Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN USAHA


TANI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian

DISUSUN OLEH
Muhammad Irsyad (134190080)

Arifa Nur Hanani (134190081)

Choirin Wahyuning Tyas (134190082)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKUKTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


YOGYAKARTA

2019/2020
DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................................ 1

Kata Pengantar ............................................................................................................. 2

BAB I

A. Latar Belakang ................................................................................................. 3


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan ............................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan ..................................................................................................... 4
Kesimpulan ................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 8

1
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya, atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Pertaian.

Makalah ini dapat kami selesaikan atas kerjasama kelompok dan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Atas kerjasama yang
baik dari semua pihak mulai ,kami menyampaikan terima kasih.

Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi materi dan bahasa serta keterbatasan kemampuan kami. Atas
segala ketidaksempurnaan proposal ini kami mohon maaf dan membuka selebar – lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan dari makalah ini dapat diambil hikmah,


manfaatnya, dan dapat memberikan inspirasi serta pengetahuan yang berguna bagi pembaca.

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pertanian merupakan sektor kunci bagi perekonomian di Indonesia. Indonesia sendiri


dikenal dengan negara berjulukan ‘Negara Agraris’. Menurut data yang terekam pada
tahun 2013, pertanian menyumbang 14,43 persen dari PDB nasional serta sekitar 30
persen lahan yang ada di Indonesia, digunakan untuk lahan pertanian.

Sektor pertanian dapat menjadi sektor yang paling menjanjikan bagi Bangsa Indonesia
apabila dapat dikelola secara maksimal. Pertanian di Indonesia terus berkembang dari masa
kemasa, meski perkembangannya tidak terjadi secara cepat karena rata-rata pengelolaan
bidang pertanian di Indonesia masih menggunakan cara tradisional.

Namun di era globalisasi saat ini, sudah muncul pembangunan usaha tani di likup
masyarakat. Pembangunan usaha tani ini di harapkan mampu meningkatkan hasil pertanian
Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu usahatani?
2. Bagaiman sejarah pembangunan usahatani?

C. TUJUAN
Dapat mengetahui definisi usahatani dan sejarah pembangunan usahatani.

3
BAB II

PEMBAHASAN
Secara umum, pertanian dapat di artikan sebagai kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Sedangkan secara umum,
pembangunan usaha tani dapat di artikan sebagai pengelolaan aset pertanian guna menambah
tingkat kesejahteraan para petani.

Kegiatan bercocok tanam sudah ada sejak zaman pra sejarah. Pada masa zaman
neolitikum (batu muda) manusia purba sudah menghasilkan bahan makanan mereka sendiri
dan mulai meninggalkan kegiatan perburuan mereka. Ditambah dengan masuknya melayu
austronesia yang membawa keterampilan ladang bagi mereka.

Bahkan pada zaman penjajahan Belanda diterapkan sistem tanam paksa oleh Van den
Bosch. Setelah Indonesia merdeka pun pemerintah hanya fokus pada produksi padi yang
wajib dijual pada pemerintah. Namun banyak tanah yang dikuasai oleh penguasa, sehingga
petani tidak bisa menentukan tanaman yang akan ditanam dan budidayanya pun tidak dapat
berkembang.

Pada tahun 1970 pemerintah meluncurkan program BIMAS atau dikenal dengan
program revolusi hijau yaitu program pembangunan pertanian yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia. Pada tahun 1979, pemerintah
meluncurkan program INSUS berupa kredit modal dalam menjalankan usaha pertaiannya.
Lalu, pada tahun 1980-an pemerintah meluncurkan program SUBRAINSUS, merupakan
pengembangan dari panca usahatani untuk mewujudkan peningkatan produktivitas tanaman
padi. Namun pada tahun 1998 pertanian di Indonesia mengalami kemunduran akibat dari
krisis moneter.

Perkembangan pertanian dengan pembangunan usaha tani saling berkesinambungan,


karena dengan pertanian yang maju maka perkembangan di bidang usah tani juga dapat maju
dan hasil komoditi pertanian yang meningkat dapat bisa lebih di manfatkan lagi melalui
pengelolaan usaha tani. Pembangunan usaha tani bertujuan untuk menekan biaya produksi,
pembangunan usaha tani juga bertujuan agar pertanian dapat lebih produktif dan efisien.

Menurut ahli yang bernama Soehardjo & Dahlan Patong, usaha tani di klasifikasikan
berdasarkan menurut pola, bentuk, corak dan tipe.

a. Menurut Pola
Menurut polanya usaha tani dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan banyaknya
cabang usaha tani yang dilakukan, yaitu:
1. Usaha tani khusus, berupa usaha tani yang hanya satu cabang usaha.
2. Usaha tani tidak khusus, berupa usaha tani yang mengusahakan bermacam-
macam usaha tani.

