Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
......................................................................................................................................
1
B. Maksud Dan Tujuan Penulisan Makalah
......................................................................................................................................
1

BAB II
Pokok Permasalahan
......................................................................................................................................................
2

BAB III
ISI
A. Masalah-Masalah Yang Di Hadapi Indonesia Dalam Sektor Pertanian Dan Pangan
..........................................................................................................................................
3
B. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Dalam Sektor
Pertanian Dan Pangan Di Indonesia
..........................................................................................................................................
4

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
5
B. Saran
..........................................................................................................................................
5
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim

Assalamualaikum Wr.Wb.

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya  yang
telah memberikan  kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Pertanian dan Ketahanan Pangan.

            Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada sang idola kita nabi besar Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

            Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini penulis
memohon maaf , dan meminta kritik, saran serta masukan yang bisa membuat makalah ini
menjadi lebih baik .

Terima kasih

Wassalamualikum Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG MASALAH


II.
Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis
dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Namun, sektor ini merupakan sektor
yang kurang  mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan
bangsa. Mulai dari proteksi, kelembagaan permodalan, hingga kebijakan lain  yang belum
sepenuhnya  menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang
belum terarah tujuannya bahkan  justru semakin menjerumuskan sektor ini pada
keterpurukan. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung
luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.
Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat
menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan
kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap
penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa
pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi
Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang
cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang
menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat
dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun
pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang
termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa bukan saja kurangnya
memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian secara keseluruhan itu sendiri.

II.                MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Tujuan penulisan makalah ini selain sebagai prasyarat pencapaian nilai dalam mata
kuliah Perekonomian Indonesia adalah sebagai :
1.      Untuk mengetahui pentingnya peranan sektor pertanian dan pangan di negara Indonesia.
2.      Memberi penjelasan mengenai permasalahan yang di hadapi Indonesia dalam sektor
pertanian dan pangan.
3.      Menganalisa masalah-masalah pertanian dan pangan yang terjadi di Indonesia dan
kemudian memberi solusi yang sekiranya dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.
BAB II

POKOK PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan pokok


permasalahan sebagai berikut :
1.      Apakah potensi pertanian di negara Indonesia ?
2.      Bagaimana peranan sektor pertanian dan pangan di negara Indonesia ?
3.      Masalah apa saja yang dihadapi Indonesia dalam sektor pertanian dan pangan, dan apa
penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut ?
4.      Apa solusi yang sekiranya dapat ditempuh untuk menghadapi krisis pangan di negeri
agraris Indonesia ?

BAB III

ISI

Indonesia dikatakan sebagai Jambrut Katulistiwa, negeri yang“gemah ripah


lohjinawi” kata orang suku Jawa. Melihat renstra pertanian 2010 – 2014, potensi pertanian
Indonesia begitu banyak seperti :
1.      Keanekaragaman hayati dan agroekosistem.
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Bio-diversity darat Indonesia
merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil, sedangkan bila termasuk bio-diversity
laut maka Indonesia merupakan terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dengan
beragamnya jenis komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan
masyarakat. Potensi pertanian Indonesia ini, banyak dimanfaatkan oleh negara-negara lain
seperti Belanda, Prancis, Amerika, dll.
2.      Lahan Pertanian
Indonesia memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006 memperlihatkan bahwa
total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha, terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen)
merupakan kawasan budidaya dan 67 juta ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan
lindung. Dari total luas kawasan budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101
juta ha, meliputi lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha
dan lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang berpotensi
untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal pertanian sebesar 47 juta
ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi untuk perluasan areal pertanian.
Indonesia secara alamiah adalah negara pertanian dengan budaya pertanian yang kuat.
Bertani, beternak, ber-buru ikan dilaut adalah keahlian turun-menurun yang sudah mendarah
daging. Teknologi dasar ini sudah dikuasai sejak jaman nenek moyang. Karena budaya
pertanian yang telah mendarah daging maka usaha pada sektor pertanian kita sebenarnya
dapat dipacu untuk ber-produksi sebesar-besarnya.
Beberapa komoditas unggulan daerah-daerah di Indonesia, misalnya sebagai berikut :
a.    Aceh yang berpotensi untuk nilam dan tanaman hutan.
b.   Banten dengan komoditas unggulan padi, palawija, sayuran dan buah-buahan.
c.    Sumatera Utara yang terkenal dengan tanaman perkebunannya seperti ke-lapa sawit, karet
dan tembakau deli.
d.   Sumatera barat dengan padi dan bengkuangnya.
e.   Sumatera Selatan dengan buah duku.
f.   Jawa Barat dengan padi, hortikultura dan teh.
g.   Maluku (Studi kasus pada Kabupaten Buru seluas 511.619 ha) memiliki komoditas unggulan
terdiri kelapa 9.250,2 ha, kakao 6.239, 5 ha, cengkeh 4.590, 6 ha, jambu mete 1.213,4 ha,
kopi 196, 6 ha, pala 456, 8 ha, dan vanili 12,0 ha, dengan rata-rata produktivitas yang
diperoleh dari komoditas perkebunan adalah: kelapa 1,2 t/ha/tahun, kakao 1,0 t/ha/tahun,
cengkeh 1,2 t/ha/tahun, jambu mete 0,8 t/ha/tahun, kopi 1,0 t/ ha/tahun, dan pala 0,9
t/ha/tahun.
h.      Dsb.

