Anda di halaman 1dari 9

Peranan Agribisnis Dalam Pembangunan

Pertanian

Ratama Saputra
Dec 20, 2017 · 5 min read

1. Latar belakang
Agribisnis dapat di bagi menjadi tiga sektor yang saling tergantung secara ekonomis, yaitu sektor
masukan(input), produksi(farm) dan sektor keluaran(output). Sektor agribisnis merupakan
lapangan kerja yang berperan besar dalam penurunan tingkat pengguran. Tetapi perlu di catat
disini bahwa kemajuan yang di capai negara-negara maju dalam hal seharusnya sudah membuka
mata kita(negara berkembang) bahwa pengembangan pertanian sudah seharusnya dipusatkan
pada pengembangan produktivitas yang di capai melalui manajemen agribisnis yang di tata baik.

Peranan penting dari sektor petanian Di Indonesia keterkaitan investasi antara sektor pertanian
dengan sektor-sektor nonpertanian sangat lemah, untuk itu perlu ditingkatkan, terutama
mengingat indonesi adalah salah satu negara agraris, yang seharusnya sektor pertanian sebagai
sebagai sumber utama modal investasi di sektor lainnya. Tatapi agar peranan sektor pertanian
tersebut dapat direalisasikan, ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi terlebih dahulu (Griffin,
1979). Pertama, petani harus menjual sebagian dari output-nya keluar sektornya atau dalam
perkataan lain harus ada surplus pasar dari produksi pertanian. Kedua, petani-petani harus
merupakan penabung-penabung neto, yakni pengeluaran mereka untuk konsumsi harus lebih
kecil dari pada produksi/pendapatan. Ketiga, tabungan para petani harus lebih besar dari pada
kebutuhan investasi di sektor pertanian.

Selain faktor-faktor tersebut, untuk mendapatkan surplus pasar, kinerja sektor pertanian itu
sendiri harus baik, artinya bisa menghasilkan surplus, yang sangat ditentukan oleh kekuatan sisi
suplaynya (teknologi, infrastruktur, dan SDM), dan dari sisi permintaan (pasar) oleh nilai tukar
(term of trade = ToT) antara produk pertanian dengan produk nonpertanian, baik dipasar dalam
negeri maupun dipasar luar negeri. Juaga harus ada suatu mekanisme pasar yang baik yang
menciptakan atau menjamin adanya mekanisme pasar bebas dalam transfer modal dari sektor
pertanian ke sektor-sektor nonpertanian dan mekanisme ini sangat di pengaruhi oleh
pembangunan sektor perbankan dan pasar modal yang lebih baik dan kebijakan moneter yang
kondusif sehingga tidak menimbulkan distorsi di pasr uang/modal yang dapat menghambat
kelancaran arus investasi antar sektor atau yang dapat mengakibatkan pelarian modal ke luar
negeri.

Peran penting dari sektor pertanian didalam perekonomian Indonesia adalah dalam bentuk
penyediaan kesempatan kerja dan konrtibusinya terhadap pembentukan PDB dan ekspor. Dalam
hal kesempatan kerja, selama periode 1982–1989 jumlah tenaga kerja di sektor pertanian
mengalami sedikit peningkatan, namun setelah itu jumlahnya terus berkurang. Edangkan jumlah
pekerja di sektor industry pengelola sejak 1984 terus bertambah.

1.1.Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui peran penting dari program agribisnis dalam membantu mewujudkan
pembangunan nasional.

2. Untuk mengetahui hubungan-hubungan agribinis dengan pembangunan nasional.

3. Untuk mengetahui pentingnya penerapan konsep agribisnis dalam sektor pertanian guna
menunjang pembangunan nasional.

1.2.Penelitian yang terkait


Semakin jelas dan nyata bahwa setiap sektor perekonomian dewasa ini makin di pengaruhi oleh
sektor pertanian. Walaupun jumlah usaha tani panjang abad ini semakin berkurang, kiranya
penting untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi , sebab sektor ini mempunyai
dampak penting untuk mempertahankan kelangsungan ekonomi bangsa. Bagi AS, perdagangan
luar negeri tanpa hasil pertanian malah akan menimbulkan difisit perdagangan. Secara
keseluruhan sektor pertanian menunjukan produktivitas yang paling tinggi dalam kegiatan
ekonomi AS. Karena pertan ian terus menyerap teknologi baru khusudnya di bidang mesin-
mesin pertanian.

2. Isi
Peranan penting atau keunggulan agribisnis tidak bisa lepas agroindustri sebab agribisnis(agri-
business) merupakan keseluruhan yang mencakup yang terkait dengan uraian yang meliputi
seluruh sektor bahan masukan, usaha tani, produk yang memasok bahan masukan usaha tani,
terlibat dalam produksi dan pada akhirnya menangani pemrosesan, penyebaran, penjualan secara
borongan dan penjualan eceran produk kepada konsumen akhir.

Sumber kemiskinan antara lain adalah adanya bias dalam kebijaksanaan. Penduduk miskin
(terutama petani kecil dan buruh tani) tidak mampu lagi mempertahankan produktivitas sumber
daya alam yang dikuasai(terutama lahan). Sebagian mereka yang kurang mampu keluar dari
kesulitannya lalu merambah hutan dan menimbulkan kerusakan pada sistem penyangga
kehidupan atau merusak lingkungan. Pengembangan agribisnis dan agroindustri yang
meningkatkan kesejahteraan penduduk berpendapatan rendah dan tergolong miskin turut
membantu dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan mengurangi ketergantungan lahan.

Pengambangan usaha agribisnis berskala kecil sangat penting dan strategis di tinjau dari berbagai
pemikiran di muka. Dewasa ini terdapat lebih dari 32 juta usaha kecil dengan volume usaha
kurang dari Rp.2 milyar rupiah pertahun, bahkan 90 persen diantaranya adalah adalah usaha
kecil-kecil dengan volume usaha kurang dari Rp. 50 juta rupiah pertahun.

Selanjutnya.

Agribisnis adalah sistem pertanian yang slaing berhubungan mulai dari sistem hulu sampai dari
hilir yang manggunakan sumber daya yang ada dengan tyjuan mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. (d. Saragih). Industri hulu merupakan sektor yang memproduksi alat-alat dan
mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian.
Sementara industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku
atau barang yang siap di konsumsi atau merupakan industri pascapanen dan pengolahan hasil
pertanian.

Dalam manajemen agribisnis,agribisnis mempunyai subsistem-subsistem yang ikut serta dalam


manajemen, diantaranya subsistem penyediaan sarana produksi, subsistem usaha tani atau proses
produksi, subsitem agroindustri/pengolahan hasil, subsistem penunjang, dan subsistem
pemasaran. Oleh karena itulah agribisnis sangat cocok di terapkan dalam pembangunan nasional.
Karena sistem manajemennya yang sangat teratur dan tertata dengan baik.

Di sektor pertanian indonesia agribinis berperan penting karena mampu menyediakan lapangan
kerja, mampu mendukung sektor industri hulu maupun hilir, mampu myediakan keragaman
menu pangan dan karenanya sektor pertanian sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi
masyarakat. Peran agribisnis dalam sektor pertanian misalnya dalam penyediaan bahan pangan.
Ketersediaan bahan pangan yang berkualitas dan jumlah banyak pada waktu tertentu dan tempat
yang terjangkau masyarakat merupakan prasyarat penting dalam mewujudkan keberhasilan
pembangunan nasional. Karena krisis pangan akan mempengaruhi secara langsung kondisi sosial
dan politik suatu negara.

Agribisnis yang digunakan dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan perekonomian,


yaitu

1. Banyak melibatkan tenaga kerja karena sistem agribisnis menggunakan sumber daya alam
yang ada dan dapat di perbaharui serta lebih banyak tenaga kerja di libatkan baik yang
berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan.

2. Mampu meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga menjadi kegiatan yang sangat
produktif melalui modernisasi pertanian.

3. Agribisnis merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB non-migas.

4. Mampu meningkatkan ketahan dan keamanan bahan pangan.

5. Mewujudkan pemerataan hasil pembangunan.

Sektor agribisnis merupakan lapangan kerja yang berperan besar dalam penurunan tingkat
pengaguran. Tetapi perlu di catat disini bahwa kemajuan yang di capai negara-negara maju
dalam hal ini seharusnya sudah membuka mata kita(negara berkembang) bahwa pengembangan
pertanian sudah seharusnya di pusatkan pada pengembangan produktivitas yang dicapai melalui
manajemen agribisnis yang di tata baik. Patut di pertanyakan, mengapa negara-negara industri
dengan hanya 3 persen angkatan kerja yang terlibat langsung dalam usaha tani(seperti Amerika)
justru menjadi eksportir utama bahan pangan, semtara itu negara-negara yang tikat angkatan
kerja kebih dari 50% yang setiap harinya bergelut di sawah dan di kebun malah manjadi importir
utama bahan pangan. (downey)

3. Kesimpulan
Di sektor pertanian agribisnis memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai sistem yang
memanajemen seluruh sistem pertanian mulai dari hulu sampai subsistem hilir. Oleh sebab itu
jika konsep agribisnis di terapkan dengan baik secara tidak langsung dapat memberikan
kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian baik dalam pemanfaatan tenaga kerja
yang banyak dari masing-masing subsitem hingga penyediaan pangan nasional.

Konsep agribisnis merupakan suatu konsep yang terikat dari subsitem hulu hingga hilir yang
berorientasi pada dasar dengan memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontuinitas serta berdaya
saing tinggi untuk dapat meningkatkan produktivitas dan pendapat pelaku agribisnis. Oleh
karena konsep agribisnis sangat cocok di terapkan dalam sistem pembangunan nasional. Kerena
apabila pangan suatu bangsa dapat mereka penuhi sendiri tanpa bantuan dari negara lain maka
negara tersebut akan cepat kemajuannya. Karena pangan merupakan zat dan gizi dalam
membentuk kecerdasan bangsa( (hafsah).

Daftar Pustaka
downey, w david. agribusiness management. ciracas,jakarta: penerbit erlangga, 1987.

hafsah, mohammad jafar. kedaulatan pangan. jakarta: pt surya multi grafika, 2006.

Saragih, bungaran, siswono Yudo Husodo, dkk. 2005. Pertanian Mandiri. Penebar swadaya,
Jakarta. t.thn.
Peran Agribisnis dalam Pembangunan
Pertanian dan Perekonomian

Pendahuluan

Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian
nasional Indonesia. Sektor agribisnis menyerap lebih dari 75% angkatan kerja nasional termasuk
di dalamnya 21,3 juta unit usaha skala kecil berupa usaha rumah tangga diperhitungkan maka
sebesar 80% dari jumlah penduduk nasional menggantung hidupnya pada sektor agribisnis.
Peranan sektor agribisnis yang demikian besar dalam perekonomian nasional memiliki implikasi
penting dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan (Saragih,1997).

Apabila perencanaan pembangunan pertanian dan pelaksanaannya dikelola dengan baik,


pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan seksama dapat memperbaiki pendapatan
penduduk secara merata dan berkelanjutan. Pada akhirnya, hasil pembangunan tersebut dapat
memakmurkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah agar dapat memahami konsep dan peranan agribisnis
dalam perekonomian dan pembangunan nasional.

Manfaat Penulisan

Sebagai sarana pembelajaran untuk mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan agribisnis
pangan serta untuk mengetahui peranan sektor agribisnis dalam perekonomian dan manfaat
pembangunan sistem agribisnis dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan
perekonomian.

PEMBAHASAN

Pengertian sistem agribisnis


Agribisnis merupakan sistem pertanian yang saling terkait mulai dari sistem hulu sampai dengan
sistem hilir yang memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tujuan mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. (Saragih,1997) Industri hulu adalah sektor yang memproduksi alat-alat
dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya
pertanian. Sementara industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi
bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industry pascapanen dan
pengolahan hasil pertanian.
Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi


Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran.
Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan
sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat
waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.

b. Subsistem Usahatani atau proses produksi


Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka
meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan
pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi
primer. Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya
meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa
meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu
juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya
produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian
ekonomi terbuka

c. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil


Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi
menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai
pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah)
dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan,
pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.

d. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk
pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan
pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar
negeri.

e. Subsistem Penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi :
• Sarana Tataniaga
• Perbankan/perkreditan
• Penyuluhan Agribisnis
• Kelompok tani
• Infrastruktur agribisnis
• Koperasi Agribisnis
• BUMN
• Swasta
• Penelitian dan Pengembangan
• Pendidikan dan Pelatihan
• Transportasi
• Kebijakan Pemerintah
Peranan agribisnis sebagai suatu sistem dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia :

Sektor pertanian memiliki peranan penting di Indonesia karena sektor pertanian mampu
menyediakan lapangan kerja, mampu mendukung sektor industri baik industri hulu maupun
industri hilir, mampu menyediakan keragaman menu pangan dan karenanya sektor pertanian
sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terutama pada masa kirisis
ekonomi yang dialami Indonesia, satu-satunya sektor yang menjadi penyelamat perekonomian
Indonesia pada tahun 1997-1998 hanyalah sektor agribisnis, dimana agribisnis memiliki
pertumbuhan yang positif.

Peranan agribisnis sektor pertanian misalnya dalam penyediaan bahan pangan. Ketersediaan
berbagai ragam dan kualitas pangan dalam jumlah pada waktu dan tempat yang terjangkau
masyarakat merupakan prasyarat penting bagi keberhasilan pem-bangunan di Indonesia. Sejarah
modern Indonesia menunjukkan bahwa krisis pangan secara langsung mempengaruhi kondisi
sosial, politik, dan keamanan nasional.
Pada dasarnya tidak perlu diragukan lagi, bahwa pembangunan ekonomi yang berbasiskan
kepada sektor pertanian (agribisnis), telah memberikan bukti dan dan peranan yang cukup besar
dalam pembangunan perekonomian bangsa, dan tentunya lebih dari itu.

Contoh kasus:
Selama terjadinya krisis ekonomi, penyerapan tenaga kerja secara nasional juga mengalami
penurunan sebanyak 6,4 juta atau sekitar 2,13 %. Namun, sector pertanian mampu menciptakan
lapangan kerja baru sebanyak 432.350 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sector pertanian
terbukti tangguh menghadapi gejolak ekonomi dan fleksibel dalam penyerapan tenaga kerja
sehingga sesungguhnya dapat berfungsi sebagai basis dan landasan perekonomian basional
indonesia. (Saragih, 1997)

Manfaat pembangunan sistem agribisnis dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan


perekonomian adalah
a) Banyak melibatkan tenaga kerja karena sistem agribisnis menggunakan sumberdaya alam
yang ada yang dapat diperbaharui serta lebih banyak tenaga kerja yang dilibatkan baik yang
berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan.
b) Mampu meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga hingga menjadi kegiatan yang sangat
produktif melalui proses modernisasi pertanian.
c) Agribisnis merupakan penyumbang terbesar dalam PDB non-migas.
d) Mampu meningkatkan ketahanan dan keamanan bahan pangan.
e) Mewujudkan pemerataan hasil pembangunan. Untuk mewujudkan pemerataan di Indonesia
perlu digunakan teknologi produksi output nasional yang banyak menggunakan sumberdaya
tersebut. Melalui pembangunan agribisnis, yang sumberdayanya tersebar di seluruh pelosok
tanah air, diharapkan mampu melibatkan partisipasi seluruh wilayah dan rakyat Indonesia dan
sekaligus ikut menikmati outputnya melalui pendapatan yang diperoleh dari pembayaran faktor
produksi.

Kendala atau hambatan dalam membangun agribisnis di Indonesia adalah:


1. Iklim tidak bisa dikendalikan sehingga perlu membangun strategi dalam membangun
agribisnis.
2. Kurangnya modal bagi para pelaku agribisnis.
3. Infrastruktur yang belum berkembang dengan baik sehingga menghambat distribusi dalam
pemasaran.
4. Kurangnya pendampingan agribisnis bagi para pelakunya secara profesional.
5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun agribisnis dan minimnya pengetahuan
dalam pengembangan agribisnis sebagai pelaku utama.

Upaya konkrit yang perlu dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut adalah:

1. Melakukan penelitian dan mencari strategi dengan teknologi yang tepat dalam
mengantisipasi iklim yang terjadi.
2. Adanya kebijakan pemerintah bagi dunia perbankan untuk memudahkan permodalan bagi
para pelaku agribisnis.
3. Membangun dan membenahi infrastruktur khususnya di pedesaan yang menunjang kegiatan
agribisnis.
4. Melakukan pendampingan agribisnis kepada pelaku utama secara profesional dan
berkelanjutan.
5. Memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai keuntungan agribisnis kepada pelaku
utama.

PENUTUP

Kesimpulan
Konsep agribisnis merupakan suatu konsep yang terikat dari subsystem hulu hingga hilir yang
berorientasi pada pasar dengan memperhatikan kuantitas, kualitas dan kontuinitas serta berdaya
saing tinggi untuk dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis. Jika
konsep agribisnis dapat diterapkan dengan baik secara tidak langsung dapat memberikan
kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian baik dalam pemanfaatan tenaga kerja
yang banyak dari masing-masing subsitem hingga penyediaan pangan nasional.

Saran
Usaha untuk mewujudkan agribisnis yang berdaya saing tinggi diperlukan SDM yang
professional, inovatif, kreatif. Oleh karena itu, sebaiknya mahasiswa agribisnis ikut turut
mendampingi untuk mensukseskan agribisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Saragih, bungaran, siswono Yudo Husodo, dkk. 2005. Pertanian Mandiri. Penebar swadaya,
Jakarta.
Saragih, bungaran. Refleksi Agribisnis. Bogor: IPB Press.
Untuk sistem agribisnis adalah rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain. Sub-sistem agribisnis meliputi :
a. Sub-sistem faktor input pertanian (input factor sub-system) : pengadaan sarana produksi tani.
b. Sub-sistem produksi pertanian (production sub-system) : budidaya pertanian/usahatani.
c. Sub-sistem pengolahan hasil pertanian (processing sub-system) : agroindustri hasil pertanian.
d. Sub-sistem pemasaran (marketing sub-system) : faktor produksi, hasil produksi dan hasil
olahan.
e. Sub-sistem kelembagaan penunjang (supporting institution sub-system) : sub-sistem jasa
(service sub-system).

Sistem agribisnis mencakup 3 aspek utama, yaitu :


a. Aspek pengolahan usaha (produksi) pertanian : pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan.
b. Aspek produk penunjang kegiatan pra-pasca panen : industri penghasil pupuk, bibit unggul,
dan lain – lain.
c. Aspek sarana penunjang : perbankan, pemasaran, penyuluhan, penelitian.

Bagi Indonesia, agribisnis berkembang dan berprospek cerah karena kondisi daerah yang
menguntungkan, antara lain :
a. Lokasinya di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahari yang cukup bagi
perkembangan sektor pertanian. Suhu tidak terlalu panas dan karena agroklimat yang relatif baik,
maka kondisi lahan juga relatif subur.
b. Lokasi Indonesia berada di luar zona angin taifun seperti yang banyak menimpa Filipina,
Taiwan, dan Jepang.
c. Keadaan sarana dan prasarana seperti daerah aliran sungai tersedianya bendungan irigasi, jalan
di pedesaan yang relatif baik, mendukung berkembangnya agribisnis.

Anda mungkin juga menyukai