1. Chest freezer
• Bahan atau produk pangan dibekukan menggunakan sirkulasi udara dingin
pada suhu -20 sampai -30 °C.
• Umumnya digunakan untuk membekukan karkas daging.
• Udara biasanya disirkulasikan menggunakan kipas angin untuk
mendapatkan distribusi suhu yg lebih merata, tetapi koefisien pindah panas
rendah
2. Blast Freezer
• Udara dingin yg digunakan bersuhu -30 ° sampai -40 °C dengan laju aliran
1,5 – 6,0 m/detik.
• Laju aliran yg tinggi dapat meningkatkan koefisien pindah panas.
• Pada sistem batch : dilengkapi rak untuk meletakkan bahan , sistem
kontinyu : menggunakan troli atau konveyor.
• Lebih ekonomis karena dapat membekukan produk atau bahan pangan
dengan berbagai ukuran dan bentuk.
3. Fluidized bed freezer
Suhu yg digunakan -25 sampai -35 oC dan dilewatkan melalui bahan yg
dibekukan dengan kecepatan 2-5 m/detik
Ketebalan bahan yg dibekukan 2-13 cm yg diletakkan dalam bed
conveyor atau rak.
Bentuk dan ketebalan bahan menentukan kedalaman fluidized bed dan
kecepatan udara yg diperlukan untuk fluidisasi
b. Pembekuan Cairan Dingin (Cooled Liquid Freezer)
Salah satu teknik pembekuan dengan menggunakan cairan dingin adalah
pembekuan pencelupan (immersion freezing).
Bahan atau produk pangan yg dikemas dilewatkan menggunakan
konveyor melalui propilen glikol, larutan garam, gliserol, atau larutan
kalsium klorida.
Cairan yg digunakan tetap bersifat cair selama proses pembekuan dan
tidak terjadi perubahan wujud
c. Pembeku Permukaan Dingin (Cooled Surface Freezer)
• Proses pembekuan terjadi karena produk atau bahan pangan kontak
dengan alat atau permukaan dengan suhu rendah
• Contoh alatnya : pembeku plat (plate freezer)
• Pembeku plat terdiri dari satu seri plat dan dalam plat tersebut refrigernat
bersuhu -40 °C dipompakan. Produk atau bahan pangan yg tipis seperti
fillet ikan atau burger daging sapi, diletakkan satu lapis antara dua plat.
Kontak antara plat dan permukaan bahan meningkatkan laju pindah panas.
d. Pembeku Kriogenik
Alat pembeku kriogenik mempunyai ciri-ciri terdapat perubahan wujud
refrigerant atau kriogen ketika panas diserap dari bahan yg dibekukan.
Kriogen dikontakkan dengan bahan yg dibekukan dan secara cepat mengambil
energi dari bahan yg dibekukan.
Energi yg diserap tersebut digunakan untuk proses sublimasi atau vaporisasi.
Akibatnya koefisien pindah panas tinggi dan pembekuan berlangsung sangat
cepat.
Refrigerant yg sering digunakan adalah nitrogen cair dan karbondioksida padat
atau cair. Keduanya tidak berasa dan tidak berbau.
Pada proses pembekuan kriogenik, bahan atau produk pangan yg dikemas atau
tanpa kemasan bergerak pada ban berjalan berlubang melalui terowongan.
Bahan didinginkan menggunakan gas nitrogen, kemudian dibekukan dengan
menyemprotkan nitrogen cair.
Suhu kemudian dibiarkan mengalami kesetimbangan pada suhu ruang
penyimpanan -18 sampai 20 oC sebelum bahan dikeluarkan dari pembeku.
Tujuan pendinginan menggunakan gas nitrogen adalah mencegah kejut panas.
Perubahan Selama Pembekuan
Pengaruh utama pembekuan terhadap kualitas bahan atau
produk pangan adalah kerusakan sel yg diakibatkan oleh
pertumbuhan kristal es
Pembekuan menyebabkan perubahan yg kecil pada pigmen,
cita rasa, atau komponen-komponen nutrisi penting.
Daging mempunyai struktur berserat yg lebih fleksibel yg
mengalami proses pemisahan selama pembekuan tetapi tidak
mengalami pemecahan sehingga struktur tidak banyak
berubah.
Pada sayuran dan buah-buahan, struktur sel lebih kaku
sehingga lebih mudah rusak oleh kristal es. Tingkat kerusakan
tergantung pada ukuran kristal es dan laju pindah panas.
Selama pembekuan lambat, kristal es tumbuh pada ruang antar sel
menyebabkan perubahan bentuk (deformasi) dan kerusakan dinding sel
didekatnya. Kristal es mempunyai tekanan uap air yang lebih rendah
dibandingkan di dalam sel sehingga air berpindah dari dalam sel menuju
kristal yg sedang tumbuh. Akibatnya sel mengalami dehidrasi dan secara
permanen mengalami kerusakan akibat peningkatan konsentrasi solut.
Pada pembekuan cepat, kristal es yg terbentuk berukuran lebih kecil baik
pada ruang antar sel maupun dalam sel. Akibatnya kerusakan sel secara
fisik lebih rendah dan tidak terbentuk gradien tekanan uap air sehingga
dehidrasi menjadi rendah. Selain itu, tekstur atau bahan pangan tetap tidak
berubah. Akan tetapi, laju pembekuan yg sangat tinggi dapat menyebabkan
kerusakan akibat jaringan pecah atau retak.
Pengaruh utama pembekuan terhadap kualitas bahan pangan :