PERTANIAN
Dosen Pengampu:
Dr. Achmad Tjahja Nugraha, SP., MP., PIA., CH., CHt., CACP
Disusun Oleh:
Ramlan Apriyansyah 11180920000158
P4B Agroteknologi
1. Biaya alat-alat luar yaitu semua pengorbanan yang diberikan dalam usahatani
untuk memperoleh pendapatan kotor, kecuali bunga seluruh aktiva yang
dipergunakan dan biaya untuk kegiatan pengusaha(keuntungan pengusaha) dan
upah tenaga keluarga sendiri.
2. Biaya mengusahakan yaitu biaya alat-alat luar ditambah dengan upah tenaga
keluarga sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan
kepada tenaga luar.
3. Biaya menghasilkan yaitu biaya mengusahakan ditambah dengan bunga dari
aktiva yang dipergunakan dalam usahatani.
C. Tekanan Penduduk
Tekanan Penduduk adalah angka yang menunjukkan berapa kali lipat penduduk
harus mengeksploitasi lahan agar mendapatkan hasil untuk mencapai hidup layak.
Indonesia yang merupakan negara agraris, dengan sebagian besar penduduknya bekerja
di sektor pertanian tentunya menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian. Lahan
pertanian sebagai tempat beraktifitas bagi petani semakin mengalami penurunan. Hal
ini diakibatkan oleh semakin besarnya tekanan penduduk terhadap lahan pertanian.
Jumlah penduduk yang terus meningkat dan aktifitas pembangunan yang dilakukan
telah banyak menyita fungsi lahan pertanian untuk menghasilkan bahan makanan yang
diganti dengan pemanfaatan lain, seperti pemukiman, perkantoran dan sebagainya.
Akibatnya keadaan ini menyebabkan kemampuan lahan pertanian untuk memenuhi
kebutuhan makanan bagi penduduk semakin berkurang (Moniaga, 2011).
D. Sistem Usahatani
Sistem usahatani (farming system) dapat diartikan sebagai unit pengambilan
keputusan yang melibatkan rumah tangga petani, sub sistem pertanian (dalam arti luas
tanaman, hewan atau ikan) dan sub sistem sumber daya alam dan lingkungan yang
hasilnya dapat dikonsumsi langsung oleh keluarga maupun dijual. Dapat dikatakan
bahwa perencanaan usahatani merupakan perencanaan petani dari awal hingga akhir
dengan mengkombinasikan pemanfaatan segala potensi sumber daya yang ada dan
mampu mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guna menghasilkan suatu produk
yang yang optimum. Pada kajian perspektif sistem, kapasitas untuk mengapresiasi sifat
hubungan sebab-akibat dari suatu sistem akan sangat bergantung dari kemampuan
untuk mengkonseptualisasikan hubungan nonlinear yang terjadi pada sistem tersebut.
Oleh karena suatu sistem nonlinear tidak mungkin menghasilkan solusi analitis yang
bersifat eksak, maka simulasi merupakan metode yang paling tepat untuk
menggambarkan dinamika perilaku sistem.
DAFTAR PUSTAKA