(Jenang Dodol)
OLEH :
KELAS : B2
KELOMPOK :3
NAMA : 1. SEPTA YOSUA (1822060072)
2. SYARINA (1822060078)
3. WIDYA FEBRIYANTI (1822060081)
4. YULINA (1822060085)
5. NUR FADHILAH SAAD (1822060051)
6. RINDIANI (1822060065)
7. RISNAWATI (1822060069)
8. NIRWANA (1822060047)
9. STEFEN P. MALOLO (1822060075)
10. NURLINDA (1822060058)
11. RAHMANIAR (1822060062)
12. NURHASIAH (1822060054)
Pada pembuatan jenang dodol terjadi proses karamelisasi dan reaksi maillard
yang mengakibatkan timbulnya warna coklat, flavor dan cita rasa khas jenang. Pada
proses pembuatan jenang diperlukan beberapa bahan, salah satunya adalah gula, yang
berfungsi sebagai sumber pemanis maupun pengawet. Bila suatu larutan sukrosa
dipanaskan maka konsentrasinya akan meningkat, demikian juga titik didihnya. Bila
gula yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampui titik
leburnya, misalnya pada suhu 170 oC, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa.
Selain gula, pada jenang juga terdapat beberapa bahan yang mengandung protein
yaitu santan kepala. Pada kondisi suhu tinggi, hal ini dapat mendorong terjadinya
reaksi Maillard antara gula pereduksi dan gugus amina primer (Noer F, 2005).
II.2Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jenang terdiri atas tepung beras
ketan, santan kelapa, gula merah dan essence.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol meliputi tepung beras, tepung
ketan, gula merah atau gula Jawa, gula pasir putih, buah kelapa, dan bahan pengemas
plastik.
Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan dodol adalah wajan, timbangan,
pengaduk, baskom, pisau stainless steel, mesin penepung, loyang, tungku atau
kompor gas, talenan dan pengemas plastik. Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk
analisa kadar air antara lain alat distilasi, gelas ukur, pisau, dan timbangan analitik.
Analisa aktivitas air menggunakan aw meter dan beker glass.
IV. PROSEDUR KERJA
Proses pembuatan dodol secara umum menurut Suriaty (2002) sebagai berikut :
a) Pembuatan santan
Pada proses pembuatan santan, dipilih kelapa yang cukup tua, kelapa diparut
kemudian ditambahkan air, dan diperas untuk menghasilkan santan. Santan
dibagi menjadi 2, untuk melarutkan gula dan mencampur tepung ketan.
b) Pelarutan gula
Gula merah dan gula pasir dilarutkan dalam air mendidih, setelah itu gula
disaring untuk menghilangkan kotoran atau endapan yang ada pada gula.
c) Pencampuran tepung ketan dan santan
Tepung ketan yang akan digunakan dicampur dengan santan, hingga tepung
menjadi adonan seperti bubur.
d) Pemasakan dan pengadukan
Proses pemasakan dilakukan hingga memperoleh adonan yang pekat, tidak
lengket dan kalis. Pada proses pemasakan dilakukan pengadukan secara terus-
menerus, untuk mencegah kerak pada bagian wajan paling bawah.
e) Pendinginan
Proses pendinginan ditempatkan pada loyang-loyang, agar jenang cepat dingin,
setelah dingin, dodol dapat dipotong-potong.
Pada proses pembuatan dodol terjadi proses gelatinisasi, proses
gelatinisasi merupakan proses saat pati mentah dimasukkan dalam air, maka granula
pati akan menyerap air dan menyebabkan granula pati mengembang atau bengkak.
Pembengkakan atau pengembangan yang terjadi pada granula pati menyebabkan
granula pati tidak dapat kembali ke ukuran semula. Bahan penyusun utama pada dodol
adalah pati, baik pati dari tepung ketan dan tepung beras sehingga apabila ditambah
dengan air maka mengalami pembengkakan atau pengembangan ukuran granula pati
yang menyebabkan granula pati tidak kembali ke ukuran semula. Pati adalah polimer
dari satuan-satuan α-D-glukosa terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin.
Amilosa merupakan polimer berbentuk rantai lurus, sedangkan amilopektin memiliki
rantai bercabang. Pada pemanasan serta terdapat air maka pati akan menyerap air dan
menggelembung atau mengalami gelatinisasi yang menentukan kemasakan olahan
makanan. Selain proses gelatinisasi juga terjadi proses retrogradasi, yaitu pada saat
proses pendinginan sehingga mengakibatkan tekstur menjadi lebih kenyal. Retrogradasi
merupakan pengelompokkan molekul atau bagian molekul yang berantai lurus yaitu
amilosa dan berantai cabang yaitu amilopektin. Proses retrogradasi yaitu saat molekul-
molekul amilosanya berikatan kembali satu sama lain serta berikatan dengan cabang
amilopektin, sehingga membentuk mikrokristal. Pada tepung ketan banyak kandungan
amilopektinnya dibandingkan amilosa. Perbandingan amilopektin dan amilosa cukup
berpengaruh, semakin banyak kandungan amilopektinnya maka semakin lengket
(Pamudji Rahardjo, 1999).
Jenang dodol merupakan salah satu makanan tradisional yang termasuk dalam
makanan semi basah yang mempunyai sifat padat dan elastis. Jenang dodol sebagai
makanan semi basah memiliki kandungan air sebesar 15% - 50% dan memiliki
aktivitas air sebesar 0,7 – 0,8 dimana berdasarkan peta Labuza jenang dodol berada
pada Kurva Isoterm Sorpsi Lembab tipe I yaitu untuk bahan yang hanya sedikit
menyerap air sampai aw- nya mencapai sekitar 0,7 – 0,8 seperi yang terlihat pada
gambar diatas.
Kadar air jenang dodol mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena
selama penyimpanan terjadi pelepasan air ke lingkungan sekitarnya. Jika tekanan
parsial uap air pada bahan lebih besar daripada tekanan parsial uap air lingkungan ,
maka bahan akan melepas air ke lingkungan sehingga kadar air bahan menjadi turun.
Aktivitas air berhubungan erat dengan pertumbuhan mikroorganisme, dengan
demikian terdapat hubungan antara aw dan pertumbuhan kapang yang dapat
digunakan sebagai parameter stabilitas penyimpanan bahan pangan. Dalam kondisi
aw rendah dan terhambatnya pertumbuhan kapang, maka umur simpan jenang dodol
dapat lebih lama.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan yang telah dituliskan dalam laporan jenang dodol ini
terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Jenang Dodol merupakan makanan tradisional dengan rasa manis, teksture
kenyal, dan berwarna pekat dan merupakan makanan semi basah yang
rentan terhadap kerusakan selama penyimpanan.
2. Faktor yang berpengaruh terhadap penurunan mutu jenang dodol adalah
perubahan kadar air dalam produk. Aktivitas air (aw) berkaitan erat
dengan kadar air, serta pertumbuhan kapang dan mikroorganisme lainnya
DAFTAR PUSTAKA