Buku Pala 2018-2020

STATISTIK PERKEBUNAN INDONESIA
Tree Crop Estate Statistics Of Indonesia

2018 - 2020
PAL A
Nutmeg
2019
i
Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Pala Tahun 2018-2020
2019
ii
STATISTIK PERKEBUNAN INDONESIA 2018-2020
TREE CROP ESTATE STATISTICS OF INDONESIA 2018-2020
Naskah / Manuscript
Direktorat Jenderal Perkebunan
Directorate General of Estates
Kementerian Pertanian
Ministry of Agriculture
Penasihat / Advisor :
Dr. Ir. Antarjo Dikin, M.Sc
Penyunting / Senior Editors :

Dhani Gartina, S.Kom,, MT.
R. Lucky Lukmana Sukriya, SE. M.Sc
Staf Penyunting / Editorial Staffs :

Widya Khonik Zuraina, S.Si.
Eko Pudjianto, S.Kom
Asep Udin, S.Kom.
Neny Kurniawati, S.Si.
Erni Magdalena, SP.
Susilo Novianto Damarjati, A.Md.
Diterbitkan oleh / Published by

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan /
Secretariate of Directorate General of Estates
Direktorat Jenderal Perkebunan / Directorate General of Estates.
Kementerian Pertanian / Ministry of Agriculture
www.ditjenbun.pertanian.go.id
iii
iv
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan

devisa negara Indonesia, yang dapat dilihat dari nilai ekspor komoditas
perkebunan, pada Tahun 2018 total ekspor perkebunan mencapai US$ 28,1
milyar atau setara dengan Rp. 393,4 triliun (asumsi 1 US$= Rp 14.000).
Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional semakin
meningkat dan diharapkan dapat memperkokoh pembangunan perkebunan
secara menyeluruh. Agar informasi perkebunan dapat tersebar secara luas,
setiap tahun diterbitkan Buku Statistik Perkebunan Indonesia yang menyajikan data secara
handal, sahih, objektif, mutakhir dan konsisten.
Statistik Perkebunan Indonesia Tahun 2018-2020 menyajikan data luas areal, produksi,
produktivitas angka tetap (ATAP) Tahun 2018, angka sementara (ASEM) Tahun 2019 dan angka
estimasi (AESTI) Tahun 2020 baik secara nasional maupun provinsi menurut status
pengusahaannya (Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar
Swasta) serta dilengkapi dengan data ekspor dan impor yang mencakup negara tujuan/asal,
volume dan nilai, harga di dalam dan luar negeri.
Data yang disajikan pada publikasi Statistik Perkebunan Indonesia ini merupakan hasil
sinkronisasi dan validasi data statistik perkebunan 2018-2020 yang dilaksanakan secara
berjenjang dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional dengan mengacu pada Pedoman
Pengelolaan Data Komoditas Perkebunan (PDKP) yang diterbitkan Direktorat Jenderal
Perkebunan dan merupakan hasil koordinasi antara Kementerian Pertanian khususnya
Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) selaku pembina data dalam
mewujudkan terlaksanakannya Satu Data Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2019.
Buku ini dapat diterbitkan, atas dukungan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Untuk
itu, pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama
tersebut. Kami menyadari bahwa buku yang diterbitkan ini belum sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan sebagai bahan masukan dalam
perbaikan penerbitan di masa datang.
Publikasi ini disajikan tidak hanya dalam bentuk hard copy namun dapat dengan mudah
diperoleh atau diakses melului website Direktorat Jenderal Perkebunan di alamat
www.ditjenbun.pertanian.go.id.
Semoga apa yang disajikan dalam buku ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan dan para
pengguna data serta dapat dijadikan acuan dalam pengambilan kebijakan.
Jakarta, Desember 2019

DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN
Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc
i
ii
Preface
Preface
The estate crop commodities is the mainstay of national income and
Indonesia’s foreign exchange which can be seen from export value of the
estate crop commodities. In 2016, total export of the estate crops was US $
28.1 billion or equivalent to Rp. 393.4 trillion (assumed 1 US $ = Rp.
14,000). The contribution of estate crops sub sector to the national economy
tends to increase from year to year and expected to strengthen overall
national development. Furthermore, to spread estate crops information
widely, The Estate Crop Statistics of Indonesia is published every year that presented reliable,
valid, objective, up to date and consistent data.
The Estate Crop Statistics of Indonesia 2018-2020 presents area, production and productivity
data of the 2018 (presented as fixed data), data of the 2019 (the preliminary data) and data of
the 2020 (the estimation) by province and district level of smallhoder, government and private
estates and it is also completed by volume and value of both export and import data, price data
for domestic and world market.
Data presented in this publication are the result of synchronization and validation of the estate
crop statistical data 2018-2020 which are held hierarchical from the district to the national level
by referring to the estate crop commodities data management guidelines (published by
Directorate General of Estate Crops) and also the result of coordination between the Ministry of
Agriculture in particular the Directorate General of Estate Crops and the Central Bureau of
Statistics (BPS) as data supervisor in realizing the implementation of the One Indonesian Data
based on Presidential Regulation Number 39 Year 2019.
It would have been impossible to compile this book without substantional support and
contribution from many instutions. At this opportunity, we would like to thank all for support
and cooperation. We realize that the publication still needs further improvement. We would
greatly appreciate comments and suggestions for future improvement.
This publication is presented not only in hard copy but also can be easily obtained or accessible
through website of the Directorate General of Estate Crops at address
www.ditjenbun.pertanian.go.id
Hopefully this publication will have high values for users and references for policy makers.
Jakarta, December 2019

DIRECTOR GENERAL OF ESTATE CROPS
Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc
iii
iv
DAFTAR ISI
CONTENTS
KATA PENGANTAR / PREFACE...................................................................................... i
DAFTAR ISI / CONTENTS ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL / LIST OF TABLES ................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR / LIST OF FIGURES........................................................................... x
ISTILAH DAN DEFINISI ............................................................................................... 1
I. PENDAHULUAN............................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2. Ruang Lingkup ...................................................................................... 5
1.3. Metodologi............................................................................................ 5
II. PEMBAHASAN ............................................................................................... 7

2.1. Sebaran Areal Perkebunan Pala .............................................................. 7
2.2. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Pala ....................................... 9
2.3. Ekspor-Impor Pala ................................................................................. 12
2.4. Perkembangan harga Pala ...................................................................... 16
III. DATA STATISTIK .......................................................................................... 19
v
DAFTAR TABEL
LIST OF TABLES
Tabel 2.1. Produksi Pala di Provinsi Sentra Tahun 2015-2020 .................................. 11
Tabel 2.2. Cakupan Kode HS Komoditas Pala ......................................................... 13
Tabel 2.3. Ekspor Pala Indonesia Per Kode HS Tahun 2018 ..................................... 14
Tabel 2.4. Impor Pala Indonesia Per Kode HS Tahun 2018 ...................................... 15
Tabel 3.1. Luas Areal dan Produksi Pala, Menurut Status Pengusahaan, Tahun
1975-2020
Area and Nutmeg Production by Farming Category, 1975 – 2020 .............. 20
Tabel 3.2. Volume dan Nilai Ekspor-Impor Pala Tahun 1969 -2018
Export - Import Volume and Value of Nutmeg, 1969 – 2018 ..................... 21
Tabel 3.3. Luas Areal dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan
Tahun 2018
Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2018 .. 22
Tahun 2019*)
Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2019*) .. 23
Tahun 2020**)
Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2020**) 24
Tabel 3.6. Luas Tanaman Menghasilkan (TM) dan Produksi Pala Menurut Provinsi
dan Status Pengusahaan Tahun 2018
Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category,

2018 .................................................................................................. 25
dan Status Pengusahaan Tahun 2019 *)

2019 *) .............................................................................................. 26
vi
dan Status Pengusahaan Tahun 2020 **)

2020 **) ............................................................................................. 27
Tabel 3.9. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat, Besar Negara dan
Besar Swasta Menurut provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private

Estate by Province and Tree Crop Classification, 2018 ............................. 28
Besar Swasta Menurut provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2019 *)
Area and Nutmeg Production of mallholder, Government and Private

Estate by Province and Tree Crop Classification, 2019 *) ......................... 29
Besar Swasta Menurut provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2020 **)
Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private

Estate by Province and Tree Crop Classification, 2020 **)........................ 30
Tabel 3.12. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Provinsi dan
Keadaan tanaman Tahun 2018
Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop

Classification, 2018 .............................................................................. 31
Tabel 3.13. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten dan
Keadaan tanaman Tahun 2018
Nutmeg Area and Production of Smallholders by District and Tree Crop

Classification, 2018 .............................................................................. 32
Keadaan tanaman Tahun 2019 *)

Classification, 2019 *) .......................................................................... 38
Keadaan tanaman Tahun 2020 **)

Classification, 2020 **) ........................................................................ 39
vii
Tabel 3.16. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut Provinsi
dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree

Crop Classification, 2018 ...................................................................... 40
Tabel 3.17. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut
Kabupaten dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Area and Nutmeg Production of Government Estate by District and Tree

Crop Classification, 2018 ...................................................................... 41
dan Keadaan Tanaman Tahun 2019 *)

Crop Classification, 2019 *) .................................................................. 42
dan Keadaan Tanaman Tahun 2020 **)

Crop Classification, 2020 **) ................................................................. 43
Tabel 3.20. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut Provinsi
Area and Nutmeg Production of Private Estate by Province and Tree Crop
Classification, 2018 .............................................................................. 44
Tabel 3.21. Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut
Kabupaten dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Area and Peper Production of Private Estate by District and Tree Crop
Classification, 2018 .............................................................................. 45
dan Keadaan Tanaman Tahun 2019 *)
Classification, 2019 *) .......................................................................... 46
dan Keadaan Tanaman Tahun 2020 **)
Classification, 2020 **) ........................................................................ 47
viii
Tabel 3.24. Volume dan Nilai Ekspor-Impor Pala Menurut Negara tujuan dan Asal
Tahun 2018
Export - Import Volume and Value of Nutmeg by Destination and Origin

Country, 2018 ..................................................................................... 48
Tabel 3.25. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Pala Di Pasar Domestik 2018
Monthly Average Price Trend of Nutmeg In Domestic, 2018 ..................... 51
ix
DAFTAR GAMBAR
LIST OF FIGURES
Gambar 2.1. Luas Areal Pala Menurut Status Pengusahaan Tahun 2018 ................... 7
Gambar 2.2. Perkembangan Luas Perkebunan Rakyat Pala Tahun 2014-2020 ........... 8
Gambar 2.3. Peta Sebaran Luas Areal Pala di Indonesia Tahun 2018 ....................... 9
Gambar 2.4. Peta Sebaran Produksi Pala di Indonesia Tahun 2018 .......................... 10
Gambar 2.5. Kontribusi Produksi Rata-Rata Provinsi Sentra Pala di Indonesia Tahun
2015-2020 ...................................................................................... 11
Gambar 2.6. Laju Pertumbuhan Produktivitas Pala Indonesia Tahun 2014-2020........ 12
Gambar 2.7. Perkembangan Ekspor-Impor Pala Indonesia Tahun 2014-2018 ........... 13
Gambar 2.8. Kontribusi Ekspor Pala Per Kode HS Indonesia Tahun 2018 .................. 15
Gambar 2.9. Kontribusi Impor Pala Per Kode HS Indonesia Tahun 2018 ................... 16
Gambar 2.10. Perkembangan Harga Pala Rata-Rata (Rp/Kg) Tahun 2018 .................. 17
x
ISTILAH DAN DEFINISI
Untuk menyamakan persepsi mengenai istilah dan definisi yang

digunakan dalam Buku Statistik Perkebunan Indonesia Pada Komoditas
Pala Tahun 2018-2020, berikut adalah definisi dari istilah-istilah yang
digunakan dalam publikasi statistik perkebunan ini:
o Pala (Myristica Fragan Houtt ) adalah tanaman keras yang terdiri

atas 15 genus (marga) dan 250 species (jenis), memiliki daun
berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun,
berbatang sedang dengan tinggi mencapai 18 m dan dapat berumur
panjang.
o Tanaman Perkebunan adalah tanaman semusim atau tanaman

tahunan yang jenis dan tujuan pengelolaannya ditetapkan untuk
usaha perkebunan
o Perkebunan Rakyat (tidak berbadan hukum) adalah perkebunan

yang diselenggarakan atau dikelola oleh rakyat/pekebun yang
dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat dan
usaha rumahtangga perkebunan rakyat.
o Perkebunan Besar adalah perkebunan yang diselenggarakan atau

dikelola secara komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum.
Perkebunan besar terdiri atas Perkebunan Besar Negara (PBN) dan
Perkebunan Besar Swasta (PBS) Nasional/Asing.
1
o Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) adalah tanaman yang
belum memberikan hasil karena masih muda, belum pernah
berbunga atau belum cukup umur untuk berproduksi.
o Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman yang sedang

menghasilkan dan atau sudah pernah menghasilkan walaupun saat
ini sedang tidak menghasilkan karena belum musimnya.
o Tanaman Rusak / Tanaman Tidak Menghasilkan (TR/TTM)

adalah tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak memberikan hasil
yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya tetapi secara ekonomi
sudah tidak produktif lagi (Produksi kurang darai 15 % dari produksi
normal).
o Luas Areal adalah jumlah total luas lahan yang ditanami

tanaman perkebunan yang diukur dalam satuan hektar (Ha)
o Produksi adalah banyaknya hasil dari setiap tanaman tahunan

dan semusim menurut bentuk produksi (hasil) yang diambil
berdasarkan luas yang dipanen pada semester/triwulan laporan.
o Produktivitas adalah jumlah total produksi berdasarkan wujud

produksi yang dihasilkan per satuan luas yang dipanen pada
semester/triwulan laporan yang digunakan, yang diukur dalam satuan
kilogram per hektar (Kg/Ha).
o Jumlah Petani adalah banyaknya rumahtangga petani pekebun

