Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBANGUNAN PERTANIAN
(Disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah Ekonomi
Pembangunan)
Dosen Pengampu :
H. Husni Ahmad Sirojudin Sag., M.M

Disusun oleh :
1 Elang Faula Rizky 2102145
2 Fitri Nurjanah 2102029
3 Hamid Fadilah 2102030
4 Ira Melyani Zein 2102031
5 Keken Sukendar 2102034
6 Laela Fauziah 2102035
7 Rossi Datus Syariah 2102210

STIE MIFTAHUL HUDA SUBANG


PROGRAM STUDI MANAJEMEN A1 SEMESTER III
JL. Rancasari No. B33 Kode Pos 41254 Kec. Pamanukan
Kab. Subang – Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum swt.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah
SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan
tugas yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul
’’Pembangunan Pertanian’’
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah
memberikan uang jajan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Dan kepada bapak H. Husni Ahmad Sirojudin Sag., M.M selaku
dosen pengampu Ekonomi Pembangunan dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
mengingatkan atas tugas makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritiknya dari
teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Subang ,16 Desember 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................... 2

BAB II ...................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi ..................... 3

2.2 Syarat-syarat pembangunan pertanian .................................................. 4

2.3 Swasembada pangan dalam pembangunan ........................................... 5

2.4 Strategi modernisasi pertanian ............................................................... 6

2.5 Kebijakan pertanian di indonesia ............................................................ 7

2.6 Kebijaksanaan harga dasar Dan harga tertinggi ..................................... 9

2.7 Pembangunan tanaman industri .......................................................... 10

BAB III .....................................................................................................................iv

PENUTUP ................................................................................................................iv

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................iv

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. v

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan
untuk selalu menambah produksi pertanian untuk menambah produksi
pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi
pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan
menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur
tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Sektor pertanian merupakan sektor strategis dalam
pembangunan nasional. Peran sektor pertanian dalam memacu
perekonomian dapat dilihat lebih luas terutama dalam konteks
mendistribusikan hasil-hasil pembangunan kepada masyarakat
diwilayah pedesaan.
Sektor pertanian dituntut untuk berperan dalam perekonomian
nasional melalui pembentukan produk domestik bruto, perolehan
devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan
kemisikinan, penyediaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi?
2. Apa saja syarat pembangunan pertanian?
3. Apa yang di maksud dengan swasembada pangan dalam
pembangunan?
4. Strategi modernisasi pertanian?
5. Apa kebijakan pertanian di indonesia?
6. Apa Kebijaksanaan harga dasar dan harga tertinggi?
7. Apa yang di maksud pembangunan tanaman industri?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi.
2. Untuk mengetahui syarat pembangunan pertanian.
3. Untuk mengetahui swasembada pangan dalam pembangunan.
4. Untuk mengetahui strategi modernisasi pertanian.
5. Untuk mengetahui kebijakan pertanian di indonesia.
6. Untuk mengetahui kebijaksanaan harga dasar dan harga tertinggi.
7. Untuk mengetahui pembangunan tanaman industri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi


Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang
berlandaskan pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Awal kegiatan pertanian terjadi ketika manusia mulai
mengambil peranan dalam proses kegiatan tanaman dan hewan serta
pengaturan dalam pemenuhan kebutuhan. Tingkat kemajuan pertanian
mulai dari pengumpul dan pemburu, pertanian primitif dan, pertanian
tradisional dan modern. Pertanian yang sangat luas sehingga
menguasai sebagian besar macam produk, yang di usahakan lebih
dapat menguasai harga dari pada petani dengan usaha taninya yang
sangat sempit. Untuk mengurangi ketergantungan harga yang di
permainkan kepadanya petani perlu bersatu dalam pemasaran, atau
bahkan sejak mulai dari memproduksinya. Peran Sektor Pertanian
Secara tradisional, peran pertanian dalam perkembangan ekonomi
hanya dipandang pasif sebagai unsur penunjang. Peran utama
pertanian hanya di anggap sebagai sumber tenaga kerja dan dan sektor
penghasil bahan-bahan pangan. Adapun peran sektor pertanian dalam
perkembangan ekonomi di Indonesia yaitu:
1. Sebagai sektor penghasil bahan pangan
2. Sebagai sumber tenaga kerja bagi sektor ekonomi lain
3. Sebagai salah satu penghasil sumber devisa bagi negara
4. Meningkatkan permintaan akan produk industri dan dengan
demikian mendorong keharusan diperluasnya sektor sekunder dan
tersier.

