia

2
Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Hal 10-21

8
dan Indonesia. Komoditas mangga di Indonesia tersebar di seluruh propinsi di Indonesia
dengan sentra penanamannya ada di 12 propinsi, yaitu DI Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah,
DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara dengan varietas yang bernilai jual tinggi antara lain Gadung 21, Arumanis 143,
Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan dan Golek 31.

Buah mangga memiliki kandungan zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam tubuh,
seperti kandungan vitamin A sebesar 1.200 – 16.400 SI dan vitamin C sebesar 6 – 30 mg/100
g buah. Selain dapat dikonsumsi langsung, buah mangga juga bisa diolah untuk
meningkatkan citarasanya menjadi manisan, dodol dan lain-lain.

Produksi mangga pada saat ini di Indonesia belum mampu memenuhi permintaan pasar,
khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitasnya
yang rendah tetapi juga kualitasnya masih banyak yang di bawah standar ekspor. Kondisi ini
terjadi dikarenakan teknologi budidaya yang diterapkan masih belum optimal dan
keterbatasan modal yang dimiliki, sehingga diperlukan peran penting dari pemerintah untuk
mengatasi permasalah tersebut di atas supaya komoditas mangga dapat menjadi komoditas
ekspor yang bernilai tinggi dan dapat menambah pemasukan devisa negara.

Budidaya Tanaman Mangga

Pembibitan Penyediaan bibit merupakan tahap awal dari produksi tanaman


mangga. Tanaman mangga dapat diperbanyak secara vegetatif maupun secara
generatif. Untuk penanaman dalam skala luas, pembibitan/perbanyakan secara
vegetatif lebih menguntungkan dibandingkan secara generatif. Perbandingan sifat
tanaman hasil perbanyakan secara generatif dan vegetatif dapat dilihat pada

Tabel 1. Sifat tanaman hasil perbanyakan secara generatif dan vegetatif.

Sifat Asal Tanaman


Biji Generatif Vegetatif
Umur berbuah 6-7 tahun 3-4 tahun
Bentuk tanaman Tinggi Relatif rendah
Hasil buah a. Tidak sama a. Sama dengan
dengan induknya induknya
b. Kurang seragam b. seragam

9
Dalam proses perbanyakan tanaman mangga, beberapa contoh perbanyakan
yang biasa dilakukan diantaranya adalah :

1. Perbanyakan dengan Biji


 Biji yang digunakan harus berasal dari tanaman yang sehat, kuat dan
buahnya berkualitas, biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
 Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm dengan media tanah
kebun dan pupuk kandang (1 : 1), biji ditanam pada jarak 10 x 20 cm,
persemaian dapat juga dilakukan di kebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau
40 x 40 cm di atas tanah yang gembur.
 Persemaian diberi naungan dari plastik atau sisa-sisa tanaman, tetapi
jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab.
 Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok.
Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air.
 Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat
lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik.
 Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika
tingginya sudah mencapai 25 - 30 cm.
 Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh
abnormal dibuang.
 Pinda tanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2. Okulasi

Perbanyakan secara okulasi merupakan perbanyakan bibit yang terbaik


diantara teknik perbanyakan bibit yang lain. Okulasi merupakan penempelan tunas
dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan
tanamannya kuat. Syarat-syarat okulasi adalah :

 Batang bawah untuk okulasi adalah bibit di persemaian yang sudah berumur
9-12 bulan.
 Batang atas yang digunakan sebagai mata tempel/entres dipilih dari pohon
mangga yang unggul
 Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun
pada umur 1,5 tahun.

10
 Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.
3. Pencangkokan
 Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari
tanaman berumur > 1 tahun.
 Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm.
 Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan
plastik atau sabut kelapa.
3. Pencangkokan
 Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari
tanaman berumur > 1 tahun.
 Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm.
 Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan
plastik atau sabut kelapa.

Pengelohan Media Tanam

1. Penetapan areal Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan


faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
2. Pembukaan Lahan
 Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta
menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
 Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
3. Pengaturan Jarak Tanam Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan
sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah
10 m x 10 m dan diatur dengan cara:
 Segi tiga sama kaki.
 Diagonal.
 Bujur sangkar (segi empat).

Penanaman

1. Pembuatan Lubang Tanam


 Lubang tanam dibuat dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 100 cm.

11
 Sewaktu penggalian, tanah galian bagian atas (± 0-50 cm) dipisahkan dengan
tanah galian bagian bawah (± 50-100 cm)
 Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu
dikeringanginkan beberapa hari.
 Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan pada musim kemarau.
2. Cara Penanaman
 Gali kembali lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 30 cm, taburi lubang
dengan furadan 10-25 gram.
 Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya
dan masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan.
 Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.
 Bila ada tanaman yang mati setelah ditanam, harus dilakukan penyulaman,
tetapi bila sudah lewat setengah musim hujan, penyulaman ditangguhkan
sampai musim hujan berikutnya atau permulaan tahun ke dua.
3. Penanaman Pohon Pelindung
Tanaman pelindung berfungsi untuk menahan hembusan angin yang kuat. Jenis
tanaman biasa dipakai adalah pohon asam atau hujan berikutnya atau permulaan tahun
kedua.

