sampai – 50 oC) akan mampu menghentikan kegiatan mikroorganisme meskipun belum diketahui secara pasti suhu pada saat bakteri betul betul sudah mati semuanya. Pembekuan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku pangan tersebut . Dengan membekunya sebagian kandungan air bahan atau dengan terbentuknya es sehingga ketersediaan air menurun,maka kegiatan enzim dan jasad renik dapat dihambat atau dihentikan sehingga mempertahankan mutu bahan pangan. Mutu hasil pembekuan masih mendekati bahan segar walaupun tidak dapat dibandingkan dengan mutu hasil pendinginan. Untuk menghentikan kegiatan enzim atau menghambatnya perlu diambil tindakan pencegahan misalnya dengan pembungkusan (untuk mencegah ketengikan) atau glazing (penambahan lapisan es untuk mengindari proses pengeringan atau dihydration)
2. Proses Pembekuan
Antara pembekuan (freezing )dan penyimpanan beku
(frozen storage) terdapat perbedaan : Proses pembekuan yaitu panas yang diambil , diikuti turunnya suhu produk Penyimpanan beku berarti meletakkan produk yang sudah beku di dalam ruangan dengan suhu yang dipertahankan sama dan telah ditentukan sebelumnya (misalnya – 25 oC)
Pada saat panas dipindahkan, diserap atau diambil
(removed) selama proses pembekuan,prosesnya melalui tiga tahap penurunan suhu Tahap pertama : suhu produk diturunkan sampai titik beku (freezing point) yaitu pemindahan sensible heat di atas pembekuan Tahap kedua : kandungan air dalam produk berubah dari keadaan cair ke keadaan padat sedangkan suhunya tetap Tahap ketiga : suhu produk diturunkan sampai titik beku, yang ideal adalah sampai suhu penyimpanan beku (pemindahan sensible heat sampai di bawah) 3. Peranan Waktu Pembekuan
Waktu pembekuan (=freezing time) ditentukan oleh
kecepatan pemindahan panas atau kecepatan pembekuan. Kecepatan pemindahan panas ditentukan oleh produk yang dibekukan dan efisiensi sistem pembekuannya
Kecepatan panas yang bergerak dari pusat produk
kepermukaan ditentukan oleh konduktivitas –thermal produk tersebut. Kecepatan pemindahan dari permukaan ditentukan oleh koefisien pemindahan Pembekuan cepat, kristal es yang terbentuk kecil-kecil tetapi banyak sekali di dalam dan di antara sel-sel daging itu. Bila pembekuannya lambat, kristal-kristal yang terbentuk lebih dahulu akan terus membesar sehingga membentuk beberapa kristal berukuran besar. Kristal – kristal es yang besar dapat merusak atau memecahkan sel daging ikan. Sehingga cairan sel akan keluar dan turut hilang pada saat ikan beku dicairkan akan dimasak. Hilangnya cairan yang mengandung rasa enak ikan itu disebut drip losses. 4. Kecepatan Pembekuan
Kecepatan pembekuan adalah kecepatan
pembentukan es sewaktu bergerak di dalam produk. Semakin dekat ke permukaan produk, maka kecepatan pembekuan semakin besar sebaliknya semakin jauh dari permukaan produk (semakin ke arah pusat produk, maka kecepatannya semakin kecil . Kecepatan pembekuan dapat ditingkatkan dengan cara menurunkan suhu freezer (misalnya dari – 40 oC menjadi – 50 oC) atau mengatur kecepatan tiupan udara dingin. Namun , kedua cara tersebut mempunyai kelemahan. Penggunaan suhu yang rendah akan meningkatkan biaya pembekuan karena harus menggunakan kompressor yang kekuatannya lebih besar. Sedangkan dengan cepatnya tiupan udara dingin akan mempercepat proses pengeringan. Akhirnya dipilih keadaan atau faktor-faktor yang seimbang antara suhu pembekuan, biaya pembekuan dan mutu produk bekunya
5. Kerusakan Produk
Selama pembekuan, secara umum produk akan
mengalami tiga jenis kerusakan (loss} 1. Kerusakan karena aspek mekanis. Hal ini disebabkan oleh produk yang menempel atau terjatuh dari rak atau conveyor (ban berjalan). 2. Kemunduran mutu; 3. Pengeringan (dehydration), yaitu berkurangnya kadar air selama produk dibekukan dan disimpan beku.Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya salju di atas produk beku atau memutihnya permukaan produk beku Pendinginan dan Pembekuan yang cepat dapat mengurangi tingkat pengeringan. Pendinginan yang cepat akan memperkecil kecepatan penguapan dari dalam produk ke udara. Sedangkan pembekuan yang cepat akan meminimalkan (minimize) produk itu menguapkan kandungan airnya
Udara dingin perlu juga didistribusikan secara
