DISUSUN OLEH:
ARUL
E32119162
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
sektor agribisnis itu, terutama pada daerah pedesaan akan dapat mempercepat
alokasi dana pemerintah yang lebih besar ke arah pengembangan prasarana dan
penanganan kemiskinan adalah tanggung jawab kita semua sementara yang harus
1
dan berdasarkan keadilan sosial yaitu kesejahteraan. Oleh karena itu, yang
semua orang. Namun tidak semua orang mampu mencapai dengan mudah karena
Usaha Agribisnis Perdesaan Pada Tahun 2008. Program ini berupa pemberian
bantuan modal usaha tani yang akan dikelola oleh lembaga Gapoktan.
Hal ini terbukti dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan
bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari
perdesaan hingga saat ini masih menyandarkan mata pencahariannya pada sektor
pertanian. Begitu pula dengan masyarakat yang ada di Desa Tibo yang mayoritas
yang diterima oleh masyarakat dalam jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas
sebenarnya sangat perlu mengetahui tentang manfaat dari pendapatan itu sendiri,
2
keuntungan. Keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan biaya tetap
(bahan bakar minyak, konsumsi, dan lain-lain) yang dikeluarkan selama proses
kerja. Total pendapatan bersih akan diketahui setelah dikurangi dengan total biaya
produksi menghasilkan barang dan jasa maka semakin besar pula pendapatan
1. Jumlah faktor produksi yang menentukan besarnya modal usaha baik modal
tetap maupun modal variabel yang bergantung pada sumber perolehan modal baik
a) Petani pengelola
c) Tenaga kerja
d) Modal
keluarga
f) Jumlah keluarga
2. Harga setiap unit dari output produksi yang menentukan fungsi dan elastisitas
permintaan dan penawaran konsumen atas barang atau jasa yang diproduksi.
3
3. Pendapatan dari pekerjaan sampingan yang mampu menunjang usaha utama
keuntungan sebagai output. Salah satu yang melekat pada masyarakat Indonesia
adalah permodalan yang sedikit. Padahal modal sangat penting dalam mendukung
dimana modal ini memiliki peranan yang sangat besar dalam pengadaan sarana
produksi dan upah tenaga kerja. Selain itu Tanah merupakan faktor kunci dalam
usaha pertanian. Skala usaha juga ditentukan oleh luasnya tanah yang digarap.
Proses produksi berjalan lancar dan menguntungkan dengan catatan faktor lain
diterima.
skala usaha, dan skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi atau
tidaknya suatu usaha pertanian. Seringkali dijumpai, makin luas lahan yang
dipakai sebagai usaha pertanian akan semakin tidak efisienlah lahan tersebut. Hal
melakukan tindakan yang mengarah pada segi efisiensi akan berkurang, karena:
4
2. Terbatasnya persediaan tenaga kerja di sekitar daerah itu yang pada akhirnya
luas tersebut.
penggunaan faktor produksi semakin baik, penggunaan tenaga kerja tercukupi dan
tersedianya modal juga tidak terlalu besar, sehingga usaha pertanian seperti ini
sering lebih efisien. Meskipun demikian, luasan yang terlalu kecil cenderung
menghasilkan usaha yang tidak efisien pula. Dari pernyataan diatas maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa sebenarnya lahan yang sangat luas belum tentu
dikarenakan semakin luas lahan yang dimiliki seseorang maka semakin besar
beta sebesar 0,364 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian Luas Lahan berpengaruh positif dan
Rusdiah Nasution, Pengaruh Modal Kerja, Luas lahan dan Tenaga kerja Terhadap
Pendapatan Usaha tani Nanas (Studi kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec.
