nurlailatahir@rocketmail.com
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the nutrition of the fish sausage and the
acceptation of the panellist of the functional fish sausage. This research was done by two
steps which the first step is hedonic test and the second step is chemistry analysis. The
data analysis used Completely Randomized Design and analysis of variances (ANOVA)
which was tested with least significant different test (BNT) in 5% extent. The Result of
research shows that the best of water levels treatment of A3B1 (600gr of fish meat + 5gr of
moringa flour) is 62.77%, protein levels of A3B1 (600gr fish meat + 5gr moringa flour) is
27%, fat levels A1B0 (200gr of fish meat + without moringa flour) is 2.22%.
Keywords: product development, functional sausage, Spanish mackerel fish,
moringa leaves flour
secara objektif (Soekarno 1995 dalam dilakukan dengan cara penentuan tingkat
Purwanto, 2001). kusukaan rasa secara sensorik
Pengamatan terhadap aroma berdasarkan sensasi rasa dalam mulut
sosis dilakukan dengan cara penentuan ketika dicicipi menggunaan indera
tingkat kesukaan aroma secara sensorik pengecap.
dengan indera pembau. Dari hasil Hasil pengujian hedonik oleh 25
pengujian hedonik oleh 25 panelis panelis diperoleh rataan terhadap rasa
diperoleh rataan terhadap aroma sosis sosis berkisar antara 3.12 sampai 4.04,
berkisar antara 3.12 sampai 4.20, skor skor tersebut menunjukkan bahwa
tersebut menunjukkan bahwa kesukaan kesukaan panelis terhadap aroma sosis
panelis terhadap aroma sosis diantara di antara suka sampai sangat suka. Skor
suka sampai sangat suka. Skor organoleptik terhadap aroma tertinggi
organoleptik terhadap aroma tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan
diperoleh pada kombinasi perlakuan A1B1 yaitu formulasi 200 g daging ikan
A1B1 yaitu formulasi 200 g daging ikan dan penambahan 5 g tepung kelor,
dan penambahan 5 g tepung kelor, sedangkan skor organoleptik rasa
sedangkan skor organoleptik aroma terendah diperoleh pada kombinasi
terendah diperoleh pada kombinasi perlakuan A1B3 yaitu formulasi 200 g
perlakuan A3B0 yaitu formulasi 600 g daging ikan dan 15 g tepung kelor.
daging ikan dan 0 g tepung kelor. Hasil Skor uji organoleptik rasa sosis
tersebut berarti aroma sosis disukai dan cendrung menurun dengan semakin
tidak dijumpai panelis yang menyatakan bertambahnya penggunaan tepung kelor,
penolakan terhadap aroma produk artinya panelis lebih menyukai rasa sosis
(rekapitulasi tingkat kesukaan panelis yang penambahan tepung kelor yang
terlampir). lebih sedikit.Semakin tinggi penambahan
Tingginya tingkat kesukaan aroma tepung kelor pada sosis maka semakin
terhadap sosis dengan kombinasi rendah pula tingkat kesukaan rasa
perlakuan A1B1 disebabkan oleh terhadap sosis. Dita aulia (2015)
rendahnya konsentrasi tepung kelor mengemukakan bahwa Semakin tinggi
yang digunakan. Penggunaan tepung penambahan tepung daun kelor pada
kelor yang terlalu banyak akan suatu bahan makanan maka akan
menurunkan tingkat kesukaan panelis menghasilkan rasa pahit dan warna hijau
terhadap aroma karena memiliki aroma yang dihasilkan membuat perbedaan
khas daun kelor yang berlebihan yang terlihat jelas.
dibandingkan dengan bahan utama.
