Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN UAS

MATA KULIAH REFRIGERASI INDUSTRI

Reza Angga Nugraha


1704278
RTU 2017

1. Kriogenik
Kriogenik adalah salah satu teknologi pembekuan, dan ini sebenarnya bukan
ide baru. Metode pembekuan pada teknologi ini menggunakan gas yang
dimampatkan menjadi cairan, seperti nitrogen (N2) dan karbon dioksida (CO2).
Sejak lama, nitrogen cair telah digunakan untuk membekukan bahan organik untuk
menyimpan dan mengekstrak bahan penelitian di bidang biologi terapan. Untuk
waktu yang lama, karbon dioksida cair telah digunakan untuk mengisi alat
pemadam kebakaran. Ada tiga sistem pendingin yang menggunakan nitrogen cair
(LN2), yaitu: Satu jenis. Freezer semprot evaporatif penuh atau tunnel freezer b.
Freezer bertingkat dengan sirkulasi cairan C. Freezer perendaman Diantara ketiga
jenis tersebut, tunnel freezer telah mendapatkan aplikasi komersial secara luas di
banyak industri makanan. Dalam kasus pertama, nitrogen cair disemprotkan
langsung ke makanan dan nitrogen menguap sepenuhnya serta gas dingin yang
dihasilkan disirkulasi ulang untuk mempengaruhi pendinginan lebih lanjut. Sistem
kedua mirip dengan yang pertama memiliki perbedaan ketika kelebihan nitrogen
cair disemprotkan ke makanan dan disirkulasi ulang. Dalam metode ketiga, Produk
yang akan dibekukan dimasukkan kedalam cairan nitrogen.