F. Budidaya Tanaman Jeruk


1. Pemilihan Lokasi3
a. Tinggi tempat. Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk
berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (? 400 m dpl) :
pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula dan Madura.
Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi
(700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang,
dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.
b. Iklim. Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan),
suhu 13 – 35°C (optimum 22 – 23°C), curah hujan 1.000 – 3.000 mm/th
(optimum 1.500 – 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 – 6
bulan (optimum 3 – 4 bulan berturut-turut).
3
Supartha, wayan I. dkk. Profil Jeruk Gianyar. Denpasar : Pemerintahan Kabupaeten Gianyar dan Fakultas
Pertanian Universitas Udayana

12
c. Tanah. Lahan ideal yaitu memiliki lapisan tanah yang dalam, hingga
kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm,
tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6. Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro
dapat meracuni tanaman dan sebaliknya tanaman akan kekurangan jika pH
diatas 7.
2. Pemilihan Benih

Benih bermutu baik memiliki kriteria : hasil okulasi mata tempel dari Blok
Penggandaan Mata Tempel (BPMT) pada batang bawah Japansche Citroen (JC) di dalam
polibag, berlabel, tinggi tanaman ± 75 cm, dan pertumbuhan serta perakarannya normal.

3. Penyiapan lahan dan pemeliharaan


a. Pengolahan Tanah dan penanaman. Sebelum tanam, lahan dibebaskan dari batuan dan
pohon besar. Untuk lahan sawah dan pasang surut, bidang tanam diolah menjadi
surjan atau tukungan (gundukan = Jawa), sedangkan di lahan kering dibuat lubang
tanam (dalam = 0,75 m, lebar atau panjang = 0,6 m). Jarak tanam 5 x 4 m2 (jeruk
keprok), 5 x 6 m2 (jeruk manis), dan 6 x 7 m2 (pamelo). Baris tanam diatur sejajar
arah timur – barat agar penyebaran sinar matahari optimal.
Penutup lubang tanam dicampur pupuk kandang ± 20 kg/lubang atau dibuat campuran
3 bagian tanah + 1 bagian pasir + 2 bagian pupuk kandang jika tanahnya berat.
Tambahkan 1 kg dolomite jika pH tanah < 5,5.
Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di lahan kering. Setiap
pohon dipasang ajir agar tanaman tetap tegak saat angin kencang.
b. Pengaturan cabang. Arsitektur pohon jeruk perlu dibangun sejak dini dengan cara
mengatur percabangan berpola 1 – 3 – 9. Setiap pohon terdiri 1 batang utama yang
mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang
sekunder.
c. Pengairan. Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah
harus tersedia cukup air, dan setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna
memicu pembungaan. Semakin besar ukuran tanaman atau semakin kasar tekstur
tanah, semakin banyak air yang dibutuhkan. Pemasangan mulsa plastik hitam perak
dapat menghemat air dan mengendalikan gulma di lahan kering.
d. Pemupukan. Produksi optimal bisa dicapai jika tanaman tidak hanya diberi pupuk
buatan tetapi juga pupuk organik. Tanaman muda banyak membutuhkan pupuk N,
tetapi saat memasuki usia produktif perlu N, P dan K yang berimbang. Berikan pupuk

13
kandang sekali setahun sebanyak 20 – 40 kg per pohon untuk umur 1 – 4 tahun dan 40
– 60 kg untuk umur diatas 4 tahun. Pupuk mikro diberikan 2 – 3 kali saat pertunasan
dengan menyemprotkan senyawa atau pupuk daun yang mengandung unsur seng,
tembaga, mangan, dan besi.
e. Penjarangan Buah. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan buah bermutu tinggi dan
menjaga kestabilan produksi. Caranya yaitu sisakan 2 buah per tandan menggunakan
gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang : cacat, terserang hama penyakit, dan
ukurannya paling kecil.
f. Pengendalian Hama Penyakit. Sampai sekarang penyakit CVPD (huanglongbing)
belum bisa disembuhkan. Pencegahanya adalah dengan menanam bibit yang sehat
dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri). Penggunaan pestisida
sebaiknya diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.
4. Panen
Panen dilakukan saat buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari
pembungaan dan nilai brix sari buah sebesar 10%. Lakukan panen saat cuaca cerah,
gunakan gunting pangkas, jangan memanjat pohon, dan masukkan buah kedalam
keranjang yang dilapisi karung plastik.4

G. Budi Daya Tanaman Buah Naga


a. Iklim untuk Buah Naga

Salah satu keunggulan utama tanaman ini adalah bisa tumbuh pada suhu ekstrem
dan tanah yang kering tetapi paling cocok di iklim tropis dengan curah hujan tahunan
40-60 cm untuk pertumbuhannya. Suhu yang berkisar dari 20°C - 30°C dianggap
terbaik untuk tanaman ini.