5
Silimatuka, Kab. Simalungun) Menjelaskan bahwasanya Untuk pengaruh secara
parsial dapat dilihat dari uji-t Modal kerja (X1) diperoleh t-hitung (4,294) lebih
Sementara luas lahan (X2) dengan t-hitung (8,947) lebih besar dari pada t-tabel
tenaga kerja (X3) dengan t-hitung (0,975) lebih kecil dari pada t-tabel (2,080)
“Pengaruh Luas Lahan dan Modal Usaha Tani Terhadap Pendapatan Petani
1. Apakah variabel luas lahan dan modal usaha tani berpengaruh secara
2. Apakah variabel luas lahan dan modal usaha tani berpengaruh secara
1. Untuk mengetahui apakah variabel luas lahan dan modal usaha tani
6
2. Untuk mengetahui apakah variabel luas lahan dan modal usaha tani
pengetahuan penulis khususnya pada pengaruh luas lahan dan modal usaha
penelitian khususnya pengaruh luas lahan dan modal usaha tani terhadap
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
digunakan yaitu variabel luas lahan dan modal. Objek penelitian yang berbeda
Tombusabora Kota Palu dan yang menjadi perbedaan berikutnya pada periode
penelitian.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
8
kerja (X1) diperoleh t-
hitung
(4,294) lebih besar dari
t-tabel
(2,080) sehingga
berpengaruh
nyata terhadap
pendapatan.
Sementara luas lahan
(X2)
dengan t-hitung (8,947)
Terhadap
lebih
Pendapatan
besar dari pada t-tabel
Usahatani Nanas
(2,080)
(Studi kasus : Desa
sehingga luas lahan
Purba Tua Baru,
berpengaruh
Kec.
nyata terhadap
Silimatuka, Kab.
pendapatan.
Simalungun)
Sedangkan tenaga kerja
(X3)
dengan t-hitung (0,975)
lebih
kecil dari pada t-tabel
(2,080)
sehingga tenaga kerja
tidak
berpengaruh nyata
terhadap
pendapatan
2 Dianita Pengaruh Luas Kuantitatif Dalam uji korelasi
Maria Roos Lahan diperoleh
Pandanwangi Pertanian Terhadap nilai r hitung ≥ r tabel
Tingkat Pendapatan ( 0,936
Petani Pada Desa ≥ 0,220 ) atau Sighit ≤
Kebonagung Sigprob
Kecamatan (0,000 ≤ 0,05). Selain
Balerejo itu
Kabupaten Madiun diketahui pula nilai R2
sebesar
87,60%, dari sini dapat
dikatakan bahwa
sebesar
87,60% variabel terikat
(Y)
dalam penelitian ini
pendapatan
9
petani dipengaruhi oleh
luas
lahan sebagai variabel
bebas (X)
dan sedangkan sisanya
12,40%
dipengaruhi oleh faktor
lain.
Madiun.
Pengaruh langsung luas
lahan
terhadap pendapatan
Nilai
Pengaruh Luas
standardized coefficient
Lahan, Teknologi
beta
Dan Pelatihan
sebesar 0,364 dan nilai
Terhadap
Putu Dika probabilitas sebesar
Pendapatan
Arinbawa 0,000 <
Petani Padi Dengan
3 A. A. Bagus Kuantitatif 0,05. Hal ini berarti H0
Produktivitas
Putu ditolak
Sebagai
Windata dan H1 diterima.
Variabel
Dengan demikian Luas
Intervening
Lahan
Di Kecamatan
berpengaruh positif dan
Mengwi
signifikan terhadap
Pendapatan Petani Padi
di
Kecamatan Mengwi.
4 Ara Anggar Pengaruh Luas Kuantitatif Luas lahan (X1),
Andrias, Lahan berpengaruh
Yus Terhadap Produksi positif terhadap
Darusman, Dan Pendapatan produksi (Y).
Mochamad Usahatani Padi Besarnya pengaruh
10
variabel
tersebut ditunjukkan
dengan R2
(R square) = 0,999. Hal
ini
berarti bahwa pengaruh
Sawah
variabel
(Suatu Kasus Di
luas lahan (X1),
Desa
terhadap
Ramdan Jelat Kecamatan
produksi (Y1) dan
Baregbeg
pendapatan
Kabupaten
(Y2) usaha tani padi
Ciamis)
adalah
sebesar 99%. Sedangkan
sisanya sebesar 0,1%
dipengaruhi oleh
faktorfaktor
lain yang tidak diteliti.