2. Cara kerja cold storage


a. Bagaimana cara kerja pendinginan cold storage bekerja? Refrigeran
masuk ke kompresor melalui pipa (intake port) dan kemudian masuk ke
kompresor, yaitu refrigeran gas bersuhu rendah. Dalam kompresor
refrigeran, keadaan tetap sebagai gas, tetapi tekanan dan suhu lebih tinggi.
Kemudian refrigeran yang dimodifikasi dipompa dan dialirkan ke
kondensor. b. Kemudian refrigeran masuk ke dalam kondensor. Di dalam
kondensor, refrigeran berubah bentuk dari gas, bertekanan tinggi, dan
bersuhu tinggi menjadi cair, bertekanan tinggi, dan bersuhu rendah. C.
Kemudian refrigeran didistribusikan ke penerima cairan. Tujuan dari alat
ini adalah untuk menampung sementara cairan refrigeran dari kondensor,
sehingga seluruh refrigeran yang mengalir ke katup ekspansi berbentuk
cair. Penerima dipasang setelah kondensor dan sebelum filter
kering.Setelah itu refrigerant menuju solenoid valve. solenoid valve
berfungsi untuk mengalirkan dan juga menghentikan laju refrigerant
secara otomatis saat sistem sudah mencapai suhu yang di setting. jika
solenoid valve tidak bekerja dengan semestinya ada yang namanya shut-
off valve itu berfungsi untuk menutup atau menghentikan laju refrigerant
secara manual apabila selenoid valve tidak bekerja. Lalu refrigerant
menuju ke Katup ekpansi (TXV) fungsinya mengabutkan refrigerant
sebelum masuk ke evaporator. Proses itu menurunkan suhu dan tekanan
refrigerant yang dari kondensor yang sebelumnya refrigerant berwujud
cair, bersuhu rendah dan bertekanan tinggi berubah menjadi berwujud gas,
bersuhu rendah dan bertekanan rendah.
b. Refrigerant yang telah berubah menjadi berwujud gas, bersuhu rendah dan
tekanan rendah masuk ke pipa-pipa evaporator. Proses ini berulang-ulang
dan terus menerus sampai suhu di dalam cold storage sesuai dengan
keinginan
3. Cara kerja tunnel freezer :
a. Bahan makanan yang akan dibekukan disusun dengan ketebalan 2-13 cm
pada baki (conveyor belt).
b. Ada dua tahap pembekuan. Tahap pertama adalah pembekuan cepat
untuk menghasilkan lapisan es yang baik pada permukaan bahan. Pada
tahap ini, bahan makanan disusun membantuk lapisan tipis saja.
Pada tahap kedua, makanan disusun membentuk lapisan tebal (10-15
cm). Pembentukan lapisan ini baik untuk buah yang memiliki
kecenderungan untuk menggumpal satu sama lain.
c. Makanan yang dibekukan dengan fluidized bed freezer berkontak lebih
baik dengan udara pendingin daripada pada blast freezer dan semua
permukaannya beku secara bersamaan dan merata. Hal ini mengakibatkan
koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi, waktu pembekuan yang
lebih pendek, laju produksi yang lebih tinggi, dan dehidrasi yang terjadi
pada makanan tak dikemas lebiih kecil daripada blast freezer
4. Sistem ice skating merupakan sebuah metode pendinginan yang digunakan untuk
membentuk sebuah lapisan es yang tebal dalam luas tertentu. Sistem ice skating
merupakan salah satu system refrigerasi yang menggunakan lebih dari satu
refrigerant. Kebanyakan dari sistem ice skating menggunakan refrigerant utama
ammonia, karena memiliki nilai COP yang relative jauh lebih tinggi daripada
refrigerant sintetis. Meski begitu, teknisi juga perlu memerhatikan factor
keamanan dari penggunaan ammonia ini karena seperti kita ketahui ammonia
bersifat flammable. Cara kerja dari ice skating ini adalah Sistem refrigerasi
mendinginkan air yang mendinginkan Sistem Ice skatingnya lalu panas yang telah
di ambil dibuang melalui cooling tower ke lingkungan atau udara sekitar.
5. Prinsip dasar dalam proses produksi es balok adalah pembekuan air dengan
memakai media larutan garam (brine) yang memiliki temperatur mendekati titik
beku larutannya. Proses pendinginan brine menggunakan bantuan sirkulasi
refrigerant ammonia. Mekanisme proses pembuatan es pada pabrik es dijelaskan
sebagai berikut:
a. Air sumur bor disedot dengan mesin pompa. Kemudian air disalurkan ke
bak penampungan air.
b. Dalam pengisian air ke dalam cetakan, air diatur oleh hand valve dan pipa-
pipa yang sudah diarahkan ke cetakan es. Hal ini dilakukan supaya air
garam yang berada di dalam brine tank /bak pendingin tak bercampur
dengan air di cetakan.
c. Air yang dimasukkan ke dalam cetakan mempunyai temperatur 30°C.
Selanjutnya ice can dimasukkan sebagian ke dalam larutan garam dalam
freezing tank/brine tank (tangki pendingin). Temperatur air garam tersebut
-18°C.
d. Apabila temperatur air garam melebihi -20°C, maka keadaan es akan
sangat keras (sulit cair) karena melebihi titik beku. Lalu dilalukukan
perendaman cetakan es ke dalam bak pendinginan yang berisi air garam
dengan temperatur awal air cetakan adalah 30°C.
e. Lamanya pembekuan untuk es balok dengan berat 50 kg adalah 18 – 24
jam. Pada saat cetakannya direndam, permukaan air garam harus lebih
tinggi dari permukaan air.
f. Bila temperatur dingin tidak mencapai -8 s/d -12°C, maka es tersebut tidak
akan membeku.
6. Mesin Blast Freezer dilengkapi dengan blower untuk mengalirkan udara dingin di
atas permukaan makanan dan membekukannya dengan cepat. Pada mesin blast
freezer modern terdapat tray untuk menyesuaikan posisi bahan makanan yang
ingin dibekukan. Selain itu pada mesin freezer konvensional, bahan makanan
ditumpuk satu sama lain sehingga udara yang beredar di dalamnya mengalami
stagnasi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk membekukan bahan makanan.
Sedangkan pada blast freezer umumnya terdapat jarak antar tray dan udara dingin
dipancarkan terus menerus.
7. Cara kerja Ice maker
a. Pada saat awal proses, water solenoid valve akan membuka untuk mengisi air
di bak penampung air di Evaporator.
b. Setelah air terisi maka solenoid akan menutup. System refrigerasi bekerja
mendinginkan air di bak penampung. Air disekitar Evaporator kemudian akan
membeku dan semakin lama semakin tebal.
c. Setelah waktu pendinginan/pembekuan es tercapai, kompresor tetap bekerja dan
hot gas bypass solenoid valve akan membuka, sehingga yang tadinya gas panas
dari kompresor masuk ke condenser untuk di buang kalornya ke udara dengan
bantuan kipas/fan, maka gas panas ini dilewatkan langsung ke evaporator dan
membuang kalor di sekitar evaporator. Akibatnya temperatur evaporator akan
naik diatas titik beku air.
d. Jika temperatur evaporator sudah melewati titik beku air maka Es yg terbentuk di
sekitar evaporator akan terlepas dan jatuh ke bak penampung Es.