efisien agar dapat menyeluruh permukaan produk dengan sistem hembusan atau aliran udara yang efektif 6. Cara-cara Pembekuan
Bentuk/besar ikan, cara pembekuan, dan kecepatan
pembekuan akan turut mempengaruhi mutu, penampilan (appearance) dan biaya pembekuan
Pada pembekuan komersial dikenal dua macam
pembekuan
1.Pembekuan Lambat ( Slow freezing)
2. Pembekuan cepat (quick freezing) Keuntungan Pembekuan Cepat (Quick Freezing) antara lain : 1. Mencegah pembusukan oleh bakteri 2. Mempetinggin produktivitas 3. Di pabrik-pabrik yang besar, memungkinkan penggunaan ban-ban berjalan (conveyor dan peralatan otomatis 4. Memungkinkan pemakaian freezer secara maksimum 5. Bisa menghasilkan produk yang terkemas seragam dan berpenampilan menarik, dan 6. Volume produk menjadi lebih tinggi. a. Pembekuan dengan Sharp freezer
Pembekuan dengan sharp freezer dilakukan dengan
meletakkan ikan-ikan pada rak-rak yang terdiri dari pipa-pipa pendingin (cooling pipe) Bahan pendingin ammoniak, Freon 12 atau brine dingin dialirkan melalui pipa-pipa tersebut. Pemakaian Sharp freezer umumnya hanya terbatas untuk pembekuan ikan-ikan utuh seperti tongkol kecil, ikan sebelah besar, ikan ikan kakap dan kerapu, juga produk-produk yang sudah dikemas seperti udang dan fillet ikan b. Pembekuan dengan blast freezer
Blast freezer merupakan sebuah ruangan atau kamar
atau terowongan (tunnel) . Udara dingin didalamnya disirkulasikan ke sekitar produk yang dibekukan dengan bantuan fan (kipas). Udara menjadi dingin, setelah lebih dahulu melewati evaporator. Kecepatan udara paling efektif sebesar 1.200 fpm (feet per minute) Blast freezer biasanya dipakai untuk membekukan ikan /makanan dalam kemasan besar yang tebalnya lebih dari 10-15 cm. Jenis freezer ini sering Salah satu kelemahan cara pembekuan ini adalah terjadinya proses pengeringan produ, apalagi bila tidak dibungkus (dikeams) seperti halnya ikan utuh, kecepatan udara cukup besar.
Jenis freezer ini praktis penggunaannya, sebab bisa
dipakai untuk membekukan produk yang berbeda besar, ukuran dan jenisnya dalam waktu yang bersamaan. c. Pembekuan dengan contact plate freezer
Pada pembekuan cara ini produk dijepit di antara
dua plat atau lempengan logam yang di dalamnya dialiri bahan pendingin. Plate freezer sangat cocok untuk membekukan produk yang dikemas dalam kotak kotak persegi dengan berat 5 lb dan 10 lb atau dengan ketebalan 10 -15 cm . Produk-produk perikanan yang sering dibekukan dengan jenis freezer ini adalah fillet, steak, udang, fish stick, fish block, dan simping (scallop) dalam bentuk blok. Pembekuan plate freezer berjalan dengan cepat (1,5 – 3 jam) dan efisien, khsusunya untuk produk-produk yang dikemas. Satu unit plate freezer terdiri dari beberapa plat yang bersusun, dikenal dengan nama multiplate contact freezer. Begitu freezer penuh dengan produk,maka plate plate diturunkan. Naik turunnya plat diatur secara hydrolis. Bahan pendingin (cair) dialirkan ke dalam plate yang berfungsi sebagai evaporator d. Pembekuan Immersion freezing (brine freezing)
Jenis freezer ini khusus digunakan untuk pembekuan
ikan-ikan utuh seperti tongkol besar,(tuna) udang dengan kepala, ikan sebelah. Cara pembekuannya yaitu dengan mencelupkan ikan ke dalam larutan garam (NaCl) bersuhu – 17 oC. Atau dengan menyemprot ikan memakai brine dingin itu. Ikan yang hendak dicelup ditaruh dalam keranjang atau peti. Sedangkan larutan garam dtampung dalam tangki pembekuan yang didingnya dilingkari pipa –pipa pendingin yang berfungsi sebagai evaporator. Apabila bahan pendinginnya ammonia, maka pipa- pipa ini disebut direct expansion ammonia coils
Pembekuan dengan penyemprotan (spray freezing)
sering dipakai untuk membekukan ikan lemuru atau kembung .Produk ini dikemas dalam peti dan ditaruh di atas konveyor. Di atas peti –peti yang berjalan itu diletakkan tangki yang dasarnya berlubang-lubang untuk menyemprotkan brine dingin. Sisa brine dingin ditampung kemudian disalurkan ke cooling coil. Setelah dingi kembali , brine dipompa ke tangki untuk disemprotkan kembali Salah satu kelemahan brine freezer adalah penyerapan garam dalam daging kaang-kadang memperpendek shelf life atau menimbulkan bau kurang enak (off flavour).