4
3. Usaha tani campuran, berupa bentuk usaha tani yang bercampur antara
tanaman dengan tanaman, tanaman dengan ternak, maupun tanaman dengan
ikan.
b. Menurut Bentuk
Menurut bentuknya usaha tani dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Usaha tani perseorangan, berupa unsur produksi dan pengelolaannya di
tentukan oleh seseorang.
2. Usaha tani kolektif, berupa usaha tani yang unsur-unsurnya dimiliki organisasi
kolektif.
3. Usaha tani kooperatif, peralihan usaha tani perseorangan dengan usaha tani
kolektif.

c. Menurut Corak
Corak usaha tani muncul karena adanya pengaruh lingkungan dan kemampuan
pengusaha, hal ini berinti pada tujuan yang ingin didipenuhi. Corak tersebut kemudian
terbagi menjadi dua, selfsufficient farm dan commercial farm.
selfsufficient farm berupa usaha tani yang bertujuan hanya untuk menghidupi keluarga petani
tersebut, sementara commercial farm berupa usaha tani yang bertujuan mendapat keuntungan
yang sebesar-besarnya.

d. Menurut Tipe
Usaha Tani yang dapat di golongkan sesuai dengan jenis tanaman atau ternak yang di
kembangkan, seperti halnya usaha tani padi, usaha tani jagung, usaha tani tebu dan
sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani dapat digolongkan menjadi :

A. Faktor internal
a. Petani pengelola (individu petani)
petani pengelola pada umumnya tumbuh dan dewasa dalam menjalankan
usahataninya.
b. Tanah usahatani
dengan lahan usahatani yang sempit, akan membatasi petani berbuat pada rencana
yang lebih matang.
c. Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani
dikaitkan dengan tenaga, maka semppitnya tanah usahatani akan mengundang
pengangguran tak kentara dan menumbuhkan anggota yang kosumtif.
d. Modal yang dibutuhkan dalam usahatani
dengan keterbatasan modal, maka peyedia fasilitas kerja berupa alat-alat usahtani
sulit dipenuhi. Akibatnya intesitas penggunaan kerja menjadi semakin menurun.
Dan akan berpengaruh terhadap pendapatan petani.
e. Kemampuan petani dalam mengalokasikan penerimaan keluarga dan jumlah
anggota keluarga.

5
Besarnya jumlah anggota keluarga yang akan menggunakan jumlah pendapatan
yang sedikit, akan berakibat rendahnya tingkat kosumsi.

B. faktor eksternal
a. Ketersedianya sarana transportasi dan komunikasi
Tersedianya sarana transportasi dan komunikasi akan memudahkan persentuhan
petani dengan dunia luar, seperti pasar, informasi yang menyangkut
kebijaksanaan pemerintah, yang dapat mereka gunakan, dan sebagai bahan
pertimbangan dalam berusahatani.
b. Aspek-aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan bahan usaha tani (harga
hasil, harga saprodi, dan lain-lain)
Aspek-aspek pemasaran merupakan masalah diluar usahatani yang perlu
diperhatikan. Seperti kita ketahui petani yang serba terbatas berada pada posisi
yang lemah dalam penawaran dan persaingan, terutama yang menyangkut
penjualan hasil dan pembelian bahan-bahan pertanian.
c. Fasilitas kredit
Sebagai akibat langkanya modal usahatani, kredit menjadi penting. Dalam hal ini
pemerinyah harus menyediakan kredit kepada petani dengan syarat mudah
dicapai (ada dilokasi usahatani).
d. Sarana penyuluhan bagi petani.
Dengan kondisi petani yang demikian, uluran tangan kepada mereka memang
sangat diperlukan. Termasuk uluran tangan dalam pelayanan penyuluhan kepada
petani.

KESIMPULAN
6
Indonesia mempunyai sumberdaya alam yang melimpah. Perlu adanya pengetahuan
pengembangan pemanfaatan sumber daya alam untuk petani. Karena Perkembangan
pertanian dengan pembangunan usaha tani saling berkesinambungan. Apabila pertanian maju
maka perkembangan di bidang usahtani juga dapat maju dan hasil dibidang pertanian juga
akan lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA

7
Diambil dari : http://ringkasanpippertanian.blogspot.com/
Kusuwandari, Indah. 2006. Klasifikasi Usaha Tani. Diambil dari:
http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-
usahatani.html
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_dan_perkebunan_di_Indonesia
Diambil dari : https://ributsantoso.files.wordpress.com/2011/05/bab-3-pertanian-
usahatani-dan-pembangunan-usahatani.pptx
Diambil dari : https://blog.ub.ac.id/diesnaanggraeniblog/2015/02/22/ruang-lingkup-
dan-sejarah-usahatani/

Anda mungkin juga menyukai