b. Kebutuhan Tanah untuk Buah Naga Buah naga dapat tumbuh di hampir semua jenis
tanah, namun tanah berpasir yang memiliki irigasi yang baik umumnya lebih disukai.
Ph tanah harus berkisar antara 5,5 hingga 6,5 . Tinggi kebun harus minimal 40-50 cm.
c. Penanaman Ada dua cara menanam buah naga, yang pertama menggunakan benih dan
yang kedua menggunakan setek dari contoh tanaman. Benih membutuhkan waktu tiga
tahun sebelum tanaman cukup besar untuk dipanen sehingga petani umumnya
memilih metode setek. Panjang pohon harus 20 cm dan harus dipotong dari tanaman
induk dan dibiarkan di tempat teduh selama 5-7 hari sebelum ditanam di lahan. Saat
4
Kaslan. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta: Pradnya Paramita

14
ditanam jarak antar tanaman tergantung pada penyangga yang digunakan, vertikal
atau horizontal. Pada penyangga vertikal jarak antar tanaman harus 2-3 meter
sedangkan pada penyangga horisontal jarak dikurangi menjadi hampir 50 cm dan
memungkinkan untuk pertanian intensif. Penyangga vertikal harus setinggi antara 1
hingga 1,20 meter sedangkan untuk pertumbuhan yang baik, penyangga horizontal
harus antara 1,40 hingga 1,60 meter.
d. Pengobatan Hama Buah Naga Tanah harus diolah dengan pupuk dalam gundukan.
Pupuk yang digunakan harus 20 kg pupuk organik 0,5 kilogram superfosfat dan 1 kg
NPK16-16-8 harus digunakan per 50 tonggak sebelum penanaman sebenarnya.
Selama tahap penanaman, 50 gram urea dikombinasikan dengan 50 gram fosfat harus
digunakan tiga kali setahun selama tahun pertama.
e. Irigasi. Karena tanaman membutuhkan lebih sedikit air, irigasi disarankan seminggu
sekali dan untuk efisiensi yang lebih baik, irigasi tetes harus digunakan.
f. Panen Buah Naga. Buah membutuhkan waktu 27-30 hari untuk tumbuh sempurna.
Buah harus dipetik segera setelah dewasa karena penundaan selama 4-5 hari dapat
menyebabkannya membusuk. Hasil yang diharapkan per hektar dapat bervariasi dari
10 hingga 30 hektar tergantung pada kondisi dan teknik yang digunakan. Teknik
memetiknya adalah dengan memutar buahnya searah jarum jam lalu mencabutnya.
g. Varietas Buah. Naga Beberapa varietas yang dibudidayakan dan varietas yang
terkenal adalah
 Hylocereus undatus: Varietas ini memiliki daging buah berwarna putih dengan
kulit berwarna merah muda. Buahnya memiliki panjang 6-12 cm dan
ketebalan 4-9 cm dengan biji hitam yang bisa dimakan.
 Hylocereus polyrhizus: Dikenali dari daging merah dengan kulit merah jambu.
Asli dari Meksiko tetapi sekarang ditanam di banyak negara.
 Hylocereus costaricencis: Varietas ini dikenal dengan daging merah ungu dan
kulit merah jambu. Juga dikenal sebagai Kosta Rika Pitaya karena berasal dari
Kosta Rika. Buahnya berwarna magenta dan bijinya berbentuk buah pir.
 Hylocereus (Selenicerus) megalanthus: Varietas ini berasal dari Amerika
Selatan dengan daging putih dengan kulit kuning.

H. Integrasi Ayat Al-Qur’an

15
Surah An-Nahl ayat 11:

Artinya :

“Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma,
anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir”.

BAB III

16
PENUTUP

A. Kesimpulan

Budidaya adalah kegiatan usaha yang dilakukan dengan perencanaan yang matang
untuk memelihara dan mengembangbiakkan tanaman untuk mendapatkan hasil yang
menguntungkan. Contohnya yang marak dibudidayakan adalah tanaman, banyak sekali
jenis tanaman yang bisa dibudidayakan mulai dari jenis tanaman pangan, sayuran,
tanaman hias, Serta buah-buahan sehingga dengan membudidayakannya bisa
mendapatkan suatu keuntungan. Dapat dilihat dari produksi beberapa buah-buahan
mereka memiliki kesamaan dari proses budidayanya itu sendiri

B. Saran

Semoga makalah yang kami buat secara sederhana ini dapat membantu pengetahuan
teman-teman dalam memahami materi tentang Holtikultura. Kritik dan saran sangat kami
perlukan untuk kesempurnaan makalah kami. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA

17
Kaslan. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta: Pradnya Paramita
Pracaya. 2011. Bertanam Mangga. Jakarta: PT Penebar Swadaya.
Puji Astuti. 2014. Seminar Nasional ASPI 2014. Pekan Baru : UIR Press
Supartha, wayan I. dkk. Profil Jeruk Gianyar. Denpasar : Pemerintahan Kabupaeten Gianyar
dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

18
19

Anda mungkin juga menyukai