8. Cara kerja Multystage:


a. Cara kerja sistem refrgerasi Multystage pada sisi tekanan tinggi
Refrigeran cair yang berada di dalam kondensor akan keluar menuju
ke filter dryer. Pada filter dryer refrigeran akan disaring kotorannya dan uap
air yang mungkin masih terkandung di dalamnya akan diserap, sehingga
refrigeran yang akan keluar dari filter dryer dalam keadaaan bersih. Kemudian
refrigeran mengalir ke sight glass. Di dalam sight glass ini kita dapat
mengetahui apakah jumlah refrigeran sudah cukup atau belum yaitu dengan
melihat apakah ada gelembung-gelembungnya. Di samping itu kita juga dapat
melihat apakah didalam sistem tersebut terkandung uap air atau tidak. Setelah
dari sight glass, refrigeran akan mengalir menuju alat ekspansi. Refrigeran
yang berada di alat ekspansi mengalami penurunan tekanan. Setelah efrigerant
keluar dari alat ekspansi, fasanya akan berubah menjadi uap air yang
bertekanan rendah. Refrigeran bertekanan rendah tersebut mengalir ke pipa
evaporator di intercooler dan menyerap kalor dari pipa kondensor di
intercooler. Fungsi evaporator pada intercooler adalah untuk mendinginkan
pipa kondensor pada intercooler. Setelah efrigerant menyerap kalor, fasa
efrigerant berubah menjadi uap jenuh bertekanan rendah. Kemudian efrigerant
mengalir ke kompresor untuk dinaikan tekanannya, setelah itu efrigerant akan
mengalir ke kondensor untuk melepaskan kalor yang disebabkan perubahan
fasa efrigerant yaitu dari fasa uap jenuh menjadi fasa cair jenuh. Setelah
efrigerant mengalami pendinginan maka efrigerant tersebut akan mengalir ke
filter dryer. Begitu seterusnya sistem refrigerasi ini berlangsung.
b. Cara kerja sistem refrgerasi Multystage pada sistem tekanan rendah
Pada sisi tekanan rendah tidak jauh berbeda, hanya pada sisi tekanan
rendah efrigerant yang keluar dari kompresor menuju ke kondensor yang ada
di intercooler. Refrigeran cair yang berada di dalam kondensor akan keluar
menuju nke filter dryer, lalu setelah itu melewati sight glass, efrigerant akan
mengalir menuju alat ekspansi. Refrigeran yang berada si alat akan
mengalami penurunan tekanan. Setelah refrigearan keluar dari alat ekspansi,
fasanya akan berubah menjadi fasa uap air yang bertekanan rendah.
Refrigeran bertekanan rendah tersebut mengalir ke evaporator dan menyerap
kalor dari udara tekan yang masuk ke dalam kabin. Setelah efrigerant
menyerap kalor, fasa efrigerant akan berubah menjadi uap jenuh yang
bertekanan rendah, kemudian efrigerant mengalir ke kompresor untuk
dinaikan tekanannya. Begitu seterusnya sistem refrigerasi ini berlanjut

