PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
2. dapat membandingkan produk pangan yang diawetkan dengan natrium benzoat dan
tanpa bahan pengawet pada produk pangan selai buah.
Ada beberapa cara atau teknologi yang dapat digunakan untuk mengawetkan
bahan pangan, salah satunya yaitu mengawetkan dengan menambahkan bahan pengawet
sintetis. Pengawet dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, dan
penguraian lain terhadap produk pangan yang disebabkan oleh mikroba sehingga masa
simpannya menjadi lama.
Pengawet yang digunakan untuk suatu produk pangan harus bersifat efektif,
artinya pengawet tersebut dapat bekerja menghambat atau mematikan mikroba.
Penggunaan pengawet dalam produk pangan, selain mempertimbangkan keefektifan
pengawet juga harus memperhatikan jenis pangan yang diawetkan. Ada beberapa jenis
pengawet sintetis antara lain natrium benzoat, asam sorbat, asam propionate, ester PHB,
asam asetat, sulfit, dietil pirokarbonat, etilen oksida, propilen oksida, nitrit, nitrat,
antibiotik dan lain-lain.
Natrium Benzoat dengan rumus kimia NaC7H5O2 natrium benzoate dapat menahan
bakteri dan jamur dalam kondisi asam. Digunakan untuk mengawetkan makananyang
bersifat asam seperti minuman berkarbonasi, jus, selai buah, dll.
BAB II
METODE PRATIKUM
Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 09 Januari 2020, pukul 09.00 WIT – 11.00
WIT. Di Laboratorum Teknologi Hasil Prertanian.
Bahan : Buah pisang tongkah langit, air, gula, asam sitrat, dan natrium benzoat.
Buah pisang dicuci dengan air yang mengalir, kemudian dipisahkan daging buah
dan kulitnya. Daging buah pisang ditibang dan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu memudahkan
prosess penghancuran. Kemudian daging buah dihancurkan menggunakan blender sehingga
didapatkan bubur buah pisang.
2. Pembuatan Selai
1. Gula 80 g Pemasakan
2. CMC 2 g
3. Natrium benzoat 1 g
Selai
b. selai tanpa penambahan pengawet natrium benzoat
1. Gula 80 g Pemasakan
2. CMC 2 g
Selai
E. Pengujian
Selai buah yang menggunakan pengawet natrium benzoat dan tanpa bahan pengawet disimpan
pada suhu ruang dan diamati perubahannya secara sensori (warna, rasa, tekstur, dan aroma)
selama penyimpanan 6 dan 10 hari.
BAB III
Pada percobaan ini menggunakan bahan pisang tongka langit yang telah dihancurkan
(pure) yang akan diberikan 2 perlakuan dimana masing-masing selai ditimbang beratnya
sama yaitu 200 g. Pure pisang yang pertama tidak ditambahkan denga natrium benzoate
dan untuk perlakuan yang kedua ditambahkan dengan natrium benzoate. Setelah 6 hari
selai pisang tongka langit yang tidak ditambahkan dengan natrium benzoate ditumbuhi
jamur sedangkan untuk selai pisang tongka langit yang ditambahkan dengan natrium
benzoate tidak ditumbuhi jamur.
Untuk hari ke-10 pengamatan hasil yang didapatkan sama dengan pengamatan yang
dilakukan pada hari ke-6 dimana selai pisang yang tidak ditambahkan dengan natrium
benzoate terdapat banyak jamur sedangkan untuk selai pisang yang diberikan tambahan
natrium benzoate tidak ditumbuhi jamur. Hal dapat membuktikan bahwa natrium
benzoate dapat menghambat pertumbuhan jamur pada selai.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Penutup