A.    MASALAH-MASALAH YANG DI HADAPI INDONESIA DALAM SEKTOR


PERTANIAN DAN PANGAN

Indonesia adalah sebuah negara agraris yang terbesar di dunia, namun Indonesia juga
merupakan negara pengimpor pangan no. 2 di dunia, hal ini tentunya sangat tidak sesuai
untuk sebuah negara agraris yang seharusnya mampu untuk mencukupi kebutuhan pangannya
sendiri.Indonesia secara terang-terangan menggantungkan hidup masyarakatnya dari impor
komoditas pertanian. Masalah pertanian dan pangan yang dihadapi Indonesia, yang
selanjutnya berdampak pada supply pangan dalam negeri dan kesejahteraan petani lokal
antara lain :
1.   Tidak adanya pembatasan keran impor terhadap produk-produk pangan luar negeri
2.   Harga dan kualitas produk pertanian Indonesia kalah bersaing dengan produk luar negeri
3.   Pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan petani, sehingga banyak petani yang beralih
profesi dan meninggalkan pekerjaannya sebagai petani
4.   Masih banyak lahan-lahan yang berpotensi untuk pertanian yang tidak dimanfaatkan secara
optimal
5.   Disisi lain, daerah-daerah yang padat penduduk justru mengalami kekurangan lahan untuk
pertanian

Salah satu faktor utama menyebabkan menurunnya kinerja pertanian dalam negeri
adalah dikarenakan tidak adanya” brand”  pada pertanian Indonesia.  Di lapangan terungkap
bahwa petani kecil di Indonesia kurang dapat bersaing dengan perusahaan pertanian besar
dalam pasar ekspor. Pemerintah Indonesia lebih memilih merangkul pengusaha pertanian
besar untuk mengisi pasar ekspor dengan pertimbangan lebih mampu memenuhi kualitas
ekspor. Hal ini tentu saja sangat disayangkan mengingat petani kecil seakan tersisihkan dan
kurang mendapat perhatian dari pemerintah, padahal ada banyak petani kecil yang
bergantung dengan hasil pertaniannya. Faktor lain yang menyebabkan
turunya pamour pertanian indonesia adalah  akibat kurang  cakapnya  sumberdaya manusia di
bidang  tehnologi pertanian.
B.   UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI
MASALAH DALAM SEKTOR PERTANIAN DAN PANGAN DI INDONESIA

