DENGAN SUHU
RENDAH
Kelompok 3 :
1. M Aditya Regisyah P (061530401028)
2. Ria Wahyuni Kartika (06153041035)
*Pengolahan dengan Suhu Rendah
*Setiap jaringan-jaringan hidup seperti bahan hasil
pertanian mempunyai suhu optimum untuk
berlangsungnya proses metabolisme secara normal.
Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap penurunan
suhu 10oC (18oF) akan mengurangi laju reaksi kerusakan
bahan pangan setengah kalinya atau laju metabolisme
akan berkurang setengahnya. Sebaliknya, laju reaksi ini
dalam batasan kisaran suhu fisiologis meningkat
meningkat secara eksponensial dengan peningkatan suhu.
Vant Hoff seorang ahli kimia Belanda menjelaskan
bahwa, laju reaksi kimia kurang lebih dua kali untuk
setiap kenakan suhu 10oC (18oF)
*Istilah Istilah :
Dalam praktek pengawetan bahan pangan dengan
penggunaan suhu rendah banyak digunakan istilah-
istilah sebagai berikut :
*Pendinginan ringan (cooling), jika digunakan suhu
diantara 6-15oC atau dibawah suhu kamar.
*Pendinginan sedang (chilling), jika digunakan suhu
anatar 0-6oC, yang seiring disebut dengan
refrigerasi.
*Pendinginan berat (deep chilling), jika digunakan
suhu antara titik beku bahan sampai 0oC.
*Pembekuan (freezing), jika digunakan suhu dibawah
titik beku bahan.
*Pembekuan berat (deep refrigeration), jika
Cara cara Pengawetan
dengan Suhu Rendah
Pendinginan Pembekuan
*Pendinginan
* Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan pada suhu di atas titik beku
(di atas 0 C), Pendinginan biasanya dapat memperpanjang masa simpan
bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu
* Bahan pangan dapat didinginkan dengan beberapa metode pendinginan, yaitu
menggunakan: udara dingin (pendinginan ruang dan pendinginan dengan
hembusan udara), air dingin (hydrocooling), kontak langsung dengan es, dan
penguapan air dari bahan (pendinginan evaporatif dan pendinginan vakum).
Kemungkinan cara pendinginan paling umum adalah pendinginan ruang
dimana bahan segar dalam kotak, peti atau kemasan lain diperlakukan
dengan udara dingin dalam gudang dingin normal. Laju pendinginan dengan
udara dingin dapat dengan nyata ditingkatkan bila permukaan transfer panen
diperbesar dari luas kemasan sampai permukaan total bahan segar. Dengan
menekan udara melalui kemasan dan sekeliling masing-masing bahan segar,
pendinginan dengan udara bertekan dapat mendinginkan bahan tersebut
dalam kurang lebih 1/4-1/10-nya lama waktu yang dibutuhkan untuk
pendinginan ruang.
Mekanisme terjadi kerusakan dingin antara lain:
c. Evaporator
Pada banyak sistem pendinginan, refrigeran akan menguap di evaporator dan
mendinginkan fluida yang melalui evaporator. Evaporator ini disebut sebagai
direct-expansion evaporator. Berdasarkan zat yang didinginkan, evaporator
dibedakan menjadi evaporator pendingin udara dan pendingin cairan.
Berdasarkan konstruksinya, evaporator pendingin udara dibedakan menjadi
plat, bare tube, dan finned evaporator. Evaporator plat biasa digunakan pada
kulkas rumah. Evaporator pendingin udara ini umumnya digunakan untuk
sistem pengkondisian udara (AC). Evaporator pendingin cairan umumnya
digunakan untuk mendinginkan air, susu, jus, dan kegunaan industri lainnya.
Jenis evaporator yang sering digunakan adalah evaporator bare-tube karena
proses pengambilan panas terjadi langsung dari bahan ke ferigeran. Terdapat
bebrapa tipe evaporator yang sering digunakan, seperti pipa ganda, Baudelot
cooler, tipe tank, shell and coil cooler dan shell and tube cooler.
*Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendinginan
Suhu
Kelembaban
Umumnya RH dalam pendinginan sekitar 80 95 %. Sayur-sayuran
disimpan dalam pendinginan dengan RH 90 95 %