Anda di halaman 1dari 4

Analisa penerapan Good Manufacturing Practice meliputi lokasi pabrik, bangunan,

fasilitas dan kegiatan sanitasi, alat produksi, hygene karyawan, pengendaliaan proses,
manajemen pengawasan, pencatatan dan dokumentasi.

1. Lokasi

Ruang lingkup GMP berdasarkan lokasi pabrik PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Noodle Division terletak di Semarang di Jl. Tambak Aji II Nomor 8, Ngaliyan, Semarang
Berdasarkan hasil pengamatan, lingkungan pabrik terawat dengan baik, bersih dan bebas
sampah. Lokasi pabrik berada di pinggir kota, bebas banjir, polusi asap, debu, bau dan
kontaminan lain. Berdasarkan aspek lokasi sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI
No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
(CPPOB) bahwa letak atau lokasi pabrik (tempat produksi) harus bebas dari sumber
pencemaran dalam upaya melindungi pangan olahan yang diproduksi.

2. Bangunan

Bangunan yang digunakan pada pabrik PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle
Division Cabang Semarang sudah cukup baik dan sudah memenuhi standar Peraturan Menteri
Perindustrian RI No.75/MIND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan
yang Baik (CPPOB).

3. Fasilitas dan kegiatan sanitasi

Berdasarkan analisis fasilitas sanitasi dan kegiatan sanitasi pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang, informasi yang diperoleh bahwa kegiatan
sanitasi dilakukan setiap hari yakni setiap hari. Berdasarkan analisis fasilitas sanitasi pada PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang, diperoleh informasi
bahwa fasilitas toilet terdapat tissue atau pengering tangan (hand dryer), terdapat sarana cuci
tangan dilengkapi dengan air mengalir, terdapat petunjuk penggunaan, terdapat SOP
mengenai peringatan untuk mencuci tangan, dilengkapi dengan sabun dan terdapat ventilasi
pada toilet. Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang
Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bahwa fasilitas sanitasi pada
bangunan pabrik/ tempat produksi dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi
persyaratan hygiene.

4. Alat Produksi

Berdasarkan analisis penerapan GMP pada penggunaan alat produksi PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang, yakni semua peralatan yang
digunakan berbahan dasar stainless steel sehingga tidak menimbulkan karat, tidak mudah
mengelupas, tidak terdapat lubang, mudah dibersihkan serta berfungsi dengan baik. Apabila
terdapat kerusakan alat produksi, langsung dilakukan perbaikan dengan menghentikan proses
dan memberitahu Quality Control (QC). Alat Produksi yang digunakan PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang telah memenuhi persyaratan GMP.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman
Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bahwa memantau peralatan yang kontak
langsung dengan bahan pangan olahan didesain, dikonstruksi dan diletakkan sesuai dengan
alur proses sehingga menjamin mutu dan keamanan produk yang dihasilkan.

5. Hygiene Karyawan

Penerapan GMP berdasarkan aspek hygiene karyawan pada PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang, yakni pekerja sebelum masuk kedalam
ruang produksi sebelumnya melepaskan pakaian yang berasal dari luar dan melakukan ganti
pakaian berwarna putih di loker dan menggunakan sarung tangan, masker, sepatu, tidak
menggunakan cincin maupun aksesoris lainnya. Karyawan sebelum memasuki ruang
pengolahan harus mencuci tangan terlebih dahulu, menyemprot tangan dengan menggunakan
etanol setiap 2 jam sekali, kuku harus dipotong, tidak melakukan aktivitas seperti makan,
meludah maupun merokok. Kebersihan karyawan sangat diperhatikan dalam proses produksi,
tetapi masih terdapat karyawan yang ditemukan tidak memakai sarung tangan saat proses
pemberian seasoning, hal ini digunakan untuk keselamatan kerja karena apabila
menggunakan sarung tangan, sarung tangan dapat menyangkut pada mesin. Sehingga, proses
ini dikendalikan dengan penyemprotan etanol setiap 2 jam sekali.
6. Pengendalian Proses

Pengendalian proses PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang
Semarang antara lain dengan terdapatnya persyaratan bahan baku yakni supplier harus
memiliki sertifikat Co-A (Certificate of Analysis), apabila bahan baku tidak memenuhi
spesifikasi maka bahan baku dikembalikan kepada pemasok. Meskipun bahan baku yang
digunakan berasal dari induk perusahaan itu sendiri seperi bimoli dan tepung bogasari yang
digunakan pada pengolahan mie instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle
Division Cabang Semarang. Pengendalian pasca produksi seperti perbedaan kemasan yang
digunakan sehingga dapat membedakan jenis mie dengan brand dan perbedaan varian rasa.
Selain itu, pada kemasan dicantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa, informasi gizi,
komposisi bahan, label halal, berat bersih, nama produk dan cara penggunaan produk.
Pengendalian proses yang dilakukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle
Division Cabang Semarang telah sesuai dengan persyaratan GMP menurut Peraturan Menteri
Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan
yang Baik (CPPOB) bahwa kemasan diberi label yang jelas dan informatif untuk
memudahkan konsumen dalam memilihm menangani, menyimpan, mengolah dan
mengkonsumsi produk. Selain itu, penyimpanan bahan yang digunakan dalam proses
produksi (bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong, BTP) dan produk akhir
dilakukan dengan baik sehingga tidak mengakibatkan penurunan mutu dan keamanan pangan
olahan.

7. Manajemen Pengawasan

Pada perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang
menunjuk dan menetapkan penanggung jawab bidang produksi dan pengawasan mutu yang
memiliki kualifikasi sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Seperti untuk evaluasi mutu
dilakukan oleh bagian QC (Quality Assurance) dan terdapat bagian Saferity & Healthy
Environment untuk menjaga keselamatan dan kesehatan. Hal ini sesuai dengan persyaratan
GMP menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang
Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bahwa industri pengolahan
pangan seharusnya menunjuk dan menetapkan personil yang terlatih dan kompeten sebagai
penanggung jawab pengawasan keamanan pangan olahan.
8. Pencatatan dan Dokumentasi

Penerapan GMP berdasarkan aspek pencatatan dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Noodle Division Cabang Semarang diperoleh hasil bahwa proses pencatatan dan dokumentasi
dilakukan pada label kemasan dengan mencantumkan kode produksi, tanggal kadaluarsa dan
tanggal produksi. Untuk dokumentasi dan pencatatan lainnya dilakukan oleh karyawan yang
menangani masing-masing proses. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI
No.75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
(CPPOB) bahwa perusahaan yang baik melakukan dokumentasi dan pencatatan mengenai
proses produksi dan distribusi yang disimpan sampai batas waktu yang melebihi masa simpan
produk. Hal ini berguna untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan produk, mencegah
produk melampaui batas kadaluarsa dan meningkatkan keefektifan sistem pengawasan
pangan olahan.

Standar Operasional Prosedur Sanitasi (SSOP) adalah prosedur pembentukan dalam


pengembangan dan pencegahan kontaminasi langsung atau pemalsuan produk. Menurut Food
and Drug Administration USA dalam Thaheer (2005), SSOP umumnya memiliki delapan
aspek, yaitu keamanan air, kondisi/kebersihan permukaan yang kontak dengan makanan,
pencegahan kontaminasi silang, kebersihan pekerja, pencegahan atau perlindungan dari
adulterasi, pelabelan dan penyimpanan yang tepat, pengendalian kesehatan karyawan dan
pemberantasan hama.

Anda mungkin juga menyukai