Berbagai kajian menunjukkan bahwa bagi negara berkembang, dalam era liberalisasi
perdagangan bebas  seperti sekarang ini, kunci utama untuk memenangkan perdagangan
bebas ini adalah peningkatan daya saing produk. Daya saing merefleksikan kemampuan
negara mendorong peningkatan nilai tambah produk secara berkelanjutan melalui
pengembangan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di bidang pertanian. Ini salah
satunya tercermin dari ketidakmampuan  untuk  mendorong peningkatan daya saing yang
sebenarnya merupakan prasyarat utama untuk meraih manfaat dari pemberlakuan “Pasar
bebas”. Belum baiknya  infrastruktur, kelembagaan di bidang permodalan, birokrasi yang
kompleks, masih maraknya pungutan, dan peraturan yang tidak pro-agribisnis adalah
beberapa bukti  yang menunjukkan bahwa kita belum mampu menciptakan ‘necessary
condition’ untuk mendorong peningkatan daya saing dibidang pertanian. Pembangunan
pertanian di Indonesia hendaknya pula  tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-
produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan
pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Memang hal ini merupakan tantangan
dan menjadi sebuah kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat
menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor
penggerak pembangunan bangsa. Permasalahannya dalam bidang pertanian mencakup
variabel-variabel yang sangat luas dan kompleks  bukan hanya masalah tehnis/tehnologinya
tetapi juga meliputi variabel lain berupa variabel ekonomi makro, lingkungan, sosial budaya,
bahkan juga dipengaruhi oleh kebijakan politik.

  Menuju Swasembada Pangan 2014


Kebijakan impor dan swasembada pangan adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.
Swasembada Pangan 2014 merupakan sebuah kebijakan mewujudkan ketahanan pangan di
Indonesia yang diambil pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009
dalam jangka waktu lima tahun untuk komoditas strategis. Sampai Desember 2012,
pemerintah telah mendorong produksi padi melampaui target produksi, yaitu 68,96 juta ton
dari target 67,82  juta ton, dan untuk komoditas lainnya seperti jagung, kedelai dan gula
secara umum telah mencapai 85 persen dari target di tahun 2012. Untuk mencapai target
tersebut, Indonesia telah menerapkan revitalisasi pertanian di tujuh daerah baik ada aspek
tanah, benih dan bibit, fasilitas pendukung, sumber daya manusia, petani pembiayaan,
lembaga petani, dan teknologi serta industri hilir.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Sebagai negara agraris yang besar di dunia, Indonesia hendaknya mampu untuk
mewujudkan ketahanan pangannya sendiri, namun pada kenyataannya tidak demikian.
Indonesia justru tergantung pada impor komoditas pertanian. Tidak adanya pembatasan
terhadap produk impor, menyebabkan produk dalam negeri tidak laku dijual di pasaran
karena harga dan kualitasnya yang kalah bersaing dengan produk impor. Dampak yang
kemudian ditimbulkan dari masalah tersebut adalah menurunya produktivitas sektor pertanian
dan pangan dalam negeri, menurunya kesejahteraan petani lokal, bahkan berpotensi untuk
terjadi krisis pangan.

B. SARAN
Dilihat dari potensi alam, luas lahan pertaniannya, dan betapa suburnya kondisi alam
tentunya Indonesia adalah negara yang seharusnya mampu untuk berswasembada pangan.
Bahkan Indonesia pernah dijuluki sebagai “Macan Asia” karena mampu berswasembada
pangan hampir 20 tahun yang lalu. Kebijakan untuk mewujudkan ketahanan pangan
Indonesia yang telah diambil pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun
2009 dalam jangka waktu 5 tahun, menurut penulis sedikit banyak akan menempuh
keberhasilan apabila diiringi dengan :
1.   Pembatasan terhadap produk impor yang mampu dihasilkan massal di dalam negeri
2.   Menciptakan tata kelola kebijakan perdagangan pangan yang jelas melindungi produsen
pangan dalam negeri
3.   Cermat melihat perkembangan pangan global, sehingga Indonesia mampu melihat peluang
untuk memasarkan produknya di pasar global
4.   Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani
5.   Pengembangan inovasi dan IPTEK dibidang teknologi pertanian
6.   Pemanfaatan lahan pertanian secara optimal dan tepat
7.   Memperkuat pendanaan disektor pangan dan pertanian
8.   dsb.

Anda mungkin juga menyukai