e. Pembekuan dengan IQF
Pembekuan dengan IQF (Individual Quick Frozen) Freezer
bertujuan agar tiap potong ikan atau udang menjadi beku tanpa menempel satu sama lain. Supaya produknya tidak menempel pada conveyor, biasanya tiap potong produk itu sudah dibungkus lebih dahulu. Untuk mengoptimunkan penggunaan ruangan dan proses pengolahan, jenis IQF Freezer yang biasa adalah IQF Spiral Freezer. Ini dapat digunakan untuk membekukan berbagai bentuk olahan makanan termasuk makanan cair seperti soup dan jelly. Proses pembekuannya berjalan cepat karena sambil bergerak di dalam ruangan tertutup berinsulasi, produk disemprot dengan udara dingin secara terus menerus.
Olahan ikan atau jenis makanan lain masuk ke dalam
freezer dengan conveyor pada suhu 5-10 oC dan keluar dalam keadaan beku dengan suhu – 18 oC sampai -20 o C, waktu pembekuan 20 menit sampai 45 menit f. Pembekuan dengan Fluidized bed Freezer
Jenis freezer ini menggunakan udara untuk
memindahkan panas dan transportasi. Produk yang dibekukan bergerak alas udara dingin yang secara sempurna menyelimuti produknya secara efisien.
Waktu pembekuan biasanya hanya 5 – 20 menit dan
kapasitas pembekuan antara 500-1000 kg/jam g. Pembekuan dengan Belt Freezer
Belt freezer adalah jenis freezer yang dikembangkan
dari blast freezer. Rak-rak blast freezer diganti dengan konveyor di dalam satu ruangan seperti satu terowongan. Dan Sehingga aliran udara dingin yang dihembuskan oleh kipas angin dapat diatur. Model yang lebih maju menggunakan aliran udara vertikal sehingga dapat melewati lapisan –lapisan produk dan mengenai seluruh permukaannya. Kecepatan pembekuan dengan freezer jenis ini adalah 10 – 60 menit dengan kapasitas 1-2 ton /jam
h. Pembekuan dengan Bahan Cryogenic
Crygenic freezer adalah jenis freezer yang
menggunakan CO2 dan N2 cair. Konsepnya berbeda dengan jenis freezer yang lainnya karena tidak dihubungkan dengan mesin refrigerasi (refrigeration plant) Dalam sistem ini kelebihan medium pendingin tidak dapat disirkulasikan dan terbuang begitu saja sehingga secara ekonomis memperbesar biaya operasional, cara kerjanya adalah dengan menyemprotkan CO2 dan N2 cair ke atas produk yang dibekukan dan bergerak ke depan keluar dari freezer
Jenis Freezer ini dapat menghasilkan suhu yang sangat
rendah, yaitu – 78 oC untuk CO2 cair dan -196 oC untuk N2 cair. Karena biaya operasionalnya mahal, produk-produk yang cocok untuk dibekukan dengan jenis cryogenic jfreezer adalah yang mudah rusak (repuh) atau yang harga jualnya mahal., waktu pembekuannya harus diatur dengan 7. Pembekuan Ikan di Laut
Adanya kapal pabrik ( factory ship) yang dilengkapi
alat-alat penangkapan, pengolahan, termasuk pemanfaatan sisa sisa pengolahan menjadi tepung ikan (fish meal)
Dalam bnetuk yang lebih kecil , kapal-kapal
penangkap udang (100 – 300 ton ) juga mampu membekukan udang di laut. Kelebihan pelaksanaan pembekuan di laut adalah kesegaran produk beku yang dihasilkan. Karena ikan segera dibekukan a. Pembekuan ikan-ikan kecil
kan-ikan kecil biasanya selalu disusun dalam pan dibekukan m
llok-blok ikan beku (frozen-fish block) Sebelum disusun , an isi perutnya di buang tetapi ada pula yang tetap utuh an yang telah penuh dimasukkan ke dalam freezer sesudah d ish block) atau kadang-kadang tanpa air (dry process) etelah beku,pan dikeluarkan dari freezer lalu dicelupkan b ali di dalam air dingin dengan suhu antara 1 C – 5 Co o
mendapatkan lapisan es yang cukup (glazing). Tujuannya
upaya tidak terjadi pengeringan (dehydration) yang berlebihan lok-blok udang/ikan tersebut kemudian dikemas dan disimpan b. Pewmbekuan ikan-ikan besar