Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi dalam hal ini bidang pangan, telah
banyak di lakukan pengembangan-pengembangan alat-alat yang digunakan untuk menunjang
kelancaran industri yang menggunakan alat pendingin dan penyemprot uap atau refrigerant.
Hal ini untuk menjaga mutu gizi dan kesegaran bahan pangan. Menjaga mutu bahan pangan
agar tetap baik merupakan hal terpenting yang harus dijaga dalam industri, karena suatu
bahan pangan yang dibekukan akan memiliki kualitas bagus apabila suhu yang dibutuhkan
dalam pembekuan tersebut sesuai dengan suhu pembekuan yang dibutuhkan.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembekuan bahan pangan adalah kecepatan
pembekuan adalah kecepatan pembekuan, yaitu jumlah bahan pangan dan atau bahan pangan
yang akan dibekukan setiap satuan waktu. Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan
untuk mencapai suhu pembekuan, yang dipengaruhi oleh kecepatan pembekuan, suhu
pendinginan, ukuran bahan, suhu bahan dan angka koefisien hantaran panas dan suhu
pembekuan, adalah suhu akhir pembekuan yang dikehendaki dan pada suhu titik beku bahan
pangan sudah terlampaui sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.
Selama tahap awal pembekuan, suhu bahan pangan akan turun agak cepat sampai
mencapai dibawah 0 derajat celsius, yaitu titik beku air. Pada tahap kedua lebih banyak panas
yang dikeluarkan dalam rangka mengubah sejumlah air menjadi es, karena itu suhu turun
hanya beberapa derajat, dan tahap ini dikenal sebagai periode thermal arest. Bila sekitar 55 %
air telah berubah menjadi es, suhu turun lagi menjadi cepat, dan selama tahap ketiga ini
sebagian air berubah menjadi beku. Selama tahap ketiga ini, panas yang harus dikeluarkan
relatif kecil, sehingga waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu felatif lebih cepat.
Pada waktu air dalam bahan pangan berubah menjadi kristal-kristal es, sisa air yang belum
membeku akan mengandung garam-garam dan komponen lain yang terkandung dalam bahan
pangan tersebut dengan kosentrasi tinggi. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya titik beku
yang air yang belum membeku. Dan salah satu alat yang digunakan untuk pembekuan dan
refrigerant yang menerapkan sistem quick freezing adalah air blazt freezing.
Air blazt freezing merupakan alat yang relatif cukup ekonomis dan fleksibel dalam
penggunaannya. Makanan dalam berbagai bentuk dan ukuran dapat dibekukan. Unit
operasinya memiliki nilai investasi yang kecil namun memiliki kapasitas yang besar.
B Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari air blazt freezing ?
2. Apa saja bagian-bagian dari air blazt freezing?
3. Bagaimana cara kerja dari air blazt freezing?
4.Apa Bahan pangan yang biasanya diterapkan dengan air blazt freezing?
5. Apa saja jenis-jenis dari air blazt freezing?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan air blazt freezing?
C Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari air blazt freezing .
2. Untuk mengetahui saja bagian-bagian dari air blazt freezing.
3. Untuk mengetahui cara kerja dari air blazt freezing.
4. Untuk mengetahui Bahan pangan yang biasanya diterapkan dengan air blazt freezing.
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari air blazt freezing.
6. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan air blazt freezing.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Moeljanto (1942), proses pendinginan pada kompresi sederhana adalah pada
tekanan pengembunan cairan pendingin dilewatkan melalui kiep ekspansi sebelum masuk
kedalam evaporator. Evaporator yaitu bagian dari unit pendingin yang menguapkan bahan
pendingin atau yang dikenal sebagai bagian bertekanan rendah. Dalam evaporator ini tekanan
refrigerant akan turun, tetapi suhunya tetap dan cairan pendingin tadi mulai menyerap.
Penguapan refrigerant bertekanan rendah menyebabkan tertariknya sejumlah panas yang
diperlukan untuk mengubah bentuk zat dari keadaan cair ke gas dan diambil dari bahan
pangan yang akan didinginkan.
Karena pelepasan panas itu, suhu bahan pangan yang didinginkan turun. Refrigerant
lalu dihisap oleh kompresor dan dimampatkan sampai tekanan yang sebanding dengan suhu
berada pada keadaan jenuh, yaitu beberapa derajad lebih tinggi dari suhu air pendingin dalan
kondensor. Di kondensor panas dari gas refrigerant bertekanan tinggi itu akan berpindah ke
air, yang mengakibatkan gas itu berubah menjadi refrigerant cair. Kemudian refrigerant cair
bertekanan tinggi ini, siap mengulangi siklusnya, yaitu masuk dan disemprotkan ke dalam
evaporator lewat klep ekspansi.