(Ruta) di desa yang membudidayakan/mengusahakan tanaman
perkebunan dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual
atau memperoleh pendapatan/keuntungan atas resiko sendiri, dan
mempunyai jumlah pohon lebih besar dari batas minimal usaha (BMU).
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan sub sektor perkebunan sebagai bagian dari pembangunan

sektor pertanian dan pembangunan nasional merupakan salah satu
potensi penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat. Peran
strategis sub sektor perkebunan dalam meningkatkan perekonomian
nasional ini digambarkan melalui kontribusinya dalam berbagai hal salah
satunya sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB).
Pada Tahun 2018, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang

tertinggi untuk PDB sektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa
Pertanian yaitu sebesar 35 persen diatas tanaman pangan,
peternakan dan hortikultura. Selain sebagai penyumbang PDB, sub
sektor perkebunan juga berkontribusi dalam membangun perekonomian
nasional dengan nilai investasi yang tinggi; berkontribusi dalam
menyeimbangkan neraca perdagangan komoditas pertanian nasional;
sumber devisa negara dari komoditas ekspor; berkontribusi dalam
peningkatan penerimaan negara dari cukai, pajak ekspor dan bea keluar;
penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri; penyerap tenaga
kerja; serta penyedia bahan bakar nabati dan bioenergi yang bersifat
terbarukan.
Salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa dari ekspor

adalah pala. Pala merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari
Maluku dan kepulauan Banda. Pala dikenal sebagai rempah yang bernilai
3
ekonomi tinggi dan merupakan tanaman multiguna karena setiap
bagiannya dapat digunakan sebagai bahan industri seperti obat-obatan,
sabun, parfum dan kosmetik. Produk utama dari tanaman ini adalah biji
dan fuli yang berfungsi sebagai rempah (baik untuk keperluan sehari-
hari maupun untuk makanan dan minuman) dan sebagian besar
diekspor.
Sekitar 99% pala Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat yang

masih menggunakan cara penanganan pascapanen tradisional dengan
peralatan seadanya sehingga menyebabkan rendahnya mutu pala
Indonesia yang kemudian berpengaruh terhadap rendahnya harga pala.
Disamping itu rendahnya mutu pala Indonesia disebabkan oleh
beragamnya jenis pala, waktu panen yang kurang tepat, penyimpanan
dan pengemasan yang kurang baik serta tercampurnya dengan pala
hutan. Waktu panen yang kurang tepat dan penyimpanan serta
pengemasan yang kurang baik mengakibatkan kualitas pala kurang baik
yang dapat menurunkan kepercayaan para importir luar negeri terhadap
Pala Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan berbagai upaya dan kebijakan oleh

berbagai kalangan khususnya bagi pemerintah guna meningkatkan nilai
tambah hasil pala dan fuli yang dampaknya diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan daya saing produk
pala dan fuli di pasar dunia yang mengacu pada prinsip-prinsip Good
Agricultural Practices (GAP). Untuk itu, Direktorat Jenderal Perkebunan
menerbitkan Buku Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Pala 2018-
2020 agar dapat digunakan oleh berbagai kalangan dan para pengguna
4
data serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan
dalam rangka meningkatkan pembangunan industri pala di Indonesia.
1.2. Ruang Lingkup
Publikasi ini berisi pembahasan singkat yang dilengkapi statistik

deskriptif baik dalam bentuk tabel, grafik maupun peta sebaran serta
data luas areal (yang terdiri dari luas tanaman belum
menghasilkan/TBM, tanaman menghasilkan/TM serta tanaman rusak/TR)
dan produksi kelapa sawit berdasarkan status pengusahaannya yaitu
perkebunan rakyat, perkebunan besar negara, perkebunan besar swasta
baik menurut kabupaten maupun ringkasan per provinsi. Di samping itu,
publikasi ini juga memuat perkembangan ekspor dan impor kelapa sawit
Indonesia yang disajikan berdasarkan kode HS (Harmonized System)
menurut negara tujuan dan asal.
1.3. Metodologi
Data luas areal dan produksi perkebunan rakyat (PR) diperoleh dari hasil
sinkronisasi dan validasi data statistik perkebunan secara berjenjang di
setiap tingkatan baik kabupaten, provinsi dan pusat.
Sedangkan untuk data perkebunan besar baik negara maupun swasta

(PBN/PBS) diperoleh dari laporan/monitoring dan evaluasi secara rutin
yang dikirim pihak perusahaan ke Badan Pusat Statistik (BPS).
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sebaran Areal Perkebunan Pala
Hampir semua Pala Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat

yaitu sebesar 99,78% atau seluas 228.640 hektar dan sangat sedikit
sekali perusahaan besar yang mengusahakan komoditas ini. Pada Tahun
2018, luas areal pala Indonesia mencapai 229.139 hektar yang terdiri
dari perkebunan rakyat (PR) seluas 228.640 hektar, perkebunan besar
negara (PBN) seluas 485 hektar dan perkebunan besar swasta (PBS)
seluas 14 hektar.
Gambar 2.1. Luas Areal Pala Menurut Status Pengusahaan Tahun 2018
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa hampir 100% pengusahaan

tanaman pala adalah perusahaan rakyat sehingga pengembangannya
akan berdampak pada kesejahteraan petani secara langsung dan
menjadi sumber pendapatan bagi sebagian masyarakat yang berada di
wilayah-wilayah sentra pala.
7
Gambar 2.2. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Rakyat (PR) Pala
Tahun 2014-2020
Berdasarkan Gambar 2.2 terlihat bahwa luas areal perkebunan
rakyat Pala Tahun 2014 – 2019 mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 8,03%. Kenaikan
tertinggi terjadi pada tahun 2018, dimana luas areal perkebunan rakyat
pala tercatat seluas 228.640 hektar atau naik sekitar 16,43% dari tahun
2017. Tahun 2020 luas areal perkebunan rakyat pala diperkirakan
menurun dari angka sementara tahun 2019 sekitar 1,7%. Total kenaikan
luas areal perkebunan rakyat pala dari tahun 2014 hingga tahun 2019
adalah sebesar 46,28% atau seluas 73.28 hektar. Berdasarkan data
perkembangan luas areal perkebunan rakyat yang merupakan mayoritas
pengusahaan tanaman pala menunjukkan kecenderungan meningkat
dari tahun ke tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa permintaan pasar baik
dalam negeri maupun luar negeri terhadap pala Indonesia masih cukup
tinggi.
8
Gambar 2.3 Peta Sebaran Luas Areal Pala di Indonesia Tahun 2018
Gambar 2.3 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia

Timur merupakan penghasil pala terbesar di Indonesia. Pada Tahun
2018 terdapat 6 (enam) provinsi yang mempunyai populasi tanaman pala
terluas di Indonesia berturut-turut dari yang terluas yaitu Provinsi
Maluku Utara dengan luas 55.728 hektar, Provinsi Maluku dengan luas
34.306 hektar, Provinsi Papua Barat seluas 26.411 hektar, Provinsi
Sulawesi Utara seluas 25.554 hektar, Provinsi Aceh seluas 24.897 hektar,
dan Provinsi Sulawesi Tengah seluas 20.336 hektar. Selain provinsi-
provinsi tersebut, tanaman pala terus meluas sampai ke wilayah
Sumatera dan Jawa.
2.2 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Pala
Produk utama dari tanaman pala adalah biji pala yang merupakan
hasil pemisahan buah pala dari daging buah dan fuli yang merupakan
9
selubung biji pada buah pala yang berbentuk menyerupai jala, berwarna
merah terang atau putih kekuningan.
Gambar 2.4 Peta Sebaran Produksi Pala di Indonesia Tahun 2018
Gambar 2.4 menunjukkan peta sebaran produksi pala di

Indonesia Tahun 2018 di mana terdapat empat kelompok/kategori yaitu
provinsi dengan total produksi kelapa rendah, menengah, tinggi dan
sangat tinggi. Daerah yang merupakan sentra penghasil pala di
Indonesia yaitu Kepulauan Maluku (Maluku dan Maluku Utara), Sulawesi
Utara, Papua Barat, Aceh, Sumatera Barat dan Jawa Barat. Hal ini juga
tampak pada Tabel 2.1 dimana berdasarkan rata-rata produksi pala per
provinsi di Indonesia Tahun 2015-2020, terdapat 7 (tujuh) provinsi yang
merupakan daerah penghasil pala terbesar di Indonesia dengan total
kontribusi sebesar 93,92% terhadap total produksi pala Indonesia.
Ketujuh provinsi penghasil pala terbesar di Indonesia disajikan pada
Tabel 2.1 dan Gambar 2.5
10
Tabel 2.1 Produksi Pala di Provinsi Sentra Tahun 2015-2020
Produksi (Ton) Rata- Kontribusi
No. Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Rata (%)
1 Sulawesi Utara 4.321 4.702 4.874 11.311 11.607 8.567 7.564 19,85
2 Maluku Utara 7.552 7.444 7.030 6.547 6.568 8.567 7.285 19,12
3 Papua Barat 4.641 4.709 4.998 9.979 9.995 5.823 6.691 17,56
4 Aceh 8.410 6.620 6.074 6.100 6.273 6.388 6.644 17,44
5 Maluku 4.582 5.067 5.513 4.994 4.594 5.857 5.101 13,39
6 Sumatera Barat 1.451 1.450 999 1.378 1.377 1.209 1.311 3,44
7 Jawa Barat 1.056 1.393 1.115 1.155 1.046 1.395 1.193 3,13
8 Lainnya 1.698 1.920 2.240 2.635 2.511 2.904 2.318 6,08
Total 33.711 33.305 32.842 44.100 43.970 40.712 38.106 100,00
Berdasarkan Tabel 2.1 dapat terlihat bahwa Sulawesi Utara

merupakan provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia, disusul oleh
provinsi Maluku Utara Utara, Papua Barat, Aceh, Maluku, Sumatera Barat
dan Jawa Barat dengan kontribusi masing-masing sebesar 19,85%;
19,12%; 17,56%; 17,44%; 13,39%.
Gambar 2.5 Kontribusi Produksi Rata-Rata Provinsi Sentra Pala di Indonesia

Tahun 2015-2020
11
Produktivitas pala Indonesia dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif
selama periode 2014-2020. Pada Tahun 2017, produktivitas pala
mencapai angka terendah yaitu sebesar 441 kg/ha sedangkan
produktivitas tertinggi terjadi pada Tahun 2018 dan 2019 dengan
produktivitas sebesar 543 dan 548 kg/ha. Rendahnya produktivitas pala
Indonesia salah satunya disebabkan karena sebagian besar perkebunan
pala (hampir 100%) dihasilkan oleh perkebunan rakyat dengan cara
pengolahan dan pascapanen yang masih tradisional dengan peralatan
seadanya sehingga menyebabkan mutu pala yang dihasilkan juga kurang
higienis.
Gambar 2.6 Laju Pertumbuhan Produktivitas Pala Indonesia Tahun 2015-2020
2.3 Ekspor-Impor Pala
Terdapat 4 (empat) cakupan kode Harmonized System (HS) yang

digunakan dalam ekspor dan impor komoditas pala. Cakupan kode HS
data ekspor dan impor komoditas pala dalam buku ini berdasarkan
12
klasifikasi Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) Tahun 2017. Rincian
kode HS yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Cakupan Kode HS Komoditas Pala
Kode HS Deskripsi Wujud

09081100 Biji pala, tidak dihancurkan atau tidak Primer
ditumbuk
09081200 Biji pala, dihancurkan atau ditumbuk Primer
09082100 Bunga pala (fuli), tidak dihancurkan atau tidak Primer
ditumbuk
09082200 Bunga pala (fuli), dihancurkan atau ditumbuk Primer
Berdasarkan wujudnya, pala hanya diekspor dan diimpor dalam

wujud primer yaitu berupa biji pala dan bunga pala (fuli) baik
dihancurkan atau ditumbuk maupun tidak dihancurkan atau tidak
ditumbuk. Sampai saat ini Indonesia belum melakukan kegiatan ekspor
maupun impor pala dalam bentuk olahan atau manufaktur.
Gambar 2.7 Perkembangan Ekspor-Impor Pala Indonesia Tahun 2014-2018
13
Pala masih menjadi komoditas ekspor unggulan di Indonesia.
Indonesia merupakan produsen dan pengekspor biji pala dan fuli
terkemuka di dunia yang memiliki market share tersendiri. Pemerintah
Indonesia memfokuskan pala sebagai komoditas untuk orientasi ekspor
ke Eropa sehingga mampu mengembalikan kejayaan rempah nusantara.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.7, nilai ekspor pala Indonesia
cukup fluktuatif tapi cenderung meningkat. dari tahun ke tahun selama
Tahun 2014-2018 dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 0,63%.
Pada Tahun 2018, nilai ekspor kelapa mencapai 111,68 juta USD dengan
surplus sebesar 109,45 juta USD atau naik sebesar 1,07% dari Tahun
2017. Volume dan nilai ekspor pala di Indonesia Tahun 2018
berdasarkan kode HS dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut
Tabel 2.3 Ekspor Pala Indonesia Per Kode HS Tahun 2018
Ekspor
No. Kode HS
Volume (Kg) Nilai (USD)
1 09081100 13.710.253 52.931.701

2 09081200 2.943.398 20.488.995
3 09082100 2.769.400 29.793.673
4 09082200 783.942 8.469.594
Jumlah 20.206.993 111.683.963
Sumber : BPS-RI
Berdasarkan Tabel 2.3 dapat dilihat bahwa pada Tahun 2018 nilai ekspor
pala terbesar adalah ekspor dengan kode HS 09081100 atau ekspor pala
dalam wujud biji pala (tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk) dengan
nilai sebesar 52,93 juta USD. Kontribusi masing-masing kode HS
terhadap total nilai ekspor pala Indonesia Tahun 2018 dapat dilihat Pada
14
Gambar 2.8 dimana kode HS HS 09081100 memberikan kontribusi
terhadap total ekspor pala Indonesia sebesar 47,39%.
Gambar 2.8 Kontribusi Ekspor Pala Per Kode HS Indonesia Tahun 2018
Tabel 2.4 Impor Pala Indonesia Per Kode HS Tahun 2018
Impor
No. Kode HS
Volume (Kg) Nilai (USD)
1 09081100 47.840 188.465

2 09081200 491.701 2.047.233
3 09082100 145 1.845
4 09082200 - -
Jumlah 539.686 2.237.543
Sumber : BPS-RI
Pada Tahun 2018, Indonesia mengimpor pala sebesar 539,69 Ton
dengan nilai sebesar 2,24 juta USD. Nilai tersebut naik drastis dari Tahun
2017 dengan kenaikan sebesar 1,3 juta USD atau 140,5%. Indonesia
15
paling banyak melakukan impor pala dengan kode HS 09081200 atau
dalam wujud biji pala (dihancurkan atau ditumbuk) dengan nilai impor
sebesar 2,05 juta USD atau memberikan kontribusi sebesar 91,49% dari
total impor pala Indonesia Tahun 2018. Kontribusi masing-masing kode
HS terhadap total nilai impor pala Indonesia Tahun 2018 dapat dilihat
Pada Gambar 2.9
Gambar 2.9 Kontribusi Impor Pala Per Kode HS Indonesia Tahun 2018
2.4 Perkembangan Harga Pala
Data harga Pala tingkat produsen di pasar domestik Tahun 2018

yang dipantau adalah dalam bentuk biji pala. Selama Tahun 2018, harga
pala tingkat produsen di pasar domestik mengalami fluktuatif namun
cenderung meningkat. Puncak harga tertinggi terjadi pada bulan
November Tahun 2018 dimana harga biji pala rata-rata nasional
mencapai Rp. 66.208 per kg sedangkan harga terendah tercatat pada
16
Februari yaitu sebesar RP. 46.569 per kg sehingga jika dirata-rata harga
pala di pasar domestik selama Tahun 2018 adalah sebesar Rp. 55.846
per kg.
Sumber : Direktorat PPHP Bun

Gambar 2.10 Perkembangan Harga Rata-Rata Pala (Rp/Kg) di Pasar Domestik
Tahun 2018
17
18
BAB III
DATA STATISTIK
19
Tabel 3.1 Luas Areal dan Produksi Pala Menurut Status Pengusahaan Tahun 1975-2020**)
Table Area and Nutmeg Production by Farming Category , 1975-2020**)
Luas Areal / Area Produksi / Production

Tahun/ (Ha) (Ton)
Year PR/ PBN/ PBS/ Jumlah/ PR/ PBN/ PBS/ Jumlah/
Smallholder Government Private Total Smallholder Government Private Total
1975 47.008 2.325 - 49.333 14.292 342 - 14.634

1976 48.676 1.993 - 50.669 14.092 282 - 14.374
1977 57.322 2.098 303 59.723 18.881 255 2 19.138
1978 52.595 2.118 303 55.016 16.081 255 - 16.336
1979 57.360 2.118 497 59.975 17.764 188 - 17.952
1980 55.548 1.879 500 57.927 18.158 195 - 18.353
1981 57.052 1.002 497 58.551 18.382 211 10 18.603
1982 55.928 1.815 494 58.237 14.908 120 - 15.028
1983 59.579 1.700 1.991 63.270 14.531 246 101 14.878
1984 60.028 904 168 61.100 17.902 57 23 17.982
1985 57.781 729 161 58.671 14.184 38 28 14.250
1986 62.307 729 63 63.099 15.004 46 22 15.072
1987 64.008 620 24 64.652 15.342 58 4 15.404
1988 63.143 548 25 63.716 14.614 99 5 14.718
1989 64.205 620 30 64.855 15.092 117 7 15.216
1990 68.270 510 26 68.806 16.838 38 6 16.882
1991 69.166 785 3.210 73.161 16.278 43 26 16.347
1992 68.714 785 3.218 72.717 17.220 70 26 17.316
1993 62.196 710 3.488 66.394 20.292 17 602 20.911
1994 61.975 710 182 62.867 18.981 101 100 19.182
1995 59.053 710 191 59.954 18.961 8 100 19.069
1996 59.146 708 191 60.045 18.485 5 75 18.565
1997 57.488 708 191 58.387 19.157 5 60 19.222
1998 58.828 534 182 59.544 18.359 9 60 18.428
1999 43.454 534 182 44.170 12.736 6 60 12.802
2000 63.349 502 182 64.033 19.817 153 40 20.010
2001 58.945 302 182 59.429 21.575 7 34 21.616
2002 61.090 302 166 61.558 23.112 9 36 23.157
2003 67.859 302 166 68.327 22.190 9 36 22.235
2004 73.425 1.113 - 74.538 10.266 94 - 10.360
2005 68.102 1.113 - 69.215 8.100 98 - 8.198
2006 67.480 1.113 - 68.593 8.849 94 - 8.943
2007 73.417 1.113 - 74.530 9.224 94 - 9.318
2008 85.049 1.113 - 86.162 11.399 94 - 11.493
2009 98.761 1.028 - 99.789 15.956 96 - 16.052
2010 117.324 1.021 - 118.345 15.697 96 - 15.793
2011 121.375 1.021 - 122.396 19.787 91 - 22.252
2012 133.732 977 - 134.709 25.233 88 - 25.321
2013 139.939 485 - 140.424 28.098 69 - 28.167
2014 157.841 485 - 158.326 32.651 78 - 32.729
2015 168.418 485 - 168.904 33.627 84 - 33.711
2016 177.848 485 - 178.333 33.217 88 - 33.305
2017 196.383 485 - 196.868 32.805 37 - 32.842
2018 228.640 485 14 229.139 44.063 35 1 44.100
2019*) 230.892 485 14 231.391 43.934 35 1 43.970
2020**) 226.908 485 14 227.407 37.425 36 1 37.463
Keterangan / Note : Direktorat Jenderal Perkebunan

1. *) Angka Sementara / Preliminary Directorate General of Estate Crops
2. **) Angka Estimasi / Estimation
3. Wujud Produksi / Production : Biji Kering / Dried Nutmeg
20
Tabel 3.2 Volume dan Nilai Ekspor-Impor Pala Tahun 1969-2018
Table Export-Import Volume and Value of Nutmeg, 1969-2018
Ekspor / Export Impor / Import

Tahun /
Volume / Volume Nilai / Value Volume / Volume Nilai / Value
Year
(Ton) (000 US$) (Ton) (000 US$)
1969 5.229 1.859 - -

1970 4.420 1.918 - -
1971 8.304 2.958 - -
1972 7.158 1.800 - -
1973 5.671 1.502 - -
1974 7.000 2.203 - -
1975 6.641 1.397 - -
1976 6.940 9.455 - -
1977 6.785 10.436 - -
1978 7.070 10.440 - -
1979 7.707 10.885 - -
1980 7.481 10.253 - -
1981 6.818 8.296 - -
1982 9.239 11.251 - -
1983 7.403 9.653 - -
1984 8.619 14.882 - -
1985 7.494 15.931 - -
1986 5.895 27.106 - -
1987 7.642 42.743 - -
1988 4.556 25.014 - -
1989 2.933 14.089 - -
1990 7.441 12.745 - -
1991 8.884 11.554 347 251
1992 5.837 6.270 10 21
1993 10.408 9.250 14 8
1994 8.169 34.246 29 32
1995 8.559 14.165 1 2
1996 9.536 19.303 13 87
1997 7.618 19.808 31 75
1998 9.680 38.767 44 80
1999 9.625 49.124 44 80
2000 10.808 58.249 104 152
2001 8.465 36.151 41 100
2002 10.411 39.528 23 77
2003 11.377 41.038 56 152
2004 15.194 50.831 79 827
2005 15.276 47.775 137 239
2006 16.702 47.775 23 102
2007 14.656 51.047 36 138
2008 12.942 50.187 65 203
2009 13.067 54.020 11 32
2010 14.186 86.096 23 48
2011 14.985 135.933 53 483
2012 12.849 140.018 59 815
2013 13.552 122.372 144 1.736
2014 14.712 112.248 74 626
2015 17.027 100.141 96 948
2016 15.842 90.469 106 1.091
2017 19.936 109.217 178 930
2018 20.207 111.684 540 2.238
Keterangan / Note : Direktorat Jenderal Perkebunan

Sumber / source : Directorate General of Estate Crops
Badan Pusat Statistik / Central Bureau of Statistics
21
Tabel 3.3 Luas Areal dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2018
Perkebunan Rakyat/ Perkebunan Negara/ Perkebunan Swasta/ Jumlah /

Provinsi / Smallhoder Government Private Total
No. Province Luas/ Produksi/ Luas/ Produksi/ Luas/ Produksi/ Luas/ Produksi/
Area Production Area Production Area Production Area Production
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
1. ACEH 24.897 6.100 - - - - 24.897 6.100

2. SUMATERA UTARA 184 88 - - - - 184 88
3. SUMATERA BARAT 4.962 1.378 - - - - 4.962 1.378
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 28 3 - - - - 28 3
6. JAMBI 11 - - - - - 11 -
7. SUMATERA SELATAN - - - - - - - -
8. KEP. BANGKA BELITUNG - - - - - - - -
9. BENGKULU 1.410 27 - - - - 1.410 27
10. LAMPUNG 2.201 454 - - - - 2.201 454
WILAYAH SUMATERA 33.694 8.050 - - - - 33.694 8.050
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 9.835 1.154 - - 14 1 9.849 1.155
13. BANTEN 6 1 - - - - 6 1
14. JAWA TENGAH 2.190 157 210 4 - - 2.400 161
15. D.I. YOGYAKARTA 18 2 - - - - 18 2
16. JAWA TIMUR 8 - - - - - 8 -
WILAYAH JAWA 12.057 1.314 210 4 14 1 12.281 1.318
17. BALI 1.331 11 - - - - 1.331 11

18. NUSA TENGGARA BARAT - - - - - - - -
19. NUSA TENGGARA TIMUR 5.554 506 - - - - 5.554 506
WIL. NUSA TENGGARA + BALI 6.885 517 - - - - 6.885 517
20. KALIMANTAN BARAT 85 26 - - - - 85 26

21. KALIMANTAN TENGAH - - - - - - - -
22. KALIMANTAN SELATAN - - - - - - - -
23. KALIMANTAN TIMUR 153 0 - - - - 153 0
24. KALIMANTAN UTARA - - - - - - - -
WILAYAH KALIMANTAN 238 26 - - - - 238 26
25. SULAWESI UTARA 25.554 11.311 - - - - 25.554 11.311

26. GORONTALO 1.457 17 - - - - 1.457 17
27. SULAWESI TENGAH 20.336 337 - - - - 20.336 337
28. SULAWESI SELATAN 7.395 451 - - - - 7.395 451
29. SULAWESI BARAT 969 19 - - - - 969 19
30. SULAWESI TENGGARA 3.886 533 - - - - 3.886 533
WILAYAH SULAWESI 59.596 12.668 - - - - 59.596 12.668
31. MALUKU 34.031 4.962 275 32 - - 34.306 4.994

32. MALUKU UTARA 55.728 6.547 - - - - 55.728 6.547
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 26.411 9.979 - - - - 26.411 9.979
WIL. MALUKU + PAPUA 116.171 21.488 275 32 - - 116.446 21.520
INDONESIA 228.640 44.063 485 35 14 1 229.139 44.100
Keterangan / Note : DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

1. Angka Tetap / Fixed Directorate General of Estate Crops
22
Tabel 3.4 Luas Areal dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2019*)
Table Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2019*)

1. ACEH 24.010 6.273 - - - - 24.010 6.273

2. SUMATERA UTARA 185 89 - - - - 185 89
3. SUMATERA BARAT 4.891 1.377 - - - - 4.891 1.377
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 28 3 - - - - 28 3
6. JAMBI 22 7 - - - - 22 7
9. BENGKULU 1.444 29 - - - - 1.444 29
10. LAMPUNG 2.241 454 - - - - 2.241 454
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 10.524 1.045 - - 14 1 10.538 1.046
13. BANTEN 5 0 - - - - 5 0
14. JAWA TENGAH 2.157 157 210 4 - - 2.367 161
15. D.I. YOGYAKARTA 18 3 - - - - 18 3
16. JAWA TIMUR 7 1 - - - - 7 1
WILAYAH JAWA 12.711 1.205 210 4 14 1 12.935 1.210
17. BALI 1.331 40 - - - - 1.331 40


25. SULAWESI UTARA 26.133 11.607 - - - - 26.133 11.607

26. GORONTALO 1.772 37 - - - - 1.772 37
27. SULAWESI TENGAH 20.585 378 - - - - 20.585 378
29. SULAWESI BARAT 1.027 19 - - - - 1.027 19
31. MALUKU 31.137 4.562 275 32 - - 31.412 4.594

32. MALUKU UTARA 58.845 6.568 - - - - 58.845 6.568
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 27.451 9.995 - - - - 27.451 9.995
WIL. MALUKU + PAPUA 117.433 21.125 275 32 - - 117.708 21.157
INDONESIA 230.892 43.934 485 35 14 1 231.391 43.970

1. Angka Sementara / Preliminary *) Directorate General of Estate Crops
23
Tabel 3.5 Luas Areal dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2020**)
Table Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2020**)

1. ACEH 24.060 6.388 - - - - 24.060 6.388

2. SUMATERA UTARA 187 89 - - - - 187 89
3. SUMATERA BARAT 4.941 1.209 - - - - 4.941 1.209
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 6 1 - - - - 6 1
6. JAMBI 22 7 - - - - 22 7
9. BENGKULU 1.448 35 - - - - 1.448 35
10. LAMPUNG 2.255 281 - - - - 2.255 281
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 10.305 1.394 - - 14 1 10.319 1.395
13. BANTEN 5 1 - - - - 5 1
14. JAWA TENGAH 2.154 211 210 4 - - 2.364 215
15. D.I. YOGYAKARTA 19 1 - - - - 19 1
16. JAWA TIMUR 26 3 - - - - 26 3
WILAYAH JAWA 12.509 1.611 210 4 14 1 12.733 1.615
17. BALI 1.331 13 - - - - 1.331 13


25. SULAWESI UTARA 26.165 5.318 - - - - 26.165 5.318

26. GORONTALO 1.776 19 - - - - 1.776 19
27. SULAWESI TENGAH 18.653 485 - - - - 18.653 485
29. SULAWESI BARAT 1.028 21 - - - - 1.028 21
31. MALUKU 31.878 5.824 275 33 - - 32.153 5.857

32. MALUKU UTARA 57.758 8.567 - - - - 57.758 8.567
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 25.801 5.823 - - - - 25.801 5.823
WIL. MALUKU + PAPUA 115.437 20.215 275 33 - - 115.712 20.248
INDONESIA 226.908 37.425 485 36 14 1 227.407 37.463

1. Angka Estimasi / Estimation **) Directorate General of Estate Crops
24
Tabel 3.6 Luas Tanaman Menghasilkan dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2018
Table Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2018

No. Province TM/ Produksi/ TM/ Produksi/ TM/ Produksi/ TM/ Produksi/
Mature Production Mature Production Mature Production Mature Production
1. ACEH 9.649 6.100 - - - - 9.649 6.100

2. SUMATERA UTARA 123 88 - - - - 123 88
3. SUMATERA BARAT 2.467 1.378 - - - - 2.467 1.378
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 8 3 - - - - 8 3
6. JAMBI - - - - - - - -
9. BENGKULU 108 27 - - - - 108 27
10. LAMPUNG 711 454 - - - - 711 454
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 3.063 1.154 - - 4 1 3.067 1.155
13. BANTEN 5 1 - - - - 5 1
14. JAWA TENGAH 476 157 189 4 - - 665 161
15. D.I. YOGYAKARTA 10 2 - - - - 10 2
16. JAWA TIMUR - - - - - - - -
WILAYAH JAWA 3.554 1.314 189 4 4 1 3.747 1.318
17. BALI 114 11 - - - - 114 11

- -
25. SULAWESI UTARA 9.920 11.311 - - - - 9.920 11.311

26. GORONTALO 92 17 - - - - 92 17
27. SULAWESI TENGAH 1.750 337 - - - - 1.750 337
29. SULAWESI BARAT 78 19 - - - - 78 19
31. MALUKU 17.184 4.962 270 32 - - 17.454 4.994

32. MALUKU UTARA 15.545 6.547 - - - - 15.545 6.547
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 15.013 9.979 - - - - 15.013 9.979
WIL. MALUKU + PAPUA 47.743 21.488 270 32 - - 48.013 21.520
INDONESIA 80.711 44.063 459 35 4 1 81.174 44.100

25
Tabel 3.7 Luas Tanaman Menghasilkan dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2019*)
Table Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2019*)

1. ACEH 9.532 6.273 - - - - 9.532 6.273

2. SUMATERA UTARA 124 89 - - - - 124 89
3. SUMATERA BARAT 2.466 1.377 - - - - 2.466 1.377
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 8 3 - - - - 8 3
6. JAMBI 7 7 - - - - 7 7
9. BENGKULU 120 29 - - - - 120 29
10. LAMPUNG 711 454 - - - - 711 454
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 3.070 1.045 - - 4 1 3.074 1.046
13. BANTEN 4 0 - - - - 4 0
14. JAWA TENGAH 476 157 189 4 - - 665 161
15. D.I. YOGYAKARTA 11 3 - - - - 11 3
16. JAWA TIMUR 2 1 - - - - 2 1
WILAYAH JAWA 3.563 1.205 189 4 4 1 3.756 1.210
17. BALI 268 40 - - - - 268 40

- -
25. SULAWESI UTARA 9.911 11.607 - - - - 9.911 11.607

26. GORONTALO 85 37 - - - - 85 37
27. SULAWESI TENGAH 2.175 378 - - - - 2.175 378
29. SULAWESI BARAT 78 19 - - - - 78 19
31. MALUKU 15.255 4.562 270 32 - - 15.525 4.594

32. MALUKU UTARA 15.513 6.568 - - - - 15.513 6.568
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 15.013 9.995 - - - - 15.013 9.995
WIL. MALUKU + PAPUA 45.781 21.125 270 32 - - 46.051 21.157
INDONESIA 79.812 43.934 459 35 4 1 80.275 43.970

26
Tabel 3.8 Luas Tanaman Menghasilkan dan Produksi Pala Menurut Provinsi dan Status Pengusahaan Tahun 2020**)
Table Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category, 2020**)

1. ACEH 9.682 6.388 - - - - 9.682 6.388

2. SUMATERA UTARA 129 89 - - - - 129 89
3. SUMATERA BARAT 2.716 1.209 - - - - 2.716 1.209
4. RIAU - - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 2 1 - - - - 2 1
6. JAMBI 7 7 - - - - 7 7
9. BENGKULU 150 35 - - - - 150 35
10. LAMPUNG 787 281 - - - - 787 281
11. DKI JAKARTA - - - - - - - -

12. JAWA BARAT 3.243 1.394 - - 4 1 3.247 1.395
13. BANTEN 5 1 - - - - 5 1
14. JAWA TENGAH 548 211 189 4 - - 737 215
15. D.I. YOGYAKARTA 9 1 - - - - 9 1
16. JAWA TIMUR 8 3 - - - - 8 3
WILAYAH JAWA 3.813 1.611 189 4 4 1 4.006 1.615
17. BALI 114 13 - - - - 114 13


25. SULAWESI UTARA 10.064 5.318 - - - - 10.064 5.318

26. GORONTALO 103 19 - - - - 103 19
27. SULAWESI TENGAH 1.861 485 - - - - 1.861 485
29. SULAWESI BARAT 92 21 - - - - 92 21
31. MALUKU 15.440 5.824 270 33 - - 15.710 5.857

32. MALUKU UTARA 15.697 8.567 - - - - 15.697 8.567
33. PAPUA - - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 15.194 5.823 - - - - 15.194 5.823
WIL. MALUKU + PAPUA 46.331 20.215 270 33 - - 46.601 20.248
INDONESIA 81.066 37.425 459 36 4 1 81.529 37.463

27
Tabel 3.9 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat, Besar Negara dan Besar Swasta (PR+PBN+PBS) Menurut Provinsi
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2018
Luas Areal / Area (Ha) Produksi/ Produktivitas/ Jumlah Jumlah

Provinsi / TBM/ TM / TTM/TR/ Jumlah / Production Productivity Petani / Tenaga Kerja/
No.
Province Immature Mature Damaged Total ( Ton ) (Kg/Ha) Farmers Farmers
( KK ) ( KK )
1 ACEH 8.385 9.649 6.862 24.897 6.100 632 30.685 -

2 SUMATERA UTARA 30 123 31 184 88 714 307 -
3 SUMATERA BARAT 2.361 2.467 135 4.962 1.378 559 9.111 -
4 R I A U - - - - - - - -
5 KEPULAUAN RIAU 20 8 - 28 3 400 16 -
6 J A M B I 8 - 3 11 - - 16 -
7 SUMATERA SELATAN - - - - - - - -
8 KEP. BANGKA BELITUNG - - - - - - - -
9 BENGKULU 1.299 108 4 1.410 27 250 2.830 -
10 LAMPUNG 1.457 711 33 2.201 454 639 2.803 -
WILAYAH SUMATERA 13.560 13.066 7.068 33.694 8.050 616 45.768 -
11 D.K.I. JAKARTA - - - - - - - -
12 JAWA BARAT 6.194 3.067 588 9.849 1.155 377 41.035 6
13 BANTEN - 5 1 6 1 100 46 -
14 JAWA TENGAH 1.681 665 53 2.400 161 242 9.108 114
15 D.I. YOGYAKARTA - 10 9 18 2 187 72 -
16 JAWA TIMUR - - 8 8 - - 28 -
WILAYAH JAWA 7.875 3.747 659 12.281 1.318 352 50.289 120
17 BALI 1.214 114 3 1.331 11 100 5.839 -

18 NUSA TENGGARA BARAT - - - - - - - -
19 NUSA TENGGARA TIMUR 4.177 1.333 44 5.554 506 379 10.179 -
WIL. NUSA TENGGARA&BALI 5.391 1.447 47 6.885 517 357 16.018 -
20 KALIMANTAN BARAT 41 39 5 85 26 667 144 -

21 KALIMANTAN TENGAH - - - - - - - -
22 KALIMANTAN SELATAN - - - - - - - -
23 KALIMANTAN TIMUR 148 3 2 153 0 67 283 -
24 KALIMANTAN UTARA - - - - - - - -
WILAYAH KALIMANTAN 189 42 7 238 26 624 427 -
25 SULAWESI UTARA 11.949 9.920 3.685 25.554 11.311 1.140 29.492 -

26 GORONTALO 1.228 92 138 1.457 17 182 1.704 -
27 SULAWESI TENGAH 18.231 1.750 355 20.336 337 193 19.669 -
28 SULAWESI SELATAN 5.693 1.612 90 7.395 451 280 11.847 -
29 SULAWESI BARAT 882 78 9 969 19 242 1.297 -
30 SULAWESI TENGGARA 2.427 1.407 51 3.886 533 379 4.907 -
WILAYAH SULAWESI 40.409 14.859 4.328 59.596 12.668 853 68.916 -
31 M A L U K U 15.797 17.454 1.055 34.306 4.994 286 30.292 172

32 MALUKU UTARA 38.245 15.545 1.938 55.728 6.547 421 28.541 -
33 PAPUA - - - - - - - -
34 PAPUA BARAT 9.723 15.013 1.675 26.411 9.979 665 14.199 -
WIL. MALUKU & PAPUA 63.765 48.013 4.668 116.446 21.520 448 73.032 172
INDONESIA 131.189 81.174 16.776 229.139 44.100 543 254.450 292

28
dan Keadaan Tanaman Tahun 2019*)
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2019*)

No.
( KK ) ( KK )
1 ACEH 7.360 9.532 7.118 24.010 6.273 658 30.101 -

2 SUMATERA UTARA 30 124 31 185 89 717 307 -
3 SUMATERA BARAT 2.307 2.466 118 4.891 1.377 558 9.543 -
4 R I A U - - - - - - - -
5 KEPULAUAN RIAU 20 8 - 28 3 375 16 -
6 J A M B I 7 7 7 22 7 1.000 7 -
9 BENGKULU 1.320 120 4 1.444 29 242 3.441 -
10 LAMPUNG 1.497 711 33 2.241 454 639 2.839 -
11 D.K.I. JAKARTA - - - - - - - -
12 JAWA BARAT 6.830 3.074 634 10.538 1.046 340 41.871 6
13 BANTEN - 4 1 5 0 108 46 -
14 JAWA TENGAH 1.648 665 53 2.367 161 242 9.005 114
15 D.I. YOGYAKARTA - 11 8 18 3 240 72 -
16 JAWA TIMUR 2 2 2 7 1 217 2 -
WILAYAH JAWA 8.480 3.756 698 12.935 1.210 322 50.996 120
17 BALI 1.060 268 3 1.331 40 150 5.839 -

20 KALIMANTAN BARAT 36 44 5 85 27 619 144 -

25 SULAWESI UTARA 12.450 9.911 3.772 26.133 11.607 1.171 29.886 -

26 GORONTALO 1.549 85 138 1.772 37 431 1.993 -
27 SULAWESI TENGAH 17.995 2.175 415 20.585 378 174 19.939 -
29 SULAWESI BARAT 940 78 9 1.027 19 244 1.327 -
31 M A L U K U 14.998 15.525 889 31.412 4.594 296 28.083 172

32 MALUKU UTARA 42.207 15.513 1.125 58.845 6.568 423 28.541 -
33 PAPUA - - - - - - - -
34 PAPUA BARAT 10.763 15.013 1.675 27.451 9.995 666 14.199 -
WIL. MALUKU & PAPUA 67.968 46.051 3.689 117.708 21.157 459 70.823 172
INDONESIA 134.884 80.275 16.232 231.391 43.970 548 254.201 292

29
dan Keadaan Tanaman Tahun 2020**)
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2020**)

No.
( KK ) ( KK )
1 ACEH 7.760 9.682 6.618 24.060 6.388 660 30.164 -

2 SUMATERA UTARA 37 129 21 187 89 692 253 -
3 SUMATERA BARAT 2.257 2.716 (32) 4.941 1.209 445 8.370 -
4 R I A U - - - - - - - -
5 KEPULAUAN RIAU 4 2 - 6 1 515 8 -
6 J A M B I 7 7 7 22 7 1.015 16 -
9 BENGKULU 1.295 150 3 1.448 35 234 1.712 -
10 LAMPUNG 1.438 787 30 2.255 281 357 2.430 -
11 D.K.I. JAKARTA - - - - - - - -
12 JAWA BARAT 6.692 3.247 380 10.319 1.395 430 40.495 6
13 BANTEN - 5 - 5 1 158 46 -
14 JAWA TENGAH 1.591 737 36 2.364 215 292 7.567 114
15 D.I. YOGYAKARTA 10 9 - 19 1 122 72 -
16 JAWA TIMUR 3 8 15 26 3 401 98 -
WILAYAH JAWA 8.296 4.006 431 12.733 1.615 403 48.278 120
17 BALI 1.214 114 3 1.331 13 112 5.839 -

20 KALIMANTAN BARAT 38 49 - 87 31 639 147 -

25 SULAWESI UTARA 12.529 10.064 3.572 26.165 5.318 528 29.497 -

26 GORONTALO 1.543 103 130 1.776 19 180 1.765 -
27 SULAWESI TENGAH 16.690 1.861 102 18.653 485 261 18.839 -
29 SULAWESI BARAT 937 92 - 1.028 21 234 1.155 -
31 M A L U K U 14.878 15.710 1.565 32.153 5.857 373 28.763 172

32 MALUKU UTARA 42.040 15.697 21 57.758 8.567 546 31.149 -
33 PAPUA - - - - - - - -
34 PAPUA BARAT 10.607 15.194 - 25.801 5.823 383 9.587 -
WIL. MALUKU & PAPUA 67.525 46.601 1.586 115.712 20.248 434 69.499 172
INDONESIA 133.262 81.529 12.615 227.407 37.463 460 244.701 292

30
Tabel 3.12 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop Classification, 2018
Luas Areal (Ha) Jumlah

Produksi / Produktivitas /
Petani /
No. Provinsi / Province TBM/ TM / TTM/TR/ Jumlah / Production Productivity
Farmers
Immature Mature Damaged Total (Ton) (Kg/Ha)
(KK)
1. ACEH 8.385 9.649 6.862 24.897 6.100 632 30.685

2. SUMATERA UTARA 30 123 31 184 88 714 307
3. SUMATERA BARAT 2.361 2.467 135 4.962 1.378 559 9.111
4. RIAU - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 20 8 - 28 3 400 16
6. JAMBI 8 - 3 11 - - 16
7. SUMATERA SELATAN - - - - - - -
8. KEP. BANGKA BELITUNG - - - - - - -
9. BENGKULU 1.299 108 4 1.410 27 250 2.830
10. LAMPUNG 1.457 711 33 2.201 454 639 2.803
WILAYAH SUMATERA 13.560 13.066 7.068 33.694 8.050 616 45.768
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 6.184 3.063 588 9.835 1.154 377 41.029
13. BANTEN - 5 1 6 1 100 46
14. JAWA TENGAH 1.681 476 32 2.190 157 330 9.108
15. D.I. YOGYAKARTA - 10 9 18 2 187 72
16. JAWA TIMUR - - 8 8 - - 28
WILAYAH JAWA 7.865 3.554 638 12.057 1.314 370 50.283
17. BALI 1.214 114 3 1.331 11 100 5.839

18. NUSA TENGGARA BARAT - - - - - - -
19. NUSA TENGGARA TIMUR 4.177 1.333 44 5.554 506 379 10.179
WIL. NUSA TENGGARA + BALI 5.391 1.447 47 6.885 517 357 16.018
20. KALIMANTAN BARAT 41 39 5 85 26 667 144

21. KALIMANTAN TENGAH - - - - - - -
22. KALIMANTAN SELATAN - - - - - - -
23. KALIMANTAN TIMUR 148 3 2 153 0 67 283
24. KALIMANTAN UTARA - - - - - - -
WILAYAH KALIMANTAN 189 42 7 238 26 624 427
25. SULAWESI UTARA 11.949 9.920 3.685 25.554 11.311 1.140 29.492
26. GORONTALO 1.228 92 138 1.457 17 182 1.704
27. SULAWESI TENGAH 18.231 1.750 355 20.336 337 193 19.669
28. SULAWESI SELATAN 5.693 1.612 90 7.395 451 280 11.847
29. SULAWESI BARAT 882 78 9 969 19 242 1.297
30. SULAWESI TENGGARA 2.427 1.407 51 3.886 533 379 4.907
WILAYAH SULAWESI 40.409 14.859 4.328 59.596 12.668 853 68.916
31. MALUKU 15.797 17.184 1.050 34.031 4.962 289 30.292

32. MALUKU UTARA 38.245 15.545 1.938 55.728 6.547 421 28.541
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 9.723 15.013 1.675 26.411 9.979 665 14.199
WIL. MALUKU + PAPUA 63.765 47.743 4.663 116.171 21.488 450 73.032
INDONESIA 131.179 80.711 16.750 228.640 44.063 546 254.444

31
Tabel 3.13 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder by District and Tree Crop Classifications, 2018
Luas Areal / Area (Ha) Produksi / Produk Jumlah

Provinsi / Kabupaten TBM/ TM / TTM/TR/ Jumlah / Production tivitas/ Petani /
No.
Province/ District Immature Mature Damaged Total ( Ton ) Productivity Farmers
(Kg/Ha) ( KK )
1. ACEH
Kab. Simeulue 1.317 916 335 2.568 280 306 3.458
Kab. Aceh Singkil 57 18 15 90 5 300 91
Kab. Aceh Selatan 4.872 6.395 5.674 16.941 5.251 821 19.099
Kab. Aceh Tenggara 6 36 - 42 11 306 517
Kab. Aceh Timur - - - - - - -
Kab. Aceh Tengah 6 2 - 8 0 200 10
Kab. Aceh Barat 6 56 17 79 17 300 175
Kab. Aceh Besar 162 137 47 346 41 299 567
Kab. Pidie 65 70 8 143 36 514 294
Kab. Bireuen 185 118 16 318 35 294 514
Kab. Aceh Utara 26 134 17 177 38 284 465
Kab. Aceh Barat Daya 944 1.454 574 2.971 292 201 3.715
Kab. Gayo Lues 5 - - 5 - - 2
Kab. Aceh Tamiang - - - - - - -
Kab. Nagan Raya 17 58 59 134 41 717 552
Kab. Aceh Jaya 136 124 79 339 35 278 374
Kab. Bener Meriah 19 72 - 91 4 56 31
Kab. Pidie Jaya 533 24 6 562 10 415 595
Kota Banda Aceh - - - - - - -
Kota Sabang 27 36 5 67 4 122 211
Kota Langsa - - - - - - -
Kota Lhokseumawe 5 - 12 17 - - 15
Kota Subulussalam - - - - - - -
PROVINSI 8.385 9.649 6.862 24.897 6.100 632 30.685
2. SUMATERA UTARA
Kab. Nias Utara 2 18 9 29 17 934 50
Kab. Nias Selatan 11 50 7 68 25 510 49
Kab. Tapanuli Selatan 1 1 - 2 0 250 5
Kab. Tapanuli Tengah 1 23 2 26 22 957 40
Kab. Mandailing Natal - 5 1 6 2 469 6
Kab. Serdang Bedagai 3 3 - 6 2 654 11
Kab. Samosir 1 3 - 4 2 500 9
Kab. Simalungun 10 - - 10 - - 59
Kota Gunung Sitoli 2 21 12 35 18 857 78
PROVINSI 30 123 31 184 88 714 307
3. SUMATERA BARAT
Kab. Kepulauan Mentawai 644 648 18 1.310 447 690 978
Kab. Pesisir Selatan 735 649 85 1.469 315 485 2.462
Kab. Solok 36 57 4 97 28 492 203
Kab. Sijunjung 40 - - 40 - - 300
Kab. Tanah Datar 17 76 4 97 46 599 1.410
Kab. Padang Pariaman 9 273 9 291 104 381 438
Kab. Agam 200 639 - 839 370 579 1.633
Kab. Lima Puluh Kota - - - - - - -
Kab. Pasaman 200 - - 200 - - 236
Kab. Pasaman Barat 375 20 - 395 8 400 839
Kota Padang 98 72 7 176 43 599 296
Kota Solok - 5 - 5 3 600 15
Kota Sawahlunto 6 20 8 34 11 540 213
Kota Payakumbuh - - - - - - -
Kota Pariaman 1 8 - 9 4 500 88
PROVINSI 2.361 2.467 135 4.962 1.378 559 9.111
32
No.
(Kg/Ha) ( KK )
4. KEPULAUAN RIAU
Kab. Kepulauan Anambas 19 8 - 27 3 400 14
Kab. Bintan 1 - - 1 - - 2
PROVINSI 20 8 - 28 3 400 16
5. JAMBI
Kab. Kerinci - - - - - - -
Kota Sungai Penuh 8 - 3 11 - - 16
PROVINSI 8 - 3 11 - - 16
6. BENGKULU
Kab. Bengkulu Utara 136 - - 136 - - 543
Kab. Mukomuko 27 3 - 30 2 507 122
Kab. Rajang Lebong 94 18 - 112 1 83 194
Kab. Kepahiang 521 5 - 526 2 410 860
Kab. Lebong 175 74 4 253 19 256 548
Kota Bengkulu 0 - - 0 - - 3
Kab. Bengkulu Selatan 70 - - 70 - - 105
Kab. Bengkulu Tengah 6 8 - 14 3 375 35
Kab. Seluma 186 - - 186 - - 341
Kab. Kaur 83 - - 83 - - 79
PROVINSI 1.299 108 4 1.410 27 250 2.830
7. LAMPUNG
Kab. Lampung Selatan 143 68 - 211 48 706 180
Kab. Pesawaran 55 112 - 167 99 884 367
Kab. Lampung Timur 200 165 24 389 93 564 954
Kab. Tanggamus 991 344 9 1.344 203 590 1.154
Kota Bandar Lampung - 9 - 9 3 333 10
Kab. Lampung Utara 2 2 - 4 1 500 5
Kab. Pesisir Barat 42 11 - 53 7 636 79
Kab. Pringsewu - - - - - - -
Kab. Tulang Bawang Barat 24 - - 24 - - 54
PROVINSI 1.457 711 33 2.201 454 639 2.803
8. JAWA BARAT
Kab. Bandung - - 7 7 - - 35
Kab. Bandung Barat 14 7 - 21 2 229 100
Kab. Bogor 849 803 122 1.774 491 611 6.888
Kab. Ciamis 747 84 98 928 24 287 3.095
Kab. Cianjur 131 163 30 325 81 495 1.252
Kab. Garut 12 23 4 39 7 315 170
Kota Sukabumi 26 5 - 31 1 297 748
Kota Tasikmalaya 25 5 1 31 3 540 35
Kab. Kuningan 450 190 164 804 65 344 1.625
Kab. Majalengka 24 18 48 90 6 330 9.176
Kab. Pangandaran 959 125 32 1.116 6 51 591
Kab. Purwakarta 108 86 4 198 47 546 499
Kab. Subang 33 7 - 40 1 135 165
Kab. Sukabumi 699 1.276 78 2.053 329 258 8.174
Kab. Tasikmalaya 2.106 271 - 2.377 91 336 8.476
PROVINSI 6.184 3.063 588 9.835 1.154 377 41.029
9. BANTEN
Kab. Pandeglang - - - - - - -
Kab. Lebak - - - - - - -
Kab. Serang - 5 1 6 1 100 46
Kota Tangerang - - - - - - -
PROVINSI - 5 1 6 1 100 46
33
No.
(Kg/Ha) ( KK )
10. JAWA TENGAH

Kab. Pekalongan 50 9 5 64 2 222 117
Kab. Pemalang 44 2 0 46 0 259 200
Kab. Brebes 64 8 - 72 2 276 324
Kab. Cilacap 918 156 3 1.077 28 176 1.647
Kab. Banyumas 156 120 - 276 52 436 1.468
Kab. Banjarnegara 51 47 2 101 9 196 461
Kab. Kebumen 53 86 3 142 58 675 759
Kab. Purworejo 13 29 10 52 - - 1.539
Kab. Wonosobo 18 11 - 28 3 256 50
Kab. Karanganyar 92 0 1 93 0 86 194
Kab. Boyolali 41 8 9 58 3 309 45
Kab. Purbalingga 30 - - 30 - - 246
Kab. Magelang 20 - - 20 - - 337
Kab. Wonogiri 70 - - 70 - - 1.447
Kab. Jepara 58 - - 58 - - 217
Kab. Semarang 3 - - 3 - - 57
PROVINSI 1.681 476 32 2.190 157 330 9.108
11. D.I. YOGYAKARTA

Kab. Sleman - 10 9 18 2 187 72
PROVINSI - 10 9 18 2 187 72
12. JAWA TIMUR

Kab. Jombang - - 2 2 - - 10
Kab. Banyuwangi - - 6 6 - - 18
Kota Malang - - - - - - -
PROVINSI - - 8 8 - - 28
13. BALI
Kab. Tabanan 90 11 - 101 2 208 505
Kab. Jembrana 1.124 103 3 1.230 9 89 5.334
PROVINSI 1.214 114 3 1.331 11 100 5.839
14. NUSA TENGGARA TIMUR

Kab. Kupang 37 39 3 79 15 387 159
Kab. Timur Tengah Selatan 5 7 1 13 3 429 20
Kab. Alor 214 47 4 265 16 345 518
Kab. Lembata 1 5 1 7 2 400 11
Kab. Flores Timur 2.716 230 2 2.948 84 364 5.690
Kab. Sikka 278 212 17 507 70 332 780
Kab. Ende 588 639 10 1.237 257 402 2.232
Kab. Ngada 67 38 6 111 18 471 171
Kab. Nagekeo 247 115 - 362 40 348 560
Kab. Manggarai Timur 24 2 - 25 1 309 39
Kab. Sabu Raijua - - - - - - -
Kab. Malaka - - - - - - -
PROVINSI 4.177 1.333 44 5.554 506 379 10.179
15. KALIMANTAN TIMUR

Kab. Samarinda - - - - - - -
Kab. Kutai Kartanegara - - - - - - -
Kab. Berau 148 3 2 153 0 67 283
Kota Nunukan - - - - - - -
PROVINSI 148 3 2 153 0 67 283
16. KALIMANTAN BARAT

Kab. Sambas 11 16 - 27 7 438 65
Kab. Bengkayang 30 23 5 58 19 826 79
PROVINSI 41 39 5 85 26 667 144
34
No.
(Kg/Ha) ( KK )
17. SULAWESI UTARA

Kab. Minahasa 379 232 8 618 36 155 703
Kab. Minahasa Selatan 615 111 21 747 26 237 1.040
Kab. Minahasa Utara 2.258 496 125 2.879 69 139 1.279
Kab. Minahasa Tenggara 577 178 182 937 33 182 1.110
Kab. Bolaang Mongondow 1.083 150 4 1.237 40 265 1.280
Kab. Bolaang Mongondow Utara 221 20 21 262 5 259 192
Kab. Bolaang Mongondow Selat 208 47 - 255 9 195 155
Kab. Bolaang Mongondow Timu 1.108 37 658 1.803 15 396 377
Kab. Kepulauan Sangihe 969 3.120 1.767 5.856 3.864 1.238 5.759
Kab. Kepulauan Talaud 2.368 2.639 536 5.543 3.956 1.499 14.237
Kab. Kepulauan Sitaro 1.596 2.557 346 4.499 3.191 1.248 3.062
Kota Manado - - - - - - -
Kota Bitung 476 304 15 795 61 202 185
Kota Tomohon 18 5 1 25 - - 16
Kota Kotamobagu 74 24 - 98 7 303 97
PROVINSI 11.949 9.920 3.685 25.554 11.311 1.140 29.492
18. GORONTALO
Kab. Gorontalo 503 18 - 521 3 167 478
Kab. Gorontalo Utara 10 8 - 18 - - 41
Kab. Bone Bolango 361 59 45 465 11 192 619
Kab. Boalemo - - 64 64 - - 68
Kab. Pahuwato 354 7 29 390 2 343 498
PROVINSI 1.228 92 138 1.457 17 182 1.704
19. SULAWESI TENGAH

Kab. Donggala 649 461 12 1.122 66 144 1.371
Kab. Sigi 859 10 - 869 3 240 833
Kab. Parigi Moutong 1.445 176 22 1.643 37 208 2.441
Kab. Poso 1.291 39 - 1.330 8 208 1.901
Kab. Morowali 1.418 290 25 1.733 39 135 1.134
Kab. Morowali Utara 1.399 17 - 1.416 3 200 654
Kab. Banggai 3.574 37 - 3.611 18 478 3.043
Kab. Banggai Kepulauan 1.405 329 9 1.743 89 269 2.105
Kab. Banggai laut 173 82 25 280 4 46 484
Kab. Toli-toli 2.330 175 3 2.508 61 346 2.374
Kab. Buol 2.007 62 11 2.080 6 99 1.487
Kab. Tojo Una-una 1.680 72 248 2.000 4 58 1.842
Kota Palu - - - - - - -
PROVINSI 18.231 1.750 355 20.336 337 193 19.669
35
No.
(Kg/Ha) ( KK )
20. SULAWESI SELATAN

Kab. Luwu 599 140 - 739 29 205 1.192
Kab. Luwu Utara 37 1 - 38 - - 59
Kab. Luwu Timur 75 - 1 76 - - 111
Kab. Palopo 83 - - 83 - - 796
Kab. Tana Toraja 163 16 2 181 5 313 681
Kab. Bone 585 84 8 677 20 234 779
Kab. Soppeng 403 - 11 414 - - 589
Kab. Wajo - 24 30 54 8 333 49
Kab. Sinjai 85 219 20 324 74 338 360
Kab. Bulukumba 354 76 - 430 20 263 706
Kab. Selayar 1.013 1.010 10 2.033 286 283 3.082
Kab. Bantaeng - - - - - - -
Kab. Jeneponto 68 - - 68 - - 428
Kab. Enrekang 1.100 28 8 1.136 5 179 1.125
Kab. Barru 85 5 - 90 1 200 185
Kab. Pinrang 102 - - 102 - - 392
Kab. Pangkajene Kep. 57 - - 57 - - 13
Kab. Sidenreng Rappang 657 - - 657 - - 638
Kab. Maros 85 1 - 86 - - 213
Kab. Gowa 142 8 - 150 4 500 449
PROVINSI 5.693 1.612 90 7.395 451 280 11.847
21. SULAWESI BARAT

Kab. Majene 18 22 9 49 5 227 161
Kab. Mamuju 276 - - 276 - - 250
Kab. Pasangkayu 532 55 - 587 14 249 749
Kab. Mamuju Tengah 56 1 - 57 0 200 137
PROVINSI 882 78 9 969 19 242 1.297
22. SULAWESI TENGGARA

Kab. Konawe 29 20 1 50 7 365 51
Kab. Kolaka 282 11 - 293 3 236 343
Kab. Muna - - 6 6 - - 16
Kab. Buton 173 94 16 283 18 188 355
Kota Kendari 67 23 1 91 1 52 126
Kota Bau-Bau 61 - - 61 0 - 105
Kab. Konawe Selatan 158 37 - 195 14 378 156
Kab. Bombana - 5 2 7 2 400 6
Kab. Wakatobi - 6 - 6 3 545 52
Kab. Kolaka Utara 307 386 14 707 115 299 1.058
Kab. Konawe Utara 237 92 7 336 43 462 169
Kab. Buton Utara 709 236 - 945 127 539 1.255
Kab. Kolaka Timur 20 8 - 28 2 280 79
Kab. Konawe Kepulauan 234 490 4 728 197 403 961
Kab. Muna Barat - - - - - - -
Kab. Buton Selatan 55 - - 55 - - 43
Kab. Buton Tengah 96 - - 96 - - 132
PROVINSI 2.427 1.407 51 3.886 533 379 4.907
36
No.
(Kg/Ha) ( KK )
23. MALUKU
Kab. Maluku Tenggara Barat 3 9 1 13 2 201 50
Kab. Maluku Barat Daya 787 571 152 1.511 127 223 1.260
Kab. Maluku Tenggara 1.638 1.313 18 2.969 206 157 1.736
Kota Tual 25 63 2 91 19 297 303
Kab. Kepulauan Aru 5 14 4 23 3 231 26
Kab. Maluku Tengah 4.088 7.169 384 11.642 2.295 320 14.966
Kab. Seram Bagian Timur 5.173 4.115 201 9.488 1.257 306 7.096
Kab. Buru 922 408 5 1.335 84 206 950
Kab. Buru Selatan 1.073 1.563 19 2.654 484 310 1.938
Kab. Seram Bagian Barat 1.488 1.027 27 2.542 143 139 978
Kota Ambon 594 932 237 1.763 343 368 989
PROVINSI 15.797 17.184 1.050 34.031 4.962 289 30.292
24. MALUKU UTARA

Kab. Halmahera Utara 6.869 3.050 267 10.186 1.708 560 6.158
Kab. Morotai 4.450 366 402 5.218 102 279 2.027
Kab. Halmahera Selatan 6.499 1.758 - 8.257 605 344 6.384
Kab. Halmahera Timur 2.162 600 - 2.762 175 292 1.718
Kab. Halmahera Barat 4.512 1.167 - 5.679 653 560 3.400
Kab. Halmahera Tengah 7.417 4.553 817 12.787 1.820 400 3.061
Kab. Kepulauan Sula 611 446 210 1.267 198 444 1.021
Kab. Taliabu 657 271 - 928 103 380 425
Kota Tidore Kepulauan 3.696 593 194 4.483 177 298 3.289
Kota Ternate 1.372 2.741 48 4.161 1.006 367 1.058
PROVINSI 38.245 15.545 1.938 55.728 6.547 421 28.541
25. PAPUA
Kab. Jayapura - - - - - - -
Kab. Biak Numfor - - - - - - -
Kab. Mimika - - - - - - -
PROVINSI - - - - - - -
26. PAPUA BARAT

Kab. Manokwari - 2 - 2 3 1.500 2
Kab. Sorong - - - - - - -
Kab. Sorong Selatan - - - - - - -
Kab. Raja Ampat 12 8 2 22 0 25 50
Kab. Teluk Wondama 55 10 - 65 6 630 77
Kab. Fak-Fak 4.241 10.876 1.673 16.790 9.429 867 8.500
Kab. Kaimana 5.193 4.095 - 9.288 532 130 5.338
Kab. Teluk Bintuni 120 19 - 139 8 395 120
Kab. Maybrat 50 - - 50 - - 50
Kab. Tambrauw 52 3 - 55 1 167 62
PROVINSI 9.723 15.013 1.675 26.411 9.979 665 14.199
INDONESIA 131.179 80.711 16.750 228.640 44.063 546 254.444

37
Tabel 3.14 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2019*)
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop Classification, 2019*)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH 7.360 9.532 7.118 24.010 6.273 658 30.101

2. SUMATERA UTARA 30 124 31 185 89 717 307
3. SUMATERA BARAT 2.307 2.466 118 4.891 1.377 558 9.543
4. RIAU - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 20 8 - 28 3 375 16
6. JAMBI 7 7 7 22 7 1.000 7
9. BENGKULU 1.320 120 4 1.444 29 242 3.441
10. LAMPUNG 1.497 711 33 2.241 454 639 2.839
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 6.820 3.070 634 10.524 1.045 340 41.865
13. BANTEN - 4 1 5 0 108 46
14. JAWA TENGAH 1.648 476 32 2.157 157 330 9.005
15. D.I. YOGYAKARTA - 11 8 18 3 240 72
16. JAWA TIMUR 2 2 2 7 1 217 2
WILAYAH JAWA 8.470 3.563 677 12.711 1.205 338 50.990
17. BALI 1.060 268 3 1.331 40 150 5.839

20. KALIMANTAN BARAT 36 44 5 85 27 619 144

25. SULAWESI UTARA 12.450 9.911 3.772 26.133 11.607 1.171 29.886
26. GORONTALO 1.549 85 138 1.772 37 431 1.993
27. SULAWESI TENGAH 17.995 2.175 415 20.585 378 174 19.939
29. SULAWESI BARAT 940 78 9 1.027 19 244 1.327
31. MALUKU 14.998 15.255 884 31.137 4.562 299 28.083

32. MALUKU UTARA 42.207 15.513 1.125 58.845 6.568 423 28.541
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 10.763 15.013 1.675 27.451 9.995 666 14.199
WIL. MALUKU + PAPUA 67.968 45.781 3.684 117.433 21.125 461 70.823
INDONESIA 134.874 79.812 16.206 230.892 43.934 550 254.195

38
Tabel 3.15 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Rakyat Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2020**)
Table Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop Classification, 2020**)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH 7.760 9.682 6.618 24.060 6.388 660 30.164

2. SUMATERA UTARA 37 129 21 187 89 692 253
3. SUMATERA BARAT 2.257 2.716 (32) 4.941 1.209 445 8.370
4. RIAU - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU 4 2 - 6 1 515 8
6. JAMBI 7 7 7 22 7 1.015 16
9. BENGKULU 1.295 150 3 1.448 35 234 1.712
10. LAMPUNG 1.438 787 30 2.255 281 357 2.430
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 6.682 3.243 380 10.305 1.394 430 40.495
13. BANTEN - 5 - 5 1 158 46
14. JAWA TENGAH 1.591 548 15 2.154 211 385 7.567
15. D.I. YOGYAKARTA 10 9 - 19 1 122 72
16. JAWA TIMUR 3 8 15 26 3 401 98
WILAYAH JAWA 8.286 3.813 410 12.509 1.611 422 48.278
17. BALI 1.214 114 3 1.331 13 112 5.839

20. KALIMANTAN BARAT 38 49 - 87 31 639 147

25. SULAWESI UTARA 12.529 10.064 3.572 26.165 5.318 528 29.497
26. GORONTALO 1.543 103 130 1.776 19 180 1.765
27. SULAWESI TENGAH 16.690 1.861 102 18.653 485 261 18.839
29. SULAWESI BARAT 937 92 - 1.028 21 234 1.155
31. MALUKU 14.878 15.440 1.560 31.878 5.824 377 28.763

32. MALUKU UTARA 42.040 15.697 21 57.758 8.567 546 31.149
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT 10.607 15.194 - 25.801 5.823 383 9.587
WIL. MALUKU + PAPUA 67.525 46.331 1.581 115.437 20.215 436 69.499
INDONESIA 133.252 81.066 12.589 226.908 37.425 462 244.701

39
Tabel 3.16 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree Crop Classification, 2018

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
2. SUMATERA UTARA - - - - - - -
3. SUMATERA BARAT - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
5. KEPULAUAN RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
WILAYAH SUMATERA - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT - - - - - - -
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - 189 21 210 4 20 114
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA - 189 21 210 4 20 114
17. BALI - - - - - - -
19. NUSA TENGGARA TIMUR - - - - - - -
WIL. NUSA TENGGARA + BALI - - - - - - -
20. KALIMANTAN BARAT - - - - - - -

23. KALIMANTAN TIMUR - - - - - - -
WILAYAH KALIMANTAN - - - - - - -
25. SULAWESI UTARA - - - - - - -

26. GORONTALO - - - - - - -
27. SULAWESI TENGAH - - - - - - -
28. SULAWESI SELATAN - - - - - - -
29. SULAWESI BARAT - - - - - - -
30. SULAWESI TENGGARA - - - - - - -
WILAYAH SULAWESI - - - - - - -
31. MALUKU - 270 5 275 32 117 172

32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
WIL. MALUKU + PAPUA - 270 5 275 32 117 172
INDONESIA - 459 26 485 35 77 286

40
Tabel 3.17 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut Kabupaten dan Keadaan Tanaman
Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Government Estate by District and Tree Crop Classification, 2018
LUAS AREAL / AREA (Ha) Produksi / Produk Jumlah

No. PROVINSI / KABUPATEN TBM/ TM / TTM/TR/ Jumlah / Production tivitas/ Petani /
(Kg/Ha) ( KK )
1 JAWA TENGAH
Kab. Kendal - 26 18 44 1 22 63
Kab. Semarang - 163 3 166 3 20 51
PROVINSI - 189 21 210 4 20 114
2 MALUKU
Kab. Maluku Tenggara Barat - - - - - - -
Kab. Maluku Barat Daya - - - - - - -
Kab. Maluku Tenggara - - - - - - -
Kota Tual - - - - - - -
Kab. Kepulauan A r u - - - - - - -
Kab. Maluku Tengah - 270 5 275 32 117 172
Kab. Seram Bagian Timur - - - - - - -
Kab. Buru - - - - - - -
Kab. Buru Selatan - - - - - - -
Kab. Seram Bagian Barat - - - - - - -
Kota Ambon - - - - - - -
PROVINSI - 270 5 275 32 117 172
INDONESIA - 459 26 485 35 77 286

41
Tabel 3.18 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2019*)
Table Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree Crop Classification, 2019*)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT - - - - - - -
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - 189 21 210 4 20 114
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA - 189 21 210 4 20 114
17. BALI - - - - - - -


26. GORONTALO - - - - - - -
31. MALUKU - 270 5 275 32 117 172

32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
WIL. MALUKU + PAPUA - 270 5 275 32 117 172
INDONESIA - 459 26 485 35 77 286

42
Tabel 3.19 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Negara Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2020**)
Table Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree Crop Classification, 2020**)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT - - - - - - -
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - 189 21 210 4 20 114
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA - 189 21 210 4 20 114
17. BALI - - - - - - -


26. GORONTALO - - - - - - -
31. MALUKU - 270 5 275 33 121 172

32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
WIL. MALUKU + PAPUA - 270 5 275 33 121 172
INDONESIA - 459 26 485 36 79 286

43
Tabel 3.20 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2018

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 10 4 - 14 1 250 6
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - - - - - - -
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA 10 4 - 14 1 250 6
17. BALI - - - - - - -


26. GORONTALO - - - - - - -
31. MALUKU - - - - - - -
32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
WIL. MALUKU + PAPUA - - - - - - -
INDONESIA 10 4 - 14 1 250 6

44
Tabel 3.21 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut Kabupaten dan Keadaan Tanaman
Tahun 2018
Table Area and Nutmeg Production of Private Estate by District and Tree Crop Classification, 2018
LUAS AREAL / AREA (Ha) Produksi / Produk Jumlah

No. PROVINSI / KABUPATEN TBM/ TM / TTM/TR/ Jumlah / Production tivitas/ Petani /
(Kg/Ha) ( KK )
1 JAWA BARAT
Kab. Bogor 10 4 - 14 1 250 6
Kab. Cianjur - - - - - - -
Kab. Sukabumi - - - - - - -
PROVINSI 10 4 - 14 1 250 6
INDONESIA 10 4 - 14 1 250 6

45
Tabel 3.22 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2019*)
Table Area and Nutmeg Production of Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2019*)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 10 4 - 14 1 250 6
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - - - - - - -
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA 10 4 - 14 1 250 6
17. BALI - - - - - - -


26. GORONTALO - - - - - - -
31. MALUKU - - - - - - -
32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
INDONESIA 10 4 - 14 1 250 6

46
Tabel 3.23 Luas Areal dan Produksi Pala Perkebunan Besar Swasta Menurut Provinsi dan Keadaan Tanaman Tahun 2020**)
Table Area and Nutmeg Production of Private Estate by Province and Tree Crop Classification, 2020**)

Petani /
Farmers
(KK)
1. ACEH - - - - - - -
4. RIAU - - - - - - -
6. JAMBI - - - - - - -
9. BENGKULU - - - - - - -
10. LAMPUNG - - - - - - -
11. DKI JAKARTA - - - - - - -

12. JAWA BARAT 10 4 - 14 1 251 6
13. BANTEN - - - - - - -
14. JAWA TENGAH - - - - - - -
15. D.I. YOGYAKARTA - - - - - - -
16. JAWA TIMUR - - - - - - -
WILAYAH JAWA 10 4 - 14 1 251 6
17. BALI - - - - - - -


26. GORONTALO - - - - - - -
31. MALUKU - - - - - - -
32. MALUKU UTARA - - - - - - -
33. PAPUA - - - - - - -
34. PAPUA BARAT - - - - - - -
INDONESIA 10 4 - 14 1 251 6

47
Tabel 3.24 Volume dan Nilai Ekspor-Impor Pala Menurut Negara Tujuan dan Asal Tahun 2018
Table Nutmeg Volume and Value of Export -Import by Destination and Producing Countries, 2018
Kode HS Ekspor / Export Impor / Import

No. HS Code
Volume / Nilai / Value Negara Asal / Volume / Nilai / Value
Negara Tujuan / Destinaton
Volume (Kg) ( $ US) Origin Volume (Kg) ( $ US)
1 HS : 09081100 JAPAN 285.676 3.046.609 JAPAN 1.600 21.467

Biji pala, tidak dihancurkan HONG KONG 11.892 50.497 MALAYSIA 14.000 58.800
atau tidak ditumbuk / KOREA, REPUBLIC 59.254 590.233 INDONESIA 6.200 33.219
Nutmeg, neither TAIWAN 6.051 28.699 YEMEN - -
crushed nor ground CHINA 30.009 296.016 EGYPT 7.040 20.205
THAILAND 63.500 357.653 AUSTRALIA - -
SINGAPORE 157.406 1.045.538 NETHERLANDS - -
PHILIPPINES 52.800 184.440 BELGIUM - -
MALAYSIA 264.068 443.473 ITALY 19.000 54.774
MYANMAR 14.100 26.350
NEPAL 4.000 14.298
VIET NAM 8.879.385 24.202.489
INDIA 256.754 1.314.004
PAKISTAN 345.521 1.054.091
BANGLADESH 11.000 58.140
IRAQ 86.625 287.188
IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) 39.000 242.704
SAUDI ARABIA 1.000 2.000
ISRAEL 23.350 124.399
JORDAN 10.032 59.088
LEBANON
YEMEN 21.805 70.979
SYRIA ARAB REP 15.975 61.229
TURKEY
UNITED ARAB EMIRATES 211.463 1.198.450
BAHRAIN 1.800 5.432
EGYPT 32.010 111.172
MOROCCO 65.000 375.944
SUDAN
TANZANIA, UNIT
NIGERIA 9.850 4.038
SOUTH AFRICA 1.000 5.300
MAURITIUS 3.118 15.527
AUSTRALIA 7.010 55.995
NEW ZEALAND 100 1.450
EAST TIMOR 1.120 262
UNITED STATES 561.314 3.053.230
CANADA 119.748 591.669
MEXICO 16.000 110.800
NICARAGUA 1.000 7.420
CHILE 16.000 70.801
ARGENTINA 81.500 421.627
BRAZIL 154.000 907.275
COLOMBIA 12.000 84.793
URUGUAY 16.000 81.651
PARAGUAY 2.000 15.000
PERU 12.000 87.084
DOMINICAN REPUBLIC 36.550 132.883
COSTA RICA 1.500 5.175
UNITED KINGDOM 9.000 102.670
NETHERLANDS 356.542 2.911.021
FRANCE 14.705 142.552
GERMANY, FED. 776.900 5.787.138
BELGIUM 13.058 128.883
SWITZERLAND 1 2
ITALY 315.286 1.815.320
SPAIN 78.750 540.503
ROMANIA 31.875 121.079
UKRAINE 10.200 35.454
LATVIA 12.000 89.506
SLOVAKIA
RUSSIA FEDERATION 90.650 354.478
Jumlah / Total 13.710.253 52.931.701 Jumlah / Total 47.840 188.465
48
No. HS Code
2 HS : 09081200 JAPAN 141.437 1.557.053 JAPAN 723 7.467

Biji pala, dihancurkan HONG KONG 2.273 20.491 VIETNAM 410.000 1.267.600
atau ditumbuk / KOREA, REPUBLIC 7.500 73.350 INDONESIA 80.617 761.456
Nutmeg, crushed TAIWAN 83 73 AUSTRALIA 301 9.342
or ground CHINA 35.114 797.464 NETHERLANDS 60 1.368
SINGAPORE 1.301 31.316
MALAYSIA 17.038 180.927
VIET NAM 101.150 175.513
INDIA 153.908 633.849
IRAQ 27 720
TURKEY 12.850 96.565
UNITED ARAB EMIRATES 1.500 16.300
EGYPT 11.000 54.176
SOUTH AFRICA - -
MAURITIUS 24 450
AUSTRALIA 46.500 249.088
NEW ZEALAND - -
NEW CALEDONIA 16 90
EAST TIMOR 255 95
UNITED STATES 603.161 3.953.561
CANADA 20.505 130.569
MEXICO 180 11.520
ARGENTINA 8.000 24.536
BRAZIL 63.380 157.456
NETHERLANDS 390.126 2.740.061
FRANCE 121.000 1.385.146
GERMANY, FED. 405.215 2.956.114
BELGIUM 204.650 1.415.120
DENMARK 15.500 111.934
ITALY 279.415 1.771.015
SPAIN 122.540 828.783
PORTUGAL - -
POLAND 5.000 43.559
KAZAKHSTAN - -
UKRAINE - -
LITHUANIA - -
ESTONIA 6.500 47.270
SLOVAKIA - -
SLOVENIA - -
RUSSIA FEDERATION 28.450 79.300
Jumlah / Total 2.943.398 20.488.995 Jumlah / Total 491.701 2.047.233
3 HS : 09082100 JAPAN 40.220 606.047 INDONESIA 145 1.845

Bunga pala (fuli) HONG KONG 100 918
tidak dihancurkan THAILAND 25.150 272.005
atau tidak ditumbuk / SINGAPORE 13.640 109.911
Mace, neither crushed PHILIPPINES 500 8.474
nor ground MALAYSIA 10.455 131.382
MYANMAR 12.900 41.550
VIET NAM 82.545 531.423
INDIA 1.601.127 20.161.643
PAKISTAN 365.592 2.578.698
BANGLADESH 266.510 1.587.071
IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF) 2.000 18.200
ISRAEL 200 2.856
TURKEY - -
UNITED ARAB EM 9.810 142.680
EGYPT 2.000 19.141
MOROCCO 89.092 847.921
TANZANIA, UNIT - -
MAURITIUS 30 949
EAST TIMOR - -
UNITED STATES 57.231 609.961
CANADA 2.000 28.680
BRAZIL - -
UNITED KINGDO - -
NETHERLANDS 95.785 987.422
GERMANY, FED. 75.930 931.090
49
No. HS Code
BELGIUM 200 2.735
ITALY 5.630 65.275
SPAIN 5.000 52.718
ROMANIA 3.000 29.550
LATVIA 50 673
Jumlah / Total 2.769.400 29.793.673 Jumlah / Total 145 1.845
4 HS : 09082200 JAPAN 6.000 107.384

Bunga pala (fuli) HONG KONG 1.980 13.854
dihancurkan atau ditumbuk/ KOREA REPUBLIC 105 1.685
Mace, crushed or CHINA 7 11
ground MALAYSIA 8.900 75.550
VIET NAM 129.000 1.473.155
INDIA 75.066 746.814
PAKISTAN 3.899 6.914
UNITED ARAB EMIRATES 2.000 10.796
MOROCCO 2.000 16.800
AUSTRALIA 1.500 17.829
NEW ZEALAND - -
UNITED STATES 42.210 466.640
CANADA 10.500 126.470
NETHERLANDS 266.220 2.991.992
FRANCE 4.000 39.786
GERMANY, FED. 150.510 1.512.978
BELGIUM 22.475 225.737
DENMARK 5.500 52.648
ITALY 8.500 90.491
SPAIN 14.020 144.044
ROMANIA 2.000 18.500
ESTONIA 2.000 19.060
SLOVAKIA - -
RUSSIA FEDERATION - -
Jumlah / Total 783.942 8.469.594 Jumlah / Total - -

Jumlah / Total 20.206.993 111.683.963 539.686 2.237.543
Sumber/Source : DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Badan Pusat Statistik / Central Bureau of Statistics Directorate General of Estate Crops
50
Tabel 3.25 Perkembangan Harga Bulanan Komoditi Pala Di Pasar Domestik dan Dunia Tahun 2018
Table Nutmeg Annually Average Price Series In Domestic and International Market, 2018
N0 KOMODITI UNIT Jan Peb Mar Aprl Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
A. DOMESTIK
1. BIJI PALA Rp/Kg 46.647 46.569 50.939 52.583 53.629 52.305 57.333 60.233 58.875 58.792 66.208 66.042
B. DUNIA
1. NUTMEG US$ / Kg 10,18 9,66 10,48 10,48 9,49 8,72 11,51 11,47 11,96 12,49 12,31 12,57
SUMBER / Source : Direktorat PPHP

Data Rata- Rata Provinsi
Direktorat Jenderal Perkebunan

Directorate General of Estate
51
52

Buku Pala 2018-2020

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Pala 2018-2020

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

STATISTIK PERKEBUNAN INDONESIA

Tree Crop Estate Statistics Of Indonesia

Penyunting / Senior Editors :

Staf Penyunting / Editorial Staffs :

Diterbitkan oleh / Published by

Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan

Jakarta, Desember 2019

Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc

Jakarta, December 2019

Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc

KATA PENGANTAR / PREFACE...................................................................................... i

DAFTAR ISI / CONTENTS ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL / LIST OF TABLES ................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR / LIST OF FIGURES........................................................................... x

ISTILAH DAN DEFINISI ............................................................................................... 1

II. PEMBAHASAN ............................................................................................... 7

III. DATA STATISTIK .......................................................................................... 19

Tabel 2.1. Produksi Pala di Provinsi Sentra Tahun 2015-2020 .................................. 11

Tabel 2.2. Cakupan Kode HS Komoditas Pala ......................................................... 13

Area and Nutmeg Production by Farming Category, 1975 – 2020 .............. 20

Export - Import Volume and Value of Nutmeg, 1969 – 2018 ..................... 21

Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2018 .. 22

Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2019*) .. 23

Area and Nutmeg production by Province and Farming Category, 2020**) 24

Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category,

Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category,

Mature Area and Nutmeg Production by Province and Farming Category,

Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private

Area and Nutmeg Production of mallholder, Government and Private

Area and Nutmeg Production of Smallholder, Government and Private

Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop

Nutmeg Area and Production of Smallholders by District and Tree Crop

Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop

Area and Nutmeg Production of Smallholder by Province and Tree Crop

Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree

Area and Nutmeg Production of Government Estate by District and Tree

Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree

Area and Nutmeg Production of Government Estate by Province and Tree

Export - Import Volume and Value of Nutmeg by Destination and Origin

Monthly Average Price Trend of Nutmeg In Domestic, 2018 ..................... 51

Gambar 2.6. Laju Pertumbuhan Produktivitas Pala Indonesia Tahun 2014-2020........ 12

Gambar 2.7. Perkembangan Ekspor-Impor Pala Indonesia Tahun 2014-2018 ........... 13

Untuk menyamakan persepsi mengenai istilah dan definisi yang

o Pala (Myristica Fragan Houtt ) adalah tanaman keras yang terdiri

o Tanaman Perkebunan adalah tanaman semusim atau tanaman

o Perkebunan Rakyat (tidak berbadan hukum) adalah perkebunan

o Perkebunan Besar adalah perkebunan yang diselenggarakan atau

o Tanaman Menghasilkan (TM) adalah tanaman yang sedang

o Tanaman Rusak / Tanaman Tidak Menghasilkan (TR/TTM)

o Luas Areal adalah jumlah total luas lahan yang ditanami

o Produksi adalah banyaknya hasil dari setiap tanaman tahunan

o Produktivitas adalah jumlah total produksi berdasarkan wujud

o Jumlah Petani adalah banyaknya rumahtangga petani pekebun

1.1. Latar Belakang

Pembangunan sub sektor perkebunan sebagai bagian dari pembangunan

Pada Tahun 2018, sub sektor perkebunan merupakan penyumbang

Salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa dari ekspor

Sekitar 99% pala Indonesia dihasilkan oleh perkebunan rakyat yang

Berdasarkan hal tersebut, diperlukan berbagai upaya dan kebijakan oleh

1.2. Ruang Lingkup

Publikasi ini berisi pembahasan singkat yang dilengkapi statistik

Sedangkan untuk data perkebunan besar baik negara maupun swasta