Tekstur
Rasa
Aspek yang dinilai pada kriteria
Cita rasa merupakan salah satu tekstur adalah kasar serta halusnya
sifat sensori yang penting dalam produk yang dihasilkan. Kemampuan
penerimaan suatu produk pangan. Selain protein untuk menyerap dan menahan air
aroma, pengujian tingkat kesukaan juga mempunyai peranan penting dalam
dilakukan terhadap sosis daging ikan pembentukan tekstur suatu produk
dengan penambahan tepung kelor yaitu pangan Menurut Lawrie (1995), kesan
karakteristik yang meliputi rasa. terhadap tekstur melibatkan tiga aspek,
Pengamatan terhadap rasa sosis yaitu mudah tidaknya gigi berpenetrasi
Nurlaila , Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 105-113 109
70
60
tidak dijumpai panelis yang menyatakan 50
40
penolakan terhadap tekstur produk. 30
Tingginya tingkat kesukaan pada 20
10
tekstur sosis dengan kombinasi 0
A1B0 A1B1 A2B1 A3B1
perlakuan A1B1 disebabkan oleh tekstur (200g (200g (400g (600g
sosis yang dihasilkan lebih halus dan DI + 0g DI + 5g DI + 5g DI + 5g
lebih disukai oleh panelis. Semakin TK) TK) TK) TK)
banyak tepung daun kelor yang Perlakuan
ditambahkan dalam adonan emulsi maka
adonan akan semakin padat.(Wilson et
al., 1981). Gambar 1
Kadar air pada sosis formula sosis
Uji Proksimat terbaik
Persentasi kadar lemak yang A3B1 yaitu 62.77%. hasil analisis kadar
dihasilkan memperlihatkan bahwa protein kombinasi perlakuan A3B1yaitu
dengan penambahan tepung kelor 27%. Hasil analisis kadar lemak
Kandungan lemak yang dihasilkan pada kombinasi perlakuan A1B0 yaitu 2.22%.
sosis fungsional akan semakin rendah,
hal ini disebabkan tepung kelor tidak DAFTAR PUSTAKA
menyumbangkan lemak secara
signifikan. Dengan demikian, sosis Abrori, Fadel. 2003. Pengaruh
fungsional ini akan menjadi sosis yang Proporsi Daging Ikandan
cocok untuk dikomsumsi oleh konsumen Tepung Tapioka Terhadap
yang diet atau rendah akan lemak. Kualitas Sosis Ikan Gabus
(Ophiocephalusstriatus). Laporan
Skripsi. Fakultas Perikanan
Kadar Lemak (%)
2.5
2 Universitas
1.5
1 Anggraenidkk. 2014. Proporsi Tepung
0.5 Porang (Amorphophallus Muelleri
0 Blume): Tepung Maizena terhadap
A1B0 A1B1 A2B1 A3B1 Karakteristik Sosis Ayam.
(200g (200g (400g (600g Laporan Skripsi. Jurusan
DI + 0g DI + 5g DI + 5g DI + 5g
TK) TK) TK) TK) Teknologi Hasil Pertanian, FTP
Perlakuan
Universitas Brawijaya. Malang
Astuti, D.A., D.R Ekastuti dan Firdus.
Gambar 3 2005. Manfaat Daun Kelor
Kadar lemak pada sosis formula sosis (Moringa oleifera) sebagai Pakan
terbaik Ayam Pedaging. Prosiding
Seminar Nasional Pengembangan
KESIMPULAN Usaha Peternakan Berdaya Saing
di Lahan Kering. Fakultas
Hasil analisis tingkat kesukaan Peternakan, Universitas Gajah
terhadap sosis fungsional berbahan Mada, Yogyakarta.
dasar ikan tenggiri dan tepung daun Brawijaya, Malang.
kelor diperoleh kombinasi perlakuan tiga
terbaik yaitu kombinasi perlakuan A1B1 Christiana dkk. 2013. Pengaruh
yaitu formulasi daging ikan tenggiri 200 g Penambahan Tepung Wortel
dan penambahan tepung daun kelor 5 g, (DaucusCarota L.) pada
A2B1 yaitu formulasi daging ikan tenggiri Pembuatan Sosis Ikan Gabus
400 g dan penambahan tepung daun (Ophiocephalus Striatus). Laporan
kelor 5 g, dan A3B1 yaitu formulasi daging Skripsi Jurusan Teknologi
ikan tenggiri 600 g dan penambahan Pertanian. Universitas Negeri
tepung daun kelor 5 g, akan tetapi Papua.
semua kombinasi perlakuan dapat Colleta, B.B., and L. Russo. 1984.
diterima oleh panelis. Hasil analisis Morphology, Systematic, and
proksimat berdasarkan uji hedonik Biology of The Spanish
kombinasi perlakuan terbaik yaitu hasil Mackerels (Scomberomorus,
analisis kadar air kombinasi perlakuan Scombridae). Fish. Bull., U.S. 82
Nurlaila, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 105-113 112