Di dalam suatu Blazt Freezer, udara dingin disirkulasikan sekitar produk yang
dibekukan dengan pertolongan panjang kuat. Agar pembekuan berlangsung cepat, udara
dingin itu harus beredar sekitar produk dengan kecepatan lebih dari 500 kaki/menit. Salah
satu contoh cara kerja air blazt freezing yang digunakan untuk membekukan ikan tuna yaitu:
1. Produk yang akan dibekukan terlebih dahulu disemprotkan dengan air dingin (pre cooling)
yang bertujuan untuk menurunkan suhu sebelum pembekuan sehingga kerusakan pada
produk selama pembekuan dapat terhindari.
2. Produk tersebut (ikan tuna) kemudian dimasukan ke dalam kamar yang sisi-sisinya
diinsulasi agar tidak tembus panas oleh luar, selanjutnya digantung diatas dua penyangga
dengan menggunakan tali. Tiap penyangga berisi ikan tuna dengan bobot kurang lebih 5 kg.
3. Udara beku bersuhu sangat rendah (-600 derajat celsius) ditiupkan melalui gulungan pipa
evaporator ke permukaan produk ikan oleh kipas yang mengedarkan ulang udara beku
tersebut selama proses pembekuan berlangsung
4. Panas dari ikan dan ruangan pembeku serta penghantar panas ke gulungan evaporator
(yang refrigerantnya bersuhu beberapa dejarajat celsius lebih rendah dari alat pembeku),
diedarkan ulang oleh udara pembeku tersebut.
5. Produk (ikan tuna) kemudian di keluarkan dari kamar beku yang kemudian disimpan
dalam cold storage.
2.4 Bahan Pangan yang diaplikasikan dalam Air Blazt Freezing
Bahan pangan yang biasanya digunakan dalam proses pembekuan dengan
menggunakan Air Blazt adalah daging, terkususnya ikan. Refrigerant yang digunakan pada
blast freezer adalah udara. Udara yang digunakan disirkulasikan pada makanan pada
temperature -300C sampai 400C dengan kecepatan 1,5 sampei 6 m/s. Udara yang mengalir
dengan cepat ini menipiskan lapisan film dan meningkatkan koefisien perpindahan panas
permukaan.
B. Kekurangan
1. Udara sebagai media pendingin harus menempuh jarak yang besar dalam melakukan
tugasnya.
2. Sering mengakibatkan pengeringan dari pada produknya.
3. Laju pembekuan kecil
4. Tambahan panas yang tidak diperlukan, yang berasal dari motor penggerak kipas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan, yaitu :
-Air blazt freezing adalah ruang pembekuan yang umum yaitu ruang pendingin yang diisi
oleh udara yang didinginkan. Keuntungannya adalah dengan memanfaatkan aliran konveksi,
temperatur dingin dapat disebarkan hingga ke sudut ruangan secara efisien, namun koefisien
tranfer panas konveksi udara cenderung kecil sehingga pembekuan diperlukan dalam waktu
yang lama akibat rendahnya laju transfer panas.
-Prinsip kerja Air Blast Freezer yakin produk pangan diletakkan dalam sistem rak atau
konveyor yang dihembus dengan udara dingin berkecepatan tinggi. Modifikasi dari
pembekuan semburan udara ini adalah fluidized bed, dimana produk pangan dibekukan
difluidasi dengan udara yang bersuhu rendah. Istilah komersial untuk pembeku ini adalah
Instant-Quick-Frozen (IQF). Pembekuan produk dengan udara dingin, dalam hal ini terjadi
perpindahan panas secara konveksi dari refrigerant di dalam pipa-pipa (koil) evaporator yang
dihembuskan dengan bantuan fan (kipas angin) berkekuatan besar.
-Bahan pangan yang biasanya digunakan dalam proses pembekuan dengan menggunakan Air
Blazt adalah daging, terkususnya ikan. Refrigerant yang digunakan pada blast freezer adalah
udara. Udara yang digunakan disirkulasikan pada makanan pada temperature -300C sampai
400C dengan kecepatan 1,5 sampei 6 m/s. Udara yang mengalir dengan cepat ini menipiskan
lapisan film dan meningkatkan koefisien perpindahan panas permukaan.