Pada kaitannya sektor pertanian dengan Produk Domestik


Regional Bruto (PDRB), sub sektor pertanian merupakan sektor yang
memiliki keterkaitan terhadap angka yang diperoleh pada PDRB,
sektor pertanian juga memiliki keterkaitan dan berkontribusi pada

3
sektor lainnya contohnya pemerataan tenaga kerja. Salah satu alasan
mengapa sektor pertanian memiliki kaitan dengan sektor lainnya
adalah karena sebagian besar bahan baku industri berasal dari sektor
pertanian. Komoditas padi merupakan salah satu jenis tumbuhan yang
dibutuhkan oleh sektor Industri untuk bahan pangan. Terdapat juga
tanaman kedelai pada Industri minuman yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan susu kedelai. Jadi, terdapat peran penting
pertanian pada sektor ekonomi lainnya, maka akan meningkatkan
sumbangan pada pendapatan PDRB dari penjualan hasil produksi.

2.2 Syarat-syarat pembangunan pertanian.


Syarat-syarat mutlak itu menurut Mosher adalah :
1. Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani.
Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil-hasil
usaha tani. Hasil-hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual
dengan harga yang cukup tinggi untuk menutupi biaya-biaya dan
tenaga yang telah dikeluarkan para petani sewaktu
memproduksinya. Di dalam memasarkan hasil-hasil produk
pertanian ini diperlukan adanya permintaan ( demand) akan hasil-
hasil pertanian tersebut, sistem pemasaran, dan kepercayaan para
petani pada sistem pemasaran tersebut.Teknologi yang senantiasa
berkembang.
2. Teknologi pertanian berarti cara-cara bertani. Di dalamnya
termasuk cara-cara bagaimana para petani menyebarkan benih,
memelihara tanaman, dan memungut hasil serta memelihara
ternak. Termasuk pula di dalamnya benih, pupuk, obat-obatan,
alat-alat dan sumber-sumber tenaga.
3. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara
lokal.Pembangunan pertanian memerlukan kesemua factor di atas
dan tersedia di berbagai tempat dalam jumlah yang cukup banyak
untuk memenuhi keperluan tiap petani yang mungkin mau
menggunakannya.

4
4. Adanya perangsang produksi bagi petani. Faktor perangsang
utama yang membuat petani bergairah untuk meningkatkan
produksinya adalah yang bersifat ekonomis. Faktor tersebut antara
lain adalah harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan,
pembagian hasil yang wajar, serta tersedianya barang-barang dan
jasa yang ingin dibeli oleh para petani untuk keluarganya.
5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Tanpa
pengangkutan yang efisien dan murah, keempat syarat mutlak
lainnya tidak dapat berjalan secara efektif, karena produksi
pertanian harus tersebar luas. Oleh karena itu diperlukan suatu
jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa
bahan-bahan perlengkapan produksi ke tiap usaha tani dan
membawa hasil usaha tani ke konsumen di kota-kota besar dan
kecil.

2.3 Swasembada pangan dalam pembangunan


Swasembada pangan adalah kemampuan dan pengetahuan
yang lebih besar untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tersebut,
terutama di bidang pangan, sehingga memungkinkan kita untuk
menyediakan kebutuhan pangan sendiri melalui berbagai kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat Indonesia. Sumber daya alam yang harus mampu
memenuhi seluruh kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Upaya
meliputi berbagai kegiatan, antara lain:

• Menetapkan undang-undang dan peraturan pemerintah untuk


petani dan lahan pertanian.
• Penyediaan infrastruktur untuk budidaya tanaman pangan, seperti,
pembelian lahan untuk irigasi dan jaringan irigasi, pencetakan
lahan untuk menanam tanaman pangan, khususnya padi, jagung,
gandum, kedelai, dan akses jalan ekonomi ke lahan tersebut.