9. Refrigerasi adalah suatu sistem, alat dan media yang berfungsi mengatur suhu
hingga mencapai suhu di bawah ruangan dengan cara menyerap kalor dari suatu
lingkungan yang di kondisikan kemudian melepaskannya ke lingkungan yang
lain. Refrigerasi dicapai dengan melakukan penyerapan panas pada suhu rendah
secara terus menerus, yang biasanya bisa dicapai dengan menguapkan suatu
cairan secara kontinyu. Alur pendinginan pada sistem refrigerasi terjadi pada 4
tahap yaotu pengkompresian kemudian pengembunan kemudian ekspansi
kemudian penguapan. Hal ini terjadi secara terus menerus. Komponen yg
melakukannya yaitu pertama dari kompressor kemudian menuju kondenser
kemudian menuju katup ekspansi kemudian menuju evaporator dan kembali lagi
ke compressor
10. Memenuhi klasifikasi yang di butuhkan. Diantaranya:

a. Prinsip Kerja

Refrigeran primer adalah refrigeran yang melewati proses kompresi,


pendinginan atau kondensasi, ekspansi dan penguapan atau pemanasan
selama proses siklik. Amonia, R12, R22, karbon dioksida termasuk
dalam kelas refrigeran ini. Di sisi lain, media yang tidak melalui proses
siklik dalam sistem refrigerasi dan hanya digunakan sebagai media
perpindahan panas disebut sebagai refrigeran sekunder. Air, larutan
garam natrium klorida dan kalsium klorida termasuk dalam kategori ini.

b. Pertimbangan Keamanan

Di bawah judul ini, kami memiliki tiga sub-divisi sebagai


berikut:Refrigeran yang aman (Safe refrigerants) Ini adalah refrigeran
yang tidak beracun dan tidak mudah terbakar seperti R11, R12, R13, R14,
R21, R22, R113, R114, metil klorida, karbon dioksida, air dll. Beracun
dan mudah terbakar (Toxic and moderately flammable) Format
dikloroetilen metil, etilklorida, sulfur dioksida, amonia, dll. Termasuk
dalam kategori ini. Refrigeran yang sangat mudah terbakar (Highly
flammable refrigerants).

11. Macam- macam Refrigerant :

a. Udara
Udara (berat molekul 28,97, kalor spesifik cp = 1,04 kJ / kgK dan cv =
0,712 kJ / kg-K) adalah salah satu refrigeran yang paling awal digunakan
dalam sistem refrigerasi. Keuntungannya adalah tersedia secara gratis, tidak
beracun dan tidak mudah terbakar dan tidak mempengaruhi komoditas jika
murni.
b. Ammonia

Amonia (berat molekul 17) adalah salah satu zat pendingin tertua dan
umumnya digunakan di tempat-tempat di mana efek toksisitas tidak terlalu
penting. Keuntungannya adalah biayanya yang rendah, volume spesifik
yang rendah, COP yang tinggi (di urutan 4.0) dan efek pendinginan yang
tinggi per satuan massa refrigeran.

c. Carbon Dioxide

Karbon dioksida (berat molekul 44) adalah refrigeran tidak beracun


dan tidak beracun.

d. Sulphur Dioxide
Sulfur dioksida (berat molekul 64) adalah gas yang tidak berwarna,
menyesakkan dan mengiritasi dan dua kali lebih berat dari udara pada
kondisi atmosfer.

e. Hydrocarbons

Kelompok ini terdiri dari fluida tak berwarna yang biasanya


berbentuk gas dan terdiri dari berbagai kombinasi karbon dan hidrogen.

f. Halocarbon Refrigerants
Refrigeran halokarbon dibentuk dengan mengganti satu atau lebih
atom hidrogen metana atau etana dengan satu atau lebih atom dari tiga
halogen: fluor, klor atau brom. Beberapa refrigeran yang termasuk dalam
kategori ini disebutkan di bawah:
R12, R13, R22 dll
12. Karakteristik Refriogerant sekunder adalah :
a. Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan dengan refrigeran yang
hendak digantikannya.
b. Tidak mudah terbakar
c. Tidak beracun
d. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum digunakan dalam
mesin refrigerasi
e. Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu jenis refrigeran ramah
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai