Disusun Oleh :
TIWI WAHYUNINGSIH
NIM. 1926025
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanganan pasca panen terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan
mempunyai maksud agar sayur-sayuran dan buah-buahan sampai di tangan
konsumen dengan kualitas baik dan mengurangi kerusakan atau kehilangan
setelah panen. Secara umum konsumen menginginkan sayur-sayuran dan buah-
buahan diperoleh dalam keadaan segar. Penanganan sayur-sayuran dan buah-
buahan meliputi : aging/curing, degreening, precooling, waxing, sortasi/grading,
pencucian,pengemasan dan perlakuan fumigasi.
Bahan pangan yang akan diolah perlu dilakukan persiapan dan pemeriksaan
terlebih dahulu. Umumnya bahan pangan akan dilakukan inspeksi untuk
mendapatkan bahan dengan kualitas terbaik serta menghasilkan produk yang
berkualitas. Sebelum memasuki proses pengolahan, bahan pangan perlu dilakukan
pembersihan, sortasi, dan grading untuk mengurangi kerugian dan kegagalan
produksi serta menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu. Pembersihan
adalah mengeluarkan/memindahkan benda asing (kotoran) dan bahan-bahan yang
tidak diinginkan dari bahan utama (produk yang diinginkan). Pembersihan
bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoranyang menempel pada bahan
pangan. Kebersihan sangat mempengaruhi kenampakan. Oleh karena itu sebelum
dipasarkan, bahan pangan harus dibersihkan dari kotoran-kotoran dan bagian-
bagian yang tidak diperlukan. Kotoran sering dianggap sebagai sumber
kontaminasi, karena kotoran dapat mengandung mikroorganisme yang dapat
merusak hasil panen. Sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke
dalam berbagai fraksi kualitas berdasarkan karakteristik fisik (kadar air, bentuk,
ukuran, berat jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran), kimia (komposisi bahan,
bau dan rasa ketengikan) dan biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga,
jumlah mikroba dan daya tumbuh khususnya pada bahan pertanian berbentuk
bijian). Grading adalah proses pemilihan bahan berdasarkan permintaan
konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya. Sortasi dan grading berkait erat
dengan tingkat selera konsumen suatu produk atau segmen pasar yang akan dituju
1
dalam pemasaran suatu produk. Terlebih apabila yang akan dituju adalah segmen
pasar tingkat menengah ke atas dan atau segmen pasar luar negeri. Kegiatan
sortasi dan grading sangat menentukan apakah suatu produk laku pasar atau tidak
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sortasi pada komoditi sayur-sayuran?
2. Bagaimana proses grading pada komoditi sayur-sayuran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sortasi pada komoditi sayur-sayuran?
2. Untuk mengetahui grading pada komoditi sayur-sayuran?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sortasi
Sortasi merupakan bagian kegiatan pasca panen yang dilakukan dengan
tujuan memisahkan hasil (pasca) panen yang baik dan yang jelek.
Sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasatkan sifat fisiknya.
Sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang memisahkan produk
berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, baik karena cacat karena
mekanis ataupun cacat karena bekas serangan hama atau penyakit. Pada kegiatan
sortasi, penentuan mutu hasil panen biasanya didasarkan pada kebersihan produk,
ukuran, bobot, warna, bentuk, kematangan, kesegaran, ada atau tidak adanya
serangan atau kerusakan oleh penyakit, adanya kerusakan oleh serangga, dan luka
oleh faktor mekanis.
Sortasi selain dilakukan secara manual dapat pula dengan mesin. Prinsip
sortasi menggunakan mesin mengacu pada sifat-sifat karakteristik Potometrik
(berdasarkan warna dan perubahn transmisi sorter); Aerodinamik dan
Hidrodinamik: (pemisahan berdasarkan densitas atau daya apung secara alami;
Untuk keadaan ini digunakan pada alat sortasi, misal dengan cara menggetarkan
dan mendorong).
1. Pengaruh Sortasi
Apabila tidak dilakukan sortasi maka proses pengeringan dan pengolahan
tidak merata. Misalnya bahan ukuran besar bercampur dengan ukuran kecil
sehingga proses pengeringan dan pengolahan akan lebih cepat bahan berukuran
kecil.
2. Sortasi Produk
3
Jadi sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacam-
macam mutu atas dasar sifat-sifat fisik. Jadi:
1). Sortasi dilakukan dengan prinsip-prinsip pemisahan seperti: Beda berat, beda
bentuk, beda sifat permukaan, beda bobot jenis, beda warna dan beda
kematangan/ kemasakan.
2). Sortasi biasanya dilakukan berdasarkan standard mutu yang ditetapkan baik
untuk pasar lokal dalam negeri maupun manca negara. Maka sortasi adalah
pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai fraksi mutu
berdasarkan karakteristik: Fisik (kadar air, bentuk, ukuran, bobot jenis, tekstur,
warna, benda asing/kotoran); Kimia (komposisi bahan, bau dan rasa tengik) dan
Biologis (jenis dan jumlah kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba dan daya
tumbuh khususnya pada bahan pertanian berbentuk bijian).
Berkenaan dengan sortasi dibedakan atas dua macam proses, yaitu: sortasi basah
dan sortasi kering.
Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk
memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan
simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka
bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah
rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah
merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan
tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat.
Sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman
yang tidak diinginkan dan kotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia
kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik.
b. Tujuan Sortasi:
4
2) Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat.
3) Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat kesalahan
panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asing yang mencemari
tanaman obat.
Bahan yang dapat disortir adalah semua simplisia: baik berupa daun, batang,
rimpang, korteks, buah, akar, biji maupun bunga.
Apakah yang dimaksud dengan simplisia? Simplisia adalah bentuk jamak dari
simpleks yang berasal dari kata simple (berarti satu atau sederhana).
Pengelolaan simplisia untuk obat-obatan dari tanaman alami adalah sebagai
berikut: 1. Pengeringan; 2. Pengawetan; 3. Wadah; 4. Suhu penyimpanan.
Berikut adalah beberapa contoh batasan penyortiran terhadap beberapa simplisia
obat dari tanaman:
1) Simplisia daun, yang diambil adalah daun yang berwarna hijau muda sampai
tua. Yangdibuang adalah daun yang berwarna kuning atau kecoklatan.
2) Simplisia bunga, misal pada simplisia bunga Srigading, yang dibuang adalah
tangkai bunga dan daun yang terikut saat panen.
5
3. Tujuan sortasi dan grading
4. Cara-cara sortasi
B. Grading
Grading adalah mengelompokkan produk (sayuran, biji-bijian dan buah)
berdasarkan ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan
(kematangan). Grading yang dilakukan pada saat pasca panen, bertujuan untuk
memisahkan hasil panen berdasarkan ukuran. Grading-pun bisa dilakukan
6
bersamaan dengan penyortiran atau dilakukan secara terpisah.
Jadi Grading merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan mutu
produk. Grading, misalnya memisahkan yang tua dan muda, karena pengeringan
akan lebih cepat kering, bahan yang tua karena berhubungan dengan sifat
fisiologis dan morfologis bahan yaitu pori –pori bahan yang lebih besar dan sifat
jaringan bahan yang tua lebih renggang sehingga mempermudah kehilangan air
dari jaringan bahan pangan.
Grading dalam posesnya bila dilakukan dengan alat bantu grading, akan
memberikan hasil yang akurat. Alat bantu itu seperti: alat pengukur warna atau
ukuran (diameter).
7
dalam memberikan hasil yang akurat seperti alat pengukur warna atau ukuran
buah apel.
Parameter atribut mutu pada buah, seperti warna dan ukuran. Untuk
memperolehnya dapat menggunakan alat bantu sebagai pembanding atau alat
koreksi dari inspector dalam melakukan tugasnya. Kemampuan inspektor
melakukan tugasnya dengan baik dan benar dalam menentukan grade suatu
produk atau sistem grading secara umum dengan bantuan alat yang minimal
sangat penting karena akan menentukan kecepatan dalam melaksanakan tugas.
Grading adalah mengelompokkan produk buah atau sayuran tersebut berdasarkan
ukuran (besar, kecil dan sedang) serta tingkat kemasakan. Grading dilakukan pada
saat panen.
8
Sortasi maupun grading merupakan serangkaian langkah yang perlu
dilakukan dalam penanganan pasca panen yang bertujuan menjaga produk
pertanian agar tidak cepat rusak serta untuk meningkatkan harga jual ke
konsumen.
Pada produk (hasil) pertanian, sortasi juga dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan
produk, apakah karena cacat mekanis ataupun cacat bekas serangan hama atau
penyakit.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sortasi dan grading merupakan kegiatan utama dalam usaha
penanganan pasca
panen hasil pertanian, baik dalam keadaan segar maupun dalam keadaan ya
ng
lain. Hal ini dikarenakan sortasi dan grading merupakan kegiatan awal dala
m penanganan bahan yang akan menentukan keberhailan proses penanganan
selanjutnya. Dalam materi ini akan dibahas pengertian dan tujuan sortasi da
n
grading bahan; standar mutu bahan hasil sortasi dan grading; dan prinsip d
an teknik-
teknik sortasi dan grading bahan, serta peralatan sortasi dan grading bahan
sesuai dengan standar yang berlaku atau standar ko nsumen.Coba Anda perhatikan
tengkulak atau pedagang pengumpul bahan hasil pertanian (buah, sayur atau ikan)
di pasar. Sebelum mereka menjual dagangannya, apa saja
yang mereka lakukan? Bila Anda perhatikan dengan seksama, pasti Anda ak
an melihat kegiatan memisahkan bahan hasil pertanian itu baik untuk tujuan
mengumpulkan bahan yang sama jenisnya atau mengelompokkan bahan
berdasarkan kriteria tertentu, seperti warna, ukuran, berat dan lain-lain.
B. Saran
Sayuran hasil panen seharusnya diawasi dan dijaga sejak pascapanen
hingga distribusi ke tangan konsumen untuk meminimalisir dan menghindari
kerusakan yang terjadi pada sayuran. Pembersihan hendaknya dilakukan dengan
metode yang sesuai dan efektik seseuai keadaan dan spesifikasi bahan atau
mengkombinasikan metode manual dan mekanik sehingga rendemen yang
didapat lebih sedkit,lebih efisiensi waktu,dan mendapatkan hasil yang lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12