5
• Konsultasi dan pengembangan berkelanjutan untuk peningkatan
produksi benih, obat-obatan, teknologi, dan sumber daya manusia
bagi petani.
• Diversifikasi pangan agar tidak bergantung pada satu bahan pokok
saja, dalam hal ini padi/nasi. Pilihan keanekaragaman yang paling
mungkin untuk Indonesia adalah sagu, gandum dan jagung
(terutama Indonesia bagian timur).

Oleh karena itu, diversifikasi merupakan bagian dari program


swasembada pangan yang mencakup pengembangan opsi/alternatif
lain untuk stok padi/nasi (karena padi/nasi merupakan makanan pokok
di Indonesia). Salah satu caranya adalah dengan mensosialisasikan
berbagai menu yang tidak memerlukan konsumsi karbohidrat seperti
nasi, seperti singkong, ubi, dan kentang.

2.4 Strategi modernisasi pertanian


Modernisasi merupakan salah satu syarat agar dapat bersaing dan
dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian. Ada beberapa strategi
dalam modernisasi pertanian, yaitu:

1. Perubahan teknologi dan inovasi, teknologi baru dan inovasi-


inovasi dalam bidang pertanian merupakan syarat bagi upaya
peningkatan output dan produktivitas. Dalam strategi ini terdapat
dua sumber inovasi teknologi yang dapat dijadikan sebagai
sumber peningkatan hasil pertanian, yaitu:
a. Pengenalan terhadap mekanisasi pertanian sebagai ganti
tenaga kerja manusia.
b. Inovasi biologis (bibit unggul, cara penanaman, dll) dan
inovasi kimiawi (pupuk, insektisida, pestisida, dll), serta
teknologi perbaikan mutu tanah yang ada.
2. Perbaikan pola pemilikan tanah, struktur pertanian dan pola
penggunaan tanah perlu di sesuaikan dengan tujuan ganda, yaitu

6
meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan pemerataan
keuntungan bagi petani secara luas.
3. Kebijaksanaan-kebijaksanaan penunjang, pembangunan
pertanian tidak akan berhasil jika pemerintah tidak memberikan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang menunjang, seperti insetif-
insentif yang diperlukan, kesempatan berusaha dalam kegiatan
ekonomi, dan kemudahan untuk memperoleh input yang
diperlukan sehingga memungkinkan para petani bisa
meningkatkan output sekaligus produktivitasnya. Selain itu perlu
penataan pola kepemilikan tanah, pelayananpelayanan penunjang
dan kebijakan dalam hal input dan output pertanian mutlak
diperlukan dalam pembangunan pertanian.
4. Tujuan pembangunan terpadu, pembangunan terpadu dapat
diwujudkan melalui:
a. Perbaikan taraf hidup termasuk pendapatan, pendidikan,
kesehatan atau nutrisi, perumahan dan hal-hal yang
berhubungan dengan jaminan jaminan sosial.
b. Mengurangi ketimpangan pemerataan pendapatan di
pedesaan dari ketimpangan perbedaan antara pedesaan dan
perkotaan serta kesempatan-kesempatan berusaha.
c. Perbaikan kapasitas sektor pedesaan dari waktu ke waktu.

2.5 Kebijakan pertanian di indonesia


Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian di Indonesia.Menurut
Anonymous kebijaksanaan umum pembangunan pertanian dalam 5
tahun ke depan perlu mengacu kepada GBHN yang terkait dengan
pembangunan pangan dan sektor pertanian,
diantaranya:

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu


pada mekanisme pasar yang berkeadilan.

7
2. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global dengan
mengembangkan
kompetensi dan produk unggulan daerah berbasis sumber daya
domestik dan menghilangkan segala bentuk perlakuan distortif
dan diskriminatif.
3. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar
lebih efisien, produktif dan berdaya saing.
4. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengembangkan
kekuatan pelaku ekonomi pasar dengan menghilangkan seluruh
hambatan yang mengganggu mekanisme pasar.
5. Mengembangkan sistem ketahanan pangan dengan
mempertimbangkan aspek ketersediaan dan distribusi pangan,
diversifikasi pangan dan gizi, pemberdayaan/ peningkatan
pendapatan petani, dan keberlanjutan pembangunan pertanian.

Beberapa isu pokok kebijaksanaan yang perlu mendapatkan


penanganan dalam waktu dekat, adalah:
l. Kebijaksanaan ketahanan pangan yang meliputi kebijaksanaan
harga, peningkatan produktivitas, distribusi pangan, dan
diversifikasi pangan dan gizi;
2. Kebijaksanaan pengembangan ekonomi kerakyatan, dengan
mempertimbangkan beberapa aspek seperti program kemitraan,
ketersediaan dan akses terhadap input dan sarana/prasarana
pertanian, pemasaran dan pengembangan produk, dan
pengembangan agribisnis; dan
3. Kebijaksanaan yang mendukung desentralisasi pembangunan
daerah dengan mempertimbangkan aspek peningkatan SDM
perencana, penyediaan teknologi spesifik lokasi, peningkatan
kemampuan penyuluh dalam penyediaan dan penyampaian
teknologi, mendorong penciptaan teknologi oleh petani, dan
analisis sosial ekonomi pertanian

8
Sedangkan menurut Arsyad terdapat beberapa kebijakasanaan
pertanian di Indonesia, yaitu:
1. Bimas dan Inmas, bimas adalah suatu sistem penyuluhan
yaitu pembimbingan petani ke arah yang lebih baik dan lebih
maju, sehingga mampu meningkatkan usaha taninya,
bimbingan ini dilaksanakan secara masal. Sedangkan inmas
adalah identifikasi padi dengan fasilitas penyuluhan yang
sama tetapi tanpa kredit. Pengaturan bimas dan inmas
dilakukan oleh organisasi yang sama yaitu organisasi Bimas.
2. Kebijaksanaan kredit pertanian.
3. Kebijaksanaan harga dasar dan harga tertinggi.

2.6 Kebijaksanaan harga dasar Dan harga tertinggi


Price Floor (Harga Dasar) dan Price Ceiling (Harga Tertinggi)
merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian untuk
mempengaruhi bekerjanya mekanisme pasar, yang bertujuan untuk
mengendalikan keseimbangan (ekuilibrium) pasar.Price Floor atau
harga dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan oleh
pemerintah terhadap suatu barang yang disebabkan oleh melimpahnya
penawaran barang tersebut di pasar. Price Floor efektif melindungi
produsen dari penurunan harga barang yang tak terhingga. Pada
kondisi ini tingkat penawaran barang lebih tinggi dari permintaan
(surplus).

Price Floor atau harga dasar adalah harga eceran terendah yang
ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang yang disebabkan
oleh melimpahnya penawaran barang tersebut di pasar. Price Floor
efektif melindungi produsen dari penurunan harga barang yang tak
terhingga. Pada kondisi ini tingkat penawaran barang lebih tinggi dari
permintaan (surplus). Penawaran yang lebih tinggi akan mengurangi
tingkat permintaan barang. Terus menurunnya jumlah permintaan
mengakibatkan harga barang terus merosot sampai dibawah harga

9
keseimbangan. Bila hal tersebut terus dibiarkan maka produsen akan
merugi. Oleh sebab itu pemerintah menetapkan harga dasar, untuk
mencegah harga pasar terus merosot tajam. Mekanisme kebijakan
pemerintah lainnya adalah dengan cara membeli surplus produksi atau
kelebihan penawaran tersebut. Kelebihan penawaran juga bisa
diekspor ke luar negeri untuk mengurangi kerugian.

Sedangkan Price Ceiling atau harga tertinggi adalah harga


maksimum yang ditetapkan berkenaan dengan menurunnya
penawaran barang di pasar. Price Ceiling efektif dalam melindungi
konsumen dari gejolak harga yang tak terhingga. Pada price ceiling,
harga maksimum terdapat di bawah harga keseimbangan. Dengan
menurunnya harga jual, maka permintaan akan meningkat (hukum
permintaan). Kondisi ini mendorong permintaan terus bertambah,
sehingga jumlah barang yang diminta lebih tinggi dari barang yang
ditawarkan (shortage). Hal tersebut yang akhirnya mengakibatkan
kelangkaan barang . Kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui
“Operasi Pasar” yang dilakukan pada waktu tertentu. Pemerintah terus
memantau jumlah penawaran, permintaan dan harga keseimbangan.
Bila sudah sampai titik shortage, maka pemerintah akan menambah
jumlah penawaran barang di pasar, contohnya dengan cara pemberian
subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak, dan lain sebagainya.

2.7 Pembangunan tanaman industri


Tanaman industri merupakan tanaman yang pada umumnya
memiliki ukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara
kurang dari setahun hingga tahunan. Sebagian besar tanaman industri
yang dimanfaatkan adalah bagian buah dan daunnya. Hasil panen tersebut
akan dijadikan produk makanan, minuman dan kosmetik. Tanah yang
baik untuk tanaman industri terletak di lereng-lereng gunung berapi
dinamakan tanah Andosol. Selain Andosol terdapat jenis tanah lain yang

10
serasi bersyarat, yaitu Latosol dan Podzolik. Kedua jenis tanah ini
terdapat di daerah yang rendah di bawah 800 mdpl .

Tanah Andisol atau bisa disebut sebagai tanah andosol adalah


tanah yang berwarna hitam kelam, sangat porous, mengandung bahan
organik yang tinggi (8% – 30%), mengandung sejumlah N organik
dan sangat gembur (Darmawijaya, 1990). Oleh karena itu,
kebanyakan tanah Andisol adalah tanah yang sangat produktif, maka
secara intensif tanah ini ditanami baik tanaman semusim maupun
tanaman tahunan dengan produktivitas yang cukup tinggi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan
pada proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Awal kegiatan
pertanian terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses
kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturan dalam pemenuhan kebutuhan.
Tingkat kemajuan pertanian mulai dari pengumpul dan pemburu, pertanian
primitif dan, pertanian tradisional dan modern. Pertanian yang sangat luas
sehingga menguasai sebagian besar macam produk, yang di usahakan lebih
dapat menguasai harga dari pada petani dengan usaha taninya yang sangat
sempit. Untuk mengurangi ketergantungan harga yang di permainkan
kepadanya petani perlu bersatu dalam pemasaran, atau bahkan sejak mulai
dari memproduksinya.
Pada kaitannya sektor pertanian dengan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), sub sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki
keterkaitan terhadap angka yang diperoleh pada PDRB, sektor pertanian
juga memiliki keterkaitan dan berkontribusi pada sektor lainnya contohnya
pemerataan tenaga kerja. Salah satu alasan mengapa sektor pertanian
memiliki kaitan dengan sektor lainnya adalah karena sebagian besar bahan
baku industri berasal dari sektor pertanian. Komoditas padi merupakan
salah satu jenis tumbuhan yang dibutuhkan oleh sektor Industri untuk bahan
pangan. Terdapat juga tanaman kedelai pada Industri minuman yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu kedelai. Jadi, terdapat peran
penting pertanian pada sektor ekonomi lainnya, maka akan meningkatkan
sumbangan pada pendapatan PDRB dari penjualan hasil produksi.

iv
DAFTAR PUSTAKA

.https://economy.okezone.com/read/2020/10/07/320/2289805/4-
strategi-agar-sektor-pertanian-tetap-tumbuh-saat-resesi
https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?sid=sIB
Geksi0AaCPkJ0G
https://www.academia.edu/24460661/SYARAT_SYARAT_PE
MBANGUNAN_PERTANIAN
https://www.gramedia.com/literasi/swasembada-pangan
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/download
/910/pdf_35/:~:text=Strategi%20dalam%20modernisasi%20pert
anian%2C%20yaitu,pelayanan%20perkotaan%20di%20kawasa
n%20pedesaa/

Anda mungkin juga menyukai