pengaruh variable
modal
kerja (X1), luas lahan
(X2) dan
tenaga kerja (X3)
terhadap
Pengaruh Modal
pendapatan petani
Kerja, Luas Lahan,
bawang
Dan Tenaga Kerja
merah (Y), maka
Terhadap
diperoleh nilai
Pendapatan
5 Suryati Kuantitatif Fhitung sebesar 27.820
Petani Bawang
dengan
Merah
tingkat signifikan
Di Desa Sakuru
0.000 < 0.05. Hal ini
Kecamatan Monta
menunjukkan bahwa
Kabupaten Bima.
ketiga
variable bebas secara
simultan
berpengaruh signifikan
terhadap
variable terikat.
2.2.1 Pendapatan
11
Pendapatan usaha tani secara economis mempunyai dua pengertian, yaitu
pendapatan kotor (gross farm income) dan pendapatan bersih (net farm income).
Pendapatan kotor usaha tani baik yang dijual maupun tidak dijual. Sedangkan
pendapatan bersih usaha tani adalah selisih antara pendapatan kotor usaha tani
alat-alat luar dan dengan modal dari luar. Sedangkan pendapatan bersih dapat
dibayarkan kepada tenaga kerja luar. Pendapat lain dikemukakan oleh Winardi
biaya-biaya atau benda-benda yang dijual dari hasil penjualan akan dicapai laba
kotor, dan dengan jalan mengurangi pengeluaran untuk menghasilkan benda dari
laba kotor akan dicapai laba perusahaan, dan bila pajak pendapatan dikurangi laba
perusahaan maka akan diperoleh laba bersih atau pendapatan bersih. Boediono
pemberian.
12
2. Harga setiap unit dari output produksi yang menentukan fungsi dan
elastisitas permintaan dan penawaran konsumen atas barang atau jasa yang
diproduksi.
pendapatan sangat dipengaruhi oleh modal kerja, jam kerja, akses kredit,
menghasilkan barang dan jasa maka semakin besar pula pendapatan yang
rumus berikut:
Pd = TR - TC
Dimana :
Pd = Pendapatan Petani
TR = Total Pendapatan
TC = Total Biaya
pendekatan yaitu :
13
a. Pendapatan produksi (Production Approach), yaitu dengan menghitung semua
nilai produksi barang dan jasa akhir yang dapat dihasilkan dalam periode tertentu.
keseluruhan balas jasa yang dapat diterima oleh pemilik faktor produksi dalam
yang diupah); migrasi (dalam negeri maupun keluar negeri, musiman, atau pun
jangka panjang) dan migrasi bola balik (remitteance); perpindahan harian ke kota
Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja, besar
gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung dari produksinya.
2. Pendapatan dari hak milik seperti modal dan tanah Merupakan nilai total dari
hasil produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini
merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota
14
keluarga sendiri, nilai sewa milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak
diperhitungkan.
pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atas input yang diberikan.
2.2.2 Modal
Modal kerja adalah Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan modal
kerja yaitu biaya untuk sarana produksi pertanian (saprotan). Biaya produksi
adalah kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi, atau biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh petani penggarap dalam proses produksi baik secara
bibit atau benih merupakan salah satu faktor produksi yang habis dalam
satu kali pakai proses produksi sehingga harus berhati-hati dalam setiap memilih
benih sehingga diperoleh benih yang baik dan bermutu yang dapat menunjang
produksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Bibit yang bermutu adalah
bibit yang telah dinyatakan sebagai bibit yang berkualitas tinggi dengan jenis
tanaman unggul. Bibit yang berkualitas tinggi memiliki daya tumbuh lebih dari
menjadi tanaman yang baik atau sering disebut sebagai bibit unggul .
15
2) Memiliki kemurnian, artinya terbebas dari kotoran bibit jenis lain, bebas dari
b. Biaya Pupuk
pertanian adalah melalui pemupukan. Pupuk adalah zat atau bahan makanan yang
diberikan kepada tanaman dengan maksud agar zat makan tersebut dapat diserap
oleh tanaman. Pemupukan merupakan zat yang berisi satu atau lebih nutrisi yang
tanah. Dalam pemberian pupuk harus dengan dosis yang tepat serta waktu yang
tepat pula sehingga keseimbangan hara atau zat mineral dapat dipertahankan.
c. Biaya Pestisida
dapat secara cepat menurunkan populasi hama yang menyerang tanaman sehingga
16
Buruh tani merupakan buruh yang diperkerjakan oleh petani penggarap
untuk mengerjakan lahan garapan dengan imbalan upah berupa uang tunai untuk
sekali pengerjaan.
petani penggarap harus menyewa dengan membayar uang tunai setelah pengerjaan
membeli sendiri.
f. Biaya Lain-Lain
selain biaya pokok diatas. Yang termasuk biaya lain-lain seperti misalnya biaya
perbaikan irigasi, biaya untuk membeli pestisida yang digunakan untuk mengatasi
merupakan tempat dimana usaha tani dapat dilakukan dan tempat hasil produksi
dikeluarkan karena tanah tempat tumbuh tanaman. Tanah memiliki sifat tidak
sama dengan faktor produksi lain yaitu luas relatif tetap dan permintaan akan
pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses produksi ataupun
17
usaha tani dan usaha pertanian. Dalam usaha tani misalnya pemilikan atau
penguasaan lahan sempit sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih
luas. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani dilakukan.
Kecuali bila suatu usaha tani dijalankan dengan tertib dan administrasi yang baik
serta teknologi yang tepat. Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada penerapan
teknologi. Karena pada luasan yang lebih sempit, penerapan teknologi cenderung
berlebihan (hal ini berhubungan erat dengan konversi luas lahan ke hektar), dan
besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Ukuran lahan
pertanian dapat dinyatakan dengan hektare (ha) atau are. Di pedesaan, petani
Lahan sebagai salah satu factor produksi yang merupakan pabriknya hasil
pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usaha tani.
Besar kecilnya produksi dari usaha tani antara lain dipengaruhi oleh luas
sempitnya lahan yang digunakan. Semakin sempit lahan usaha, semakin tidak
efisien usaha tani yang dilakukan kecuali bila usaha tani dijalankan dengan tertib.
Penggunaan masukan akan semakin efisien bila luas lahan yang dikuasai semakin
besar.
18
Penggunaan luas lahan untuk pertanian secara umum dapat dibedakan atas:
penggunaan luas lahan semusim, tahunan, dan permanen. Penggunaan luas lahan
tanaman semusim diutamakan untuk tanaman musiman yang dalam polanya dapat
dengan rotasi atau tumpang sari dan panen dilakukan setiap musim dengan
periode biasanya kurang dari setahun. Penggunaan luas lahan tanaman tahunan
setelah hasil tanaman tersebut secara ekonomi tidak produktif lagi, seperti pada
Hubungan luas lahan dengan pendapatan bahwa semakin luas lahan petani maka
pendapatan petani, nilai asset yang bergerak dalam satu kali panen disebut juga
sebagai modal. Pada umumnya, untuk satu jenis unit penangkap modal yaitu
terdiri dari: perlengkapan mengelola tanah (traktor, cangkul, tali, tembilang dan
lain-lain), bahan bakar, alat-alat untuk membasmi hama (semprot mesin dan
19
sederhananya, modal sama artinya dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, mobil, dan lain
untuk dapat memulai dan mengembangkan suatu usaha. Modal dalam suatu usaha
adalah seperti bahan bakar atau energy penggerak awal sebuah motor. Misalnya
makin besar motor yang digerakkan maka makin banyak energy yang
digunakannya dan akan semakin besar juga modal yang akan digunakan dalam
usaha itu. Modal merupakan faktor penentu dalam kegiatan produksi, besar
kecilnya modal berpengaruh terhadap jumlah output yang dihasilkan. Jadi, apabila
modal yang digunakan besar maka pendapatan yang diterima oleh petani jagung
akan meningkat.
oleh usaha taninya. Pendapatan petani digunakan sebagai indikator penting karena
adanya pengaruh luas lahan dan modal usah tani dalam meningkatkan pendapatan
Luas Lahan
(X1)
Pendapatan Petani
(Y)
20
Modal Usaha Tani
BAB II
(X2)
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi
untuk dipelajari dan kemudian ditarik menjadi populasi bukan hanya orang tetapi
juga benda yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani jagung
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Kemudian untuk
atau sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil
(mudah dijangkau). Dalam penelitian ini, karena jumlah populasi relatif kecil dan
21
relatif mudah dijangkau yaitu 40 orang petani jagung DesaTibo, peneliti
nilai populasi.
Penelitian ini mengkaji pengaruh luas lahan dan modal usaha tani terhadap
pendapatan petani karet didesa Tibo Kecamatan Sindue Tombusabora Kota Palu.
dengan kajian ini pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif.
Metode analisa data yang digunakan adalah anlisa data deskriptif yaitu
suatu metode yang berfungsi untuk membuat gambaran secara sistematis dan
X1, X2, X3, X4…Xn, sehingga rumus umum dari regresi linier berganda ini
adalah:
Y = a + b X2 + c X2 + …+ k Xk
22
Keterangan:
= koefisien konstan
K = kesalahan penggunaan.
a. Uji Normalitas
atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
23
homokedastisitas, sementara itu untuk varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolonieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
3. Uji Statistik
a. Uji F
beragam, tergantung keinginan peneliti yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10
(10%).Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, sebagai contoh
kita menggunakan taraf signifikan 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05 maka
dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun jika nilai signifikansi > 0,05
b. Uji T
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom sig (significance), jika
24
probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun jika probabilitas
nilat atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
terikat.
a. Koefisien Determinasi
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi
dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila analisis yang
digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square.
Namun apabila yang digunakan adalah analisis berganda, maka yang digunakan
adalah adjusted R Square .Hasil perhitungan adjusted R2 dapat dilihat pada output
Model Summary. Pada kolom adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian
25
2. Sumber data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder dan data
primer.
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diteliti,
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari arsip atau data yang behubungan
dengan penelitian, dan data ini penulis peroleh dari komunitas terkait. Penelitian
kepustakaan dari buku, artikel, karya ilmiah maupun dari internet yang berkaitan
digunakan pada penelitian ini, maka dapat dijelaskan definisi operasional untuk
Tabel 3.1
26
No Nama Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
pendapatan kotor
(penerimaan) dengan
biaya alat-alat luar
dan dengan modal
dari luar. Sedangkan
pendapatan bersih
Sumber
dapat diperhitungkan
pendapatan
dengan mengurangi
- Pendapatan dari
pendapatan kotor
usahatani
dengan biaya
- Sumber
mengusahakan.
1 Pendapatan (Y) pendapatan Rasio
Biaya mengusahakan
dari sektor luar
adalah biaya alat-alat
pertanian: buruh
luar ditambah upah
angkut, pabrik,
tenaga kerja keluarga
dll.
sendiri yang
- Jumlah produksi
diperhitungkan
berdasarkan upah
yang dibayarkan kepada
tenaga kerja
luar.
Keseluruhan lahan
yang menghasilkan
produksi pertanian
karet. Tanah
1. Luas lahan
merupakan faktor
yang
produksi terpenting
dimiliki
dalam pertanian
2. Status
karena tanah
2 Luas Lahan (X1) kepemilikan Rasio
merupakan tempat
lahan
dimana usahatani
3. Rata-rata hasil
dapat dilakukan dan
tempat hasil
kare
produksi
dikeluarkan karena
tanah tempat
tumbuh tanaman.
3 Modal Usaha Tani biaya untuk sarana Biaya produksi Rasio
produksi pertanian - Biaya
(X2) (saprotan). Biaya pembelian
produksi adalah pupuk
kompensasi yang - Biaya obat
diterima oleh pemilik hama dan
faktor-faktor perawatan
27
produksi, atau biaya-
biaya yang
dikeluarkan oleh
petani penggarap - Biaya peralatan
dalam proses panen karet
produksi baik secara
tunai maupun tidak
tunai.
28